Bab 4 - Melanggar Batas

Zach dan Ivyanne mengerjap hampir bersamaan. Dan keduanya melirik ke tubuh masing-masing. Mereka memang tidak sedang bermimpi.

Lantas apa yang telah terjadi sebenarnya?

Zach tak mungkin salah masuk kamar. Ia jelas menemui dan mencumbui Ivana, istrinya—meski ia masih belum yakin apakah itu mimpi atau nyata. Satu hal yang ia tahu, ia merasakannya seperti benar-benar terjadi. Dan ia tidak lupa bahwa Ivana sebenarnya sudah tiada.

Lalu ... yang ia cumbui setiap malam itu ... jangan bilang kalau itu adalah Ivyanne.

Begitu pun Ivyanne. Ia tidak yakin mimpinya selama ini hanya sekadar tayangan di alam bawah sadarnya. Ia menikmati pergumulannya dengan pria asing dalam tidurnya. Dan di pagi hari, seluruh tubuhnya serasa remuk redam.

“Tidak mungkin.” Mereka menggumam nyaris bersamaan.

Zach kemudian meraih wajah Ivyanne dan menilik seluruh bagian tubuh gadis itu untuk memastikan satu hal yang akan jadi bukti autentik bahwa dirinya memang meniduri Ivyanne setiap malam—selama beberapa waktu terakhir sejak kemunculan gadis itu di rumah ini.

Dan ... benar saja. Ada beberapa luka bekas cakar dan gigitan yang nyaris sama seperti yang ia tinggalkan di leher dan pergelangan tangan Ivana dulu saat mereka telah melakukan penyatuan.

“Celaka!” Zach memejamkan matanya kuat-kuat, menyadari bahwa dirinya telah melakukan kesalahan besar beberapa waktu terakhir.

Ia bergegas bangkit, tak pedulikan tubuh polosnya yang tidak tertutup apa pun di hadapan Ivyanne. Toh gadis itu sudah melihatnya selama beberapa malam ini, bukan?

Namun, tetap saja Ivyanne menutup kedua mata seraya memalingkan wajah.

“Tidak perlu seperti itu! Jika benar kita telah bercinta beberapa malam ini, artinya kau sudah melihat dengan jelas apa saja yang ada padaku,” ujar Zach, dingin.

Ia memakai celananya serampangan, lantas menyibakkan selimut di mana Ivyanne berbaring. Benar, ada bercak kemerahan yang telah mengering di sana. Lagi-lagi Zach telah membongkar keperawanan seorang gadis. Namun, kali ini gadis itu bukanlah istrinya— hanya gadis asing yang bercinta dengannya tanpa kesadaran.

Ini pertama kalinya ia menjadi bajingan setelah sekian lama bertobat akibat kutukan yang dimantrakan oleh Ivory.

Kegamangan menyergap batin Zach, sementara Ivyanne hanya mematung di tempatnya.

“Bangun, Ivy! Kau harus kembali ke kamarmu! Jangan sampai semua melihatmu ada di kamar ini bersamaku. Terlebih Tatiana.”

Ivyanne terpaku, abaikan perintah dari sang majikan. Ia tak gentar, melainkan justru menghunjamkan tatapan menuntut terhadap Zach.

“Mengapa kau menatapku seperti itu?” tanya pria itu, seakan tak ingin membahas mengenai malam yang telah mereka lalui.

Zach hanya tahu kalau Ivana-lah yang ia cumbui selama beberapa malam ini. Namun, bagaimana bisa ....

“Jadi ... siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas ini, Tuan Levy?” tanya Ivyanne, dengan tatapan tajam ke arah Zach.

“Apa maksud pertanyaanmu? Kau ada di ruangan yang terlarang untuk dimasuki siapa pun, jadi apakah menurutmu ini salahku?” elaknya. Bukan tak ingin akui kesalahan, ia hanya tak yakin.

Tak sadar akan pikirannya, Zach lakukan itu berulang kali setiap malam. Karena yang ia tahu, istrinyalah yang ada di bawahnya malam tadi, juga malam sebelumnya.

Bagaimana bisa pagi ini justru Ivyanne yang ada di dalam dekapannya?

“Apakah menurutmu aku juga akan melanggar batas yang sudah kau tetapkan? Aku bukan wanita murahan, Tuan Levy!” geram Ivyanne. Matanya sudah tampak berkaca, nyaris pecah dan pastilah akan menjadi bencana baru bagi Zach.

Ia bahkan belum lepas dari kutukan, mungkinkah gadis muda ini akan mengutuknya seperti yang dilakukan oleh Ivory?

Tak mungkin!

Ivyanne adalah gadis modern. Dari penampilannya saja Zach bisa lihat kalau gadis ini sangat penakut jika itu berhubungan dengan hal mistis—terlihat dari bagaimana air mukanya saat melewati ruangan ini setiap hendak menuju kamarnya. Mana mungkin ia bisa merapalkan mantra sihir seperti Ivory.

Zach kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang dari sakunya dan melemparkan ke ranjang di mana Ivory berbaring.

“Pergilah ke dokter dan minta mereka memberikan salep luka terbaik agar bekas luka itu hilang!” titahnya, hendak melangkah pergi. Namun, Ivyanne dengan segera bangkit dan turun dari ranjang dengan selimut masih terlilit di tubuhnya.

Ivyanne menghadang tubuh tegap Zach—yang saking menjulangnya membuat ia harus mendongak demi bisa menatap mata sayu pria itu.

“Menurutmu memberiku uang sudah cukup bagimu, Tuan Zach Levy?” Ivyanne melemparkan lembaran itu ke wajah Zach dengan terus mendongak di hadapan pria itu. “Sudah kukatakan, aku bukan wanita murahan!”

“Lalu apa maumu? Kau ingin aku menikahimu, begitu?” Zach mendengkus dalam tawa, seolah tengah mengejek kecerobohan mereka berdua hingga berakhir di ranjang yang sama tanpa mereka sadari.

Air muka Zach berubah seketika kala matanya bertemu mata Ivyanne—yang berubah menghitam seluruhnya, dan tengah terhunus ke arahnya—seolah gadis itu hanya perlu mengucap beberapa kalimat untuk menghancurkan dirinya sekali lagi setelah Ivory yang melakukannya.

“T-tunggu, Ivy!” Zach mengangkat kedua tangannya di hadapan Ivyanne yang masih dengan penampilannya saat ini. Angin berembus kencang di luar bangunan mansion di mana Zach dan Ivyanne berada.

Mustahil!

Ivyanne bukan Ivory. Tak mungkin ia bisa melakukan hal yang sama seperti Ivory. Zach terus menggumam dalam hati.

“Maafkan aku, Ivy! Tenangkan dirimu ... apa pun yang sedang terjadi saat ini di dalam hatimu, tolong tenanglah. Aku tidak mengenalmu, tapi aku tahu kau sedang begitu marah.” Zach tak terpikir untuk melakukan ini terhadap Ivyanne, tetapi akhirnya ia menarik gadis itu dalam pelukannya tanpa sempat berpikir kalau sikapnya itu bisa menimbulkan masalah lain nantinya.

Belum selesai Zach menenangkan Ivyanne, pintu ruangan terbuka dan Tatiana sudah ada di hadapan mereka, menyaksikan apa yang tengah mereka lakukan.

Zach tanpa mengenakan atasan dan Ivyanne dengan berbalut selimut—saling berpelukan.

“Damn, Zach! Apa yang kalian lakukan?” tanya Tatiana yang tentu saja terkejut kala menyaksikan penampilan dua sejoli di hadapannya. “Siapa perempuan ini?”

Zach melepaskan dekapannya, karena yakin bahwa kemarahan Ivyanne sudah terdistraksi oleh kehadiran Tatiana.

Gadis itu menoleh pada Tatiana, lalu pada Zach.

“Aku mengundurkan diri sebagai pengasuh Micah dan Mason, Tuan Levy! Permisi!”

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!