Queenza membawa adiknya ke taman belakang sekolah dan sahabatnya yang tadi memberitahu Queenza pun ikut bersama mereka.
"Kak aku masih lapar"keluh Prince.
"Prince...nanti kamu makan lagi di rumah oke jangan makan terlalu kenyang disekolah nanti kamu bisa mengantuk dan tertidur kamu mengertikan maksud kakak"Queenza berusaha menjaga adik nya ini.
"Iya aku mengerti,kakak sayang sama aku dan melindungi aku terima kasih kakak ku yang cantik"Prince memeluk tubuh Queenza dan dia pun membalas pelukan itu mengusap punggung adiknya dengan lembut.
Biar bagaimana pun Prince tetaplah adiknya,meski dia setengah beruang tapi itu bukanlah kemauan Prince perbedaan kulit membuat mereka sangat berbeda tak ada yang percaya bila mereka kakak beradik karena warna kulit mereka yang berbeda itu tapi bila di perhatikan dengan seksama wajah keduanya sangat mirip.
"Kak...aku haus tadi belum minum"ucap Prince pada kakaknya.
Dan itu mengundang tawa Queenza dan juga Zeva sahabatnya.
Tanpa mereka sadari ada seorang siswa yang sedari tadi memperhatikan kelakuan mereka sejak tadi bahkan hatinya terasa panas saat melihat Prince memeluk tubuh Queenza lebih dahulu.
"Liat ajah lu anak baru bakalan gue kasih pelajaran buat elu karena udah berani menyentuh Queenza ratu di hati gue"ucapnya geram.
Mereka bertiga pun kembali ke kelas masing-masing Prince kembali ke kelasnya meski bel masuk belum berbunyi.
Disana ada si kembar yang duduk di kursinya.
"Eh...Prince elu kenal sama kak Queen?"tanya Ela.
"Iya dia kakak gue"jawab Prince santai.
Kedua saudara itu hanya bengong melihat kearah Prince.
"Kenapa nggak percaya?"tanya Prince dan mereka pun menggeleng bersamaan.
"Kalau nggak percaya ya udah,nggak masalah kok hehe"Prince tersenyum.
Ela dan Elin melihat senyum manis itu langsung tertegun seolah itu adalah senyuman termanis yang pernah mereka lihat seumur hidup mereka.
"Woi...kok bengong sih?"tegur Prince pada si kembar hingga membangunkan lamunan mereka berdua.
"Eh...nggak kita nggak apa-apa kok"ucap Ela yang gugup.
"Oo kirain pada kenapa"ucap Prince santai.
Tak lama bel masuk pun berbunyi. Ela kembali ke kelasnya meninggalkan Elin di kelasnya bersama Prince.
Dan jam pelajaran berikutnya pun di mulai.dan sama seperti tadi Elin tak bersuara sedikit pun.
Dia ini pendiam?atau nggak bisa ngomong sih?
Prince bingung sendiri.
"Elin...boleh aku tanya sesuatu sama kamu?"tanya Prince.
Dan hanya di angguki oleh Elin.
"Bisa kamu jelaskan rumus yang pak Jaya jelaskan tadi?jujur aku masih kurang faham hehe"
Prince tersenyum kembali.dan itu benar-benar membuat Elin terkesima di karenakan senyum Prince begitu manis.
Elin mengambil buku matematika dan mulai mejelaskan kepada Prince dan ini lah pertama kali Prince mendengar suara Elin.
Ternyata dia bisa bicara hihi.
Tanpa sadar Prince tersenyum kembali dan itu benar-benar membuat Elin terpesona lagi.
Ada apa sih dengan ku?kenapa saat melihat senyumnya seolah ada sesuatu yang menggelitik dada ku.
Batin Elin.
...🐻🐻🐻...
Tiga hari terus berlalu Prince sekolah di sekolah barunya,dia masih menjalani semuanya dengan normal,dia baru mempunyai teman si kembar ini saja.
Tapi siang ini saat pulang sekolah Prince yang sedang bersepeda menuju rumahnya di cegat di jalan oleh beberapa orang teman sekolahnya yang dia tidak kenal.
"Mau apa kalian?"tanya Prince.
Salah satu diantara mereka maju mendekat pada Prince.
"Gue peringatin sama elu jangan deket-deket sama Queenza"ancamnya.
Prince tersenyum miring.
Ooo jadi dia suka sama kakak dasar pengecut beraninya keroyokan.
Batin Prince.
