Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku

Bram Prasetya dan wanita tersebut memasuki kamar hotel yang sudah mereka pesan.

"Aku sudah tidak sabar, Sayang, kau selalu sangat menggodaku." ujar Bram sambil meletakkan wanita tersebut ke atas ranjang.

Pakaian Bram dan dress yang dipakai wanita tersebut sudah terlepas dan jatuh berserakan di bawah ranjang.

Kegiatan panas terjadi di ranjang hotel tersebut. Selang setengah jam kemudian, wanita tersebut berbaring bersandar di dada Bram. Keduanya masih saling berpelukan.

"Sandra, kau sangat menggairahkan," ucap Bram.

"Emmm,," jawab Sandra.

"Istrimu mengetahui hubungan kita tidak Mas?" tanya Sandra.

"Nia tidak mengetahui hubungan kita."

"Dia sibuk dengan pekerjaannya dan jika ada waktu mengurus rumah."

"Dia terlalu lembut dan penurut, bahkan di ranjang juga sangat biasa saja, tidak sepertimu menggairahkan."

"Aku sampai jengkel dengannya"

"Aku sering mengajaknya ribut tentang masalah anak. Istriku sampai sekarang belum juga hamil, padahal kami sudah menikah selama empat tahun," ujar Bram.

"Ceraikan saja istrimu Bram, lalu menikahlah denganku. Aku akan memberimu anak,' ujar Sandra. Istrimu mandul," ujar Sandra.

"Masalah bisa saja berasal dari aku, hasil pemeriksaan kesehatan dan kesuburan Nia baik dan subur," ucap Bram.

"Kalau saja Nia lebih agresif tidak mungkin aku mengajaknya ribut tentang masalah anak," ucap Bram.

"Kalau Nia bisa lebih agresif tidak mungkin aku mau berselingkuh denganmu Sandra. Nia sangat cantik, badannya bagus, teramat bagus, cerdas dan pintar, terpelajar, kariernya mapan. Kalau Nia kuajak ke pertemuan resmi, tidak ada laki-laki yang tidak terpana melihat wajahnya. Dibandingkan denganmu Sandra, kau cuma menang agresif saja, wajahmu cantik tetapi tidak sebanding dengan kecantikan Nia. Aku cuma bersenang-senang denganmu saja, kau agresif itu saja kelebihan dari Nia," batin Bram di dalam hatinya.

"Mana mungkin kuceraikan Nia," batin Bram kembali.

"Aku hanya ingin bermain denganmu di atas ranjang, Sandra, dan aku mengerti wanita sepertimu cuma tertarik pada uang," batin Bram lagi di dalam hatinya.

"Kalau aku sudah bosan denganmu, kau akan kucampakkan," batin Bram kembali di dalam hatinya.

"Sudahlah tidak usah membicarakan istriku, layani aku satu kali lagi," ujar Bram kepada Sandra.

"Iya Bram," ujar Sandra.

Perlahan-lahan, Bram melayang dibuat Sandra. Sandra sangat aktif dan Bram menyukai wanita yang aktif.

Aktivitas Bram dan Sandra membuat ranjang hotel bergoyang. Yang terdengar hanya ******* suara Bram dan Sandra.

Sementara itu aku sudah duduk menunggu di kursi lobby hotel selama dua jam, Mas Bram dan wanita tersebut belum juga keluar kamar. Entah sudah beberapa kali mungkin mereka mengulang berhubungan intim.

Egoku merasa terinjak-injak, walaupun aku sudah tidak punya rasa cinta lagi kepada Mas Bram, tetapi aku juga harus membuatnya tergila-gila kepadaku, sebelum kami bercerai. Mas Bram tidak akan pernah melupakan aku di saat dia berhubungan intim dengan wanita itu. Lihat saja siapa yang akan menderita. Bayanganku akan selalu menghantui Bram dan kau menderita karena tidak bisa melupakanku.

******* Bram terdengar ketika Bram mencapai puncak. Sesaat kemudian bergegas Bram bangun dari ranjang dan menuju ke kamar mandi. Bram membersihkan dirinya.

Sandra masih berbaring di ranjang ketika Bram masuk ke kamar mandi.

"Aku diam-diam sudah merekam adengan hubungan intim kami. Rekaman itu akan ku kirim ke istri Mas Bram dan pastinya akan mempercepat perceraian mereka.

Bram keluar dari kamar mandi dan bergegas memakai kemeja dan celananya kembali. Kemudian memakai dasi.

"Aku kembali ke kantor dulu nanti kita bertemu kembali, tunggu telfon dariku," ujar Bram.

"Kau ingin pulang ke rumahmu atau masih mau tinggal di kamar ini?" tanya Bram.

"Aku masih ingin tidur sebentar di kamar ini."

"Nanti aku pulang naik taksi."

"Baiklah," jawab Bram sambil melangkah menuju pintu kemudian membuka pintu kamar dan bergegas melangkah keluar.

Aku melihat Bram melangkah berjalan mau keluar dari hotel. Wanita itu tidak ikut keluar dari kamar. Bergegas aku mengikuti langkah Mas Bram dari belakang sambil menjaga jarak supaya aku tidak ketahuan sedang membuntuti Mas Bram.

Mas Bram berjalan ke parkiran dan kemudian masuk ke dalam mobilnya.

Aku juga bergegas masuk ke dalam mobilku. Kuambil ponselku dan menelfon Mas Bram.

"Hallo," jawab Bram ketika mengangkat telfon dari istrinya.

"Ada apa Nia?"

Mas lagi dimana?", tanyaku.

"Di kantor dan masih banyak pekerjaan yang harus dikerjakan.

"Aku akan mampir ke kantor Mas Bram kira-kira satu jam lagi, aku punya kejutan untuk Mas," ujarku lagi.

"Iya," jawab Mas Bram.

Bergegas aku menuju ke sebuah mall yang terletak tidak jauh dari hotel.

Aku masuk ke dalam outlet pakaian memilih sebuah dress mini berbahu Sabrina dan memilih beberapa lingerie. Selama ini belum pernah aku membeli lingerie apalagi memakainya di hadapan Mas Bram. Bergegas aku membayar dress dan lingerie yang sudah kupilih. Setelah membayar dress dan lingerie-lingerie yang sudah kubeli bergegas aku masuk ke kamar pass, blouse dan celana jeans yang sedang kupakai kubuka dan aku kemudian memakai lingerie yang baru saja dibeli. Kulihat bayanganku sendiri di cermin yang ada di hadapanku. Kulitku putih mulus, tinggi badanku seratus tujuh puluh centimeter, badanku sangat langsing, dengan lingerie berwarna hitam amat kontras dengan kulitku yang putih. Bayanganku sangat sexy, Mas Bram pasti terpana melihatnya. Aku belum pernah tampil sexy seperti ini. Aku kemudian memakai dress mini dengan bahu sabrina tersebut. Kulihat bayanganku di cermin, sempurna. Mas Bram pasti tergoda.

Aku juga menyempatkan mampir ke outlet kosmetik, memilih sebuah lipstick berwarna merah menyala. Setelah lipstik tersebut dibayar di kasir, bergegas aku melangkah keluar mall. Aku menuju ke parkiran kemudian masuk ke dalam mobil. Setelah masuk ke dalam mobil, aku memakai lipstik merah itu ke bibirku. Sempurna, warna merah menyala itu kontras dengan warna kulitku yang berwarna putih. Menggoda.

Aku bergegas mengendarai mobilku menuju kantor Mas Bram. Sesampainya di kantor Mas Bram, aku melangkah masuk. Aku langsung berjalan ke dalam lift dan menekan tombol lantai tiga. Pintu lift terbuka begitu lift sampai di lantai tiga. Aku tersenyum pada Ita, sekretaris Mas Bram yang sedang mengetik di mejanya.

"Saya mau bertemu Bapak."

"Di dalam ada tamu tidak?" tanyaku.

"Tidak ada Ibu," jawab Ita.

"Saya langsung masuk saja, tidak.usah memberitahu Bapak," ujarku lagi.

"Aku masuk ke dalam ruangan Mas Bram, dan langsung mengunci pintunya.

Mas Bram yang sedang membaca dokumen di mejanya terpana melihatku. Terpana melihat penampilanku yang sexy yang baru pertama kali ini dilihat Mas Bram.

Bergegas aku melangkah ke samping Mas Bram. Aku langsung mencium bibir Mas Bram, menciumnya dengan ganas.

Mas Bram membalas ciumanku. Kami berciuman dengan sangat mesra.

.

Episodes
1 Part 1 Melamun Mengenai Masa Lalu
2 Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram
3 Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh
4 Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku
5 Part 5 Pesona Istriku Luar Biasa
6 Part 6 Sandra Mengamuk Diputuskan Bram
7 Part 7 Kencan Romantis Bram Prasetya dan Nia Prasetya
8 Part 8 Ternyata Nia Prasetya Lebih Pintar, Lebih Cantik, dan Lebih Sexy
9 Part 9 Video panas Bram Prasetya dan Sandra
10 Part 10 Nia Prasetya, Istri Sah Bram Prasetya Melapor Ke Polisi
11 Part 11 Bram Panik Mendengar Laporan Sang Asisten Pribadi
12 Part 12 Nia, Maafkanlah Aku
13 Part 13 Permintaan Maaf Bram Prasetya dan Kedatangan Ibu Rahayu Ke Kantor.
14 Part 14 Ibu Mertuaku Yang Tersayang, membelaku.
15 Part 15 Cinta Aditya Prasetya Kepada Nia
16 Part 16 Kenyataan Pahit Untuk Kesuburan Bram Prasetya
17 Part 17 Bram Diperiksa Penyidik Kepolisian Terkait Kasus Video Asusila.
18 Part 18 Sandra Menjadi Tersangka
19 Part 19 Bram Prasetya mengadu Kepada Ibu Rahayu
20 Part 20 Nia Prasetya Menemui Pengacara
21 Part 21 Bram Digugat Cerai
22 Part 22 Aku Selalu Ada Untukmu Nia
23 Part 23 Bram Curhat Kepada Reyhan Tentang Perceraiannya
24 Part 24 Nia Pindah Ke Apartemen Aditya
25 Part 25 Kehampaan Hati Bram Prasetya
26 Part 26 Perceraian Nia dan Bram Prasetya Dan Kunjungan Aditya Prasetya.
27 Part 27 Obrolan Aditya Prasetya dan Nia.
28 Part 28 Aku Mau Menikah Denganmu
29 Part 29 Meminta Restu Ibu Rahayu
30 Part 30 Kemarahan Bram Prasetya.
31 Part 31 Mengapa Harus Nia?
32 Part 32 Sandra Tertawa Mendengar Perceraian Nia
33 Part 33 Mencari Gaun Pengantin dan Cincin
34 Part 34 Sah Menikah
35 Part 35 Malam Pertama dan Kegelisahan Bram Prasetya
36 Part 36 Bram Patah Hati Di saat Malam Pertama Aditya dan Nia
37 Part 37 Reyhan Kita Ikut Ke Jepang
38 Part 38 Ke Jepang Untuk Berbulan Madu
39 Part 39 Demi Cintaku, Nia.
40 Part 40 Hari Pertama Di Tokyo
41 Part 41 Spring In Tokyo Tetapi Winter Di Hatiku.
42 Part 42 Kunjungan Ke Kuil Meiji, di Shibuya, Tokyo
43 Part 42 Nyaris Ketahuan
44 Part 44 Arti Sebuah Kesetiaan
45 Part 45 Apakah Nia hamil?
46 Part 46 Test Pack Positif
47 Part 47 Bram, Nia hamil
48 Part 48 Pelajaran Berharga Untuk Bram Prasetya
49 Part 49 Ketahuan
50 Part 50 Ketahuan Ada Di Jepang
51 Part 51 Rasa Cinta Bram Harus Tersimpan Rapat Di Hati
52 Part 52 Nia Apakah Kau Masih Menyimpan Rasa Kepada Mas Bram?
53 Part 53 Jalan Ke Shinjuku Bersama-sama
54 Part 55 Bersama-sama Menyelusuri Amonohashidate (Jembatan Surga) di Kyoto
55 Part 55 Hanami di Osaka
56 Part 56 Nikmatnya Es Krim Rasa Matcha di Uji, Kyoto
57 Part 57 Pulang, Bulan Madu telah Usai.
58 Part 58 Teguran Dari Ibu Rahayu Untuk Bram Prasetya.
59 Part 59 Aditya Prasetya dan Bram Prasetya Makan Bersama
60 Part 60 Pesan Terakhir Aditya Prasetya
61 Part 61 Kebersamaan Terakhir
62 Part 61 Duka Mendalam Nia
63 Part 63 Kesedihan Nia
64 Bab 64 Inikah Perpisahan Kita?
65 Part 65 Kelahiran Adam
66 Part 66 Enam Tahun Kemudian
67 Part 67 Akhir tragis Sandra
68 Part 68 Permintaan Adam
69 Part 69 Bram melamar Nia
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Part 1 Melamun Mengenai Masa Lalu
