Adrian bergegas pergi kearah ruang tamu, karena sepertinya Mamah dan Papahnya marah karena Adrian sangat lama.
"Lama banget sih kamu," ujar Papah.
"Maaf, Pah. Soalnya kan Adrian tadi mandi dulu, makanya Adrian lama."
Setelah itu, mereka pergi menuju pesta pernikahan temannya Papah.
Saat diperjalanan, Adrian terus-menerus memotret dirinya dan memposting fotonya ke sosial media.
5 menit kemudian, Adrian tersenyum karena ia mendapat banyak sekali pujian pada komentarnya.
"Kamu kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Papah Adrian saat melihat kaca mobilnya.
"Ini banyak banget yang muji kegantengan Adrian, Pah."
"Terus kamu bangga gitu dipuji banyak orang?"
"Ya bangga lah, Pah"
Adrian baru ingat bahwa tadi ia bertemu dengan Alin. Lalu, ia menceritakan kepada orang tuanya bahwa dirinya bertemu Alin disebuah cafe.
"Dia gimana sekarang kabarnya?" tanya Mamah.
"Kelihatannya sih gak baik, Mah. Soalnya Adrian rasa dia kurang bahagia semenjak putus sama Adrian."
Mamah Adrian tertawa terbahak-bahak, karena menurutnya anaknya terlalu kepedean.
"Waktu itu kamu putus sama dia gara-gara apa?" tanya Mamah.
Flashback On
7 tahun yang lalu...
Adrian berjalan kearah seseorang yang sedang membaca buku. Lalu, ia duduk dihadapan gadis yang sangat ia cintai.
"Kamu kenapa sih? kok semalam telepon aku gak dijawab."
"Semalam aku ketiduran," ujar Alin tanpa melihat kearah Adrian.
"Aku punya salah ya sama kamu?" tanya Adrian sambil menatap Alin dengan lekat.
Alin terdiam sejenak. "Kamu gak punya salah kok."
Alin menutup buku yang ia baca, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Adrian.
Adrian hanya bisa menghela nafasnya, karena ia tidak tahu letak kesalahannya.
Skip
Tiba di kelas, Adrian menghampiri Alin yang sedang duduk dikursi.
"Nanti pulang sekolah kita jalan-jalan ya."
Alin menggelengkan kepalanya seraya menjawab tidak mau.
"Kalian berantem ya?" tanya Rara yang duduk disebelah Alin.
Adrian menggelengkan kepalanya seraya menjawab tidak.
"Terus Alin kenapa? kok kayak ngambek gitu," heran Rara.
"Aku gak ngambek kok," ujar Alin.
"Adrian!" panggil seseorang sambil berlari kearah Adrian.
Orang itu datang dan menarik tangan Adrian. Setelah sampai diluar kelas, orang itu melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Adrian.
"Aku dapat tiketnya," ujar Saskia.
"Serius?"
"Iya. Tapi tiketnya cuma dua."
"Ya udah aku beli dua-duanya."
Saskia menolak saat Adrian akan membeli tiketnya, karena Saskia juga ingin menonton konser itu.
"Terus Alin gimana?"
Kring! Kring!
Bel masuk berbunyi, akhirnya Adrian buru-buru masuk kedalam kelasnya.
"Ra, boleh tukeran kursi dulu gak untuk hari ini?" tanya Adrian kepada teman sebangku Alin.
"Ya udah boleh."
Kemudian, Adrian dan Rara segera bertukar tempat.
"Kamu kenapa sih, Lin? cerita dong sama aku kalau semisalnya aku punya salah."
"Aku gak suka sama sifat kamu," ujar Alin terus terang.
Adrian mencondongkan tubuhnya kearah Alin. "Sifat aku yang mana?"
"Kamu terlalu narsis, aku gak suka."
Adrian menghela nafasnya. "Jadi cuma gara-gara itu kamu ngambek sama aku?"
"Iya, aku gak suka. Karena setiap kamu posting foto-foto kamu, selalu banyak cewek-cewek yang muji kamu."
"Kamu cemburu ya?"
Alin hanya terdiam. Ia memang sangat cemburu, makanya dirinya sangat kesal terhadap cewek-cewek itu.
"Jangan cemburu, lagian aku kan sukanya cuma sama kamu."
