Sifat Asli Reno

Aliya sedikit terkejut melihat sikap Reno yang kasar dan Aliya berpikir kalau Reno sedang lelah.

Aliya pun masuk ke kamar untuk membereskan barangnya.

Begitu juga dengan Reno yang masuk ke kamarnya, Reno menjatuhkan dirinya ke atas ranjang empuknya tidak lama kemudian, Reno pun terlelap.

Setelah beberapa jam tertidur, Reno membuka mata saat mencium aroma masakan yang menggugah selera.

Ya, Aliya yang memasak untuknya.

Reno pun bangun dari tidurnya, pria yang masih rapih dengan setelan jas itu melepaskan jasnya sehingga menyisakan kemeja putih bersih dan setelan celana berwarna silver.

Reno berdiri di pintu dan dari tempatnya berdiri, Reno dapat melihat kalau Aliya sedang menyajikan makanan.

Reno pun mendekati meja makan.

"Aku masak semua ini buat Bapak, semoga Bapak suka!" harap Aliya dan Reno tak menanggapi ucapan Aliya, pria dingin itu hanya mendengarkan tanpa menjawab.

Aliya kembali berpikir positif, "Mungkin karena belum akrab, jadi Pak Reno masih cuek sama aku!" batin Aliya.

Setelah itu, Aliya menarik salah satu kursi dan mulai mendaratkan bokongnya, Aliya ikut duduk untuk ikut makan malam bersama.

Tetapi, Reno menghentikan aktivitasnya saat Aliya ikut mengambil nasi untuk dirinya.

"Kenapa, Pak? Bapak enggak suka sama masakan saya, kah?" tanya Aliya seraya mengambil sepotong ayam kampung goreng.

"Aku enggak biasa makan dengan orang asing," kata Reno seraya menatap Aliya datar.

"Mungkin, kemarin saya orang asing, tetapi, untuk ke depan sepertinya kita akan menjadi teman," kata Aliya dengan tersenyum manis.

Lalu, Reno menegaskan kalau dirinya tidak suka dibantah.

"Dengar, aku enggak suka dibantah! Lagi pula, kamu itu hanya gadis bayaran, untuk apa berbuat baik? Percuma, kamu enggak akan bisa mengambil hatiku!" kata Reno seraya bangun dari duduk.

Ia meninggalkan meja makan dan Aliya yang merasa tidak enak itu mengejarnya.

"Baik, Pak. Kalau begitu jangan pergi, saya akan makan setelah Bapak," kata Aliya seraya meraih tangan kanan Reno dari belakang.

"Siapa suruh kamu menyentuh ku?" tanya Reno seraya menatap tangan Aliya yang berada di lengannya.

Aliya pun segera melepaskan tangan Reno.

"Tapi, Pak. Kemarin, Bapak-" Dan ucapan Aliya terpotong saat Reno mengingatkan.

"Kemarin dan kedepannya, semua adalah pura-pura, jangan lupakan itu, gadis bodoh!"

"Bahkan, kemarin, Bapak pura-pura mau cium saya dan sekarang, saya enggak sengaja nyentuh tangan Bapak dan Bapak sangat marah," batin Aliya seraya menatap Reno yang pergi dari apartemen.

Dan lagi, Aliya kembali berpikir positif, ia masih menganggap karena belum saling mengenal, Aliya pun melanjutkan makan malamnya.

Sendirian di meja makan seraya mengusap perutnya yang masih rata.

"Sabar ya, Dek. Kita berjuang bersama yang penting kita sudah ada status!" kata Aliya setelah menghabiskan makan malamnya.

Malam ini, Aliya menunggu Reno pulang sampai tertidur di sofa ruang tengah.

Dan yang ditunggunya itu tidak pulang, Aliya bangun saat seorang wanita paruh gaya datang.

Wanita itu adalah asisten rumah Reno.

"Maaf, Nona. Saya membangunkan karena saya tidak mengenal Nona, Maaf, Nona ini siapa? Kenapa ada di apartemen Tuan?" tanya Bibi Lela.

Aliya yang masih berbaring di sofa itu menatap Lela.

"Saya istrinya," jawab Aliya dan Lela merasa bimbang antara percaya atau tidak.

pasalnya, Lela sendiri tidak pernah melihat ada seorang wanita pun yang Reno bawa ke apartemennya.

Tetapi, Lela mencoba percaya setelah melihat foto pernikahan terpajang di ruang tengah, tepatnya di atas televisi, Aliya yang memajangnya.

Kemudian, Lela pun memperlakukan Aliya sebagai istri Tuannya.

Setelah itu, Aliya pergi mandi dan berdandan sesuai dengan usianya.

Setelahnya, Aliya mengetuk pintu kamar Reno dan tidak ada jawaban.

Aliya pun membuka pintu yang tak terkunci, di dalam, Aliya menyiapkan baju ganti untuk suaminya.

Aliya melihat semua pakaian suaminya adalah barang mahal. "Namanya juga orang kaya!" kata Aliya dalam hati.

Aliya menyiapkan kemeja berwarna krem, setelan jas berwarna coklat tua, Aliya juga menyiapkan celana dal*am, kaos, lengkap dengan sepatunya.

"Pak, saya melakukan ini sebagai istri bayaran Bapak!" kata Aliya seraya menatap yang baru saja ia siapkan. Ia tersenyum, merasa kalau apa yang dilakukannya itu adalah benar.

