Keesokan harinya.
" MON,kita makan siang yuk..!" Ajak Tamara menghampiri Mona yang masih sibuk di hadapan komputernya.
" Bentar lagi nih tanggung !" Jawab Mona sembari terus memainkan jari jemarinya di atas keyboard komputernya dengan piawai.
" Eh Btw lo kan ada janji sore ini ya sama pria tanpa nama tu." Sela Amelia mengingatkan Mona.
" Ohh iya tuh hampir gue lupa,untung lo ngingetin,makasih ya beb." Ucap Mona dengan terperangah kaget.
" Jangan lupa Mapnya lo bawa kan ?" Sela lagi Amelia mengingatkan kembali.
" Jangan bilang lo lupa bawa,wasalam deh tuh, janjian terus tar kerjaannya." Sela Tamara menimpali.
" Tuh...!! " Ucap Mona sambil menunjuk Mapnya dengan ujung bibir yang mungil.
" Apa sih ini sebenarnya ampe gue jadi korban keganasan map ini.?" Ucap Tamara seraya meraih map yang berada di meja kerja Mona dengan tidak lupa membenarkan posisi poni pendeknya walaupun posisinya sudah rapi.
" Ehh jangan sembarangan buka-buka!tar ada apa-apanya loh.." Sela Amelia menahan tangan Tamara yang hendak merogoh ke dalam Map tersebut.
" Enggak ada apa-apa ko itu.Liat aja itu cuman lembaran gambar Desain doang kok." Ucap Mona yang masih asik menatap layar komputernya.
" Eeh jangan-jangan pria tanpa nama itu mau ngelamar kerja di sini lagi ?Itu ada bukti dari beberapa Desain dan cv pekerjaanya." Bisik Amelia sembari menatap lurus Mona.
" Perusahan kita itu bidang logistik emang perlu ada staff bagian gituan." Sela Mona melirik Amelia.
" Yaa desain logistik mungkin!" Sela Tamara dengan polos dan sok tahu.
" Maksud lo logo perusahannya di Desain gitu.?" Sela lagi Amelia mencoba memperjelas ucapan yang di maksud oleh Tamara,dan mereka pun terlibat berargumen.
" Penting gak sih ??" Lagi lagi Amelia terlihat berpikir keras
" Udah-udah sih,kok kalian malah jadi bahas kerjaan tuh cowok.." Ucap Mona menoleh kedua sahabatnya yang mulai sibuk menerka-nerka dari perkataan mereka masing- masing yang satu sama lain punya pandangan tersendiri terhadap sosok pria tersebut.
" Oya Kalian mau nemenin gue lagi gak?" Tanya Mona membagi pandangannya ke arah kedua sahabatnya yang masih asik membahas masalah isi map itu.
Tamara dan Amelia sejenak saling bertatapan lalu terdiam acuh,pura-pura tidak mendengar dengan apa yang di pertanyakan Mona.
Mona mengangkat kedua alisnya masih menanti jawaban dari kedua sahabatnya yang langsung memasang wajah tanpa dosa.
" OGAH !!"Ucap Tamara sembari cepat melangkah menuju kekubikelnya lagi.
" Gue gak mau gabut lagi gara-gara nungguin tuh orang !" Sela Amelia sembari menuju meja kerjanya lalu meraih telpon genggam nya.
Mona menghela kecewa atas penolakan yang di tunjukan kompak dari kedua sahabatnya tersebut.
"Eh !! Gue makan siang duluan aja yaa."Ucap Amelia seraya berjalan keluar. Mona hanya mampu melongo tanpa ekspresi melihat kelakuan kedua sahabatnya yang tidak mau lagi menemani dirinya untuk
bertemu dengan pria tersebut.
Mona masih menatap kosong kearah kedua sahabatnya yang memilih pergi meninggalkannya lalu pandangannya bergeser kepada map berwarna coklat muda itu yang terletak tidak jauh dari komuternya, dengan santai Ia pun mengambil map itu,dengan penasaran ia pun membuka perlahan map tersebut.
Ada beberapa lembar kertas yang berada didalam map tersebut, di antaranya satu lembar sketsa lokasi denah pembangunan sebuah gedung beserta Metrialnya,lalu sebuah cv.
