Bab 3 - Mimpi atau Nyata?

Ivyanne terbangun di pagi hari dengan tubuh yang sakit seperti baru saja dihantam palu godam. Ia meregangkannya sebentar, lalu meringis saat terasa ada beberapa bagian di tubuhnya yang terasa nyeri, bahkan perih.

Ia abaikan rasa itu dan hanya merenung.

Mimpinya semalam ... terasa nyata dan entah mengapa ia bisa merasakannya di pagi hari. Dan mimpi itu bukan kali pertama, melainkan terjadi seperti sebuah cerita yang berurutan.

Sebelumnya, di alam tidurnya ia bertemu dengan seorang wanita yang tidak ia kenal. Bahkan ketika di pagi hari, ia sudah lupa seperti apa wajah wanita itu. Keesokan malam dilanjutkan pertemuannya dengan seorang pria yang hanya terlihat layaknya siluet.

Malam tadi ... mimpinya adalah ia bercinta dengan pria tersebut.

“Ini gila! Apa sebenarnya yang terjadi padaku? Bahkan suara pria itu seolah masih terngiang di telingaku.”

Mesra dan mendayu ... itu yang didengar oleh Ivyanne, yang hingga kini masih terus berdengung di kendang telinganya. Jika sebelumnya ia tak merasakan apa pun saat bertemu dengan wanita asing itu, kali ini, ia ingin mengulang percintaannya dengan pria itu.

Ivyanne memukul kepalanya sendiri, menyadari kebodohannya kala menyadari tak mungkin akan bisa mengulang kejadian bawah sadarnya malam tadi. Itu hanya sebuah imajinasi yang terbawa ke alam lain dan berputar seperti sebuah film ketika tidur.

Ivyanne kemudian mulai menyibukkan diri dengan pekerjaannya mengurus Micah dan Mason. Namun, matanya tak pernah lepas memerhatikan Zach yang sesekali tampak berseliweran.

Artinya, sungguh-sungguh berseliweran. Karena memang Zach sudah memindahkan kantornya di mansion utama dan mereka tinggal di mansion utara sama seperti sebelumnya, saat Ivana masih ada. Zach tak ingin mengubah apa pun, kecuali beberapa hal seperti lemari minuman dan hal-hal kecil lainnya.

Kesibukan Ivyanne dan Zach tampak layaknya sebuah keluarga. Ivyanne dengan bayi-bayi kecil yang lucu, dan Zach yang sesekali menengok kondisi mereka dan bermain bersama Micah dan Mason saat waktu istirahat. Lalu kembali tenggelam dalam pekerjaannya setelah itu.

Dan di malam hari pun, keduanya tak pernah saling berkomunikasi secara langsung. Dan jika pun terjadi, hanya sebuah kebetulan karena Zach akan lebih memilih untuk menghindar dari wanita mana pun.

***

Zach mendengar namanya dipanggil seperti biasa. Ia bergegas menghentikan pekerjaan yang sejak tadi menenggelamkannya.

“Ivana ... kau di mana? Aku akan mencari ke kamarmu,” ucapnya, seolah sedang berkomunikasi dengan Ivana di hadapannya. Namun sesungguhnya, tentu saja tidak.

“Tidak, Zach! Hari ini, aku yang akan datang ke kamarmu. Tunggu aku di sana.”

Zach mengembangkan senyum dan bergegas merapikan pekerjaannya sebelum kemudian menuju ke ruangan sakral mereka.

Ia menanti di sana. Namun, Ivana tak juga datang.

“Kau di mana, Ivana?” Ia menggumam. Dan seolah mereka terkoneksi dengan batin satu sama lain, Ivana terdengar menjawab di sela tawa renyahnya.

“Kau tidak sabar, ya? Tunggu, sayang ... ada yang harus kubereskan sedikit lagi.”

