Laura tergesa gesa menyusul langkah Clara di Koridor kampus.
"Clara... " panggilnya.
Clara menghentikan langkahnya, dia melihat Laura seperti cemas akan sesuatu.
"Clara.. kau di panggil kepala Yayasan ke kantor, kau belum bayar uang kuliah ya.. "
Clara tidak menjawab, dia berbalik arah menuju kantor kepala.
"Terimakasih Laura.. " sahut Clara
Clara mengetuk pintu kantor Kepala Yayasan kampus dan kemudian berlahan membuka pintunya.
"Masuk! " sahut suara dari dalam.
Clara pun masuk dan berlahan menuju meja Pak Kepala.
"Duduk! "
Clara pun duduk dengan hati hati. Sebelum masuk dia tadi sudah menghela nafas mempersiapkan segala sesuatu menantinya.
"Ada apa denganmu Clara... tidak biasanya begini, kamu telat bayar uang kuliah ".
" Paman saya ada masalah dengan perusahaannya.. jadi dia belum bisa mengirim uang kepada saya Pak " jawab Clara
"Aku dengar dua hari ini kamu suka pulang malam ke asrama, tidak seperti biasanya, apakah alasan mu saja.. bahwa sebenarnya uang itu kamu gunakan buat ke club malam? "
"Tidak Pak... saya kerja part time buat bantu meringankan beban paman saya, saya mencoba bantu bayar uang kuliah saya.. "
"Benarkah.. "
"Iya Pak.. "
"Tapi yang saya dengar tidak seperti begitu keadaanmu... ada yang melihat bahwa utusan pamanmu yang selalu datang memberi uang padamu, datang menyerahkan uangnya padamu "
"Tidak Pak... saya menunggu seharian pelayan paman saya tidak datang menyerahkan uang itu.. " ujar Clara jujur.
"Batas nya dua hari lagi, terpaksa kamu harus diskors kalau belum bayar dua hari lagi "
"Tapi Pak... "
"Pergilah... masa tenggang dua hari lagi " kata Pak Kepala tidak peduli dengan wajah memelas Clara.
Dengan langkah lesu Clara meninggalkan ruangan kantor tersebut. Sepanjang perjalanan ke kelas dia berpikir terus bagaimana caranya mengatasi masalahnya.
Apakah harus minta uang gaji dimuka dulu pada boss tempat dia bekerja, pikir Clara. Apakah kira kira dikasih enggak ya?
Pulang kuliah Clara langsung siap siap akan pergi kerja. Dia coba bicara nanti pada boss nya.
...****************...
Restoran Mawar Putih termasuk restoran yang terkenal, pelanggan restoran nya cukup banyak juga. Sore ini Restoran tampak sibuk, meja meja semua penuh.
Clara yang belum pernah bekerja sudah mulai membiasakan kan diri untuk lebih cekatan melayani para pelanggan.
Senyuman nya yang manis membuat para pelanggan sangat senang dilayani, mereka tidak bosan melihat wajah cantik Clara yang selalu tersenyum ramah melayani pesanan mereka.
"Silahkan dinikmati.. " sahut Clara setelah meletakkan pesanan di meja sembari tersenyum ramah.
" Terimakasih dik... " kata para pelanggan senang.
Sang manager pun sangat senang melihat kinerja Clara, dia tersenyum senang cara Clara begitu telaten melayani para pelanggan.
Clara mengikat rambutnya tinggi tinggi saat bekerja di restoran, memperlihatkan lehernya yang putih mulus.
Penampilan Clara dengan baju pelayan seperti itu nampak terlihat imut, padahal itu hanya baju seragam biasa.
Tapi tampak sangat cocok kebentuk tubuh nya, dia terlihat tambah cute dan manis. Dengan kulit putih yang bersih, tubuh yang ramping mungil.
Peluh sudah mulai mengalir di wajah Clara, dia mengelap wajahnya pakai tisu. Dia merasa segar walau terasa mulai lelah, dia tampak sangat bersemangat bekerja.