Mona hanya mengernyitkan kedua alisnya lalu berpikir keras tentang beberapa desain yang terlihat sangat mewah tersebut,tak berapa lama dia pun mengangguk-ngangguk pasti seolah-olah Ia sudah memahami hal tersebut.
Padahal Ia tidak paham sama sekali akan beberapa gambar desain yang berada di map tersebut.
Mona hanya berlaga so paham saja,lalu dengan cepat Ia mengembalikan lembaran kertas itu ke dalam map kembali namun dengan tak sengaja sebuah poto berukuran kecil terjatuh dari dalam map tersebut.
Dengan cepat Mona segera mengambilnya lalu mengamati wajah yang berada di dalam foto berukuran kecil,dengan seksama.
Mona membalikan foto tersebut,di balik foto itu ada sebuah nama yang tertulis dengan jelas.
" ZEANU HUZAIMA !" Ucapnya pelan.
" So JEPANG banget nama ni orang,kaya temennya Naruto hee hee... " Celotehnya terkekeh sendirian.
" Nama yang cukup unik.." Gumannya lagi dengan memajukan bibir mungilnya lima centi lebih maju,lalu ia pun memasukan kembali foto tersebut kedalam map dengan rapih.
************
Mona bergegas menuju tempat yang sudah di janjikan oleh pria itu semalam tadi.
setelah beberapa menit Ia mencari-cari akhirnya Ia menemukan keberadaan pria itu yang tengah asik memainkan ponselnya di ujung sudut ruangan.
dengan perlahan Mona melangkah mendekatinya.
" Sorry gue telat.Hmm udah lama yaa ?" Tanya Mona kali ini bersikap ramah,sikapnya tidak sejutek kemarin malam dan kali ini Mona memang bersikap lebih manis dan lebih sopan.
" Gimana sih kok ngaret gini.. ?" Jawab pria itu dengan ketus.
Mona menahan napasnya lalu perlahan menghempaskannya ia berusaha untuk tenang karena ia sadar untuk kali ini dirinya yang terlambat datang.
Pria berparas manis itu bersikap percis seperti seperti yang dilakukan dirinya terhadap pria itu semalam tadi.
" Kan gue minta maaf !Gue ada urusan sebentar.."Balas Mona dengan menahan emosinya agar tidak terpancing.
"Oke.Sebaiknya lo duduk dulu.!!" Ucap pria berubah ramah mempersilahkan Mona untuk duduk.
" Makasih ."Ucap Mona dengan tersenyum datar,ia mencoba untuk tidak terlihat tegang dan entah kenapa Mona memilih bersikap lebih sopan untuk pertemuan kali ini.
" Gue tidak bisa lama kok, dan ini map lo gue balikin" Ucap Mona segera menyodorkan map milik pria tersebut.
" Lo gak pesan makanan dulu?" Tanya pria itu menatap hangat Mona.
" Makasih." Sela Mona singkat.
"Gue minta maaf gara-gara map lo ketuker pekerjaan lo jadi berantakan.."Ucap pria itu berbasa-basi. Mona menatap lurus pria itu yang mulai akrab dengannya.
" Oh.Gue juga minta maaf ." Balas Mona tersenyum canggung.
" Gue Zeanu..!" Ucap pria itu memperkenalkan dirinya.
" Gue udah tau hee..he.."Ucap Mona tersenyum kecil.
"Oya ?memang kita sudah kenalan ?" Tanya Zeanu dengan mengernyitkan kedua alis tebalnya.
"Sorry tadi gue tidak sengaja membuka map lo,dan gue lihat ada foto lo serta nama lo yang tercantum di balik foto lo itu." Jelas Mona dengan tersenyum tipis.
" Wahh lo curang buka-buka maaf gue." Balas Zeanu tersenyum menggoda Mona.
"Sorry gue gak sengaja,penasran aja jadi gue buka,gak apa-apa kan ?" Tanya Mona sembari tersenyum simpul.
Rasa canggung tiba-tiba lenyap di dirinya.Ia kembali seperti sosok Mona yang ceria dan humble.
"Oke lah tidak usah di bahas,lalu nama lo siapa ?" Tanya Zeanu menatap lurus Mona.
" Gue Mona." Ucap Mona sembari tersenyum manis.
" Awalnya gue pikir lo cewek galak dan judes nyatanya lo tidak seperti itu." Ucap Zeanu menatap Lembut Mona yang masih menatap malu-malu.
