"Halo! Kenalkan saya Brian dan yang sebelah kiri namanya Leo sebelah kanan Tito" ucap lelaki yang di tengah yang memperkenalkan diri dan dua temannya.
"Hi salam kenal! Saya Lily" jawab Lily yang juga memperkenalkan diri.
"Namamu cantik sama seperti dirimu" ucap Leo yang sedikit menggoda Lily.
"Ehehe... Terima kasih"
"Oh ya! Kalian mau kemana selesai kelas?" tanya Lily yang berdiri dan menenteng tasnya.
"Maunya ke kantin sih... Mau ikut bersama?" jawab Tito yang juga mengajak Lily untuk pergi ke kantin bersama.
"Boleh deh kebetulan aku perlu cemilan" Lily langsung menerima ajakan Tito.
Mereka berempat memutuskan untuk pergi ke kantin.Brian yang terus mempertahatikan Lily kemana pun ia berjalan baik di sebelah Leo ataupun di sebelah Tito.
Di kantin mereka duduk di salah satu meja.Leo dan Tito pergi untuk memesan makanan dan minuman yang meninggalkan Brian dan Lily.
"Lily! Kenapa kau cantik sekali ?" tanya Brian tanpa rasa ragu sama sekali.
"Ehm? Aku tidak tahu bukan aku saja yang cantik semua wanita cantik kok namanya wanita" jawab Lily sambil mengutak - atik ponselnya.
Brian menerima jawaban itu tapi dia sama sekali belum puas.Jadi, Brian memutuskan untuk bertanya sekali lagi namun dengan topik yang sedikit berbeda.
"Lily! Kenapa namamu Lily? Apakah ada maksud dari nama itu?".
"Namaku Lily karena aku lahir di bulan April bulannya musim semi dan ibuku memilih nama Lily sebab ibuku saat masih hamilin aku dia suka sekali lihat bunga Lily" jawab Lily yang menjelaskan kenapa namanya Lily.
"Ibumu pintar memilihkan nama" puji Brian kepada ibunya Lily.
"Biasa aja kok" Lily terus fokus terhadap ponsel yang dimana ia sedang chat - chattan bersama suaminya.
"Oh iya! Aku baru sadar ternyata wajah sedikit dari yang lain maksudku kau seperti bukan orang negara B" Brian masih penasaran dengan Lily.
"Kalau soal itu aku blasteran jadi, ayahku orang negara C dan ibuku orang negara A tapi aku lahirnya di negara B kok" Lily menjelaskan tentang fisik yang ia dapatkan.
Banyak pertanyaan diajukan oleh Brian kepada Lily sedangkan Lily masih sibuk berbincang dengan suaminya melalu pesan chat.Brian semakin penasaran dan satu hal yang ia inginkan tanyakan tapi ia takut menyinggung perasaan Lily.
Beberapa saat kemudian Leo dan Tito kembali dengan pesanan yang dibawa.Leo memberikan es capcin kepada Lily dan Tito memberikan kopi kalengan kepada Brian.Perbincangan diantara mereka berempat sangat seru tapi kali ini Brian terdiam saja.
Selesai mereka makan dan minum di kantin mereka berkeliling kampus untuk mengetahui setiap kelas.Lily melihat setiap kelas yang ia lewati kemudian dari kejauhan ia melihat sosok seseorang yang ia kenal.
"Lily orang itu menghampiri kita,apa kau mengenalnya?" tanya Tito kepada Lily.
Orang itu semakin cepat larinya kemudian disaat dirinya sudah di dekat Lily tanpa malu sama sekali ia langsung memeluk Lily. Ketiga teman baru Lily terkejut dengan tindakan orang itu.
"Ya ampun Sean! Apa yang kau lakukan?" Lily memeluk balik orang yang bernama Sean.
"Lama tidak bertemu kak Lily aku merindukanmu" ucap Sean yang terus memeluk Lily.
"Ayolah! Jangan memanggilku kakak cukup panggil Lily saja" pinta Lily yang langsung mendorong Sean untuk menjauh.
"Baiklah!" jawab Sean yang berdiri dihadapan Lily.
"Em... Lily siapa dia?" tanya Brian dengan raut wajah tidak menyenangkan.
Sean menatap tajam Brian.Begitu juga sebaliknya Brian menatap Sean.Lily yang melihat pemandangan tidak mengenakan itu langsung membuka pembicaraan.
"Sean kau kuliah disini?".
