Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram

Sore itu, Mas Bram pulang ke rumah lebih awal. Biasanya di hari-hari sebelumnya, Mas Bram pulang ke rumah di saat tengah malam dengan alasan ada pekerjaan kantor yang penting dan mendesak untuk dikerjakan.

Setelah mencium tangannya Mas Bram, seperti biasanya, aku membantunya berganti pakaian. Setelah kami menikah, di saat pagi dan di saat Mas Bram pulang kerja, selalu aku membantunya pada saat memakai pakaian misalnya membantunya mengancingkan kancing kemeja atau jas, dan memakai dasi. Begitupun pada saat Mas Bram pulang kerja dari kantor, aku membantunya melepas kancing kemejanya. Perhatian kecil untuk menunjukkan aku sangat sayang dengannya, dan menurutku juga romantis, cara menunjukkan kasih sayang dan perhatian dari istri kepada suami.

Pada saat aku membantu melepaskan kancing kemeja Mas Bram, kami berdiri berhadapan dengan jarak yang cukup dekat. Aroma parfum tercium samar dari Mas Bram, aroma parfum wanita tetapi bukan aroma parfum yang biasa kupakai. Aku tidak menunjukkan ekspresi apapun pada wajahku, sambil tersenyum aku membuka kancing kemeja Mas Bram kemudian kuambilkan kaos oblong berwarna abu-abu dari lemari pakaian. Kemeja kotor Mas Bram kupegang dengan tangan kiri sementara tangan kananku menyodorkan kaos oblong yang berwarna abu-abu tersebut.

"Mas Bram mau Nia bantu memakaikan kaosnya?", tanyaku.

"Enggak usah biar kupakai sendiri," ujar Mas Bram.

'Kalau begitu, baju kotor ini Nia bawa keluar dulu mau ditaruh di.keranjang cucian kotor. Mas Bram mau disiapkan makan?" tanyaku.

"Tidak usah, minum saja, tolong bawakan teh hangat', ujar Mas Bram.

"Baik Mas", jawabku.

Setelah aku berjalan keluar kamar, aku berjalan ke belakang menuju ke tempat cucian kotor. Aku berdiri di samping keranjang cucian kotor, kucoba mencium aroma parfum yang terdapat pada kemeja tersebut. Aroma parfum itu bukan aroma parfum pria yang biasa dipakai Mas Bram. Aroma parfum itu adalah aroma parfum seorang wanita tetapi bukan aroma parfum yang kupakai. Aroma parfum yang kupakai adalah aroma vanila tetapi aroma parfum yang tercium pada kemeja ini adalah aroma parfum bunga, tepatnya bunga Rose, Mawar.

Sebuah kecurigaan muncul di dalam hatiku, bagaimana mungkin aroma parfum seorang wanita bisa tercium pada kemeja yang dipakai suamiku?

Apa yang dilakukan perempuan itu pada suamiku? atau tepatnya apa yang mereka lakukan sehingga aroma parfum wanita itu bisa menempel pada kemeja suamiku?

Suatu kekhawatiran mulai muncul di benakku. Suamiku berselingkuh dengan wanita lain di belakangku.

Pernikahan kami sudah berlangsung selama empat tahun, dan tidak ada anak yang hadir dalam perkawinan kami. Belakangan ini, Mas Bram selalu menyalahkan akulah penyebab semua itu, mas Bram menuduhku mandul. Mas Bram tidak mau mendengarkan penjelasanku tentang hasil pemeriksaan kesehatanku bahwa aku sehat dan subur. Mas Bram selalu bersikukuh bahwa ia sehat dan subur, tetapi tidak mau kuajak memeriksakan kesuburannya pada dokter, dan menurut Mas Bram seharusnya aku introspeksi semua adalah salahku bahwa aku tidak kunjung hamil juga. Setiap hari selalu berujung pada keributan tentang anak.

Batinku mulai merasa ada yang salah. Kemana sikapnya yang lemah lembut dan penyayang saat kami berpacaran dan saat menyatakan cinta padaku?rupanya semua cuma sandiwara saja, setelah aku didapatkan dan menikah dengannya, kata-kata kasar saja yang selalu kudapatkan. Apakah karena ada wanita lain sehingga Mas Bram sering mengucapkan kata kasar kepadaku?

Setetes air mata jatuh ke pipiku. Cepat kuhapus air mataku, "jangan-jangan menangis Nia, kau harus kuat", aku membatin dalam hati.

Aku adalah perempuanku yang lembut, kewajibanku sebagai istri selalu kulaksanakan dengan sebaik-baiknya. Aku selalu menyiapkan sarapan, pakaian yang dipakai mas Bram, menu makan di rumah semuanya dimasak olehku sendiri jika aku mempunyai waktu. Pada saat memasak, aku tidak terlalu repot karena aku dibantu Bik Inah untuk menyiapkan bahan-bahan yang dimasak. Aku tinggal memasak dari bahan-bahan yang sudah disiapkan Bi Inah. Jika aku tidak dapat menyiapkan masakan karena kesibukanku, aku selalu memberitahu Bik Inah tentang menu yang harus disiapkan di pagi hari untuk Mas Bram. Pada saat Mas Bram akan sarapan, menu itu sudah terhidang rapi di meja makan. Tidak pernah aku membalas kata-kata kasar Mas Bram di saat kami sedang membahas tentang ketidakhadiran anak dalam perkawinan kami.

Setelah perkawinan kami berjalan empat tahun, Mas Bram sering sekali pulang menjelang tengah malam dengan alasan sibuk karena pekerjaan kantor. Aku percaya karena aku mengerti tentang kesibukan Mas Bram. Aku mengerti sebagai seorang pengusaha kesibukannya di kantor pasti sangat padat. Sepasang suami dan istri seharusnya saling mendukung kesibukan masing-masing pasangannya dengan tetap memberikan perhatian kepada pasangannya, bukankah seharusnya seperti itu?

Tetapi aroma parfum wanita yang tercium pada kemeja Mas Bram, menimbulkan kecurigaan di hatiku, Mas Bram berpaling kepada wanita lain. Mas Bram mengkhianati kepercayaan yang sudah kuberikan kepadanya.

Aroma parfum wanita pada kemeja yang dipakai Mas Bram dan kelakuan Mas Bram yang berubah kasar denganku setelah perkawinan kami berlangsung selama empat tahun saling berkaitan. Mas Bram berselingkuh dengan wanita lain di belakangku. Aku harus mencari tahu dan menyelidiki Mas Bram secara diam-diam.

Aku berdiri termangu, melamun di samping keranjang tempat menaruh cucian kotor, kemeja Mas Bram masih kupegang di tanganku.

"Bu, ada apa?'", tanya Bi Inah.

' Bi Inah barusan mengatakan apa?", aku balas bertanya kepada Bi Inah.

"Maaf Ibu, barusan saya bertanya kepada Ibu, ada apa Ibu?", jawab Bi Inah.

Bibi melihat Ibu berdiri di samping keranjang cucian kotor tetapi kemeja Bapak belum Ibu masukkan, Ibu hanya terdiam sambil melamun.

"Bibi bantu Ibu ya untuk memasukkan kemeja Bapak ke keranjang cucian kotor," ujar Bi Inah.

"Tidak usah Bi, biar Saya masukkan sendiri kemeja Bapak," jawabku.

"Saya mau membuatkan teh hangat untuk Bapak. Bi Inah melanjutkan pekerjaan Bu Inah lagi. Saya akan siapkan sendiri", ujarku kepada Bi Inah.

"Baik Ibu," jawab Bi Inah.

Aku mengambil sebuah cangkir yang ada di atas rak, kemudian menuang air panas secukupnya ke dalam cangkir tersebut, dan menambahkan satu teh celup ke dalamnya beserta sedikit gula pasir, kuaduk-aduk sehingga gulanya larut kemudian kutambahkan sedikit air sehingga teh yang kubuat tadi menjadi hangat dan dapat langsung diminum Mas Bram.

Aku membawa secangkir teh hangat tersebut ke dalam kamar. Kuhampiri Mas Bram yang lagi duduk di tepi tempat tidur, kusodorkan cangkir teh hangat tersebut kepada Mas Bram.

'Diminum Mas, tehnya hangat dan pasti membuat badan segar karena rasa hangatnya," ucapku sambil tersenyum kepada Mas Bram.

'Mas Bram mau kupijat badannya atau mau kupijat kakinya?" tanyaku kepada Mas Bram.

"Tidak usah, aku mau langsung tidur saja, jawab Mas Bram yang langsung membaringkan badannya ke atas tempat tidur.

