Bukan hanya sepihak

Betapa senang nya hati Rere dengan apa yang baru saja George katakan. Rasa rindu nya selama tiga tahun akhirnya terobati dengan rencana liburan yang akan ia lewati bersama.

“Thank you, Babe.” ucap Rere dengan bahagia sebelum menyelesaikan panggilannya.

.

.

.

Keesokan pagi.

Minggu pagi yang dingin, ditemani rintik hujan menambah suasana yang semakin sejuk di pagi hari.

Rere perlahan membuka kedua mata nya, menatap jam beker yang tak berdering pagi ini.

“Masih jam tujuh pagi.” Gumam nya

Seraya mengarahkan pandangannya ke arah kaca jendela kamar yang masih gelap seakan cahaya matahari yang enggan berusaha masuk melewati celah jendela kamarnya.

Membuat Rere semakin enggan bangun dan malah menelusupkan kembali kepalanya ke dalam selimut.

***

“Siang amat bangun nya Non.” Sapa Creta.

“Hari minggu Coy, off day for great day!” Jawab Rere

Menikmati satu cangkir kopi hangat di depan teras kamar nya. “Rencana apa hari ini?” Tanya Creta sembari mendaratkan tubuhnya ke kursi di samping Rere.

“Kamu nggak lihat? Hujan Non.” Jawab Rere sembari menatap langit yang masih berwarna abu-abu.

“Ah, iya. Benar juga katamu, langit nya suram seperti hidupmu.” Ledek Creta.

“Sial lu!” Gerutu Rere.

“Hey, kalau teman yang baik itu buat kopi jangan cuma satu.” Ujar Creta.

“Gila aja, lu pikir aku warung kopi.” Sembari melotot Rere menatap Creta dan membalas ledekannya.

“Lu kaga punya pacar ya?” Celetuk Creta tiba-tiba.

Rere kemudian memicingkan kedua matanya dan menatap Creta, “Memang lu punya?”

“Eits! Aku punyalah, memangnya kamu.” Sahut Creta.

“Mana? Aku nggak pernah lihat kamu di jemput cowok ke kosan.” Jawab Rere heran.

“Ya mana ada kalau keluar mesti laporan kamu.” Creta membalas nya.

“Kalau aku sih nggak penting status, kalau cocok ya tinggal jalan.” Sambil menyeruput kopi miliknya, Rere membuat Creta ternganga keheranan.

“Hah! Serius?” Hingga melotot Creta menatap heran ke Rere.

“Iya lah. Yang menikah aja bisa cerai. Kenapa harus pusing dengan status relationship?”

“Belum tentu peranmu penting untuk laki-laki yang kamu pacarin sekarang.” Rere terus nyerocos dengan argumen nya.

“Alah, itu kan karena kamu belum menemukan yang sejalan denganmu.” Bantah Creta.

Usia Creta beda lima tahun dari Rere. Creta bekerja sebagai tenaga pembukuan di perusahaan keuangan.

“Lu mau perang argumen sama aku?” Tanya Rere datar.

“Haha. Bukan seperti itu, tapi kamu terlalu berlebihan beropini soal status relationship.” Jawab Creta.

“Okay. Mari kita saling berpendapat, apa yang ingin kamu tahu? Analisa lapanganku banyak loh.” Imbuh Rere.

“No.No. Cukup jangan diperpanjang.” Sahut Creta.

“Nah, gitu dong. Nggak akan selesai bahas kehidupan denganku.” Dengan wajah kemenangan Rere mengatakannya.

Rere kemudian bangkit berdiri dan bergegas masuk ke dalam kamar nya. “Yah, kenapa kamu malah masuk ke dalam kamar.” Protes Creta.

“Nah, kata kamu nggak mau diperpanjang.” Jawab Rere yang mulai terbaring di atas tempat tidur nya.

“Oke deh, selamat bersantai.” Ucap Creta sembari berlalu pergi kembali ke kamar milik nya.

Hubungan bukan melulu tentang status apa yang kamu punya bersama pasangan. Melainkan bagaimana kalian bisa berjalan beriringan yang mana harus sama-sama dapat saling mengisi.

Kalau hanya sepihak saja, itu melelahkan. Betul?

Rere membuka aplikasi chatting yang ada di ponsel miliknya. Melihat ke orang sekitar dan menemukan satu akun yang menarik perhatiannya. Dengan gercep Rere langsung meminta pertemanan pada akun tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!