"Haa haha..., itu karena lo belum kenal gue saja." Balas Mona dengan tertawa kecil.
"Yaa ya,lo benar." Ucap Zeanu seraya tersenyum lebar kearahnya.
************
MOn berjalan tergesa-gesa seraya sesekali mengamati lembaran kertas yang ada di tangannya.
" Mona !!"Panggil seseorang dengan suara cukup keras,dan itu mengejutkan langkahnya yang tengah terburu-buru.Mona pun menoleh kearah suara yang memanggilnya.
" Manda." Desisnya menatap heran ke arah Manda yang memanggilnya secara tiba-tiba.
Padahal setahu dia Manda paling anti untuk menyapa bahkan menegor duluan dirinya.
" Lo dari mana?" Tanya Manda dengan jutek.
" Gue habis ngambil laporan pengiriman barang,ada apa ya ?" Tanya Mona membalas Manda dengan tatapan datar.
" Hmmm Kemaren pas lo salah kasih laporan itu,map siapa yang lo kasih ke gua ?Tanya Manda menatap tajam Mona.
" Yang mana ya ? " Tanya balik Mona dengan berpura-pura tidak mengingatnya.Ia hanya merasa malas saja jika harus berurusan dengan seorang Manda yang sok cantik itu.
" Map yang isinya hanya selembaran desain berserta sebuah cv." Ucap Manda terlihat menatap tidak suka ke arah Mona.
"Ohhh...,itu ya.Yang bikin lo marah-marah gak jelas sama gue ?" Balas Mona dengan tanpa ekspresi.
" Ya,karena lo memberi laporan yang tidak jelas juga,sudah tau gue nunggu laporan deadline lo,eh lo malah bercanda sama gue !! "Jawab Manda singkat dan menatap sebal Mona.
" Itu bukan map punya gue,itu punya orang yang kebetulan Mapnya ketuker sama map punya gue ?" Sela Mona tak kalah jutek.
" Teman lo apa sodara lo?,apa jangan-jangan.... ?"Tanya Manda menggantung menatap penuh selidik ke arah Mona.
" Intinya gue gak kenal dengan pemilik map itu! gue ulangi lagi kalau lo belum paham.Jadi itu mapnya gak sengaja ketuker sama map gue.Ngerti gak sih ?" Jelas Mona mulai jengkel dengan sikap Manda.
" Oya ??" Tanya Manda semakin menyebalkan.
" Memangnya kenapa sih ?kepo banget deh ama urusan orang."Tanya Mona yang terpaksa menatap juga ke wajah Manda.
" Tadi gue meeting sama bos gue,dan ia merencanakan akan membuka anak cabang perusahaan baru,dan ada wacana pembangunan cabang perusahaan baru itu mempergunakan desain seseorang,terus gue tadi sempat liat desainya yang di perlihatkan bos gue sama percis dengan map yang lo kasih sama gue beberapa hari yang lalu,gue pikir itu map lo." Jelas manda dengan masih menatap judes Mona.
" Kalau itu map gue itu artinya gue gak perlu lagi kerja jadi bawahan lo."Jawab Mona menatap datar Manda.
" Jangan suka bermimpi deh lo berada di atas gue." Ucap Manda angkuh.
" Kenapa sih lo penasaran banget dengan orang yang punya map itu ?lo pikir gue ada hubungannya sama si pemilik map itu ?"Tanya Mona seraya membuang muka.
" Santai aja kali gue cuman nanya doang lo gak usah banyak nanya juga kali itu bukan urusan lo.." Ucap Manda menjawab dengan sengit.
" Lo yang nanya lo juga yang galak!! dasar anehhh." Guman Mona semakin kesal dengan sikap Manda yang kurang baik kepadanya.
" Ingat lo cuman seorang bawahan, jadi lo gak usah banyak gaya." decak Manda mendecih. Lalu ia pun berjalan dengan begitu angkuh.
Mona tidak membalas ia hanya tersenyum kecut seraya menatap sebal langkah Manda yang mulai menjauh.
" Dari dulu lo gak pernah berubah!! Dasar." gerutu Mona dengan terlihat menghela napas panjang sembari terus memandangi langkah Manda yang hilang di telan koridor ruangan.
