Bab 5 - Mencari Ivyanne

“Apa yang ada di pikiranmu, Zach?! Kau sudah berikrar denganku bahwa kau akan menikahiku, bukan? Dan kau terus saja mengulur waktu. Kau bahkan tidak pernah menyentuhku sama sekali!” protes Tatiana, saat mereka sudah berada di ruang tamu.

Zach bukan pria bodoh yang akan izinkan wanita sembarangan masuk ke ruangan pribadinya. Maka, begitulah yang dirasakan Tatiana. Zach tak pernah sekali pun membolehkannya sekadar menemuinya d kamarnya.

Hanya Ivana yang boleh masuk ke ruangannya, bahkan masuk ke dalam hatinya yang kelam.

Ivana adalah satu-satunya cahaya yang bisa menerangi gelap kalbunya.

Sementara Tatiana, masih dengan harapan yang selalu sama sejak dulu; ingin memiliki sang kasanova yang katanya telah bertobat. Namun, hari ini, tepat di depan matanya, ia menemukan calon suaminya berpelukan dengan gadis yang kabarnya merupakan pengasuh calon putra sambungnya, tentu saja Tatiana begitu murka.

Terlebih mereka tak hanya berpelukan. Tatiana tidak buta dan jelas bahwa mereka sudah bercinta. Entah malam tadi atau baru pagi ini—beberapa menit sebelum ia tiba.

“Jangan terlalu mendramatisir keadaan, Tatiana. Aku dan dia tidak ada hubungan apa pun Kau tahu sendiri kalau ia adalah pengasuh Micah dan Mason.”

“Kau terlalu manipulatif, Zach! Kau melarangku melankolis keadaan sementara kau membuat segalanya jadi sulit bagiku. Kau akan menikahiku tetapi malah mencumbui gadis itu. Dan ... apa kabar dengan kutukan?” todong Tatiana, tak percaya dengan isu mengenai kutukan itu.

Meski sebelumnya ia pernah menyaksikan sendiri wanita yang masuk ke ruangan bersama Zach meregang nyawa tak selang berapa lama, tetap saja Tatiana membutuhkan bukti sekali lagi.

Atau mungkin berkali lagi karena nyatanya Zach bisa melakukannya dengan Ivana. Kali ini bahkan dengan Ivyanne, yang tidak ada petunjuk dari Ange bahwa gadis itu adalah jodoh Zach.

Wanita paruh baya itu tak mengatakan apa pun mengenai gadis ini, atau wanita lain yang mungkin akan menjadi jodoh Zach. Ia bahkan tidak protes ketika Zach mengatakan bahwa dirinya dan Tatiana sudah berikrar.

Mengapa kali ini semua jadi terasa aneh bagi Tatiana?

“Kau tidak percaya? Baiklah!”

Zach yang masih berdiri di tempatnya, memanggil seorang pelayan pria dan wanita. Ia akan buktikan di depan Tatiana kalau kutukan itu masih ada, hanya saja entah mengapa semua itu tidak bereaksi pada Ivyanne. Zach pun mempertanyakan hal itu.

Pelayan datang, tergopoh dan raut wajah cemas tak bisa ia sembunyikan. Ini entah ke berapa kali Zach meminta beberapa tumbal, pria dan wanita untuk membuktikan apakah kutukan sialan itu masih bertahan pada dirinya ataukah sudah lenyap.

Dan itu membuat Zach tak bisa menghindar dari anggapan bahwa dirinya adalah pimpinan kejam yang selalu meminta tumbal sesuai kehendaknya.

“Zach, apa yang akan kau lakukan?” tanya Tatiana, tampak cemas karena takut kalau ternyata pelayan yang telah berdiri di hadapan mereka itu benar-benar akan menjadi korban.

Memang benar. Zach tak pernah berbohong. Namun, Tatiana yang sejak dulu begitu terobsesi pada pria itu, tak pernah menyerah. Hingga ia memakai Mason dan Micah sebagai senjata agar Zach mau menikahinya.

“Aku akan membuktikan padamu bahwa aku tidak pernah berbohong. Aku mungkin pernah menjadi bajingan, tetapi aku bukan pembohong, Tatiana!”

Zach kemudian mendekat pada pelayan yang mulai meneteskan air mata.

Kata siapa Zach tega melakukan ini? I abahkan juga nyaris menangis. Namun, ia lelah dan muak karena Tatiana terus mempertanyakan kejujurannya.

