5. KYLE ETHAN

Virgi hanya bisa menangis terisak di dalam kamarnya. Apalagi sejak itu Harvey mulai dingin padanya. Dia tak mau tidur sekamar dengan dirinya lagi. Tidak mau bicara lagi dengannya. Jangankan tersenyum ,bahkan menatapnya pun tidak. Harvey benar benar tidak menganggap keberadaannya. Sedang mertuanya tetap perhatian padanya. Sepertinya Harvey belum menceritakan tentang kebohongannya pada Papa dan Mama nya.

Virgi yang suntuk pergi keluar rumah untuk mendinginkan kepalanya. Ia duduk di sebuah taman bermain sambil menatap beberapa bocah kecil yang sedang bermain dengan riang disana.

.

.

Andai saja aku benar hamil.... aku akan memiliki anak yang lucu dan menggemaskan seperti mereka...

Tapi... sepertinya... itu cuma mimpi... 😭

.

.

Virgi menitikkan air matanya. Ia pun akhirnya terisak. Menyesali semua tindakan bodohnya. Harvey memang pantas marah padanya, ia sadar semua karena keegoisannya. Ia memang picik. Rasa takut kehilangan Harvey membuatnya melakukan semua kebohongan itu.

Ia menghalalkan segala cara agar bisa bersama pemuda yang sangat di cintainya itu. Ia bahkan sampai rela putus sekolah dan nikah muda, padahal ia termasuk siswa teladan dengan prestasi bagus. Ia pernah menjadi juara 1 dibidang olahraga atletik lari di tingkat kota . Ia bahkan membuang mimpinya untuk menjadi seorang atlet karena cinta gila nya.

Namun semua terasa sia sia saat kini Harvey mengabaikannya. Hanya tinggal menunggu hitungan hari saja, Harvey membuka mulut pada orang tuanya dan berakhirlah sudah semua mimpi indah nya dalam merajut mahligai indah rumah tangga yang baru seumur jagung itu. Bisa di pastikan ia akan di ceraikan oleh Harvey. Dan itu adalah kehancuran dunianya.

" Apa ?... " Virgi mendongak saat merasakan punggungnya di sentuh oleh seseorang. Ia melihat seorang pemuda asing berdiri di depannya dan menatapnya dengan wajah khawatir.

" .............. " Pemuda tampan berkulit cerah, tinggi, tampan, dan memakai kaca mata itu mengucapkan kalimat dengan bahasa asing yang sama sekali tak di mengerti oleh Virgi yang tak mahir berbahasa negara lain itu.

.

.

Dia bicara apa.... dia ngomong pakai bahasa negara mana?... Inggris?...Belanda?.......ah sepertinya bukan...

Ini terdengar bacaan khas banget logatnya...Jerman kah? .

.

.

' *Ah... dia memberikan sapu tangan?.... Sepertinya dia ingin aku berhenti menangis* ... ' Virgi menerima sapu tangan dari pria asing itu dan mengusap air matanya.

Pemuda asing itupun akhirnya tersenyum . Ia nampak senang Virgi tak menangis lagi meski matanya masih kosong ke arah anak anak kecil yang tengah bermain dengan orang tuanya.

" ETHAN !! " Suara seorang gadis yang cukup keras memanggil seseorang membuat Virgi dan pemuda itu menoleh. Dan Virgi begitu terkejut saat melihat sosok gadis yang melangkah mendatangi mereka karena ia mengenalinya.

" Sidney? "

" Virgi? "

Untuk sesat Virgi dan sosok bernama Sidney itu saling bertatapan dan terdiam. Ya, Sidney adalah mantan kekasih Harvey. Sidney adalah sahabat dekatnya dulu. Mereka pernah berteman baik saat sekolah di SMP yang sama. Namun saat lulus Sidney memilih sekolah international asrama bukan sekolah SMA Negeri biasa seperti sekolah Harvey dan Virgi dulu.

Sidney adalah anak keturunan Indo cina dengan Jerman. Mamanya keturunan cina sedang Papanya berasal dari German.

" ...... " Pemuda yang di panggil ETHAN itu bertanya pada Sidney dengan bahasa yang sama sekali tak di mengerti oleh Virgi. Virgi sesaat melihat keduanya yang saling ngobrol dan akhirnya berakhir dengan senyum tergilas di wajah keduanya.