Sayangnya... tidak bagi Reno.

Reno yang berdiri di pintu kamarnya itu merasa tak suka saat melihat Aliya menyentuh barang-barangnya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Reno seraya menatap datar Aliya.

Aliya merasa gugup setelah ditatap seperti itu oleh Reno, Aliya pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya menjawab, "Menyiapkan pakaian untuk Bapak."

"Siapa yang suruh kamu nyentuh barang ku, hah?" bentak Reno seraya menyingkirkan semua barang itu, Reno memasukkannya ke dalam tempat sampah.

Terkejut, tentu saja Aliya terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Aliya menjadi takut pada Reno.

"Pak, Bapak membuat ku jadi takut!" kata Aliya seraya berjalan keluar dari kamar Reno.

Aliya masuk ke kamarnya dan dia menangis.

Sementara itu, Lela hanya bisa diam, Lela yang sebelumnya ingin mengingatkan Aliya untuk tidak menyentuh barang Tuan, ia urungkan, mengingat siapa Aliya di rumah itu adalah istri dari Reno.

"Mungkin mereka menikah karena dijodohkan," batin Lela yang sedang mengelap meja dapur.

Setelah itu, Lela mengerjakan semua pekerjaannya seperti biasa dan Aliya yang sudah bosan mengurung diri itu keluar dari kamar.

"Bi, bibi udah berapa lama kerja sama Bapak?" tanya Aliya seraya duduk di kursi yang berada di ruang laundry, Aliya memperhatikan Lela yang sedang menyetrika.

"Sudah lama, Nona. Sekitar 5 tahun."

"Bibi kuat kerja sama orang tempramen seperti dia?" tanya Aliya.

"Tuan itu sebenarnya baik, hanya kita saja yang harus mengerti, Nona."

Aliya mencoba mencerna ucapan Lela.

"Iya, mungkin karena aku yang belum mengenalnya, jadi menganggap dia itu menyeramkan." Aliya membatin.

Setelah itu, Aliya bertanya apa yang disukai dan tidak oleh Reno.

"Tuan tidak menyukai orang yang berbuat semaunya, tidak suka dengan orang yang sembarangan menyentuh barangnya," ujar Lela dengan menatap Aliya.

Aliya pun menganggukkan kepala, berpikir, mulai saat ini apapun yang dikerjakan ia harus mendapatkan ijin dari Reno.

Di kantor, Reno yang sebal dengan Aliya itu berpikir kalau Aliya ingin mengerjakan semua pekerjaan rumah, seperti memasak, menyiapkan pakaian dll.

"Ok, kalau itu mau kamu!" kata Reno seraya bangun dari duduknya, Reno berdiri di tepi jendela, memperhatikan padatnya jalanan kota siang ini.

Reno pun memanggil Arman.

"Berikan Lela pesangon yang pantas untuknya!" titah Reno dan Arman hanya bisa mengangguk.

Arman pun pergi menemui Lela untuk memberikan pesangon itu.

Lela yang sedang menjemur pakaian itu merasa sedih karena harus berhenti bekerja.

Walau bersedih hati, Lela menerima uang itu dan pamit pada Aliya yang sedang memperhatikannya di pintu dapur.

Setelah itu, Arman menjelaskan pada Aliya bahwa semua pekerjaan Lela menjadi tugas Aliya dan Aliya hanya bisa menjawab iya.

Aliya ingin mempertanyakan itu semua pada Reno dan setelah bekerja, Reno pun kembali ke apartemen, Reno melihat apartemen yang bersih walau tanpa Lela.

Reno yang berdiri di samping meja dapur itu memanggil Aliya.

"Anggap saja, nafkah dari ku lebih dari cukup untuk membayar 10 asisten rumah!" kata Reno seraya menatap Aliya.

Reno pun mulai melangkah meninggalkan Aliya yang masih berdiri di dapur.

Aliya yang merasa ada kekeliruan itu memanggil suaminya.

"Pak, tapi saya sedang hamil, saya enggak boleh capek, enggak bagus untuk saya dan anak saya," kata Aliya.

"Bukan urusan ku, jangan meminta perhatian dari ku, karena aku sama sekali tidak perduli dengan anak itu!" tegas Reno.

Aliya yang merasa sakit hati itu mengancam Reno.

"Baik, kala begitu, saya akan mengatakan semua sama Bunda!" ancam Aliya.

Reno berjalan dengan sedikit cepat ke arah Aliya dan langsung mencengkram mulutnya.

"Jangan pernah macam-macam! Dan ingat, aku tidak suka dibantah!"

Bersambung

Terpopuler

Comments

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

lah diperjanjian kan cuman istri kontrak gak dijadiin pembantu kau reno 🙄🙄🙄

2023-03-14

0

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

✪⃟𝔄ʀ ησƒяιтα 🅾︎🅵︎🅵 ⍣⃝కꫝ🎸

cuekin aja renonya aliya biar dii tau rasa

2023-03-14

0

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Reno tempramen bgt sih....
Alya seharusnya kamu cuek az,g usah so jd istri yg baik.lagian ini hanya utk status az.ujung2nya kamu jg yg rugi d jadikan pembantu ma dy...mana kamu hamil muda,ktnya klo hamil muda rawan.g boleh trllu capek....semangat Alia,kehidupan barumu baru saja d mulai...

2023-03-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!