Apa yang terjadi beberapa malam ini, adalah di luar kesadarannya. Bahkan Zach mulai percaya bahwa Ivyanne juga tidak mengerti mengapa ini semua bisa terjadi. Dan Zach membuat gadis itu pergi.

“Maafkan aku, Elia ... melihatmu membuatku terus terngiang pada Ivana, karena kau adalah kesayangannya. Amethyst mungkin akan menghidupkanmu kembali dengan kebahagiaan dan kelebihan lain, dan biarkan dosa itu menjadi milikku,” ucap Zach yang kemudian langsung mendaratkan bibirnya pada bibir Elia sebelum gadis itu mengutarakan kalimat perlawanan.

Dan tak perlu waktu lama, gadis itu tampak menegang, kemudian terkulai lemah di lengan Zach yang sigap menangkap tubuhnya.

“Bawa Elia dan makamkan dengan layak.” Ia berucap dengan raut suram.

Sementara itu, Tatiana menatap Zach dengan tatapan ngeri, seolah calon suaminya itu baru saja menghabisi nyawa seseorang dengan sadis. Padahal, kutukannyalah yang bekerja dan membuat nyawa Elia melayang.

“Zach ... apa yang kau lakukan? Apakah dia—“

“Dia sudah mati. Kalau kau masih tak percaya, kau bisa mengikuti mereka dan menyaksikan pemakamannya.”

Tanpa perlu Zach menjelaskan kembali, Tatiana seharusnya sudah bisa mengambil kesimpulan mengenai kutukan yang ia ragukan ada pada diri pria itu.

Zach berbalik meninggalkan Tatiana tanpa pamit. Ada hal penting yang harus ia selesaikan. Jauh lebih penting ketimbang meladeni rengekan Tatiana yang tak akan ada habisnya.

Jika mungkin, ia ingin membatalkan ikrarnya. Namun, itu hanya bisa terjadi kalau dirinya sudah bertemu dengan jodoh yang sesungguhnya. Sementara jodohnya selama ini adalah Ivana, maka itu artinya, seumur hidup, Zach akan terkungkung dalam ikatan yang tidak ia kehendaki bersama Tatiana.

***

Zach mencium pucuk kepala kedua putranya yang dengan terpaksa diasuh oleh beberapa pelayan untuk sementara sampai ia bisa menemukan Ivyanne dan membawanya kembali.

Tak ada seorang pun yang bisa bertahan mengasuh Micah dan Mason.

Kedua bocah lelaki itu memang sering kali membuat masalah bila mereka tidak menyukai pengasuh mereka. Hanya beberapa orang yang bisa mengatasi Micah dan Mason; Zach dan Ivyanne. Bahkan Tatiana pun pernah menjadi korban kebrutalan dua bayi itu.

Contohnya baru saja terjadi, Micah berubah menjadi bayi lycan dan mencakar pelayan yang hendak menyuapinya makan, lalu keduanya bekerja sama mengeroyok pelayan itu hingga babak belur dan lari tunggang langgang.

Sementara dengan Ivyanne, mereka layaknya bayi anjing yang lucu dan menggemaskan. Rumah jadi terasa tenang sejak kehadiran Ivyanne.

“Kalian mau Ivy kembali? Kalau begitu, jangan buat masalah selama ayah pergi, oke?”

Kedua bayi cerdik itu tertawa riang karena belum mengerti apa yang dimaksud sang ayah. Mereka hanya melambai saat Zach menjauh.

Ke mana lagi tujuan Zach kalau bukan mengelilingi Eastonville. Ia tak tahu di mana alamat gadis itu, tak pernah sekali pun Ivyanne menjawab pertanyaan mengenai tempat tinggalnya. Hingga kini, Zach harus berusaha keras untuk menemukannya.

“Mengapa kau sama keras kepalanya seperti Ivana, Ivy?” gerutu Zach sembari mengemudikan mobilnya. Matanya mengedar ke kanan dan kiri berharap bisa menemukan sosok gadis ceroboh itu di jalanan seperti kemarin.

Sayangnya, tetap saja nihil. Ia tak tahu ke mana lagi harus mencari gadis itu.

Ia akhirnya menyerah, memutar haluan dan memutuskan untuk kembali pulang dan berkumpul bersama kedua putranya.

Namun, dalam perjalanan menuju ke rumah, ia melihat seorang gadis yang dikelilingi beberapa pemuda dengan kilat merah di matanya dan geligi runcing yang menyembul dari balik bibir mereka.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!