Bab 02 - Jahatnya Farhan dan Nadya

"Nadya?"

Belum selesai kejutan Maudy karena tau suaminya meminta untuk menikah lagi. Kini Nadya datang dan Farhan bilang kalau ia mau menikah sama Nadya. Wanita yang tak lain adik kembarnya sendiri.

"Nad?" kaget Maudy lalu menggeleng. "Ini bohong kan? Kalian lagi bercanda doang kan sama aku? Iya dong ... mana mungkin kalian sejahat ini sama aku. Duh kalau mau bercanda jangan sekarang deh. Kita ini masih dalam suasana berduka, nggak baik bercanda kayak gini."

Nadya maju dan berdiri di depan Maudy.

"Aku tahu kalau kakak masih kaget sama semua ini. Tapi memang kenyataannya kayak gini kak. Aku sama mas Farhan tuh udah jatuh cinta dan sekarang nggak ada lagi ayah yang bakalan marahin kita. Jadi aku rasa ini waktu yang tepat buat jujur sama kakak."

Maudy tertawa lirih dan menggeleng. Ia melangkah mundur dan menatap kecewa sama mereka. Kenapa lagi dan lagi ada masalah di hidupnya? Kenapa hidupnya nggak pernah berhenti sama sekali bercanda? Kenapa dirinya yang harus merasakan ini semua? Kenapa lagi dan lagi dirinya yang harus ngerasain perihnya hidup.

"Kalian jangan bercanda deh. Saling jatuh cinta apanya. Wong selama ini aku yang terus bareng sama mas Farhan dan kamu tinggal di rumah sama bunda dan ayah. Terus gimana caranya kalian bisa jatuh cinta." Maudy mengibastkan tangan di udara dan menggeleng. "Gak usah bercanda kayak gini. Gak lucu sama sekali."

Nadya pasrah dan menoleh pada Farhan, meminta Farhan untuk yang jelasin.

"Maudy ..."

Maudy mengelak dan melepas tangan Farhan sambil melangkah mundur. Dari tempatnya ia menunjuk pada mereka.

"Jangan ada yang maju! Kalian ceritain dari sana. Aku nggak mau dekat-dekat kalian dulu! Aku mohon banget," seru Maudy dengan suara gemetar.

"Okei ... kamu pasti kaget kan karena tadi pagi mas baru aja bilang sama kamu kalau mas mau nikah lagi dan sekarang malah bawa adik kamu buat jadi orang yang mas mau nikahin. Di sini mas ngak minta restu kamu. Karena tanpa kamu kasih jawaban. Mas bakalan tetap nikah sama Nadya. Apapun caranya!"

"Jahat!"

"Mas tau ... tapi mas nggak bisa apa-apa. Mas mau anak dan mas juga jatuh cinta sama adik kamu. Jadi, dari pada kamu lihat mas nikah sama orang lain. Mending mas nikah sama kembaran kamu sendiri kan? Jadi ... kamu nggak akan sesakit itu dan juga, mas nggak akak ceraiin kamu kok. Kamu bakalan tetep jadi istri mas. Tapi ya gitu. Kamu harus sediain hati. Karena mas akan bagi waktu buat kalian berdua."

Berita apa ini?

Lucu sekali!

Maudy merasa semuanya begitu lucu tapi bukan tawa yang ia tunjukkan. Ia menangis. Mulai menatap mereka dengan matanya yang berair.

"Kenapa kalian jahat banget? Sejak kapan ... sejak kapan kalian berhubungan di belakang kakak."

"Kak," panggil Nadya yang mendekat tapi Maudy langsung melangkah mundur dan menggeleng. Nadya spontah menatap kecewa. "Kak ... jangan gini dong. Masa cuma karena masalah gini doang. Buat hubungan adik kakak kita jadi hancur? Kakak tau sendiri kan kita ini kembar! Kalau yang satu ngerasa sedih pasti yang lain ikut sedih dan kalau aku bahagia, kakak juga bakalan bahagia. Jadi nggak bakalan terlalu sulit bagi kita berdua untuk lakuin ini semua. Boleh ya kak ..."

