05.

Alexander Genius akhirnya merasa lega setelah menyelesaikan persaingan bisnis yang selama ini membuat dia tidak bisa untuk kembali pulang.

Rindu rumah dan keponakannya selama ini sudah dipendamnya begitu lama. Masalah-masalah rumor akan kedekatannya dengan Jessica telah teratasi, walau wanita itu tetap saja selalu menghubunginya. Alex selalu tidak perduli, dan selalu mengabaikannya.

Alexander Genius adalah seorang ceo perusahaan Groups Genius, yang berkembang di berbagai bisnis Perhotelan elit.

Dan berbagai Restoran ternama dan termahal. Yang berkembang di berbagai negara. Lima tahun sudah dia mengembangkan bisnisnya diluar negeri, hingga dia menjadi dikenal sebagai Raja bisnis yang menakutkan.

Apapun yang dilakukan saingannya tidak bisa berkutik. Mereka semua menunduk hormat akan kinerja seorang Alexander Genius.

Alexander terkenal sebagai ceo yang dingin, angkuh, dan arogan. Dia tidak segan segan berlaku kasar bagi para penghianat dan korupsi di dalam bisnisnya.

Dia bisa memutuskan dan menutup suatu perusahaan bila terdapat bermain curang. Temperamennya yang arogan membuat bawahannya tidak berani membantah apa yang dikatakan oleh seorang Alexander Genius. Seorang Raja bisnis yang mendominasi.

Alexander Genius seorang pria matang yang dikatakan sudah cukup umur untuk menikah, 37 tahun dan tidak lama lagi akan memasuki usia 38 tahun. Tapi dia tetap tidak ingin menikah, dia masih senang melajang, dan tidak ingin terlibat dengan para wanita.

Walau memang dia pernah melakukan cinta satu malam dengan beberapa wanita, tapi dia tidak ingin terikat untuk menjalin suatu hubungan dengan wanita wanita tersebut. Dalam pikirannya hanya ingin menyenangkan keponakan tersayangnya.

Semua jerih payahnya ini hanya untuk keponakannya, ini semua adalah milik Clara Stephanie. Dia hanya menjaga dan mengembangkannya, supaya bisa dinikmati keturunan Clara nantinya di masa depan.

Banyak wanita patah hati karena Alexander yang tidak menaruh minat pada mereka, dia hanya menganggap wanita wanita itu adalah semacam lintah yang ingin menempel saja cari popularitas dan ketenaran.

Dia tidak menyukai wanita yang terlalu glamour, dan banyak dramanya. Sangat menjijikkan dan memuakkan, tidak enak di pandang mata. Mereka hanya mencintai kemewahan saja, dan barang barang branded. Penggila harta.

Alexander meraih foto berbingkai dari atas meja kantornya, menatap foto itu sembari tersenyum manis. Jemari nya mengelus wajah seorang gadis kecil didalam foto tersebut.

"Clara.. paman rindu, bagaimana kabarmu sekarang, kau pasti sudah semakin besar dan tinggi.. " gumamnya " tahun ini kau sudah lulus dan sudah memasuki usia 20 tahun.. "

Alexander meletakkan kembali bingkai tersebut dengan lembut ke atas meja kantornya, dia menganggap foto itu adalah barang yang paling berharga.

Foto itu adalah kenang kenangan terakhir kalinya dia bertemu dengan Clara saat usia 14 tahun.

Alex tidak bisa membayangkan bagaimana penampilan Clara sekarang, pasti ada perubahan dari usia 14 tahun hingga memasuki usia 20 tahun.

Ya, tidak terasa mereka telah berpisah selama hampir mau 6 tahun lamanya.

"Apakah dia mirip seperti kakak.. ?" gumam Alex menatap foto tersebut sambil tersenyum " kira kira apakah aku akan mengenalnya bila dia diantara keramaian orang saat bertemu? "

Alexander sangat heran 3 tahun belakangan ini, bawahannya mengatakan bahwa di kampus Clara, siswa nya tidak diperbolehkan menggunakan alat komunikasi. Dan dia pun tidak mempertanyakan lagi kenapa tidak diperbolehkan, mungkin itu peraturan kampus yang harus di taati.

Tok.. tok.. tok..

Tiba tiba pintu kantornya ada yang mengetuk.

" Masuk.. "sahut Alex.

" Tuan..jadwal penerbangan kembali ke kota D sudah saya urus.. pesawat pribadi Tuan sudah siap lepas landas sore ini... semua sudah beres.. "ucap Nicolas asisten pribadi Alexander.

" Bagus.. " ujarnya senang " mari kita pergi beli hadiah dulu.. aku ingin membeli sesuatu buat Clara.. "

"Baik Tuan... silahkan " Nicolas membuka pintu untuk Alexander.