2
Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram
3
Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh
4
Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku
5
Part 5 Pesona Istriku Luar Biasa
6
Part 6 Sandra Mengamuk Diputuskan Bram
7
Part 7 Kencan Romantis Bram Prasetya dan Nia Prasetya
8
Part 8 Ternyata Nia Prasetya Lebih Pintar, Lebih Cantik, dan Lebih Sexy
9
Part 9 Video panas Bram Prasetya dan Sandra
10
Part 10 Nia Prasetya, Istri Sah Bram Prasetya Melapor Ke Polisi
11
Part 11 Bram Panik Mendengar Laporan Sang Asisten Pribadi
12
Part 12 Nia, Maafkanlah Aku
13
Part 13 Permintaan Maaf Bram Prasetya dan Kedatangan Ibu Rahayu Ke Kantor.
14
Part 14 Ibu Mertuaku Yang Tersayang, membelaku.
15
Part 15 Cinta Aditya Prasetya Kepada Nia
16
Part 16 Kenyataan Pahit Untuk Kesuburan Bram Prasetya
17
Part 17 Bram Diperiksa Penyidik Kepolisian Terkait Kasus Video Asusila.
18
Part 18 Sandra Menjadi Tersangka
19
Part 19 Bram Prasetya mengadu Kepada Ibu Rahayu
20
Part 20 Nia Prasetya Menemui Pengacara
21
Part 21 Bram Digugat Cerai
22
Part 22 Aku Selalu Ada Untukmu Nia
23
Part 23 Bram Curhat Kepada Reyhan Tentang Perceraiannya
24
Part 24 Nia Pindah Ke Apartemen Aditya
25
Part 25 Kehampaan Hati Bram Prasetya
26
Part 26 Perceraian Nia dan Bram Prasetya Dan Kunjungan Aditya Prasetya.
27
Part 27 Obrolan Aditya Prasetya dan Nia.
28
Part 28 Aku Mau Menikah Denganmu
29
Part 29 Meminta Restu Ibu Rahayu
30
Part 30 Kemarahan Bram Prasetya.
31
Part 31 Mengapa Harus Nia?
32
Part 32 Sandra Tertawa Mendengar Perceraian Nia
33
Part 33 Mencari Gaun Pengantin dan Cincin
34
Part 34 Sah Menikah
35
Part 35 Malam Pertama dan Kegelisahan Bram Prasetya
36
Part 36 Bram Patah Hati Di saat Malam Pertama Aditya dan Nia
37
Part 37 Reyhan Kita Ikut Ke Jepang
38
Part 38 Ke Jepang Untuk Berbulan Madu
39
Part 39 Demi Cintaku, Nia.
40
Part 40 Hari Pertama Di Tokyo
41
Part 41 Spring In Tokyo Tetapi Winter Di Hatiku.
42
Part 42 Kunjungan Ke Kuil Meiji, di Shibuya, Tokyo
43
Part 42 Nyaris Ketahuan
44
Part 44 Arti Sebuah Kesetiaan
45
Part 45 Apakah Nia hamil?
46
Part 46 Test Pack Positif
47
Part 47 Bram, Nia hamil
48
Part 48 Pelajaran Berharga Untuk Bram Prasetya
49
Part 49 Ketahuan
50
Part 50 Ketahuan Ada Di Jepang
51
Part 51 Rasa Cinta Bram Harus Tersimpan Rapat Di Hati
52
Part 52 Nia Apakah Kau Masih Menyimpan Rasa Kepada Mas Bram?
53
Part 53 Jalan Ke Shinjuku Bersama-sama
54
Part 55 Bersama-sama Menyelusuri Amonohashidate (Jembatan Surga) di Kyoto
55
Part 55 Hanami di Osaka
56
Part 56 Nikmatnya Es Krim Rasa Matcha di Uji, Kyoto
57
Part 57 Pulang, Bulan Madu telah Usai.
58
Part 58 Teguran Dari Ibu Rahayu Untuk Bram Prasetya.
59
Part 59 Aditya Prasetya dan Bram Prasetya Makan Bersama
60
Part 60 Pesan Terakhir Aditya Prasetya
61
Part 61 Kebersamaan Terakhir
62
Part 61 Duka Mendalam Nia
63
Part 63 Kesedihan Nia
64
Bab 64 Inikah Perpisahan Kita?
65
Part 65 Kelahiran Adam
66
Part 66 Enam Tahun Kemudian
67
Part 67 Akhir tragis Sandra
68
Part 68 Permintaan Adam
69
Part 69 Bram melamar Nia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!