Maudy menatap nggak percaya sama mereka.

Bahkan nggak ada yang meminta maaf sama dirinya. Mereka seolah memaksa hubungan ini dengan mengancam dia di tengah masalah ini?

"Bentar deh ... kalian jahat banget ya. Kalian tau kan kalau beberapa hari terakhir aku masih sedih karena kepergian ayah. Tapi di sini kalian malah ngasih tahu hal ini yang buat aku makin hancur? Kalian mau bunuh aku secara perlahan."

"Bukankah lebih cepat lebih baik?" jawab Farhan yang membuat Maudy tertawa sakit.

"Di sini mas cuma mau bilang aja sama kamu kalau mas nggak butuh validasi dari kamu. Mas cuma mau bilang juga kalau hubungan mas sama adik kamu ini udah lama. Udah dari tahun lalu dan kita berusaha cari kesempatan untuk bilang sama kamu. Dan ini waktu yang tepat. Jadi kami nggak akan pikir panjang lagi dan langsung aja bilang sama kamu."

Maudy meraba laci di belakangnya dan melempar asal vas bunga ke arah mereka. Napasnya memburu dan ia menatap benci sama mereka.

"Kalian!" pekiknya lalu menekan kedua telinga dengan kuat. Ia memukul dada dengan kencang dan menatap tajam ke mereka. "Jahat," lirihnya dengan pelan.

"JAHAT KALIAN!" serunya lalu menangis lagi. "Satu tahun ... satu tahun bukan waktu yang bentar dan udah selama itu kalian bohongin aku. Kalian jahat ... jahat banget. Kalian nggak mikir kah jadi aku. Kalian nggak mikir gimana sakitnya aku. Ya ampun ..."

Maudy berbalik dan memijat kepalanya.

"Diselingkuhin nggak pernah ada di benak aku sama sekali dan sekarang aku malah dapat fakta kalau adik aku sendiri yang selingkuhin suami aku? Kembaran aku sendiri yang udah rebut suami aku dan ini bener-bener diluar nalar."

Maudy kembali menatap mereka dan bertepuk tangan sambil menggeleng.

"Apa yang kalian dapat selama ini? Kalian sembunyi-bunyi di belakang aku untuk lakuin ini kan? Demi apa? Demi kepuasan kalian doang. Apa selama kalian lakuin itu. Kalian nggak mikir perasaan aku sama sekali? Kalian nggak ada mikir kalau aku bakalan sesakit ini."

Farhan terdiam dan malah menggenggam tangan Nadya.

"Sekarang terserah. Mas udah bilang dari tadi kalau kamu nggak perlu jawab apapun. Karena mas bakalan tetap nikah sama adik kembaran kamu. Kamu cukup mikirin ini aja dan nenangin diri. Karena nanti waktunya akan tiba dan mas nggak mau kamu makin bikin malu dengan sifat histeris kamu itu."

Farhan menarik Nadya keluar rumah buat Maudy terdiam dan tubuhnha luruh ke lantai. Ia menatap kosong pecahan vas bunga di depannya itu dan tertawa lirih lalu menggeleng.

"Woah ... double kill banget nggak sih? Selama ini ternyata suami tuh selingkuh di belakang aku dan selingkuh sama adik aku sendiri?"

Maudy meremas bajunya dengan kencang. Menyalurkan emosi yang benar-benar sakit. Sampai ia mendongak saat mendengar suara langkah kaki lagi. Ia melihat Farhan masuk untuk mengambil kunci mobil di atas nakas dan menatap dirinya.

"Nggak usah sedih gitu lah, berlebihan banget. Dari pada sedih mikirin hal ini. Mendingan kamu mulai cari WO yang bagus buat mas nikah sama adik kamu," ucapnya dengan santai lalu melangkah pergi lagi.

Meninggalkan Maudy yang kembali menunduk.

"Jahat ... bener-bener jahat banget."

Episodes
1 Bab 01 - Kepergian Ayah
2 Bab 02 - Jahatnya Farhan dan Nadya
3 Bab 03 - Suami Yang Sama
4 Bab 04 - Masa Lalu
5 Bab 05 - Kenapa?!
6 Bab 06 - Ceraikan Aku!
7 Bab 07 - Tetangga Yang Kepo
8 Bab 08 - Fakta Yang Menyakitkan
9 Bab 09 - Mulai Sadar
10 Bab 10 - Mulai Berani
11 Bab 11 - Luka Lama
12 Bab 12 - Benarkah Janji Itu?
13 Bab 13 - Tentang Honeymoon
14 Bab 14 - Tentang Honeymoon (2)
15 Bab 15 - Ini Sangat Sakit
16 Bab 16 - Benar-benar Benci
17 Bab 17 - Amanat Almarhum Ayah
18 Bab 18 - Janji Akan Selalu Ada
19 Bab 19 - Tega
20 Bab 20 - Keputusan Maudy
21 Bab 21 - Tentang Nadya
22 Bab 22 - Dua Bulan Berlalu
23 Bab 23 - Ancaman Kecil
24 Bab 24 - Sudah Tidak Tahan!
25 Bab 25 - Keegoisan Nadya
26 Bab 26 - Dendam Maudy
27 Bab 27 - Tidak Ada Pilihan Lain
28 Bab 28 - Mendapat Dukungan
29 Bab 29 - Setajam Silet
30 Bab 30 - Panti Asuhan
31 Bab 31 - Nasib Yang Sama
32 Bab 32 - Misi Maudy
33 Bab 33 - Bukti Baru
34 Bab 34 - Sepuluh Perjanjian (1)
35 Bab 35 - Sepuluh Perjanjian (2)
36 Bab 36 - Rencana Buruk
37 Bab 37 - Janji Nadya
38 Bab 38 - Tipuan Pertama
39 Bab 39 - Keduanya Egois
40 Bab 40 - Nurunin Ego
41 Bab 41 - Hilang Tanpa Kabar
42 Bab 42 - Keputusan Maudy
43 Bab 43 - Pesan Menyakitkan
44 Bab 44 - Dokter Maya
45 Bab 45 - Mulai Belajar Hal Baru
46 Bab 46 - Tak Ada Kabar
47 Bab 47 - Surat Cerai
48 Bab 48 - Aku Pasti Bisa
49 Bab 49 - Maafin Bunda
50 Bab 50 - Bukan Ini Yang Aku Mau
51 Bab 51 - Pingsan
52 Bab 52 - Tetap Salah
53 Bab 53 - Apa Itu Harga Diri?
54 Bab 54 - Musibah
55 Bab 55 - Ancaman
56 Bab 56 - Sedikit Terkuak
57 Bab 57 - Mulai Terkuak (Sedikit)
58 Bab 58 - Orang Tua Farhan
59 Bab 59 - Sinis
60 Bab 60 - Tersudut
61 Bab 61 - Tahu Semua
62 Bab 62 - Tuduhan
63 Bab 63 - Tentang Luka
64 Bab 64 - Permohonan Maudy
65 Bab 65 - Sumber Masalah
66 Bab 66 - Izin
67 Bab 67 - Kekecewaan
68 Bab 68 - Menyesal
69 Bab 69 - Dituduh
70 Bab 70 - Gak Boleh Takut
71 Bab 71 - Janji
72 Bab 72 - Terpengaruh
73 Bab 73 - Ancaman
74 Bab 74 - Air Mata
75 Bab 75 - Terima Kasih
76 Bab 76 - Tak Ada Harapan
77 Bab 77 - Keresahan Kecil
78 Bab 78 - Sebuah Tawaran
79 Bab 79 - Sedikit Informasi Tentang Farhan
80 Bab 80 - Kebingungan Farhan
81 Bab 81 - Keributan Kecil
82 Bab 82 - Terbongkar
83 Bab 83 - Fitnah (1)
84 Bab 84 - Fitnah (2)
85 Bab 85 - Cemburu
86 Bab 86 - Perjodohan