Memang menyebalkan, sudah tahu pacarnya sangat cemburu. Bukannya menutup kolom komentar untuk membuat Alin tidak cemburu lagi, ini dia malah menasehati Alin dengan kata-kata seperti itu.
"Oh iya, tadinya aku mau ajak kamu nonton konser. Tapi Saskia cuma dapat dua tiket."
"Ya udah kalau gitu kamu sama Saskia aja yang kesana."
"Emang gak apa-apa kalau aku nonton berdua sama Saskia?"
Alin diam saja, ia sangat kesal dengan Adrian. Sepertinya Adrian adalah sosok lelaki yang sangat tidak peka dan itu membuat Alin sering kesal kepadanya.
Beberapa hari kemudian...
Semenjak kejadian semalam, orang tua Adrian marah besar kepada Adrian karena baru kali ini Adrian minum-minum.
Yang Adrian ingat, ia ditawari dan dipaksa oleh Saskia untuk minum. Karena ia tidak mau dianggap culun, akhirnya ia terpaksa meminumnya.
Dan karena kejadian itu, Alin sampai meminta putus kepada Adrian. Tapi disisi lain, Adrian merasa kalau alasan Alin memutuskannya bukan karena hal itu.
Flashback Off
...****************...
Setibanya di acara pernikahan, Adrian bersama keluarganya mengucapkan selamat kepada kedua mempelai.
Setelah itu, mereka mengambil makanan dan minuman. Lalu, duduk ditempat yang sudah disediakan.
"Selamat malam, Pak Aldevano."
Spontan Adrian dan kedua orang tuanya menoleh kearah seseorang.
"Hai, apa kabar?" tanya Papah Adrian.
"Saya baik kok," ujar orang itu.
Papah Adrian menyuruh orang itu dan seorang perempuan untuk duduk bersama.
"Adrian, ayo kenalan dong sama anaknya Om Iqbal."
Dengan rasa percaya diri, Adrian tersenyum sambil mengulurkan tangannya. "Kenalkan nama saya Adrian."
Perempuan itu membalas uluran tangan Adrian. "Aku Vanya."
Papah Adrian menjelaskan bahwa Vanya ini adalah seorang model dan juga dia sering muncul di iklan-iklan komersial.
Sebenarnya Adrian tidak pernah melihat Vanya, karena Adrian sendiri jarang menonton televisi.
"Cocok sih jadi model, soalnya cantik banget," puji Adrian.
"Makasih," ujar Vanya tersipu malu.
Sesudah makanan dan minumannya habis, Adrian mengajak Vanya berkeliling sambil melihat-lihat pemandangan pantai dari atas gedung.
Sebenarnya Adrian sama sekali tidak ingin berjalan-jalan karena ia sangat lelah. Tetapi Papahnya terus memaksa Adrian untuk dekat dengan Vanya.
"Adrian, sebenarnya aku udah tahu kamu dari lama loh."
"Kamu tahu dari mana? perasaan kita kan baru ketemu."
"Aku waktu itu pernah stalking Instagram kamu, bahkan aku mengikuti kamu loh di instagram."
"Oh ya? nama instagram kamu apa?"
Vanya memberitahu username Instagram-nya. Kemudian, Adrian langsung saja membuka aplikasi Instagram-nya dan ia mengikuti kembali Vanya.
"Kamu kok bisa tahu Instagram aku," heran Adrian.
"Soalnya waktu itu aku lihat postingan foto teman aku dan dia menandai kamu di Instagram," jelas Vanya.
"Adrian, lihat deh! pantainya indah ya," tunjuk Vanya.
Adrian hanya tersenyum tipis, karena menurutnya pantai tidak terlihat indah saat malam hari. "Iya indah. Tapi lebih indah kalau lihat pantai saat sore hari."
Seketika Adrian membayangkan kejadian dulu saat dirinya dan Alin sedang melihat sunset di sore hari.
"Kamu suka ke pantai saat sore hari ya?"
"Iya, tapi dulu."
"Ya udah nanti kapan-kapan kita lihat sunset bareng yuk."
"Hmm...lihat nanti aja ya."
Vanya yang tadinya tersenyum menjadi muram karena ia sangat kecewa sebab Adrian menolak ajakannya.
"Oh iya, aku samperin orang tua aku dulu ya," ujar Adrian sambil pergi menghampiri kedua orang tuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments