“Itu disana mereka Nov.. mereka ada di pinggir jalan itu…kagetin mereka...bikin mereka termehek mehek Nov, aku tunggu di belakangmu aja hehehe”
“Okay mas Wil sayangkuuuuu…. siyaaaapp” kata Novi sambil menjawil kuntilaku
Uasyu kok Novi iku, sempat sempatnya toel kuntila.
Wuiiihh.. Ngeri juga ya penampilan Novi saat ini.. mending dia jadi waria kayak biasanya aja, dari pada kayak gitu..
Nek kayak gini dia malah kayak humu, penampilan Novi yang sekarang ini mengingatkan aku pada presenter dan mc acara tv yang sekarang bibirnya tebel hihihi
Mereka berdua sekarang ada di samping anak-anak, dan anak-anak ternyata tidak menyadari kalau Novi yang bersama temannya ada di sebelah mereka.
Nggak tau apa yang tiba-tiba terjadi, tiba-tiba si Broni berteriak sambil menunjuk ke belakang mereka…
“AWAAAASSSS!!!!!!!”
Mereka yang ada disana kemudian menoleh ke arah yang dituju Broni.
Ternyata ada sebuah angkot penuh penumpang dan miring yang jalannya cepat menuju ke arah teman-temanku.
Keliatanya rem angkot itu ngeblong… tapi nggak!....
Karena mbedunduk angkot itu bisa mengerem dan berhenti dengan selamat tidak jauh dari temen-temen.
Aku lari menghampiri teman-temanku yang hampir diseruduk angkot tadi itu…
Untung Novi dan temannya yang bernama Ivon tidak kenapa-kenapa, tapi aksi kejutan mereka berdua kepada teman-temanku jadinya batal.
Aku lari menghampiri temanku yang hampir saja menjadi korban angkot yang ugal ugalan tadi itu.
“JUANC*****K. ASYUUUU! Matamu c*k supir asyu!” teriak Bondet yang lari menuju angkot yang berhenti beberapa meter dari mereka
“Sabar Ndet… “ kata Gilang menarik Bondet yang mendatangi angkot untuk menghajar supirnya
“Tapi supir iku nggateli Lang!”
“Sabar Ndet sabar.....” kata Gilank berulang kali
“Tenang kalian semua....Biar kami urus” tiba-tiba Novi dan temanya mendatangi supir angkot yang dengan santainya turun dari angkot tanpa merasa bersalah
Novi dan Ivon yang mirip anak kembar modis itu kemudian mendatangi supir angkot yang sedang menyalakan rokok..
Dan tanpa babibu Novi menendang dengan tendangan tegak lurus mengenai rokok supir angkot yang sudah ada di bibirnya itu tanpa melukai wajah supir itu.
Kemudian ganti Ivon mencengkeram kaos supir yang dalam keadaan kaget itu.
“Minta maaflah kepada temen-temen itu.. Orang yang hampir kamu tabrak, atau akan saya bikin kamu cacat seumur hidup” teriak Ivon
“Salahku opo mbak eh mas eh mbak mas hehehe” kata supir angkot itu sambil nyengir
“Koen (kamu ) gak salah… yang salah itu kaki dan tanganmu!” jawab Novi kemudian memelintir tangan supir itu hingga teriak teriak kesakitan
“Ayo.. minta maaf kepada mereka yang hampir kamu tabrak.. Atau aku bikin kamu gak bisa nyupir lagi!” teriak Ivon
Novi dan Ivon menjadi perhatian semua orang yang sekarang ada di tempat kejadian…
Ada yang bertepuk tangan, bahkan ada yang mengolok supir angkot itu dengan kata-kata banci karena kalah dengan dua laki-laki modis.
Aku hanya berdiri sambil tersenyum kepada dua waria atau entahlah apa namanya yang dengan gagahnya bisa menghajar supir angkot itu hingga supir itu datang dan menyalami untuk minta maaf kepada Broni, Gilank, Bondet dan Tifano.
Aku hanya diam saja dengan kejadian ini, kulihat keempat temanku menaruh rasa hormat kepada Novi dan Ivon, dan ternyata mereka belum tau kalau yang tadi melakukan aksi kekerasan kepada supir angkot itu adalah teman kita Novi.
“Eh mas…kami ucapkan terima kasih atas aksi berani mas mas ini kepada supir itu.. Eh nama saya Broni mas.” kata Broni sambil bungkuk bungkuk menyalami Novi dan temannya yang masih memasang wajah sangar tanpa melepas kaca mata dan topinya
“Iya mas, kami ucapkan terima kasih, untung ada masnya, kalau tidak teman saya Bondet ini pasti sudah dihajar dan dikeroyok sama supir dan taman-temanya tadi itu” kata Gilank
“Eh nama saya Gilank, yang itu Tifano dan yang disana itu Wildan, dan yang tadi sok berani ini namanya Bondet” kata Gilang sambil menyalami Novi dan Ivon bergantian
“Ih mas Gilank ngapain juga ngenalin mereka-mereka ini, Novi kan udah kenal sama mas Gilang, mas Tifano, mas Broni, mas Wildan, dan mas yang jagoan itu Novi belum kenal mas” kata Novi dengan logat banci dan kemudian melepas topi dan kacamatanya
“Kamu Novi?” tanya Broni kemudian maju lebih dekat dengan Novi
“Ihh mas Broniiiiii, masak lupa sama Novi siiih…….lupa wajahnya tapi masih ingat rasanya kaaaan hihihihihi”
“JANC*K… KAMU NOVI!” teriak Broni
“ALLAHUAKBAR… KAMU SEMBUH NOV” teriak Tifano
“Hihihi sembuh dari apa mas Tif…. ayo sini Novi kangen sama mas Tif” kata Novi sambil menarik tangan Tifano kemudian akan mencium bibir Tifano
“janc**k juaaaahh! …. Jauh jauh Nov.. asyuuuu hahahahaha” jawab Tifano
“Eh mas Gilaaaaank udah mandi blum.. Kalau blum mandi, nih temen Novi si Ivon yang sukak sama laki-laki bertato akan dengan senang hati mandiin mas Gilank hahahahah”
“Kireeeeek Nov!... jauh jauh Nov..!” kata Gilank
“Eh yang ini mas Bondet..kita belum kenalan kan mas heheheh” kata Novi
“Eh iya eh mas eh mbak.. Nama saya Risky, tapi biasa dipanggil Bondet mbak eh mas”
“Tenang aja mas Bondet, Novi akan menjaga mas Bondet kok heheheheh”
“Oh iya temen-temen… kenalin temen Novi ini namanya Ivon, kita berdua kayak kembar kan heheheh”
“Eh maaf nih Nov, aku mau tanya.. Bibirmu itu kamu apakan, kok sekarang jadi tebal dan lebar gitu Nov?” tanya Broni
“Yah begitulah mas Bron, Novi kan udah machooo sekarang hihihih” jawab Novi
"Bibir tebal biar kalau ngemut terasa kenyal ya Nov" kata Broni
"Naaaah mas Bron tau kan alasan bibir Novi jadi besar gini hihihi"
Bondet yang dari tadi hanya diam saja melihat Novi dan Ivon kemudian mendekati aku .. kayaknya ada yang mau ditanyakan Bondet kepadaku
“Wil… katamu Novi itu uayuuuu dan ngatjengno…. Lha kok yang muncul model gapuro ngene Wil” bisik Bondet
“Heheheh Novi wis berubah Ndet.. tapi nek awakmu (kalau kamu ) doyan ya gak papa ndet hehehe”
“Ndasmu Wil…..gak c*k suwun!”
Urusan temu kangen sudah selesai, harapan anak-anak bahwa Novi lebih ngatjengkan pun sirna, yang ada sekarang laki-laki feminim berjanggut berkumis tipis, berbibir tebal dan beralis lancip, apalagi ditunjang dengan rambut cepak ala angkatan bersenjata.
Apalagi bondet yang sebenarnya doyan sama waria, dia lemes seketika ketika apa yang jadi angan angannya pupus setelah melihat kegagahan Novi dan Ivon.
“Ayo rek..kita sekarang bertujuh ya..pas dengan mobil yang kita pakai” kata Broni
“Pas…yang pas apane Bron?” tanya Bondet
“Yo mobile ndet…pas untuk bertujuh”
“Sik bentar Bron…ada yang gak beres ini sama otakmu Bron. kamu tadi pertama bilang kita akan naik bus, dan ternyata mbok ralat kita naik mobil travel…” kata Bondet
“Yang namanya Travel itu bisa muat sembilan orang penumpang, bukan tujuh orang Bron, kalau tujuh orang berarti yang akan kita naiki ini sejenis mobil niaga c*k!” kata Gilank tiba-tiba
“Sabar langk, ternyata mobil travelnya gak bisa Lank, jadi aku sewa mobil itu..hihihih Inopah disana itu hehehe”
“Wah.. gak beres ini Bron, kamu mau ngirit biaya yo Bron.. ngaku ae c*k… awakmu gak bener iki Bron” teriak Bondet
“Tenang Ndet, semua sesuai rencana, hanya saja transportasi yang ke arah sana itu gak gampang.. Jadi aku putuskan kita naik mobil dewe ae, nyetir dewe, dan bebas mau kemana heheheh”
“Udah mas Bron, nanti yang setir Novi dan Ivon aja, kalian bersantai aja mas” potong Novi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Zhilla Senja
mbedunduk🤣
2023-06-24
0
Yuni Yuni
kuntila wi Opo to yooo tolong dijelaskan
2023-04-05
0
nath_e
astaghfirullah 😂😂😂😂
2023-04-01
0