Banyak meja yang perlu di layani, tapi dia merasa happy saja. Masalah di kampus jadi terlupakan.
"Clara meja 12 pesanannya sudah selesai tolong di antar.. " seru si manager.
"Siap kak.. " sahut Clara semangat. Clara mendorong troli makanan ke meja yang di maksud.
Semua mata pelanggan meja 12 memandang Clara, mereka terpesona dengan kecantikan Clara. Clara tersenyum manis pada mereka.
Para pria hampir jantungan melihat senyuman yang mempesona itu,mereka tidak bisa mengalihkan pandangan mereka dari wajah Clara.
" Silahkan dinikmati.. "sahut Clara ramah dengan senyuman manisnya ,yang tidak hilang dari wajahnya setelah meletakkan semua pesanan di atas meja.
" I.. iya.. terimakasih.. " ucap mereka tersadar.
"Wahh... cantik sekali kakak itu ya ma " sahut anak pelanggan meja 12 tersebut.
"Iya.. kayaknya dia tidak cocok jadi pelayan ya, dia terlalu bersinar " sahut Ayah si anak.
"Ih.. aku pengen adopsi dia jadi anak perempuan ku " sahut wanita paruh baya di meja 12 tersebut.
Clara jadi primadona di Restoran Mawar Putih, banyak pelanggan senang dengan pelayanan Clara semenjak bekerja di sana.
Sang Boss Restoran pun begitu puas dengan semangat Clara bekerja. Dia sangat berterimakasih pada sepupunya , yang merekomendasikan Clara bekerja ditempatnya.
Saat jam sudah menunjukkan waktu Clara selesai kerja, dia pun bergegas menemui boss nya.
"Nyonya.. saya mau bicara " ujarnya hati hati.
"Ya.. ada apa Clara " sahut Sang Boss.
"Apakah boleh saya ambil gaji dimuka dulu, saya sangat butuh mau bayar uang kuliah "
"Oh tidak masalah.. apakah kamu mau ambil semua atau setengah saja dulu.. "
"Semuanya nyonya.. "
"Baik.. mari" Si boss pun beranjak masuk ke ruang kantor nya, di ikuti oleh Clara.
Nyonya Angel membuka laci, kemudian mengambil selembar amplop. Dan kemudian berjalan ke lemari berangkas. Dia mengambil gaji Clara sebulan penuh.
" Ini gaji kamu 4 juta.. gunakanlah baik baik "
Clara terkejut dengan total gajinya, dia tidak menyangka gajinya sangat besar , dia hanya empat jam saja bekerja.
"Kenapa... apakah kurang? " tanya Nyonya Angel memandang Clara yang tertegun menatap amplop didepannya.
"Oh tidak Nyonya.. ini sudah cukup, terimakasih banyak " sahut Clara terharu. Ini gaji pertamanya, dia tak menyangka bisa menghasilkan uang dengan jerih payahnya sendiri. Dia ingin menangis rasanya.
"Sama sama... " balas Nyonya Angel tersenyum menatap wajah imut Clara yang lucu karena tampak terbengong bengong.
"Permisi Nyonya... saya permisi pulang " pamit Clara.
"Iya.. " jawab Nyonya Angel.
Dengan hati berbunga bunga Clara kembali ke asrama, dia akan menyimpan uangnya hati hati.
Dia akan menabung pelan pelan, supaya bisa mengontrak rumah sewaan bila sudah lulus kuliah nanti.
Clara membersih kan dirinya, baru kemudian beristirahat. Hari ini sungguh melelahkan, tadi pelanggan Restoran sangat penuh.
Dalam hitungan lima menit setelah selesai Clara mandi, dan kemudian meletak kan kepalanya di bantal.
Dia pun terlelap, dengkurannya terdengar mengalun lembut. Dan sudah terbawa ke alam mimpi.
...****************...
Akhirnya Clara dapat membayar uang kuliah dan kamar asrama. Sisanya dia usahakan untuk berhemat, agar bisa menabung.