"Iya! Aku mengambil jurusan seni dan kalau kau?" Sean langsung memalingkan wajahnya.
"Aku mengambil jurusan akuntasi kalau begitu nanti kita bicara lagi sebentar lagi aku ada kelas" Lily langsung menarik tangan Brian dan meninggalkan Sean.
Leo dan Tito mengikuti Brian dari belakang.Dua teman di belakang itu tersenyum melihat temannya yang dingin dapat menuruti Lily tanpa pemberontakan.
Brian bisa merasakan tangan Lily yang hangat,halus,dan pas sekali di tangannya seolah - olah Lily pandai menggenggam tangan pria. Tapi ada yang mengganggunya yaitu cincin yang melingkar di jari manis tangan kiri Lily. Brian hanya berpikir kalau Lily menyukai perhiasaan jadi dia memakai cincin tapi tidak tahu sebenarnya.
"Lily kita mau kemana ?" tanya Brian yang sedikit malu - malu.
"Tentu saja ke kelas! Ayo cepat sedikit kalau tidak kita akan terlambat!" jawab Lily yang menggerakkan kakinya sedikit lebih cepat.
Brian menuruti perintah Lily untuk segera berjalan secepat mungkin.Ya... Leo dan Tito hanya tersenyum saja.
Mereka pun sampai di kelas.Brian ingin duduk di sebelah Lily tapi ditarik oleh Leo dan Tito untuk duduk di belakang saja.
"Awas kalian nanti!" ancam Brian kepada dua temannya.
Guru dosen masuk ke kelas dan memulai pelajaran.Selama pelajaran dimulai Brian sama sekali tidak fokus dengan penjelasan dosennnya.Dia hanya fokus kepada wanita cantik yang ada di depannya yaitu Lily.
"Leo! Sepertinya teman kita ini sedang jatuh cinta"bisik Tito mengenai Brian.
"Ya... Aku rasa begitu" Leo menyeritkan alisnya sedikit sambil melihat Brian.
Jam pelajaran mereka selesai pukul dua siang.Brian segera menghampiri Lily yang mengabaikan Leo dan Tito.
"Lily apa kau jalan - jalan bersamaku?" tanya Brian yang berdiri dihadapan Lily.
"Maaf sepertinya tidak bisa dua puluh menit lagi aku ada kelas dan aku harus cepat sekarang " jawab Lily yang membereskan semua bukunya lalu pergi ke kelas selanjutnya.
"Wow... Dia rajin,cantik,baik,dan yang pastinya pandai dong" ucap Leo yang mengitari Brian.
"Itu benar sepertinya temanku yang ini jatuh cinta kepada wanita itu" Tito menyambung ucapan Leo.
"Iya aku jatuh cinta kepada wanita itu" ujar Brian yang membuat dua temannya sangat terkejut.
"Ah! Yang benar saja,Brian?!" tanya Leo dan Tito secara serempak.
Brian berjalan meninggalkan kedua temannya lalu ia menatap langit yang sedang cerah di bibir pintu.Kemudian dia menoleh ke arah dua temannya.
"Hey kalian! Ayo bantu aku mendapatkan Lily!" ajak Brian kepada Leo dan Tito.
"Tentu saja kami membantu".
"Kami akan membantumu sampai mendapatkan pujaan hatimu" jawab Leo dan Tito secara bergantian.
Brian memutuskan untuk mendapatkan hati Lily dengan bantuan dua temannya.Sayangnya,Brian tidak mengetahui kalau Lily sudah menikah entah bagaimana perasaannya setelah mengetahui kebenaran Lily.
Gadis cantik yang bernama Lily itu semakin cepat langkah kakinya untuk menuju kelas.Dia menghindari setiap mahasiswa dan mahasiswi yang lewat tapi tanpa sadar dia menabrak seseorang.
"Aduh!... Astaga maafkan aku! Aku tidak sengaja" ucap Lily yang membantu mahasiswa yang ia tabrak itu.
"Akh! Tidak apa - apa aku bisa sendiri" mahasiswa itu berdiri sendiri dan merapikan pakaiannya.
Mahasiswa itu menongak dan melihat wajah Lily.Terdiam dengan terus memandang Lily mahasiswa itu langsung memegang tangan Lily.
"Ya ampun! Apakah kamu malaikat?!" tanya mahasiswa tersebut.
Terima kasih sudah mampir dan jangan lupa bantu promosi😊
To be continued\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>>>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments