Akun dengan foto profil pria tampan. Berkulit putih dengan badan tinggi semampai. Tentu saja sangat menggugah selera Rere untuk dapat mengenalnya lebih jauh.
Yap! Pria berkebangsaan Australia bernama Jimmy. Kemudian Jimmy menerima pertemanan yang Rere ajukan.
Mereka kemudian saling sapa, berkirim pesan ringan seperti.
Tinggal dimana,
Apa yang kamu lakukan setiap hari,
Dan pertanyaan dasar lainnya.
“Oke, Not bad!” Ucap Rere setelah melakukan panggilan video dengan Jimmy.
Jimmy kemudian mengatur janji temu untuk makan malam pada hari senin, dan Rere pun menyanggupinya.
Rere yang kemudian teringat dengan pesan George semalam, kemudian memeriksa tiket untuk ke Singapura pada bulan Juni.
Di capture nya jadwal penerbangan dengan beberapa pilihan tanggal yang ia temukan, kemudian mengirimkannya pada George melalui pesan singkatnya.
Rere kemudian meletakkan kembali ponsel miliknya dan menatap cermin di samping tempat tidurnya. “Ah sial! Aku nggak PD ketemu Jimmy dengan rambut kribo ku.” Gumamnya.
Tidak hanya bentuk rambutnya sekarang, Rere juga kebingungan memilih pakaian apa yang akan ia kenakan untuk makan malam besok bersama George.
Hari minggu Rere lalui dengan tidak melakukan apa-apa, selain makan dan tidur menonton siaran tv yang sama sekali tidak membuatnya tertarik. Rutinitas pekerjaan yang menguras tenaga dan pikiran, membuat Rere menjadi malas saat hari minggu tiba.
.
.
.
Oke! Hari Senin tiba. Setelah menyelesaikan aktivitas pekerjaannya. Rere bergegas kembali ke kosan dan bersiap untuk makan malam bersama Jimmy.
Entah mengapa Rere merasa sangat antusias dengan pertemuannya dengan Jimmy, laki-laki yang baru ia kenal hitungan jam lewat media elektronik.
Dengan rambut kribo nya, Rere membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk membuatnya tampak lurus dan rapi.
“Sial! Coba ketemunya satu minggu kedepan. Pastinya aku masih punya waktu untuk ke salon.” Gerutunya di depan cermin sembari bersusah payah dengan alat catokan di tangannya.
Satu jam berkutat dengan rambut kribo nya, akhirnya selesai juga. Rambut kini tampak lurus dan sesuai yang dia inginkan.
“Not bad lah, daripada sebelumnya.” Senyum merekah dari bibirnya yang tebal.
Sekarang Rere kebingungan memilih pakaian mana yang cocok untuk acara makan malam.
“Ah, ribet amat!”
Rere kemudian meraih satu helai kemeja bermotif garis berwarna biru dan ia padukan dengan tanktop berwarna hitam. Membuka tiga kancing dari atas, menambah kesan sedikit seksi tapi tetap sopan.
Lalu ia memilih celana pendek berwarna putih untuk memadukan atasan kemeja yang ia kenakan dan mengenakan sepatu sporty.
Menambahkan pelembab wajah dan bedak agar terlihat sedikit fresh.
Mengenakan dress bukan lah Rere namanya, ia menyukai simple dan casual namun tetap seksi.
“Okay. I am ready for coming.” Rere mengirim pesan singkat untuk Jimmy.
.
.
.
Mengendarai motor butut nya menuju restoran yang sudah mereka sepakati. Tak membutuhkan waktu lama untuk sampai ke restoran yang mereka sepakati, karena tak jauh dari kosan Rere.
Menepikan motor nya di area parkir restoran, dengan langkah besarnya Rere bergegas masuk ke dalam restoran.
“Selamat malam, untuk berapa orang?” Seorang waiters membukakan pintu untuknya dan mempersilahkannya masuk.
“Mmm.. Saya sudah ada janji mba.” Seraya memutar pandangannya ke setiap tamu yang tengah duduk di dalam restoran.
“Ah, itu dia.” Ucap Rere lagi setelah menemukan sosok yang dia cari.
Rere kemudian mengarahkan..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments