Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh

Aku memutuskan untuk mengikuti Mas Bram diam-diam. Pagi itu aku sudah berpakaian rapi dan kutemani Mas Bram sarapan pagi.

"Mas, hari ini aku mau keluar sebentar, dan hari ini aku enggak ada jadwal praktek di rumah sakit. Aku mau membeli baju, " ucapku kepada Mas Bram.

"Aku membawa mobil sendiri tidak usah diantar sopir karena agak lama melihat-lihat dan memilih-milih baju. Kasian Pak Tikno kalau menunggu aku kelamaan," ucapku lagi kepada Mas Bram.

"Mas Bram hari ini berangkat ke kantor pagi-pagi?" tanyaku kepada Mas Bram

"Ya iyalah memang mau kemana lagi kalau bukan ke kantor," jawab Mas Bram.

Mas Bram menghabiskan sarapannya kemudian meminum segelas air putih hangat. Aku mengantarkannya sampai ke teras rumah, mencium tangannya dan menunggu Mas Bram naik ke mobilnya. Setelah mobil Mas Bram bergerak keluar pagar rumah, segera aku naik ke mobilku.

Untung saja mobil Mas Bram masih ada dalam jangkauan pandanganku, bergegas mobilku mengikuti mobil Mas Bram. Aku berhati-hati dan menjaga jarak supaya Mas Bram tidak curiga bahwa ada mobil yang mengikutinya.

Mobil Mas Bram.bergerak masuk ke sebuah mall. Aku juga mengikutinya perlahan-lahan. Perlahan-lahan mobil Mas Bram berhenti di parkiran mobil. Aku juga mengikutinya dan perlahan-lahan memarkirkan mobil di luar jarak pandang Mas Bram.

Mas Bram turun dari mobilnya dan aku juga ikut turun dari mobilku.

Mas Bram berjalan masuk ke dalam mal dan aku perlahan-lahan ikut melangkah masuk ke dalam mall. Aku menjaga jarak dalam membuntuti Mas Bram supaya tidak ketahuan oleh Mas Bram.

Mas Bram berjalan masuk ke dalam salah satu butik yang ada dalam Mall. Aku perlahan masuk dan mengikuti Mas Bram.

Aku berdiri di sudut dekat pakaian-pakaian yang digantung. Kulihat seorang perempuan seusiaku dengan dandanan yang menor dan memakai dress yang seksi, menghampiri Mas Bram. Mas Bram mencium pipi perempuan itu dan merangkul pinggang perempuan itu, sangat mesra. Aku melihat dengan mataku sendiri, ternyata Mas Bram berselingkuh dengan wanita lain di belakangku.

Aku mengambil hp yang ada di dalam saku depan blouse yang kupakai, kuambil foto mereka tepat pada saat Mas Bram mencium mesra bibir wanita itu. Mereka berciuman di sudut rak pakaian.

Aku mengambil foto Mas Bram. "Tertangkap basah kamu Mas Bram! foto ini bisa menjadi bukti perselingkuhan Mas Bram," ujarku di dalam hati.

Aku kembali berdiri di sudut rak baju, kuperhatikan mereka melihat-lihat baju-baju yang terpajang sambil berpelukan. Aku mengambil foto mereka beberapa kali.

Mas Bram dan wanita yang dipeluknya tersebut berjalan menuju ke kasir. Baju-baju yang dibeli dan kemudian dibayar Mas Bram. Berarti wanita tersebut dekat dengan Mas Bram karena Mas Bram mempunyai uang yang banyak bukan?sehingga mau saja didekati pria yang sudah beristri. Tidak mungkin wanita itu mau menjadi selingkuhan Mas Bram kalau Mas Bram pria yang tidak mempunyai uang. Baiklah aku berikan Mas Bram untukmu, nikmatilah toh setengah harta Mas Bram akan aku ambil dari perceraian kami. Setelah membayar baju-baju tersebut, Mas Bram dan wanita tersebut berjalan keluar outlet. Aku membuntutinya diam-diam supaya tidak ketahuan oleh Mas Bram dan wanita tersebut. Diam-diam aku merasa menjadi istri yang diselingkuhi sekaligus juga seorang detektif yang sedang membuntuti suami, membuntuti untuk mencari bukti perselingkuhan suamiku.