Amira benar-benar kesal mengetahui rencana yang di buat Lusi tidak berhasil.
"Apa nya yang berhasil... rencana mu tak berguna " ujar Amira kesal, dia membanting gelas ke lantai.
"Aku gak tahu ternyata dia bisa melunasinya.., bagaimana kalau kita buat rencana lain lagi " usul Lusi Amber.
"Tidak perlu.. percuma.., biar pake caraku saja! " sahut Amira kesal, kemudian meninggalkan ke dua temannya tersebut.
Buru-buru Lusi dan Sani mengejar Amira, kira-kira rencana apa lagi dibuat Amira.
Sementara itu Clara tengah makan siang di taman, dia sengaja menjauh dari keramaian. Tidak ingin ada masalah lagi, lebih aman makan siang di taman saja.
Baru makan tiga suap , tiba-tiba ada yang berteriak padanya.
"Oh ternyata disini ya si ******... jangan sok merasa hebat ya... ternyata ada orang yang tak tahu malu ya! " sindir Amira ketus.
Clara pura-pura tak mendengar, dia terus menikmati makan siang nya.
"Dia terlihat seperti gadis baik-baik, ternyata hanya seorang gadis murahan, tiap malam pergi ke club malam... pantas saja dia bisa melunasi uang kuliah nya, uang yang dia dapat dari menjual diri..! " sahut Amira sarkas.
Clara tetap tidak menanggapi ucapan Amira, dia tetap santai menikmati makan siang nya.
"Hei.. dengar tidak, apa kau tuli..!! " teriak Amira kesal.
"Mungkin dia sudah jadi tuli.. " Sani ikut menimpali sambil tertawa mengejek.
"Aku rasa dia sudah ditiduri om-om genit.. ha.. ha.. ha.. " mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.
Clara menyusun tempat makanannya, dia malas meladeni ketiga monster tersebut.
Dia pun bangkit untuk meninggalkan taman itu.
"Hei.. kau anggap apa kami di sini!! " teriak Amira saat Clara berlalu melewati mereka.
Amira sangat marah melihat wajah datar Clara yang tidak peduli. Reflek dia tarik tangan Clara, sehingga peralatan makan Clara terlempar ketanah.
Keributan mereka sudah menarik perhatian siswa- siswi lainnya, mereka hanya dapat menonton saja.
Amira cs orang berpengaruh di kampus tersebut, orang tua mereka pejabat kota T yang disegani. Jadi mereka tidak ingin ikut campur.
"Ada apa ini..!! " Tiba-tiba Anton sudah berada di antara mereka.
Amira sontak kaget melihat kehadiran Anton. Dengan mimik wajah memelas dia memandang Anton, suara nya di buat selembut mungkin.
"Dia menuduh aku memfitnah dia suka pergi ke klub malam...,terus dia tadi melempar makanannya padaku karena tidak senang.. " sahut Amira mengadu seraya merapat pada Anton.
Clara menghela nafas tak habis pikir dengan kelakuan Amira, berubah 180 derajat dengan sifat aslinya.
Dasar munafik, penuh drama pikir Clara. Dia memungut peralatan makannya, kemudian berlalu dari situ.
"Clara.. " panggil Anton.
"Anton.. tanganku sakit terkena mangkuk nasi Clara.. " rengek Amira memelas.
Anton menyingkirkan tangan Amira, didorong nya Amira dengan kesal.
"Jangan drama ya.. bukankah kau yang menyakiti Clara ".sahut Anton tajam.
Anton pun berlari menyusul Clara. Wajah Amira merah padam melihat Anton tidak peduli padanya.
" Antonn...!! " teriak Amira marah karena di abaikan Anton.
Anton menyusul Clara yang akan kembali ke asrama putri.
"Clara.. Clara tunggu..! "
Clara mempercepat langkahnya, dia tidak ingin berurusan dengan siapapun yang ada ikatannya dengan Amira.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
cholifah 22
goodjob clara ....jng mau ngeladeni amira cs...biarin aja entar jg bosen aendiri
2023-07-23
0