Episodes
1 Part 1 Melamun Mengenai Masa Lalu
2 Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram
3 Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh
4 Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku
5 Part 5 Pesona Istriku Luar Biasa
6 Part 6 Sandra Mengamuk Diputuskan Bram
7 Part 7 Kencan Romantis Bram Prasetya dan Nia Prasetya
8 Part 8 Ternyata Nia Prasetya Lebih Pintar, Lebih Cantik, dan Lebih Sexy
9 Part 9 Video panas Bram Prasetya dan Sandra
10 Part 10 Nia Prasetya, Istri Sah Bram Prasetya Melapor Ke Polisi
11 Part 11 Bram Panik Mendengar Laporan Sang Asisten Pribadi
12 Part 12 Nia, Maafkanlah Aku
13 Part 13 Permintaan Maaf Bram Prasetya dan Kedatangan Ibu Rahayu Ke Kantor.
14 Part 14 Ibu Mertuaku Yang Tersayang, membelaku.
15 Part 15 Cinta Aditya Prasetya Kepada Nia
16 Part 16 Kenyataan Pahit Untuk Kesuburan Bram Prasetya
17 Part 17 Bram Diperiksa Penyidik Kepolisian Terkait Kasus Video Asusila.
18 Part 18 Sandra Menjadi Tersangka
19 Part 19 Bram Prasetya mengadu Kepada Ibu Rahayu
20 Part 20 Nia Prasetya Menemui Pengacara
21 Part 21 Bram Digugat Cerai
22 Part 22 Aku Selalu Ada Untukmu Nia
23 Part 23 Bram Curhat Kepada Reyhan Tentang Perceraiannya
24 Part 24 Nia Pindah Ke Apartemen Aditya
25 Part 25 Kehampaan Hati Bram Prasetya
26 Part 26 Perceraian Nia dan Bram Prasetya Dan Kunjungan Aditya Prasetya.
27 Part 27 Obrolan Aditya Prasetya dan Nia.
28 Part 28 Aku Mau Menikah Denganmu
29 Part 29 Meminta Restu Ibu Rahayu
30 Part 30 Kemarahan Bram Prasetya.
31 Part 31 Mengapa Harus Nia?
32 Part 32 Sandra Tertawa Mendengar Perceraian Nia
33 Part 33 Mencari Gaun Pengantin dan Cincin
34 Part 34 Sah Menikah
35 Part 35 Malam Pertama dan Kegelisahan Bram Prasetya
36 Part 36 Bram Patah Hati Di saat Malam Pertama Aditya dan Nia
37 Part 37 Reyhan Kita Ikut Ke Jepang
38 Part 38 Ke Jepang Untuk Berbulan Madu
39 Part 39 Demi Cintaku, Nia.
40 Part 40 Hari Pertama Di Tokyo
41 Part 41 Spring In Tokyo Tetapi Winter Di Hatiku.
42 Part 42 Kunjungan Ke Kuil Meiji, di Shibuya, Tokyo
43 Part 42 Nyaris Ketahuan
44 Part 44 Arti Sebuah Kesetiaan
45 Part 45 Apakah Nia hamil?
46 Part 46 Test Pack Positif
47 Part 47 Bram, Nia hamil
48 Part 48 Pelajaran Berharga Untuk Bram Prasetya
49 Part 49 Ketahuan
50 Part 50 Ketahuan Ada Di Jepang
51 Part 51 Rasa Cinta Bram Harus Tersimpan Rapat Di Hati
52 Part 52 Nia Apakah Kau Masih Menyimpan Rasa Kepada Mas Bram?
53 Part 53 Jalan Ke Shinjuku Bersama-sama
54 Part 55 Bersama-sama Menyelusuri Amonohashidate (Jembatan Surga) di Kyoto
55 Part 55 Hanami di Osaka
56 Part 56 Nikmatnya Es Krim Rasa Matcha di Uji, Kyoto
57 Part 57 Pulang, Bulan Madu telah Usai.
58 Part 58 Teguran Dari Ibu Rahayu Untuk Bram Prasetya.
59 Part 59 Aditya Prasetya dan Bram Prasetya Makan Bersama
60 Part 60 Pesan Terakhir Aditya Prasetya
61 Part 61 Kebersamaan Terakhir
62 Part 61 Duka Mendalam Nia
63 Part 63 Kesedihan Nia
64 Bab 64 Inikah Perpisahan Kita?
65 Part 65 Kelahiran Adam
66 Part 66 Enam Tahun Kemudian
67 Part 67 Akhir tragis Sandra
68 Part 68 Permintaan Adam
69 Part 69 Bram melamar Nia
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Part 1 Melamun Mengenai Masa Lalu
2
Part 2 Ada Aroma Parfum Wanita Di Kemeja Yang Dipakai Mas Bram
3
Part 3 Mengikuti Mas Bram, dan Kutemukan Bukti Mas Bram berselingkuh
4
Part 4 Bram, Wanita Selingkuhan Bram, dan Egoku
5
Part 5 Pesona Istriku Luar Biasa
6
Part 6 Sandra Mengamuk Diputuskan Bram
7
Part 7 Kencan Romantis Bram Prasetya dan Nia Prasetya
8
Part 8 Ternyata Nia Prasetya Lebih Pintar, Lebih Cantik, dan Lebih Sexy
9
Part 9 Video panas Bram Prasetya dan Sandra
10
Part 10 Nia Prasetya, Istri Sah Bram Prasetya Melapor Ke Polisi
11
Part 11 Bram Panik Mendengar Laporan Sang Asisten Pribadi
12
Part 12 Nia, Maafkanlah Aku
13
Part 13 Permintaan Maaf Bram Prasetya dan Kedatangan Ibu Rahayu Ke Kantor.
14
Part 14 Ibu Mertuaku Yang Tersayang, membelaku.
15
Part 15 Cinta Aditya Prasetya Kepada Nia
16
Part 16 Kenyataan Pahit Untuk Kesuburan Bram Prasetya
17
Part 17 Bram Diperiksa Penyidik Kepolisian Terkait Kasus Video Asusila.
18
Part 18 Sandra Menjadi Tersangka
19
Part 19 Bram Prasetya mengadu Kepada Ibu Rahayu
20
Part 20 Nia Prasetya Menemui Pengacara
21
Part 21 Bram Digugat Cerai
22
Part 22 Aku Selalu Ada Untukmu Nia
23
Part 23 Bram Curhat Kepada Reyhan Tentang Perceraiannya
24
Part 24 Nia Pindah Ke Apartemen Aditya
25
Part 25 Kehampaan Hati Bram Prasetya
26
Part 26 Perceraian Nia dan Bram Prasetya Dan Kunjungan Aditya Prasetya.
27
Part 27 Obrolan Aditya Prasetya dan Nia.
28
Part 28 Aku Mau Menikah Denganmu
29
Part 29 Meminta Restu Ibu Rahayu
30
Part 30 Kemarahan Bram Prasetya.
31
Part 31 Mengapa Harus Nia?
32
Part 32 Sandra Tertawa Mendengar Perceraian Nia
33
Part 33 Mencari Gaun Pengantin dan Cincin
34
Part 34 Sah Menikah
35
Part 35 Malam Pertama dan Kegelisahan Bram Prasetya
36
Part 36 Bram Patah Hati Di saat Malam Pertama Aditya dan Nia
37
Part 37 Reyhan Kita Ikut Ke Jepang
38
Part 38 Ke Jepang Untuk Berbulan Madu
39
Part 39 Demi Cintaku, Nia.
40
Part 40 Hari Pertama Di Tokyo
41
Part 41 Spring In Tokyo Tetapi Winter Di Hatiku.
42
Part 42 Kunjungan Ke Kuil Meiji, di Shibuya, Tokyo
43
Part 42 Nyaris Ketahuan
44
Part 44 Arti Sebuah Kesetiaan
45
Part 45 Apakah Nia hamil?
46
Part 46 Test Pack Positif
47
Part 47 Bram, Nia hamil
48
Part 48 Pelajaran Berharga Untuk Bram Prasetya
49
Part 49 Ketahuan
50
Part 50 Ketahuan Ada Di Jepang
51
Part 51 Rasa Cinta Bram Harus Tersimpan Rapat Di Hati
52
Part 52 Nia Apakah Kau Masih Menyimpan Rasa Kepada Mas Bram?
53
Part 53 Jalan Ke Shinjuku Bersama-sama
54
Part 55 Bersama-sama Menyelusuri Amonohashidate (Jembatan Surga) di Kyoto
55
Part 55 Hanami di Osaka
56
Part 56 Nikmatnya Es Krim Rasa Matcha di Uji, Kyoto
57
Part 57 Pulang, Bulan Madu telah Usai.
58
Part 58 Teguran Dari Ibu Rahayu Untuk Bram Prasetya.
59
Part 59 Aditya Prasetya dan Bram Prasetya Makan Bersama
60
Part 60 Pesan Terakhir Aditya Prasetya
61
Part 61 Kebersamaan Terakhir
62
Part 61 Duka Mendalam Nia
63
Part 63 Kesedihan Nia
64
Bab 64 Inikah Perpisahan Kita?
65
Part 65 Kelahiran Adam
66
Part 66 Enam Tahun Kemudian
67
Part 67 Akhir tragis Sandra
68
Part 68 Permintaan Adam
69
Part 69 Bram melamar Nia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!