Telpon Perdana

Hari ini hari minggu. Banyak yang bilang hari minggu itu hari mencuci sedunia. Aku sibuk cuci baju, cuci sepatu dan sebagainya. Setelah semua selesai, aku merebahkan badanku ke kasur.

Tiba-tiba ponselku bunyi, suara panggilan masuk. Kebetulan ponselku ada di sebelahku. Aku langsung ambil ponselku, ku lihat dari orang yang tidak ku kenal. Nomor baru yang muncul, yang belum terdaftar di kontakku. Tanpa pikir panjang aku langsung angkat telponnya, siapa tau penting.

"Hallo, siapa ya?" Tanyaku.

"Dengan kamu dengar suara aku aja kamu pasti bakalan tau aku siapa Alesha.." Kata penelpon itu dari sebrang sana.

Aku mengerutkan alisku, penelpon itu ternyata suara Sendi.

"Dapet nomer aku darimana??"

"Dari Nuri."

"Kok bisa??"

"Kamu itu lama-lama kaya intel ya, dan aku yang di introgasinya. Gara-gara aku udah berhasil ngambil hati kamu." Gombal Sendi.

"Aku serius Sendiiii.. Terus kamu mau apa nelpon aku??"

"Cuma mau ngasih tahu aja, katanya besok lusa olahraganya di ganti praktek renang."

"Cuma itu??"

"Terus kamu maunya apa, mau aku bilang kalo aku kangen sama kamu??" Sindir Sendi sambil senyum-senyum.

"Ihhh... Kan besok bisa di umumin di sekolah, kenapa harus lewat kamu sih" Aku mendesis.

"Iya sih, tapi biar ada alesan pas aku minta nomer kamu ke Nuri."

"Hmm.. Yaudah makasih infonya."

Aku langsung mematikan telponnya dan ku taruh kembali di sebelahku, lepas itu aku tidur.

 

*****

 

Hari seninpun tiba, aku harus berangkat lebih pagi supaya tidak terlambat upacara lagi.

Seperti biasa, aku harus nyamper Lisa terlebih dahulu.

Upacara di mulai, Sendi berbaris di samping kananku. Upacara sedang berlangsung, Sendi terus saja menengok padaku sambil senyum-senyum gak jelas. Aku sedikit pelototin dia, biar dia fokus melihat ke depan.

"Pengumuman-pengumuman pasukan di istirahatkan."

Pembawa acara membaca urutan upacara menandakan upacara akan berakhir.

Pasukan upacara bubar.

Semua masuk kelas masing-masing. Di kelas Nuri menanyakan sesuatu padaku.

"Alesha, kemarin Sendi minta nomer kamu ke aku. Emang ada apa Al, katanya penting?"

Tanya Nuri di penuhi rasa penasaran, dan wajahnya sedikit di dekatkan padaku.

"Emang dia nggak bilang?" Jawabku sibuk mengeluarkan buku dari dari dalam tas.

"Bilang apa?"

"Alesan minta nomer aku."

"Nggak.. Dia cuma bilang ada hal penting. Itu aja, makanya aku kasih tahu nomer kamu."

Aku langsung menghentikan aktivitasku dan mikir, katanya dia bilang minta nomerku dengan alasan mau ngasih tau besok ada praktek renang. Ahh.. Itu pasti alesan Sendi aja.

"Oh.." Jawabku singkat.

"Oh apa Alesha, emang ada hal penting apa?" Tanya Nuri maksa.

Aku memutar kepala 90 derajat ke arah Nuri.

"Nggak ada apa-apa kok, hehe.."

"Beneran??" Nuri masih di penuhi rasa penasaran.

"Beneran Nuri. Tuh Bu Laras udah dateng."

Aku menunjuk ke Bu Laras yang untungnya cepat masuk kelas supaya aku terhindar dari pertanyaan Nuri yang super kepo itu.

"Selamat pagi.." Sapa Bu Laras yang membawa banyak buku tulis milik kami.

"Pagi bu..." Seperti biasanya kami sebagai siswa harus menjawab dengan kompak.

Bu Laras duduk di kursi depan yang memang di khususkan untuk guru. Lalu menaruh buku yang di bawanya di meja di hadapannya.

"Hari ini Ibu tidak akan memberi kalian materi. Ibu cuma mau membahas tugas minggu lalu saja."

"Iya buuu..."

"Ini buku tugas kalian sudah Ibu beti nilai. Silahkan di ambil ke depan masing-masing."

Kami sekelas langsung cepat-cepat mengambil buku kami sambil berdesakan.

"Yang tertib ngambilnya jangan pada dorong-dorongan." Omel Bu Laras.

Sendi tidak sengaja menabrakku dan buku milikku jatuh, terbuka pada bagian halaman terakhir. Sendi segera mengambil buku milikku dan menyodorkannya.

"Maaf ya Alesha, barusan gak sengaja. Tapi bukunya gak sampe lecet kok." Sendi meminta maaf.

"Iya gak apa-apa." Aku mengambil buku milikku yang di sodorkan Sendi.

"Kamu dapet nilai berapa Al."

Lagi-lagi Nuri yang nanya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman.

Suasana kelaspun seketika berubah seperti di pasar. Semua pada sibuk membicarakan nilai.

Terpopuler

Comments

Kindly

Kindly

ga kerasa bacanya jadi bikin candu...

2023-01-16

1

Dwii Yumi

Dwii Yumi

jadi pengin sekolahhh😌🌻

2020-12-17

1

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

Ummu Sakha Khalifatul Ulum

hehe..... ingat masa sekolah dulu 🤔😁😁

2020-11-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!