...****************...

Clara sangat senang akhirnya dia bisa lulus dengan nilai yang bagus. Tidak sia sia selama ini usahanya belajar dengan tekun.

Jurusan desainer memang impiannya sejak dulu, dia ingin membuka sebuah butik bila uangnya terkumpul.

Dia akan membuat masa depannya dengan usahanya sendiri, untuk sementara dia akan bekerja dulu dan menabung yang banyak. Baru nanti dia pikirkan ke kota mana dia akan membuka sebuah butik.

Sekarang Clara sudah menyewa apartemen kecil dan murah, tidak jauh dari restoran tempat dia bekerja. Hanya ditempuh perjalanan 15 menit saja, jadi dia bisa menghemat ongkos.

Dia menikmati kehidupannya sekarang, dia tidak bertemu lagi dengan Amira cs yang menyebalkan. Semua sudah berakhir, mudah mudahan ke depannya jangan bertemu lagi.

Karena Clara sudah lulus dia bisa kerja penuh, dari jam 11 pagi sampai jam 9 malam. Dan gaji nya pun tidak sama lagi seperti sebelumnya.

Karena kinerja Clara yang memuaskan, gajinya terhitung 10 jam jadi 8 juta bagi pemula bekerja penuh.

Ini luar biasa menurut Clara, apakah ini tidak salah hitung, mengapa dia seperti orang punya peruntungan yang tidak terduga.

Clara berjanji akan bekerja sepenuh hati nya, dia tidak akan mengecewakan sang boss yang telah menggajinya terlalu tinggi.

Dan impiannya buka usaha sendiri sudah terlihat didepan mata, usaha Desainer impiannya harus terwujud.

Dengan menabung segala sesuatunya pasti bisa terwujud. Itu tekad Clara penuh semangat.

Tiga bulan sudah Clara bekerja penuh 10 jam, dia dikagumi oleh pekerjaan seniornya karena cara kerja nya yang cekatan.

Mereka jadi ter motifasi ikut juga semangat melayani para pelanggan. Dan jangan lupa selalu tersenyum manis dan bersikap ramah, dan biasanya para pelanggan akan datang untuk berkunjung di lain hari lagi.

"Clara.. malam ini apakah kamu mau ikut dengan kita ke cafe.. membuang penat, bersantai sedikit.. atau ke karaoke? " tanya senior Clara yang bernama Tina.

"Tidak kak... makasih sudah di ajakin.., aku mau pulang saja istirahat, banyak tugas rumah ku belum selesai.. " sahut Clara

" Lho... kamu kan sudah lulus, pekerjaan rumah apa lagi " Nora menimpali.

"Aku suka mendesain baju.. kalau ada waktu aku suka mendesain pola baju, kelak akan aku kembangkan bila sudah waktunya.. " ujar Clara.

" Kamu hebat ya Clara.. punya cita cita masa depan, aku kayaknya bisanya ya hanya gini gini aja.. jadi pelayan " kata Tina sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal, dia tersenyum malu malu.

" Kan yang penting pekerjaan yang halal kak.. " ucap Clara.

" Iya kamu benar Clara.. " Nora menimpali.

" Udah yuk... kerja lagi, sebentar lagi sudah mau pulang " kata Clara.

" Oh iya... yuk " Tina pun tersadar. Mereka bergegas melanjutkan lagi pekerjaan mereka.

...****************...

Alexander tiba di kota D tepat jam 11 malam. Dia langsung meluncur ke Mansion milik keluarga kakak angkatnya Sesilia Genius.

Saat memasuki halaman Mansion semua pelayan berbaris dihalaman menyambut sang Tuan rumah Alexander Genius , mereka menunduk hormat.

Dengan gagah Alex turun dari mobil limousine nya, wajahnya nampak ceria menapaki halaman Mansion. Dia sudah tak sabar ingin melepas rindu pada ponakannya tersayang.

Saat memasuki Mansion dia merasa rumah ini sangat sepi dan agak berbeda dari 6 tahun yang lalu, perabot perabot ada yang berubah, dan suasananya pun berubah. Mungkin Clara yang merubahnya, pikirnya sembari tersenyum.

Dia melangkah menaiki tangga menuju lantai dua, apalagi kalau tidak menuju kamar ponakan tersayang. Berlahan dia membuka pintu kamar, dia tidak ingin membangunkan Clara. Dia hanya ingin melihat sebentar , melihat wajah yang dirindukannya.

Berlahan pintu kamar terbuka, kamar tersebut gelap sepertinya tidak ada tanda tanda kehidupan didalam. Berlahan Alex berjalan ke tempat tidur , dia heran kenapa kamar ini gelap sekali. Biasa nya Clara akan menyalakan lampu tidur yang di atas nakas.

Alexander berlahan berjalan menuju stop kontak ditembok kamar dekat pintu, dan kamar pun terang benderang.

Kamar itu kosong tidak ada penghuninya, dan tampaknya sudah lama tidak ditiduri. Kamar itu tampak dingin dan sepi.

"Apa mungkin dia tidur di kamar ku.. " pikir Alex, dia bergegas pergi menuju kamarnya. Di sana juga tidak ada Clara , tempat tidur tampak tersusun rapi. Sepertinya tidak ada siapapun yang pernah tidur di sana.

Wajah Alexander terlihat gelap, dia tidak menemukan Clara begitu tiba di Mansion keluarga mereka. Alex dengan langkah cepat keluar dari kamar, wajahnya nampak menunjukkan kemarahan yang mau meledak.

Dibawah Nicolas melihat Tuan nya turun dengan wajah gelap, apa yang terjadi pikirnya.

" Kenapa Tuan... apa nona Clara tidak mau bertemu dengan Tuan.. " sahut Nicolas.

"Panggilkan semua pelayan di rumah ini " perintah Alexander seraya menghempas kan tubuh nya di sofa dengan jengkel.

" Baik Tuan... "

Tidak lama kemudian semua pelayan berbaris di depan Alexander, mereka nampak terlihat gugup dan ketakutan.

Sepertinya mereka tahu apa yang akan terjadi, semua menunduk penuh hormat menunggu di marahi oleh sang Tuan yang dingin dan arogan.

"Apakah sudah semua di sini? " tanya Alex tajam.

"Sudah Tuan.. " jawab Nicolas.

"Siapa kepala pelayannya, maju ke depan... " perintah Alex dengan wajah datarnya.

"Saya Tuan.. " jawab Jacob maju beberapa langkah ke depan.

"Katakan apa yang terjadi sebenarnya... kenapa Clara tidak terlihat di mana mana.. "

" Hah apa..!! " Nicolas terkejut mendengar ucapan Alexander. Jadi dia mengerti kenapa Alex terlihat marah tadi menuruni lantai atas.

"Saya juga kurang tahu Tuan kenapa non Clara tidak pulang ke Mansion setelah lulus , dan kami juga tidak ada kabar dari non Clara... " ucap Jacob hati hati, dia nampak terlihat sangat gugup.

Pranggg...!!!

Sebuah pas bunga dibanting Alex ke lantai. Dan cukup membuat semua pelayan terkejut dan ketakutan, termasuk Nicolas.

"Katakan yang sebenarnya..!! " teriak Alex marah " Apa kalian tidak tahu Clara lah majikan kalian yang sebenarnya... kalian harus menjaganya seperti menjaga permata.., siapa yang bertanggung jawab mengurus keperluan kuliah dan tempat tinggalnya..!!"

"Sekretaris anda Tuan.., nona Linda.. dia yang mengurus semua kebutuhan non Clara.. " ucap Jacob terbata bata.

"Cepat hubungi dia.. aku mau dia datang sekarang menjelaskan semuanya! "

"Baik Tuan... " Jacob kemudian menelephon Linda. Tampak Jacob berbicara ditelepon. Tak lama kemudian Jacob menghampiri Alex, dengan gugup dia pun menjelaskan.

"Maaf Tuan, non Linda tidak ada di kota D, katanya dia lagi keluar negeri.. "

"Apa!! urusan apa dia keluar negeri... Nico cepat hubungi dia... aku ingin malam ini dia harus balik lagi ke kota D.., besok pagi dia sudah ada di kantor melaporkan semuanya.. " sahut Alexander seraya bangkit.

Dia mau istirahat malam ini, kepalanya sakit memikirkan Clara tidak ada di sini. Dia sudah membayangkan akan bertemu Clara setiba di kota D, melepas rindu yang sudah menahun.

Ternyata yang dirindukan tidak ada dijumpainya. Kepalanya rasanya mau meledak, dia sangat marah.

Sifat arogan nya ingin membanting benda benda yang ada disekitarnya, tapi ditahannya mengingat ini adalah rumah kakaknya.

Apapun isi di rumah ini adalah kenangan dari kakak dan abang iparnya.

Bersambung....

Halloo guyss... ini karyaku yang perdana

semoga terhibur yaaaa... ☺☺☺

Mohon dukungannya....

Terpopuler

Comments

Stnurhilmiyah♡

Stnurhilmiyah♡

heebbaatt semangatt ka👍👍👍

2023-03-31

0

Lulu Nasya

Lulu Nasya

kerenn ceritanya

2023-02-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!