Aku tidak sedih lagi sejak aku mencium aroma parfum wanita di kemeja yang dipakai Mas Bram. Bagiku aku hanya perlu mencari bukti perselingkuhannya. Bukti itu akan kulampirkan pada saat persidangan perceraian kami.

Lepaskanlah seseorang yang memang harus dilepaskan. Tidak perlu dipertahankan karena kalau dipertahankan cuma akan memberatkan perasaan. Aku tidak dihargai sebagai istri untuk apa aku mempertahankan Mas Bram lebih baik Mas Bram kulepaskan.

Aku berjalan pelan-pelan sambil menjaga jarak. Mengikuti Mas Bram dan wanita itu dari kejauhan.

Setelah sampai di parkiran mall, Mas Bram dan wanita itu masuk ke dalam mobil dan kemudian mobil Mas Bram bergerak keluar dari mall.

Mobilku juga bergerak membuntuti mobil Mas Bram, sambil tetap menjaga jarak aman supaya tidak ketahuan Mas Bram ataupun wanita itu.

Mobil Mas Bram bergerak masuk ke sebuah hotel. Aku juga bergerak mengikuti mobil Mas Bram memasuki hotel. Aku mencari tempat parkir yang strategis untuk mobilku dan sambil mengawasi Mas Bram supaya tidak hilang dari pandangan mataku.

Mas Bram dan wanita itu kemudian check in di resepsionist hotel. Aku duduk di sebuah kursi di langit lobby hotel sambil menutupi wajahku dengan sebuah majalah. Kucoba mencari situasi dan jarak pandang yang tepat supaya wajah Mas Bram dan wanita tersebut dapat kuambil fotonya. Wajah mereka harus tampak dengan jelas ketika foto itu kuambil. Ketika mereka melewatiku, aku berhasil mengambil foto mereka. Wajah Mas Bram dan wanita itu tampak dengan jelas, dan masih saling berpelukan.

Hampir dua jam mereka berduaan di dalam hotel. Aku tetap menunggu sambil duduk di kursi di lobby hotel, berpura-pura membaca sebuah majalah.

Aku tidak perduli mereka mau melakukan apapun di kamar hotel tersebut. Tadinya aku ingin menangkap basah mereka tetapi setelah kupikir-pikir untuk apa. Foto ini saja sudah cukup untuk kujadikan bukti. Biarkan saja mereka bersenang-senang di dalam kamar. Hatiku sudah berubah menjadi hati yang dingin, perasaanku sudah hilang, terhadap Mas Bram akibat Mas Bram berselingkuh dan semua kata-kata kasar yang diucapkannya kepadaku. Terlalu menyakitkan sampai akhirnya rasa cintaku kepada Mas Bram sudah menghilang. Mas Bram pasti tidak pernah menduga aku bisa mengetahui perselingkuhannya dengan wanita itu bahkan diam-diam mengikuti Mas Bram dan wanita itu. Apalagi sampai mengambil foto-foto Mas Bram dan wanita itu. Apalagi jika aku menggugat cerai Mas Bram ke pengadilan dan meminta hak dari setengah harta gono gini dari perkawinan kami. Peraturan hukum tentang Perkawinan yang berlaku, jelas mengatur pembagian harta bersama dalam suatu perkawinan jika terjadi perceraian, jika dalam perkawinan mereka tidak dibuat perjanjian perkawinan. Mas Bram tidak membuat perjanjian perkawinan pada saat kami akan melangsungkan perkawinan atau selama dalam masa perkawinan kami. Sebelum kami menikah, aku mengajak Mas Bram membuat perjanjian perkawinan di hadapan Pejabat yang berwenang untuk itu, yang isinya rnengatur bahwa penghasilan yang aku peroleh selama menikah tidak termasuk ke dalam harta milik bersama dalam perkawinan kami.

Bisa kubayangkan betapa marahnya Mas Bram ketika gugatan cerai diajukan olehku kepada Mas Bram, istrinya ternyata berani mengambil langkah mengajukan gugatan cerai kepada Mas Bram.

