Part 5

Setelah mendengar misi visi aturan sekolah, mereka pun di perintahkan membersihkan seluruh lapangan dan pekarangan sekolah. Setelah selesai mereka kembali berkumpul di lapangan.

"Baiklah sekarang kita akan main game" Ucap Renata sembari memegang banyak amplop warna warni di tangan nya. "Kalian semua harus memilih warna amplop apa yg kalian inginkan dan di dalam amplop ada sebuah tantangan dan kalian harus melakukan kan nya dan jika kalian berhasil melakukan tantangan ini maka mulai besok kalian bebas dari masa observasi tapi jika ada yang keberatan melakukan tantangan maka harus kena hukuman dari aku. Sampai sini kalian faham" jelas Renata panjang kali lebar.

"Faham kak" Sorak para siswa baru.

"Karena kalian semua belum saling mengenal maka aku buat papan nama ini agar kalian lebih muda berkomunikasi dan lebih nyaman melakukan misi kalian" Ucap Amar sembari tersenyum manis.

Kini Renata dan Amar pun berjalan membagi kan amplot dan papan nama buat siswa baru. Tak butuh waktu lama mereka semua sudah mendapat kan amplot dan papan nama.

"Baiklah waktu kalian hanya 10 menit dan setelah 10 menit kalian harus kembali ke sini. Jika tidak maka kalian akan mendapat hukuman dari Renata" Tak butuh waktu lama seluruh siswa observasi pun berlarian melakukan tantangan yang ada di dalam amplot itu. Tapi seluruh siswa tidak boleh membuka amplot nya sebelum mendapatkan nama yang sudah tertulis di papan nama mereka.

Aurelia mendapat kan papan nama yg bertuliskan Evan yang arti nya Aurelia harus mencari seseorang yang bernama Evan untuk melakukan tantangan yang sudah di tulis oleh Renata di dalam amplop.

"Permisi, yang nama nya Evan yang mana yah kak?" tanyak Aurelia saat melihat beberapa kakel (kakak kelas) sedang berbincang di sebuah taman.

"Aku Evan, ada apa kau mencari ku?" tanyak Evan dan dengan cepat Aurelia menyodorkan amplop berwarna pink.

"Mohon bantuan nya kk, aku harus menyelesaikan tantangan ini agar bisa masuk kedalam kelas" Pinta Aurelia dan Evan pun membuka amplop itu.

"Kau sudah membaca isi amplop ini?" tanyak Evan dengan senyuman smirk setelah membaca tulisan di dalam amplop itu

"Belum kak, kata nya harus kk yang buka amplot itu" Jelas Aurelia.

"Kau yakin ingin melakukan tantangan ini?" Tanyak Evan dengan memperlihat kan tulisan yang ada di dalam amplot itu. Seketika mata Aurelia pun melotot dengan mulut mengaga saat membaca isi amplot itu "Cium pipi Evan".

"What" Sontak saja Aurelia membulatkan mata nya dengan tangan yang menutup mulut nya yang menganga.

"Mari kita selesaikan tantangan nya" dengan senyuman smirk Evan berdiri dan mendekati Aurelia.

Teman teman Evan pun tertawa melihat expresi Aurelia yg gugup dan pipi yang memerah.

"Tttt_tu_tunggu dulu" Aurelia merentangkan tangan nya kedepan agar Evan tidak bisa mendekat.

"Tunggu apa lagi, waktu mu cuman 10 menit. Lebih baik kau gunakan waktu itu untuk berciuman dengan ku" Evan malah sengaja mendekatkan tubuh nya ke Aurelia hingga tangan Aurelia berhasil menyentuh dada Evan.

"Asekk pepet trooos Van" kata teman teman Evan dengan gelawak tawa.

"Ohh tidak segampang itu ferguso. Kau pikir aku mau di cium oleh mu!! jangan mimpi dehh!!" Aurelia berkata sembari merebut amplop yang ada di tangan Evan dan berlalu pergi begitu saja.

"Menarik" Ucap Evan setelah melihat Aurelia pergi begitu saja.

"Wah baru kali ini ada cewek yang tidak tertarik dengan pesona mu bro" Ucap Baim teman Evan.

"Haha kita liat saja nanti. Aku jamin cewek yang tadi itu akan jatuh cinta dengan ku" jelas Even dengan seringai tipis.

"Yahh jika tidak, maka derajat mu sebagai cowok terkeren di sekolah ini akan tergeser" Ucap teman teman Evan sembari tertawa.