Zach berdecak, kesal. Ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan sang istri dan kembali menghabiskan malam yang indah bersamanya. Namun, Ivana tampaknya lebih sibuk dibanding kemarin hingga tak jiga muncul di ambang pintu.

“Baiklah, Ivana. Aku tak sabar dan akan menyusul ke kamarmu.”

“Baiklah ... aku tunggu di sini saja kalau begitu.”

Zach melangkah dengan perasaan bahagia yang membuncah. Setelah sekian lama tak pernah berinteraksi seperti kali ini, akhirnya mereka seolah dipertemukan dan kembali bersama. Meski hanya bisa bertemu di malam hari.

“Kau lama sekali, sayang,” omel Zach saat sudah berada di dalam ruangan pribadi Ivana. Wanita itu mengulas senyum di wajah cantiknya.

“Kau ini tidak sabaran.” Ivana tersenyum lagi. “Masuklah, sayang.”

“Kau tidak memakai gaun malam itu lagi?”

Ivana menggeleng.

“Gaun ini juga bagus, kan?”

Zach tak peduli, tidak juga memberi jawaban atas pertanyaan Ivana. Ia meraih pinggang wanitanya itu dan mema*ut bibir ranumnya yang semakin manis. Aroma cherry itu kembali menguar seolah meledak di dalam mulut Zach.

Manis dan harum ....

Ia memang berjanji untuk tidak merobek gaun malam kesukaan Ivana. Namun, yang ini, gaun biasa saja yang tidak terlalu istimewa. Zach akan belikan yang terbagus sebanyak yang Ivana mau. Berapa pun harganya.

KRAAK!!!

“Zach! Kau merusaknya lagi! Aku suka gaun ini!” Wanita itu memberengut. Zach mengabaikan reaksi sang istri dan tetap melanjutkan apa yang telah ia mulai.

Ia tak akan menyiakan setiap waktu di mana dirinya dan Ivana bisa bertemu. Dirinya dan waktunya hanya untuk Ivana.

***

“Ivyanne ....”

Panggilan itu sudah layaknya mantra atau mungkin teman bagi Ivyanne yang mendengarnya bahkan nyaris setiap saat. Namun, kali ini ia tengah terlelap dan bisikan yang ia dengar barusan terasa seperti Nina bobo.

Ia terpejam dengan senyum di bibirnya.

Sayangnya ... tidak saat ia terbangun di pagi harinya.

Ivyanne merasakan hawa hangat di pipi dan sekujur tubuhnya. Tubuhnya juga. Entah apa yang terjadi padanya semalam, padahal hanya sekadar mimpi. Namun, efeknya seakan nyata. Sama seperti malam-malam sebelumnya. Dan sebelumnya.

Ia berusaha bergerak, tetapi seperti ada lengan kokoh yang menghalangi dan mendekapnya dengan sangat erat. Ivyanne mendongak, mengerjap kala wajah rupawan itu tampak di pelupuk matanya.

Ini pasti mimpi!

Tangannya bergerak perlahan, mengucek matanya dan sosok tampan itu tetap berada di sana. Tanpa busana dan hanya terbungkus sehelai selimut yang mereka pakai berdua. Dirinya juga dalam keadaan yang sama, rupanya.

Oh, apa yang sudah terjadi? Mengapa Ivyanne bisa ada di kamar ini? Padahal jelas, semalam ia sudah terlelap di kamarnya.

“Ivana ... kali ini kau tidak lagi bisa pergi meninggalkanku di pagi buta seperti biasanya. Aku akan terus mendekapmu,” racau Zach dalam lelapnya.

Pria itu pasti mengigau!

Dan saat ia membuka mata, bukan Ivana yang ia temukan berada dalam rengkuh lengannya, melainkan Ivyanne, pengasuh dari dua putra kembarnya.

Dan secara bersamaan, mereka memekik, mempertanyakan kondisi mereka saat ini.

“Tuan Levy, mengapa kau ada di sini?”

“Ivy, apa yang kau lakukan di sini?”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!