"Emang elu siapanya?ngelarang gue deket-deket sama dia hem?"tanya Prince sinis.
"Gue pacarnya"dengan percaya dirinya orang tersebut mengaku pacarnya Queenza.
"Buahahaha nggak mungkin"Prince tertawa seperti meledek membuat para musuhnya menjadi geram dan langsung menyerangnya.
Prince bisa menghindari mereka dengan gesit,namun dia tak boleh emosi dia tetap harus bersabar karena bila dia emosi jiwa beruangnya lah yang akan bertarung dengan mereka,bila jiwa beruangnya sudah menguasainya maka dia bisa menjadi beruang saat itu juga,dia tak mau itu terjadi karena bisa membahayakan mereka yang menyeranganya.
Tapi lima lawan satu tetap saja Prince kalah jumlah di tambah lagi Prince sama sekali tidak bisa ilmu bela diri.
Tapi saat di keroyok tiba-tiba beberapa orang yang mengeroyoknya menjauh terbang seperti tertiup angin,Prince bingung dengan apa yang terjadi.
Hingga para siswa yang mengeroyoknya kabur karena ketakutan.
"Apa yang terjadi pada mereka dan tadi itu angin dari mana kenapa bisa sekencang itu?"Prince bingung dia lalu celingukan mencari sumber angin yang menolongnya.
"Pasti ada yang mengendalikan angin itu tapi siapa orangnya?"Prince masih penasaran dan mencari siapa yang telah menolongnya tapi matanya tak menemukan sosok siapa pun disana selain dirinya sendiri.
"Woi...siapa pun kamu terima kasih karena menolong ku"teriaknya berharap orang yang menolongnya mendengar ucapan terima kasihnya.
Prince pun berjalan mengayuh sepedanya lagi,matahari siang ini cukup terik dan panas hingga baju kaosnya basah karena keringat yang mengucur bagai tetesan air hujan membasahi dirinya.
Sesampainya di rumah Prince langsung masuk ke kamarnya membuka baju kaosnya dan menaruhnya di tempat pakaian kotor,dia memilih bertelanjang dada dulu karena kegerahan bulu-bulu di badannya terlihat bila dia membuka bajunya.
"Prince..."terdengar suara kakaknya memanggilnya.
"Ya...kak"Prince membuka pintu kamarnya.
"Aaaa Prince elu seksi banget sih..."jerit Zeva saat melihat Prince bertelanjang dada membuat Prince malu sendiri.
Tapi dia berlagak cuek.
"Ada apa kak?"tanya Prince.
"Di suruh makan sama ibu"ucap kakaknya.
"Oo iya nanti dulu lah aku masih kegerahan ini,kakak berdua duluan saja makan siang aku nanti nyusul"ucap Prince.
"Ya udah kalau begitu,ayo Zev..."Queenza pun pergi dari hadapan adiknya bersama sahabatnya itu.
"Dah...adik beruang ku yang manis dan menggemaskan tapi seksi"goda Zeva.
Tapi Prince hanya tersenyum saja.dan itu benar-benar membuat Zeva seolah ingin menjerit lagi karena senyum Prince yang benar-benar manis namun memabukan.
Zeva mengetahui rahasia bahwa Prince adalah manusia beruang sejak lama bahkan sejak kecil karena Zeva dan Queenza bersahabat sejak kecil jadi semua tentang keluarga ini Zeva tahu,dan sebenarnya dia juga bukan hanya meledek dan menggoda Prince saja sebenarnya dia memang menyukai Prince.
Bagi Zeva Prince itu berbeda dari cowo-cowo kebanyakan,Prince itu manis dan nggak ngebosenin apa lagi bila tersenyum.
Prince turun dari kamarnya dia sudah memakai baju ganti dan celana pendek di rumah bulu-bulu di kakinya terlihat terekspose saat dia mengenakan celana pendek membuat Zeva semakin gereget melihatnya.
"Aish...Prince kenapa elu seseksi ini sih grrr"ucapnya terang-terangan.
Namun seperti biasa Prince hanya menanggapi dengan senyumnya.
"Aaaa sudah-sudah jangan senyum gue bisa pingsan di meja makan"jetit Zeva.
"Zeva makan...kenapa malah jadi baca puisi begitu"ucap Queenza ketus.
"A...iya gue lupa,soalnya adik lu ini benar-benar mengalihkan dunia gue sih"ucapnya genit dan Queenza hanya menggeleng pelan saja melihat tingkah laku sahabatnya ini.
...🐻🐻🐻🐻🐻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments