Tambatan hati

...**Jangan menangis, Kekasihku....

...Janganlah menangis dan berbahagialah,...

...karena kita diikat bersama dalam cinta....

...Hanya dengan cinta yang indah… kita dapat bertahan terhadap derita kemiskinan,...

...pahitnya kesedihan,...

...dan duka perpisahan”***...

...(Kahlil Gibran)...

...💖💖💖💖...

"Ciluuuukkkk Baaa!!..."

"Kwkwkwkw...."Bae terkekeh renyah dengan Candaan Ayah Jung.

"Lagi!! Lagi..!!Cilukkkk Baaaa!!."

"Ehehhhe!!!!," irama tawa Bae dan Jung menggema di lantai dua kediaman Charlotte.

Joen mencari-cari sosok putra di sisi kiri"Jauh amat suara Baby Bae," pikirnya.

Menyadari sang putra sedang tak bersamanya, dengan kedua mata yang masih terpejam"Sayang,.Bae kemana?,"dia bertanya kepada Ghina yang sedang sibuk merapikan meja kerjanya. Bukan hanya meja kerja, lemari baju Bae juga dalam keadaan yang sangat berantakan.

Bunga-bunga imitasi Ghina bertebaran kesana kemari"Lho, berantakan sekali. Apa ada angin ribut?," tanya Joen ketika berhasil mengusir sisa rasa kantuknya.

"Kalo di sapu angin ribut, kamu nggak akan tidur senyenyak tadi, sayang," sahut Ghina tenang. Dia memang harus membiasakan diri dengan segala kekacauan yang terjadi.

"Bae kayanya ngikutin kelakuan bang Jung deh, kalau kamu kan kalem. Aku nggak kalem sih tapi nggak seheboh Bae juga."

selesai merapikan meja kerja Joen, Ghina beralih bersila di lantai menatap ke seluruh ruangan"Hah!! baru juga kemaren sore baju-baju Bae aku susun rapi dalam box bajunya."

"Ehem!! aku bantuin deh," Joen beringsut dari tempat tidur dan bersiap menemani Ghina berbenah kamar.

Namun apa yang terjadi setelah kerja keras Ghina tercampur tangan Joen??"Yang!! bukan di situ letak celana-celana Bae!!."

"Yang!! popoknya di simpan dalam keranjang atas aja, nanti di tarik-tarik Bae bakal berantakan lagi." Joen merasa terperangkap dalam keadaan sekarang, sepertinya tindakan membantu sang istri salah deh.

"Ck! kamu niat bantu nggak sih??," Ghina mulai melengos kesal ketika baju-baju Bae yang sudah dia lipat rapi, malah kembali terbongkar karena tersenggol lengan Joen.

Joen ikutan kesal karena omelan sang istri.

"Huh!!..kemana sih pelakunya??," ujarnya mempertanyakan keberadaan Bae.

"Di sebelah sama bang Jung. Untung tadi nggak merangkak lurus kedepan, hampir aja aku Jantungan."

"Dia tu udah seperti orang dewasa, mampir terus gedor-gedorin kamar bang Jung."

Putra nya itu memang sangat dekat dengan Jung. Hari harinya lebih banyak bersama Jung dari pada bersama sang papah"Ckckckc..." Joen berpindah ke kamar sebelah, kamar Jung.

Nampak Jung dan Bae bermain akrab dalam selimut putih Joen"Oi oi oi..."hardik Joen.

"Enak ya main kabur aja ke sini, mamah jadi kerja dua kali kan buat beresin baju-baju kamu!," dengan gemes Joen mencubit lembut pipi gembul Bae.

"Ish!.ganggu aja! pergi sana!," kaki panjang Jung menolak kehadiran Joen di tempat tidurnya.

"Wih, Bae anak aku!! suka-suka aku dong!," Joen ngotot bergumul masuk kedalam selimut. Malah dengan ringan tangannya menggeser tubuh Jung agar menjauh dari Bae. Mengkitik-kitik tubuh gembul Bae yang terus terkekeh dalam tawanya.

"Ini kamar aku Joen!! aku dong yang suka-suka," tendangan maut Jung mendarat di punggung sang adik.

"Woi!!, jangan main kasar dong!!," jerit Joen.

"Ckckckckc____"

Nyonya Sook datang sebagai pelerai kegaduhan dua saudara itu.

"Kalian tu udah dewasa,.udah bapak-bapak. Masalah kecil begini aja bikin gaduh seisi rumah, berisik seperti bujang-bujang jamet yang haus kasih sayang, tau nggak!," dengan berkacak pinggang Nyonya Sook memberikan pencerahan kepada dua anak lelakinya.

"Bae sama nenek aja. Bergabung sama bapak-bapak jamet ini ntar kamu jadi ikutan pecicilan," di larikan ah Bae dari tengah-tengah ayah dan papah pecicilan.

Sebelum Nyonya Sook meninggalkan kamar Jung, dua saudara itu terhenti sesaat dengan pertikaian mereka, dan ketika bayang sang mamah sudah menghilang dari pandangan"PLETOK!!" kening mulus Jung mendapat hantaman keras dari jemari Joen

"Berisik!!Bae jadi di bawa mamah kan!."

Jung yang terhenyak di tempat tidur bangun kembali dan menarik rambut Joen"Kepala aku rawan kucrut!! maen pukul aja!!!."

"Ughh!! main jambak ya??situ cewek?," pekik Joen kesakitan.

Masih dengan tangan yang menarik paksa rambut Joen, si dosen tampan itu mengunci tubuh sang adik dan melayangkan selentikan yang sangat pedih di kening Joen.

"Hoh!!"

Joen nggak tinggal diam. Di sabetnya tangan Jung yang menjadi pelaku penjitak keningnya dan"KRAKK!!

"Aargghhhh!!," Jeritan kesakitan Jung bergema berkali-kali di kediaman Charlotte.

Joen dengan ganas menggigit lengan Jung dan sampai beberapa detik kedepan Gigi taringnya masih setia memberikan rasa ngilu.

Ghina di kamar sebelah berlari memeriksa keadaan"Ya tuhan!, kalian berantem lagi??pagi-pagi begini??pake main fisik segala?."

Pemandangan menarik terpampang nyata di hadapan Ghina. Suami yang seharusnya memberi contoh baik untuknya, malah terlihat seperti anak TK, bergulat habis-habisan dengan sang kakak.

"HOEL!!DEBAK!, fix kalian anak ingusan!! tahan ya! tahan, aku ambil ponsel dulu," Nari si Nona muda kembali ke kamar dan berniat mengabadikan adegan yang sudah lama nggak dia lihat.

"HEBAT!! aku ragu kalian bisa mengantikan ku memimpin perusahaan," dengan garang Tuan Charlotte melipat kedua tangan di dadanya.

Sang papah berdiri tegap di hadapan mereka, setelah mendengar dengan jelas teriakan Jung yang membuat mereka berlarian ke kamar Jung.

Beberapa pelayan yang tadi tergopoh-gopoh mengejar, sekarang berbalik bubar dan melanjutkan pekerjaan mereka masing masing.

"Kamu!!," telunjuknya di hadapan Joen,"Sudah punya anak satu, Joen!!. Kapan kamu akan berhenti berprilaku seperti anak kecil begini?," hardik sang papah.

Jung tersenyum sinis, dia merasa mendapatkan pembelaan.

"Jung!!," kerling Tuan Charlotte,"Kamu anak tertua, seorang dosen di kampus besar. Kapan kamu bersikap dewasa?."

"Nari!!," si Nona muda terjengkit. Dia nyaris menekan tombol kameranya untuk mengabadikan kelakuan para kakak lelaki jamet itu.

"Jangan ambil foto dua orang gila ini. Nanti tersebar di mana-mana. Gerak-gerik kalian selalu di soroti netizen. Meskipun ini di rumah, jaga prilaku kalian!!."

"Lah, kok Nari jadi kena getahnya," keluh Nari lagi.

"Papah nggak melarang kalian bercanda dan bergurau, tapi nggak seperti bocah ingusan begini. Kamu bangga Joen gigi kamu tercetak jelas di lengan Jung begitu?."

Sebenernya bukan hanya tercetak, gigi taring Joen melukai lengan Jung.

"Dan kamu Jung, kalau rambut Joen rontok dan tercabut bagaimana??botak??longor? pitak?bisa kamu tanggung jawab??," sejatinya omelan Tuan Charlotte menambah keramaian di kediaman Charlotte pagi ini.

Si Bae bersama Nenek Sook, nggak tertarik ikut-ikutan. Mereka memilih jalan-jalan di taman bunga kesayangan sang Nenek.

Sedang asik bercengkrama bersama Bae, Nnyonya Sook di kejutkan dengan sosok seseorang di taman halaman depan.

Seseorang berbaju putih, berambut panjang. Menatap kediaman Charlotte dengan pandangan berkaca-kaca.

Perlahan Nyonya Sook melangkah mendekati sosok itu. Jarak mereka lumayan jauh mengingat Nyonya Sook berada di taman samping yang mengantarkan pada lorong dapur kediamannya.

Sosok itu samar-samar terlindung bunga- bunga anggrek yang bergantungan"Siapa sih!!," gumamnya.

Demi menjawab rasa penasaran, Sook memasukan si kecil Bae ke dalam kereta dan menggiringnya melangkah ke halaman depan, untuk memastikan siapa sosok itu.

Dari pertama nyonya Sook melihatnya dia selalu nampak belakang ,sambil sesekali menyapukan kakinya ke rerumputan hijau. Sosok itu terlihat sedang tenggelam dalam pikirannya..

"Hah!!," pekik Nyonya Sook setelah melihat dengan jelas siapa gadis itu.

"ANDREA!!!."

To be continued....

~~♡♡happy reading.jangan lupa like dan komen ^,^ .jangan lupa klik hatinya juga ya teman 😉😉

Salam anak Borneo.

Terpopuler

Comments

Spyro

Spyro

Yeeaayy.. pulangg

2023-02-21

0

Spyro

Spyro

Bujang2 jamet 😂😂

2023-02-21

0

Machan

Machan

nah, andrea dateng. pasti s dosen gila bakal seneng tuh😜😜😜🤭🤭

2023-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Naria Charlotte
2 Ayah Jung
3 Dosen tampan
4 Tambatan hati
5 Melodi baru
6 Keresahan Alex
7 Kopi apa yang manis?
8 Milikku!
9 Mawar merah
10 Ini cinta??
11 Risau sang kembar
12 Langkah Kai
13 Charlotte bersaudara
14 Jumpai kamu
15 Cinta buat Nona muda
16 Keceriaan Naria
17 Childish Jung
18 Damai sejenak
19 Persembunyian Jung
20 Mendekati hari H
21 Wedding day
22 Kebodohan Kai
23 Kandas sebelum berlayar
24 Dungu boy!
25 Senandung Naria
26 Ketua OSIS
27 Anak koki
28 Tapak Bae
29 Wang Kevin
30 Ancaman Tuan Charlotte
31 Time for Zaid
32 Biang kerok Fay
33 Kue Ikan
34 Hukuman untuk Jung
35 Racun Rivan
36 Aksi Rivan
37 Bolos perdana
38 Kediaman baru
39 Hukuman menanti
40 Gara-gara Rivan
41 Air mata Nona
42 Keresahan
43 Sang pelaku
44 Nasib si Cebong
45 Platonik Love
46 Fake Fiance
47 Tak-Tik
48 Buah usaha Kevin
49 My heart
50 Tentang Cinta
51 Cinta Pertama
52 Xia Wen An (Aku masih menyukai mu)
53 Calon-calon Mantu
54 Kelakar Fay
55 Supir dan Kernet
56 Sisi lain Rivan
57 Keluarga Kai
58 Bertemu
59 Masih kamu
60 Pesta
61 Sekilas di masa lalu
62 Niki dan Rivan
63 Call me babe!
64 Kencan Niki dan Rivan
65 Ketahuan!!!
66 Nyanyian merdua Naria dan Rivan
67 Hukuman Rivan
68 Tolong! pungut aku
69 Mulainya sebuah hukuman
70 Tabungan pra Nikah
71 Celengan Angsa
72 Sahabat terbaik
73 Miara tuyul?
74 Manfaat sosial media
75 Curahan hati
76 Pemuda itu bernama Kai
77 Nona kodok
78 Stik bawang
79 Saingan cinta
80 Tum-bal
81 Gundah hati Rivan
82 Penolong Niki
83 Menyerahkan Udin
84 Ayah----
85 Sedikit harapan
86 Semakin terungkap
87 Terungkap
88 Hati yang meringis
89 Temu rindu
90 Jangan-jangan.....
91 Kesendirian
92 Cinta itu ada
93 Keputusan telak
94 Yohan
95 I love you
96 Hati yang besar
97 Perhatian tak biasa
98 Suka dan duka
99 Nona Cendol
100 Sop untuk calon Arin
101 Jurus kepret Zaid
102 Arin dan Fay
103 Sup Nona
104 Daya tarik Bae
105 Mulai sayang
106 Bintang bersinar untuk Nari
107 Mengejar Rivan dan Hendro
108 Kesepakatan
109 Geng-si!!
110 Hati-hati dengan cinta
111 Surprise!!!
112 Merindu
113 Jomblo ngenes
114 Tak usah kembali
115 Sweet love
116 Teman masa kecil
117 Go publik
118 Artis Instragram
119 Liburan lagiiii
120 Kebun buah
121 Mengulang kisah lalu
122 Gadis tanpa suara
123 Menjumpai Azalia
124 Khayalan indah Nari
125 Masa bahagia
126 Power of love??
127 Nge-reog
128 Menemani syuting
129 Kebakaran!
130 Promo Novel Anyar
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Naria Charlotte
2
Ayah Jung
3
Dosen tampan
4
Tambatan hati
5
Melodi baru
6
Keresahan Alex
7
Kopi apa yang manis?
8
Milikku!
9
Mawar merah
10
Ini cinta??
11
Risau sang kembar
12
Langkah Kai
13
Charlotte bersaudara
14
Jumpai kamu
15
Cinta buat Nona muda
16
Keceriaan Naria
17
Childish Jung
18
Damai sejenak
19
Persembunyian Jung
20
Mendekati hari H
21
Wedding day
22
Kebodohan Kai
23
Kandas sebelum berlayar
24
Dungu boy!
25
Senandung Naria
26
Ketua OSIS
27
Anak koki
28
Tapak Bae
29
Wang Kevin
30
Ancaman Tuan Charlotte
31
Time for Zaid
32
Biang kerok Fay
33
Kue Ikan
34
Hukuman untuk Jung
35
Racun Rivan
36
Aksi Rivan
37
Bolos perdana
38
Kediaman baru
39
Hukuman menanti
40
Gara-gara Rivan
41
Air mata Nona
42
Keresahan
43
Sang pelaku
44
Nasib si Cebong
45
Platonik Love
46
Fake Fiance
47
Tak-Tik
48
Buah usaha Kevin
49
My heart
50
Tentang Cinta
51
Cinta Pertama
52
Xia Wen An (Aku masih menyukai mu)
53
Calon-calon Mantu
54
Kelakar Fay
55
Supir dan Kernet
56
Sisi lain Rivan
57
Keluarga Kai
58
Bertemu
59
Masih kamu
60
Pesta
61
Sekilas di masa lalu
62
Niki dan Rivan
63
Call me babe!
64
Kencan Niki dan Rivan
65
Ketahuan!!!
66
Nyanyian merdua Naria dan Rivan
67
Hukuman Rivan
68
Tolong! pungut aku
69
Mulainya sebuah hukuman
70
Tabungan pra Nikah
71
Celengan Angsa
72
Sahabat terbaik
73
Miara tuyul?
74
Manfaat sosial media
75
Curahan hati
76
Pemuda itu bernama Kai
77
Nona kodok
78
Stik bawang
79
Saingan cinta
80
Tum-bal
81
Gundah hati Rivan
82
Penolong Niki
83
Menyerahkan Udin
84
Ayah----
85
Sedikit harapan
86
Semakin terungkap
87
Terungkap
88
Hati yang meringis
89
Temu rindu
90
Jangan-jangan.....
91
Kesendirian
92
Cinta itu ada
93
Keputusan telak
94
Yohan
95
I love you
96
Hati yang besar
97
Perhatian tak biasa
98
Suka dan duka
99
Nona Cendol
100
Sop untuk calon Arin
101
Jurus kepret Zaid
102
Arin dan Fay
103
Sup Nona
104
Daya tarik Bae
105
Mulai sayang
106
Bintang bersinar untuk Nari
107
Mengejar Rivan dan Hendro
108
Kesepakatan
109
Geng-si!!
110
Hati-hati dengan cinta
111
Surprise!!!
112
Merindu
113
Jomblo ngenes
114
Tak usah kembali
115
Sweet love
116
Teman masa kecil
117
Go publik
118
Artis Instragram
119
Liburan lagiiii
120
Kebun buah
121
Mengulang kisah lalu
122
Gadis tanpa suara
123
Menjumpai Azalia
124
Khayalan indah Nari
125
Masa bahagia
126
Power of love??
127
Nge-reog
128
Menemani syuting
129
Kebakaran!
130
Promo Novel Anyar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!