Rupanya Mona dan Manda sudah kenal lama mereka merupakan saingan berat dimasa perkuliahan dulu.
Sepertinya Manda masih belum bisa berdamai dengan Mona,entah penyebab nya apa dari peperang dinginnya mereka sehingga mereka belum bisa berdamai hingga saat ini.
Dan takdir pun menyatukan mereka kembali di perusahan yang menjadi impian mereka semasa kuliah,mereka begitu menginginkan bisa bekerja di perusahan yang sebonafit ini.Perusahaan logistik ternama di ibu kota.Persaingan semakin panas saat mereka bersaing mengincar sebuah jabatan di perusahaan tersebut.
Namun sayang keberuntungan lebih berpihak kepada seorang Manda yang memiliki good looking.
Manda lebih beruntung dari Mona sehingga Manda dengan mudahnya mendapat jabatan yang paling tinggi dari posisinya,mungkin karena Manda lebih berpenampilan menarik di banding Mona.
Dan Manda pun mampu menjadi seorang sekertaris sang Bos tampan Banny yang baru beberapa bulan ini menjabat sebagai direktur utama perusahan STAR Logistic.
Namun tidak sampe disitu persaingan Manda berlanjut ke persoalan perasaan diam-diam Manda menaruh harapan besar terhadap sosok san Bos tampan dan ia berharap mampu dilirik oleh sang bos tampan tersebut.
Dengan modal paras cantik Manda yakin jika suatu saat nanti sang bos tampannya itu akan meliriknya,maka tidak heran jika ia sering perawatan kecantikan serta berpenampilan lebih modis dari Mona agar dia lebih menarik di mata sang bos tampannya tersebut.
Berbalik dengan Manda,Mona terkesan lebih cuek untuk urusan perasaan,Ia benar-benar bekerja dengan totalitas.
Tak terbesitkan olehnya untuk mampu menarik simpatik sang Bos tampannya tersebut.
************
Suasana begitu hening hanya terdengar beberapa suara pantulan dari layar komputer yang masih sedang digunakan oleh beberapa staff yang kebagian lembur sore ini.
Selang beberapa menit kemudian Pak Banny selaku pimpinan plus pemilik perusaan STAR LOGISTIC melintas ke ruangan tempat Mona dan kedua sahabatnya bekerja.
Mona dan kedua sahabatnya masih fokus kepekerjaannya masing masing.
" Ssttt."
Desis Amelia yang menyadari akan kedatangan sang Bos tampannya itu,lalu ia pun segera memberi isyarat ke arah Mona yang tengah asik melototi layar komputernya dengan serius,Mona mendongak dan menjulurkan kepalanya melongo menatap Amelia.
" Itu,itu!!" Bisik Amelia sembari menujuk sesuatu dengan bibirnya yang maju lima centi,bibirnya mengarah ke arah Banny yang sedang berjalan melewatinya.
" Apaan sih ?" tanya kembali Mona tak mengerti,lalu ia memandang ke arah bibirnya Amelia.Mona terlihat tidak paham dengan apa yang di isyaratkan Amelia lalu dengan bersamaan Tamara dan Mona menoleh ke arah pria yang berjalan melintasi kubikelnya mereka.
Seorang lelaki yang cukup Mona kenal terlihat berbincang akrab dengan bosnya,mereka berjalan beriringan dengan Bosnya itu sepertinya mereka tengah membicarakan sesuatu hal dengan serius.
" Gue sih cocok banget dengan Desain itu." Ucap Banny dengan penuh wibawa berjalan dengan gaya memasukan kedua tangannya di saku celananya.
" Bersyukur banget gue jika lo menyukainya,gue sebenarnya sih udah berniat dari beberapa hari yang lalu untuk kasih lihat Desain itu,cuman ada beberapa hal yang harus gue urus jadi ke tunda terus ."Jelas pria itu yang tiada lain Zeanu berjalan di sampingnya Banny.
Banny dan Zeanu melintasi beberapa staf yang masih sibuk dengan pekerjaan masing-masing.Mereka hendak menuju ruangan Direktur Utama tanpa mempedulikan Mona berserta kedua sahabatnya yang sedang memperhatikannya dengan ekspresi tak percaya.
Terutama Mona yang terperangah memperhatikan ke arah Zeanu yang berada disamping Bosnya tersebut.