" KYLE ETHAN.. " Virgi nampak bengong saat pemuda itu mengulurkan tangan padanya.

" Ini sepupuku... kau bisa memanggilnya Kyle atau ETHAN... Dia dari Jerman.... Dia ingin berkenalan denganmu... " kata Sidney menjelaskan.

.

.

Konyol sekali... mana mungkin ada laki laki tertarik pada perempuan yang sedang menangis dengan penampilan kacau seperti aku...

Ah... aku tidak boleh GR... mungkin karena aku teman dari sepupunya... dia jadi mau berkenalan denganku....

.

.

" Virgi... " Virgi menyebut cepat namanya dan menepiskan tangan Kyle, ia hanya sedikit menyentuh kan jarinya ke tangan Kyle dan dengan cepat membuang muka.

" Hahaha... Virgi Virgi... kamu tetap ketus dan dingin sama cowok ya... hihi.. " Kata Sidney sambil tertawa geli. Virgi yang dikenalnya selalu ketus pada cowok sejak dulu ternyata tetap sama. Kyle hanya tertawa kecil.

Virgi diam. Sahabatnya Sidney memang gadis cantik dan selalu ceria. Berbanding terbalik dengan dirinya yang cenderung agak pendiam. Ia juga tak mau akrab dengan cowok teman sekelasnya. Hanya pada Harvey saja. Karena dulu Sidney selalu mengajaknya saat kencan dengan Harvey. Harvey adalah satu satunya cowok yang akrab dengannya. Saat kencan Virgi cuma menjadi obat nyamuk saja. Penonton dan kadang juga menjadi kameramen jika keduanya ingin berfoto bersama.

Dan saat mereka memutuskan untuk putus karena beda sekolah dan jarang bertemu, Harvey tak merubah sikap. Ia tetap akrab dengan Virgi hingga akhirnya mereka dekat dan pacaran.

" Sepupu ku ini sedang berlibur... dia sudah bekerja... usianya 25 tahun... Dia kerja di sebuah perusahaan... " Sidney menjelaskan tentang sepupunya panjang lebar meski semua itu tak di perhatikan oleh Virgi yang pikirannya masih terpusat pada hubungannya dengan Harvey.

" Ngomong ngomong kenapa kau menangis? " tanya Sidney kemudian setelah ia sadar jika sahabatnya itu sama sekali tak mendengarkan ucapannya sama sekali.

Virgi mulai menangis lagi.

" Waduhh.... Virgi... kamu kenapa?... " tanya Sidney panik melihat sahabatnya terisak.

.

.

.

.

.

Setelah puas menangis, Virgi bersama Sidney dan Ethan pergi ke sebuah cafe. Mereka duduk bersama sambil minum jus dan beberapa camilan sebagai teman ngobrol mereka.

" Jadi kau sedang ada masalah tapi tak bisa cerita pada siapapun.... termasuk aku... huuuft.... ya sudah... aku mengerti... memang tidak semua hal bisa di bicarakan dengan orang lain... Tapi ingat... jika suatu saat kau ingin cerita... kau masih punya nomorku kan... " Sidney berusaha mengerti situasi Virgi .

Virgi hanya mengangguk.

" Ya sudah... aku kembali dulu.. aku harus cepat balik ke asrama soalnya.... Dan Ethan kau cepat pulang ya... kalau sudah puas jalan jalan..Go home... " ucap Sidney sebelum ia pergi. Ethan mengangguk.

Sidney pun segera pergi meninggalkan keduanya. Virgi pun segera beranjak, ia hendak kembali pulang ke rumah suaminya karena sebentar lagi Harvey akan pulang sekolah. Hari itu hari Jum at sehingga Harvey pulang sekolah lebih awal dari hari biasanya.

" ...... " Ethan mengatakan sesuatu dengan bahasa asing yang sama sekali tak ia mengerti lagi. Namun kali ini tangannya ikut memberi isyarat. ia menggerakkan tangannya seperti orang menyetir.

" Apa maksudmu... kau ingin mengantarku pulang? "tanya Virgi. Ethan yang juga tidak mengerti yang dibicarakan Virgi nampak kebingungan untuk menjelaskan. Ia sampai menggaruk garuk kepalanya yang tak gatal.

" No... " Virgi mengucapkan kata itu dengan maksud menolak. Entah apa yang ingin dikatakan oleh Ethan. Virgi tidak ingin tahu sedikitpun. Ia menyilangkan kedua tangannya di depan dada sebagai tanda penolakan. 🙅🏻‍♀️

Dan penolakan itu cukup di mengerti oleh Ethan. Ekspresi kecewa tersirat di wajahnya. Namun Virgi tak mau tahu, ia pun lalu melangkah pergi meninggalkan Ethan.

.

.

.

.

.

Sesampainya di rumah mertuanya, ia melihat Harvey yang baru saja turun motor sport mahalnya. Namun yang paling mengejutkan adalah seseorang yang juga ikut turun dari boncengan motornya. Seorang gadis cantik dengan wajah blesteran nya. Alicia teman murid pindahan di sekolahnya dulu.

.

.

Alicia?.... Kenapa Alicia ada di sini.....

bukankah Harvey sudah tidak sekolah di sana?...Sekolah baru Harvey bukannya SMA Negeri lain.....Bagaimana mungkin mereka bisa bersama... apa mereka kebetulan bertemu... atau....

.

.

Banyak sekali pertanyaan terlintas di benak Virgi tentang keberadaan Alicia di rumah mertuanya itu.

" Harvey.... " Virgi melangkah mendekati Harvey dan hendak menyambutnya. Ia abaikan keberadaan Alicia. Ia ingin mencium tangan suaminya itu seperti yang biasa dilakukannya dulu. Namun sebelum ia bisa menyentuh tangan suaminya, Harvey sudah berkacak pinggang di depannya. Juga Alicia yang turut menatapnya dengan pandangan kesal.

" Harvey sudah cerita semuanya... ternyata kau itu sangat parah ya... Kau ini sakit Virgi... kau begitu terobsesi pada Harvey sampai menghalalkan segala cara.... Sungguh menjijikkan... " ucap Alicia ketus.

" Itu bukan urusanmu... Ini urusan ku dengan Harvey... Kau itu orang luar .. " ucap Virgi.

" Cih... Sok banget... mentang mentang sudah nikah... ngaca dikit dah... emang kau pantas menjadi istri Harvey dengan semua kebohongan mu itu? " ucap Alicia memaki Virgi.

" Diam... Kau tak berhak bicara... Aku bisa mengusir mu dari sini karena menganggu urusan dalam rumah tangga kami... " kata Virgi.

" Harvey... jelaskan padanya.... " ucap Alicia dengan suara manja menjijikkan nya. Harvey menghela nafas panjang sebelum ia mulai bicara.

" Langsung saja...aku tidak mau berbelit belit lagi....Aku sudah punya pacar baru... Dan aku tidak ingin bersama mu lagi... Jadi sekarang putuskan.... Kau atau aku yang bicara dengan Mama dan Papa tentang perpisahan kita? " tanya Harvey to the point.

" H... Harvey.... jangan begini... Kita bicarakan masalah kita baik baik... Kita cari jalan keluarnya bersama.... Aku sungguh tidak ingin berpisah denganmu, Harvey.. " ucap Virgi.

" Tak ada yang ingin ku bahas lagi denganmu... aku cuma ingin kita berpisah... Cerai... " tegas Harvey.

" Tidak Harvey... Tidak.... aku tidak ingin cerai... aku tidak bisa hidup tanpamu... kumohon Harvey... maafkan aku...Jangan tinggalkan aku..." ucap Virgi seraya langsung bersimpuh di kaki Harvey. Ia memohon padanya. Dunia tanpa Harvey, ia benar benar tak akan sanggup menjalaninya. Baginya Harvey adalah tujuan hidupnya. Kehilangan Harvey itu sama saja kehilangan kehidupannya.

" Virgi... "

Suara orang yang memanggil Virgi membuat ketiganya menoleh. Seorang pria asing berdiri didekat pintu pagar sambil menatap penuh ketidak\_ relaan . Virgi nampak begitu menyedihkan. Ia menangis, berlutut dan memohon. Seperti seorang pengemis menghiba memohon simpati orang.

" Siapa?!!" tanya Harvey sambil menatapnya kesal. Ia begitu kesal saat ada pria asing menyebut nama istrinya. Meski ia marah dengan Virgi, ia tak bisa memungkiri ia juga kesal ada pria lain di rumahnya. Dan sepertinya , ia mengenal istrinya.

.

.

Astaga... Kenapa Si Kyle Ethan itu di sini... apa dia mengikuti aku sejak tadi?

.

.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!