Episodes
1 Part 1 Melamun Mengenai Masa Lalu
2 Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram
3 Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh
4 Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku
5 Part 5 Pesona Istriku Luar Biasa
6 Part 6 Sandra Mengamuk Diputuskan Bram
7 Part 7 Kencan Romantis Bram Prasetya dan Nia Prasetya
8 Part 8 Ternyata Nia Prasetya Lebih Pintar, Lebih Cantik, dan Lebih Sexy
9 Part 9 Video panas Bram Prasetya dan Sandra
10 Part 10 Nia Prasetya, Istri Sah Bram Prasetya Melapor Ke Polisi
11 Part 11 Bram Panik Mendengar Laporan Sang Asisten Pribadi
12 Part 12 Nia, Maafkanlah Aku
13 Part 13 Permintaan Maaf Bram Prasetya dan Kedatangan Ibu Rahayu Ke Kantor.
14 Part 14 Ibu Mertuaku Yang Tersayang, membelaku.
15 Part 15 Cinta Aditya Prasetya Kepada Nia
16 Part 16 Kenyataan Pahit Untuk Kesuburan Bram Prasetya
17 Part 17 Bram Diperiksa Penyidik Kepolisian Terkait Kasus Video Asusila.
18 Part 18 Sandra Menjadi Tersangka
19 Part 19 Bram Prasetya mengadu Kepada Ibu Rahayu
20 Part 20 Nia Prasetya Menemui Pengacara
21 Part 21 Bram Digugat Cerai
22 Part 22 Aku Selalu Ada Untukmu Nia
23 Part 23 Bram Curhat Kepada Reyhan Tentang Perceraiannya
24 Part 24 Nia Pindah Ke Apartemen Aditya
25 Part 25 Kehampaan Hati Bram Prasetya
26 Part 26 Perceraian Nia dan Bram Prasetya Dan Kunjungan Aditya Prasetya.
27 Part 27 Obrolan Aditya Prasetya dan Nia.
28 Part 28 Aku Mau Menikah Denganmu
29 Part 29 Meminta Restu Ibu Rahayu
30 Part 30 Kemarahan Bram Prasetya.
31 Part 31 Mengapa Harus Nia?
32 Part 32 Sandra Tertawa Mendengar Perceraian Nia
33 Part 33 Mencari Gaun Pengantin dan Cincin
34 Part 34 Sah Menikah
35 Part 35 Malam Pertama dan Kegelisahan Bram Prasetya
36 Part 36 Bram Patah Hati Di saat Malam Pertama Aditya dan Nia
37 Part 37 Reyhan Kita Ikut Ke Jepang
38 Part 38 Ke Jepang Untuk Berbulan Madu
39 Part 39 Demi Cintaku, Nia.
40 Part 40 Hari Pertama Di Tokyo
41 Part 41 Spring In Tokyo Tetapi Winter Di Hatiku.
42 Part 42 Kunjungan Ke Kuil Meiji, di Shibuya, Tokyo
43 Part 42 Nyaris Ketahuan
44 Part 44 Arti Sebuah Kesetiaan
45 Part 45 Apakah Nia hamil?
46 Part 46 Test Pack Positif
47 Part 47 Bram, Nia hamil
48 Part 48 Pelajaran Berharga Untuk Bram Prasetya
49 Part 49 Ketahuan
50 Part 50 Ketahuan Ada Di Jepang
51 Part 51 Rasa Cinta Bram Harus Tersimpan Rapat Di Hati
52 Part 52 Nia Apakah Kau Masih Menyimpan Rasa Kepada Mas Bram?
53 Part 53 Jalan Ke Shinjuku Bersama-sama
54 Part 55 Bersama-sama Menyelusuri Amonohashidate (Jembatan Surga) di Kyoto
55 Part 55 Hanami di Osaka
56 Part 56 Nikmatnya Es Krim Rasa Matcha di Uji, Kyoto
57 Part 57 Pulang, Bulan Madu telah Usai.
58 Part 58 Teguran Dari Ibu Rahayu Untuk Bram Prasetya.
59 Part 59 Aditya Prasetya dan Bram Prasetya Makan Bersama
60 Part 60 Pesan Terakhir Aditya Prasetya
61 Part 61 Kebersamaan Terakhir
62 Part 61 Duka Mendalam Nia
63 Part 63 Kesedihan Nia
64 Bab 64 Inikah Perpisahan Kita?
65 Part 65 Kelahiran Adam
66 Part 66 Enam Tahun Kemudian
67 Part 67 Akhir tragis Sandra
68 Part 68 Permintaan Adam
69 Part 69 Bram melamar Nia
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Part 1 Melamun Mengenai Masa Lalu
2
Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram
3
Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh
4
Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku
5
Part 5 Pesona Istriku Luar Biasa
6
Part 6 Sandra Mengamuk Diputuskan Bram
7
Part 7 Kencan Romantis Bram Prasetya dan Nia Prasetya
8
Part 8 Ternyata Nia Prasetya Lebih Pintar, Lebih Cantik, dan Lebih Sexy
9
Part 9 Video panas Bram Prasetya dan Sandra
10
Part 10 Nia Prasetya, Istri Sah Bram Prasetya Melapor Ke Polisi
11
Part 11 Bram Panik Mendengar Laporan Sang Asisten Pribadi
12
Part 12 Nia, Maafkanlah Aku
13
Part 13 Permintaan Maaf Bram Prasetya dan Kedatangan Ibu Rahayu Ke Kantor.
14
Part 14 Ibu Mertuaku Yang Tersayang, membelaku.
15
Part 15 Cinta Aditya Prasetya Kepada Nia
16
Part 16 Kenyataan Pahit Untuk Kesuburan Bram Prasetya
17
Part 17 Bram Diperiksa Penyidik Kepolisian Terkait Kasus Video Asusila.
18
Part 18 Sandra Menjadi Tersangka
19
Part 19 Bram Prasetya mengadu Kepada Ibu Rahayu
20
Part 20 Nia Prasetya Menemui Pengacara
21
Part 21 Bram Digugat Cerai
22
Part 22 Aku Selalu Ada Untukmu Nia
23
Part 23 Bram Curhat Kepada Reyhan Tentang Perceraiannya
24
Part 24 Nia Pindah Ke Apartemen Aditya
25
Part 25 Kehampaan Hati Bram Prasetya
26
Part 26 Perceraian Nia dan Bram Prasetya Dan Kunjungan Aditya Prasetya.
27
Part 27 Obrolan Aditya Prasetya dan Nia.
28
Part 28 Aku Mau Menikah Denganmu
29
Part 29 Meminta Restu Ibu Rahayu
30
Part 30 Kemarahan Bram Prasetya.
31
Part 31 Mengapa Harus Nia?
32
Part 32 Sandra Tertawa Mendengar Perceraian Nia
33
Part 33 Mencari Gaun Pengantin dan Cincin
34
Part 34 Sah Menikah
35
Part 35 Malam Pertama dan Kegelisahan Bram Prasetya
36
Part 36 Bram Patah Hati Di saat Malam Pertama Aditya dan Nia
37
Part 37 Reyhan Kita Ikut Ke Jepang
38
Part 38 Ke Jepang Untuk Berbulan Madu
39
Part 39 Demi Cintaku, Nia.
40
Part 40 Hari Pertama Di Tokyo
41
Part 41 Spring In Tokyo Tetapi Winter Di Hatiku.
42
Part 42 Kunjungan Ke Kuil Meiji, di Shibuya, Tokyo
43
Part 42 Nyaris Ketahuan
44
Part 44 Arti Sebuah Kesetiaan
45
Part 45 Apakah Nia hamil?
46
Part 46 Test Pack Positif
47
Part 47 Bram, Nia hamil
48
Part 48 Pelajaran Berharga Untuk Bram Prasetya
49
Part 49 Ketahuan
50
Part 50 Ketahuan Ada Di Jepang
51
Part 51 Rasa Cinta Bram Harus Tersimpan Rapat Di Hati
52
Part 52 Nia Apakah Kau Masih Menyimpan Rasa Kepada Mas Bram?
53
Part 53 Jalan Ke Shinjuku Bersama-sama
54
Part 55 Bersama-sama Menyelusuri Amonohashidate (Jembatan Surga) di Kyoto
55
Part 55 Hanami di Osaka
56
Part 56 Nikmatnya Es Krim Rasa Matcha di Uji, Kyoto
57
Part 57 Pulang, Bulan Madu telah Usai.
58
Part 58 Teguran Dari Ibu Rahayu Untuk Bram Prasetya.
59
Part 59 Aditya Prasetya dan Bram Prasetya Makan Bersama
60
Part 60 Pesan Terakhir Aditya Prasetya
61
Part 61 Kebersamaan Terakhir
62
Part 61 Duka Mendalam Nia
63
Part 63 Kesedihan Nia
64
Bab 64 Inikah Perpisahan Kita?
65
Part 65 Kelahiran Adam
66
Part 66 Enam Tahun Kemudian
67
Part 67 Akhir tragis Sandra
68
Part 68 Permintaan Adam
69
Part 69 Bram melamar Nia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!