" Mel.Itu kan cowok yang kemaren malam ketemuan sama Mona?ya kan Mon ?" Tanya Tamara setengah berbisik kearah Mona dan Amelia.
" Iyaa Mon, itu cowok yang kemaren malam kan ?" Sela lagi Amelia kembali membenarkan pertanyaanya Tamara.
" Tuh kan gue bilang apa,tu cowok ngelamar kerja disini ?"Sela Tamara dengan penuh keyakinan.
" Masa sih ?tapi kok kayanya mereka berdua terlihat akrab banget ya ?." Tanya lagi Amelia sembari terus memperhatikan Banny dan Zeanu yang hampir memasuki lift.
" Tadi pagi si Manda ada nanyain masalah map yang gue salah kasih itu,Jadi ada kemungkinan dia penasaran sama cowok itu,dan dia kira gue temenan sama tuh cowok makanya dia penasaran banget nanyain pemilik map itu,gue tau sekarang."Ucap Mona terlihat menyimpulkan.
" Massa sih si Manda ada nanya sama lo ?dia kan paling anti yang namanya tegor elo dan so tengsin gitu,hujan badai lagi kalau itu benar." Tambah lagi Amelia yang tau persis akan karakter seorang Manda sang sekertaris Bosnya tampannya tersebut.
" Kalau gak salah denger si Manda ada bilang kalau Bos kita itu mau bikin anak perusahaan baru,nah mungkin desain pembangunannya menggunakan desain punya tuh cowok." Jelas Mona sembari menatap giliran ke wajah sahabatnya tersebut.
" Tu kan !logistik kita pake desain dia."Ceplos Tamara polos.
" Pembangunannya memakai arsitektur desainnya tu cowok Tamara.." Sela Mona sewot.
" Iikhhh lo jangan kumat deh." sela Amelia melirik kesal Tamara yang asyik membenarkan Poni pendeknya.
" Oh ." Ucap Tamara membulatkan mulutnya dengan tanpa beban.
" Tapi Mon,cute juga tuh si pria tanpa nama itu." Ucap Amel sembari menatap genit.
" Nama dia Zeanu." Sela Mona dengan memutarkan bola matanya ke atas.
" Lo kenal ??" Tanya Tamara dan Amelia serempak seraya menatap tak percaya ke arah Mona.
" Kenal lah." Ucap Mona dengan bangga lalu menatap kembali layar komputernya.
" Emangnya lo sudah kenalan sama si pria tanpa nama itu?" tanya lagi Amelia antusias.
" Ciiie dapet nomor telepon nya dong ?" goda Tamara seraya tersenyum penuh arti ke arah Mona.
" Tapi cuman kenalan doang sih." balas Mona dengan polos,dan dengan kompak Amelia dan Tamara pun hanya tepuk jidat.
GUBRAk mereka langsung pingsan.
" Kemaren bilang lo mau minta nomor teleponnya, gimana sih ? Mona-Mona." Guman Amelia terdengar frustasi.
" Jadi kerja kalian kaya gini ?" tanya tiba-tiba Manda sudah berdiri di sela-sela kubikelnya antara Mona dan Amelia.
Dengan cepat Mona berserta kedua sahabatnya membenarkan posisi duduknya dengan wajah tanpa berdosa.
" Gosip saja." desus Manda dengan menatap angkuh Mona dan Tamara serta Amelia terlihat saling menahan tawa ketika melihat kehadirannya.
Manda pun segera berlalu tanpa mereka hiraukan.
" Mon pulang nanti kita nongkrong dulu ya."Bisik Amelia sambil menjulurkan kepalanya ke atas pembatas kubikelnya.
" Ngapain ?" Tanya Mona tak kalah pelan.
" Cerita si pria tanpa nama itu." jawab Amelia tersenyum ceria.
" Zeanu Mel." balas Mona mendelik.
" ok.ok!Ucap Amelia terlihat cengengesan.
" Ajak gue juga ya." Tambah Tamara sembari lagi-lagi membenarkan Poni pendeknya.
"Sip.."Ucap Mona mengacungkan ibu jarinya ke atas, dan merekapun terlihat merapihkan meja tugasnya masing masing.
# bersambung #
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 265 Episodes
Comments
Ila Syaqilla
Bikes Banget sih tuh Manda 😤
2021-01-20
1