Di antara seluruh siswa cowok memang hanya Varrel dan Evan lah yang paling ganteng dan cool namun sayang nya sifat Varrel yang dingin ke semua cewek membuat seluruh cewek menjauh dan lebih memilih Evan yang badboy.

Karena Aurelia tidak menyelesaikan tantangan nya alhasil Aurelia pun di hukum oleh Renata. Dengan rasa malas pun Aurelia berjalan menuju toilet untuk membersikan seluruh toilet cewek dan cowok. Namun saat hendak masuk ke dalam toilet tiba tiba saja ada seseorang yang memanggil nama Aurelia dan sontak Aurelia pun menoleh.

"Dea" ucap Aurelia saat melihat cewek yang berambut pendek dan tomboy itu mendekati nya dengan senyuman lebar.

"Huaa Aurelia aku sangat merindukan mu. bagaimana kabar mu? kau pindah sekolah tapi tidak memberitahu ku" Setelah saling berperlukan melepas rindu. Dea pun mencubit lengan Aurelia karena sebel waktu itu Aurelia pindah sekolah tapi tidak memberitahu kan Dea.

"Aww sakit tau ngak" desis Aurelia

"Rasain, kenapa kau pergi meninggal kan ku dan tidak memberi kabar lagi setelah kau pindah" keluh Dea dengan bibir cemberut.

"Hehe aku minta maaf dehh, nanti jam istirahat aku yang traktir kamu dehh" Bujuk Aurelia sembari mencubit pipi Dea hingga merah.

Aurelia dan Dea bersahabat enam tahun lama nya sejak masi duduk di bangku SD dan berjanji akan masukt ke SMP yang sama lagi agar mereka selalu bersama. Namun entah mengapa Aurelia malah mengingkari janji nya untuk mendaftar di sekolah yang sama dengan Dea alhasil Dea pun merasa kecewa.

Aurelia pun membersihkan Toilet cewek sembari berbincang bincang dengan Dea.

"Oh iya apa kau tau jika kak Amar juga sekolah di sini" tanyak Dea bersemangat.

"Yaa"

"Kamu tau ngak hasil poling cowok terganteng sudah keluar loh" Ucap Dea dengan bersemangat.

Dea adalah wanita cerewet, barbar, tomboi dan sangat bersemangat mencari gosip gosip hot di sekolah, walaupun begitu Dea juga gadis baik hati dan sering menolong.

"Kelas 11 B tinggi badan nya 183 cm, kulit putih badan agak kurus tapi masi enak di pandang kok" Jelas Dea dengan gaya hebo nya.

"Kau ini siswa baru tapi dengan mudah nya bisa mengetahui semua tentang sekolah ini. kau memang pantas menjadi wartawan" Ucap Aurelia dengan malas dan berjalan ke arah Toilet Cowok untuk membersihkan.

"Oh iya kau sudah punya pacar belum atau kau lagi memendam rasa untuk seseorang" tanyak Dea dan Aurelia menjawab dengan menggeleng kan kepala saja.

"Oi Dea, aku menyuruh mu membeli minuman di kantin bukan nya bergosip di sini dan kau juga cepet selesaikan hukuman mu" Ucap Renata saat melihat Dea dan Aurelia ingin masuk ke dalam toilet cowok.

"Astaga maaf kak aku lupa" jawab Dea dengan cengengesan dan segera berlari menuju kantin sebelum kena amukan Renata.

Setelah kepergia Dea dan Renata, Aurelia pun segera masuk ke dalam toilet cowok untuk membersihkan dan untung saja toilet itu sedang kosong karena beberapa murid sedang belajar.

"Sebenarnya aku menyukai kak Varrel sejak dulu tapi aku malu mangakatan nya" Lirih Aurelia sembari mengepel lantai toilet.

"Kalau memang suka tinggal bilang aja ke orang nya langsung. Jangan bicara sendiri di sini, ganggu orang lagi merokok saja" Ucap Evan yang sedari tadi berada di dalam toilet untuk merokok.

"Kau" tunjuk Aurelia dengan kaget melihat Evan yang tiba tiba saja keluar dari Wc "Aku peringatkan yah, kau jangan perna bilang hal ini ke orang lain apalagi ke kak Amar, ingat itu" Ucap Aurelia dengan gemetar.

Bagaimana tidak, Aurelia sudah menjaga rahasia ini dan memendam perasaan nya untuk Amar selama 3 tahun. Waktu masi SMP Aurelia satu sekolahan dengan Amar namun sayang nya Amar tidak perna melirik Aurelia sedikit pun karena Aurelia anak pendiam dan tidak mudah bergaul. Namun takdir mempertemukan mereka lagi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!