87 Bab 87 - Tentang Hermawan
88 Bab 88 - Permintaan Farhan
89 Bab 89 - Bertemu
90 Bab 90 - Selesai
91 Bab 91 - Ingat
92 Bab 92 - Manipulatif
93 Bab 93 - Keputusan Akhir
94 Bab 94 - Maaf!
95 Bab 95 - Satu Masalah Selesai
96 Bab 96 - Tindakan Lisa
97 Bab 97 - Maaf
98 Bab 98 - Yang Diinginkan Sama Maudy
99 Bab 99 - Bantuan
100 Bab 100 - Fakta Baru
101 101 - Keputusan Hermawan
102 Bab 102 - Pesan
103 Bab 103 - Kita Nikah Yuk!
104 Bab 104 - Kita Pasti Kuat
105 Bab 105 - Masih Belum Dapat Restu
106 Bab 106 - Jangan Khawatir
107 Bab 107 - Gagal?
108 Bab 108 - Akhirnya
109 Bab 109 - Penantian Panjang
110 Bab 110 - Jangan Berubah
111 Bab 111 - Ajakan
112 Bab 112 - Keresahan
113 Bab 113 - Bakalan Baik Baik Saja
114 Bab 114 - Mereka Yang Peduli
115 Bab 115 - Ribut
116 Bab 116 - Perkara Hal Kecil
117 Bab 117 - Bersama
118 Bab 118 - Perkara Anak
119 Bab 119 - Rutinitas
120 Bab 120 - Anak?
121 Bab 121 - Kembali
122 Bab 122 - Harapan
123 Bab 123 - Lisa dan Masalah
124 Bab 124 - Selesai
125 Bab 125 - Kabar Mengejutkan
126 Bab 126 - Kabar Menyedihkan Lainnya
127 Bab 127 - Berlalu
128 Bab 128 - Akhir Yang Indah
129 Usai
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 01 - Kepergian Ayah
2
Bab 02 - Jahatnya Farhan dan Nadya
3
Bab 03 - Suami Yang Sama
4
Bab 04 - Masa Lalu
5
Bab 05 - Kenapa?!
6
Bab 06 - Ceraikan Aku!
7
Bab 07 - Tetangga Yang Kepo
8
Bab 08 - Fakta Yang Menyakitkan
9
Bab 09 - Mulai Sadar
10
Bab 10 - Mulai Berani
11
Bab 11 - Luka Lama
12
Bab 12 - Benarkah Janji Itu?
13
Bab 13 - Tentang Honeymoon
14
Bab 14 - Tentang Honeymoon (2)
15
Bab 15 - Ini Sangat Sakit
16
Bab 16 - Benar-benar Benci
17
Bab 17 - Amanat Almarhum Ayah
18
Bab 18 - Janji Akan Selalu Ada
19
Bab 19 - Tega
20
Bab 20 - Keputusan Maudy
21
Bab 21 - Tentang Nadya
22
Bab 22 - Dua Bulan Berlalu
23
Bab 23 - Ancaman Kecil
24
Bab 24 - Sudah Tidak Tahan!
25
Bab 25 - Keegoisan Nadya
26
Bab 26 - Dendam Maudy
27
Bab 27 - Tidak Ada Pilihan Lain
28
Bab 28 - Mendapat Dukungan
29
Bab 29 - Setajam Silet
30
Bab 30 - Panti Asuhan
31
Bab 31 - Nasib Yang Sama
32
Bab 32 - Misi Maudy
33
Bab 33 - Bukti Baru
34
Bab 34 - Sepuluh Perjanjian (1)
35
Bab 35 - Sepuluh Perjanjian (2)
36
Bab 36 - Rencana Buruk
37
Bab 37 - Janji Nadya
38
Bab 38 - Tipuan Pertama
39
Bab 39 - Keduanya Egois
40
Bab 40 - Nurunin Ego
41
Bab 41 - Hilang Tanpa Kabar
42
Bab 42 - Keputusan Maudy
43
Bab 43 - Pesan Menyakitkan
44
Bab 44 - Dokter Maya
45
Bab 45 - Mulai Belajar Hal Baru
46
Bab 46 - Tak Ada Kabar
47
Bab 47 - Surat Cerai
48
Bab 48 - Aku Pasti Bisa
49
Bab 49 - Maafin Bunda
50
Bab 50 - Bukan Ini Yang Aku Mau
51
Bab 51 - Pingsan
52
Bab 52 - Tetap Salah
53
Bab 53 - Apa Itu Harga Diri?
54
Bab 54 - Musibah
55
Bab 55 - Ancaman
56
Bab 56 - Sedikit Terkuak
57
Bab 57 - Mulai Terkuak (Sedikit)
58
Bab 58 - Orang Tua Farhan
59
Bab 59 - Sinis
60
Bab 60 - Tersudut
61
Bab 61 - Tahu Semua
62
Bab 62 - Tuduhan
63
Bab 63 - Tentang Luka
64
Bab 64 - Permohonan Maudy
65
Bab 65 - Sumber Masalah
66
Bab 66 - Izin
67
Bab 67 - Kekecewaan
68
Bab 68 - Menyesal
69
Bab 69 - Dituduh
70
Bab 70 - Gak Boleh Takut
71
Bab 71 - Janji
72
Bab 72 - Terpengaruh
73
Bab 73 - Ancaman
74
Bab 74 - Air Mata
75
Bab 75 - Terima Kasih
76
Bab 76 - Tak Ada Harapan
77
Bab 77 - Keresahan Kecil
78
Bab 78 - Sebuah Tawaran
79
Bab 79 - Sedikit Informasi Tentang Farhan
80
Bab 80 - Kebingungan Farhan
81
Bab 81 - Keributan Kecil
82
Bab 82 - Terbongkar
83
Bab 83 - Fitnah (1)
84
Bab 84 - Fitnah (2)
85
Bab 85 - Cemburu
86
Bab 86 - Perjodohan
87
Bab 87 - Tentang Hermawan
88
Bab 88 - Permintaan Farhan
89
Bab 89 - Bertemu
90
Bab 90 - Selesai
91
Bab 91 - Ingat
92
Bab 92 - Manipulatif
93
Bab 93 - Keputusan Akhir
94
Bab 94 - Maaf!
95
Bab 95 - Satu Masalah Selesai
96
Bab 96 - Tindakan Lisa
97
Bab 97 - Maaf
98
Bab 98 - Yang Diinginkan Sama Maudy
99
Bab 99 - Bantuan
100
Bab 100 - Fakta Baru
101
101 - Keputusan Hermawan
102
Bab 102 - Pesan
103
Bab 103 - Kita Nikah Yuk!
104
Bab 104 - Kita Pasti Kuat
105
Bab 105 - Masih Belum Dapat Restu
106
Bab 106 - Jangan Khawatir
107
Bab 107 - Gagal?
108
Bab 108 - Akhirnya
109
Bab 109 - Penantian Panjang
110
Bab 110 - Jangan Berubah
111
Bab 111 - Ajakan
112
Bab 112 - Keresahan
113
Bab 113 - Bakalan Baik Baik Saja
114
Bab 114 - Mereka Yang Peduli
115
Bab 115 - Ribut
116
Bab 116 - Perkara Hal Kecil
117
Bab 117 - Bersama
118
Bab 118 - Perkara Anak
119
Bab 119 - Rutinitas
120
Bab 120 - Anak?
121
Bab 121 - Kembali
122
Bab 122 - Harapan
123
Bab 123 - Lisa dan Masalah
124
Bab 124 - Selesai
125
Bab 125 - Kabar Mengejutkan
126
Bab 126 - Kabar Menyedihkan Lainnya
127
Bab 127 - Berlalu
128
Bab 128 - Akhir Yang Indah
129
Usai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!