Bab 02 | Menjual Emas

...Bab 02. Menjual Emas...

Meski Rentenir sudah pergi namun, beban hutang tidak lah hilang.

Menurut percakapan dari Bu Rosa, Alex telah berhutang ke rentenir sebesar 100 juta yang dia gunakan untuk berjudi. Selain itu, Alex mengambil 20 juta uang panti.

Jika sekarang ini aku sudah dewasa, aku pasti mudah menangkap dan jika dia melawan, mungkin saja aku bisa membunuhnya.

Alex dahulu bekerja di panti asuhan sebagai petugas keamanan dan dia orang yang sangat ramah akan tetapi, sikap nya itu berubah saat mengenal perjudian dan dia pun memilih kabur dengan membawa uang panti serta meminjam ke rentetan dengan jaminan rumah panti.

Memahami itu, aku pun hanya bisa menghela nafas panjang dan solusi nya, aku ingin mencoba ide dari Rizal untuk menciptakan emas.

"Semoga saja berhasil!"

Ditengah malamnya, aku terbangun dan mengendap-endap untuk pergi ke gudang belakang.

Setibanya disana, tidak ada apapun kecuali barang-barang dari donatur dan persediaan makanan.

Lalu, aku melihat sekeliling untuk mencari tempat praktek sihir.

"Seperti nya disini bisa."

Setelah aku menemukan tempat yang cocok. Kini, aku mencoba sihir tingkat menengah. Lalu, aku tangan di dekat dada dengan tangan menadah keatas seraya merapalkan mantra dengan mengunakan bahasa Britania yang sebenarnya dari bahasa dunia Phantasia namun, saat aku mengunakan bahasa Phantasia sihir tidak berfungsi begitu juga bahasa Nusantara.

"Magic Earth Elemental. Create Material. Gold."

Sesaat kemudian, muncul cahaya pelangi dengan depanku yang memunculkan sebuah balok emas batangan yang sangat mengkilap.

Seusai terbentuk sempurna, aku pun mengambil nya dan memeriksa nya yang mana tidak ada kecacatan pada emas tersebut.

"Syukurlah, diumur ini aku sudah bisa mengunakan sihir tingkat menengah."

Setelah itu, aku pun mengukir emas sesuai dengan gambar yang kudapatkan dari internet agar terlihat asli dan bisa dijual dengan mengunakan sihir Draw.

Peraturan di bumi lebih rumit dibandingkan Dunia Phantasia meski begitu, aku masih bisa mengatasi nya.

Setelah berhasil membuat satu emas balok dengan ukiran palsu, aku pun membuat balok emas yang lain hingga tercipta lah 10 emas balok.

Seusai semua itu, aku pun berencana untuk memasukan semua balok ke sihir tingkat menengah yakni sihir penyimpanan agar lebih aman.

"Magic Space. Storage."

Sesaat merapalkan itu, muncul lingkaran pusaran berwarna hitam di hadapan ku. Melihat itu, aku pun memasukan 10 balok emas.

Setelah semua emas dimasukkan, pusaran lingkaran itu pun semakin mengecil dengan cepat sampai benar-benar hilang.

"Baiklah, sekarang aku hanya perlu menjual nya."

Sebenarnya, aku bisa saja menyerahkan nya kepada Bu Rosa atau Santi namun, tidak kulakukan lantaran kepolosan mereka menghadapi konflik dunia belum bisa dipercaya.

Apalagi di bumi ini lebih sulit dibandingkan dengan dunia Phantasia. Maka dari itu, aku pun memutuskan untuk melakukan nya sendiri. Meski, aku masih berumur enam tahun namun, jiwa ku sudah hidup lebih dari 100 tahun dan lepas dari itu semua, aku seorang penyihir.

Dimalam yang sama, aku pun menyelinap ke kamar kak Santi untuk mengambil kartu identitas dan uang.

"Maaf, kak Santi. Aku meminjam identitas dan uang mu."

Setelah itu menyelinap keluar panti dan mengunakan salah satu sihir.

"Magic Dark Elemental. Mimic. Santi."

Sesaat kemudian, aku pun berubah menjadi Santi berikut dengan pakaian yang kulihat saat siang tadi.

Melihat penampilan ini membuat ku tersenyum senang.

"Syukurlah sihir ini bisa bekerja di bumi! Baiklah, ayo beraksi!"

Aku pernah menonton berita, membaca buku tentang kota Metro Jakarta ini. Salah satunya informasi yang kudapatkan, kota ini tidak pernah tidur bahkan ada beberapa wilayah yang ramai nya dimalam hari dan aku pun pergi ketempat itu.

Setibanya disana, aku mencari toko emas yang masih buka dan beruntung, ada toko emas disalah satu mal besar.

"Selamat datang, Kak! Ada yang bisa saya bantu?" ucap pelayan toko yang menghampiri ku.

"Aku ingin menjual emas. Bisakah?"

Saat aku mengatakan itu, pelayan toko itu sontak merubah ekspresi menjadi ketus namun, dia tetap memaksa kan diri nya untuk menjawab dengan tersenyum.

"Maaf, kak. Kami tidak bisa."

Jawaban itu sudah ku duga maka dari itu, sihir diperlukan dan aku pun merapalkan sihir dengan pelan.

"Magic Mind. Charm Friendly."

Sesaat merapalkan itu, ekspresi pelayan sontak berubah senang dan tersenyum lebar.

"Maaf, teman. Apa tadi yang kamu katakan tadi?"

"Aku ingin menjual emas."

"Oh, begitu. Yasudah, ayo ikut dengan ku menemui bos!"

Aku pun tersenyum kecil melihat efek dari sihir berkhasiat sepenuhnya.

"Iya."

Setelah itu, aku dan pelayan pergi ke ruang karyawan yang mana disana terdapat pria oriental yang berkepala botak sedang menghitung pembukuan.

"Permisi, pak! Ada teman saya yang ingin menjual emas."

Ucapan pelayan itu membuat pria botak terkejut hingga di beranjak dari kursinya.

"Apa katamu? Menjual! Jangan bercanda! Kita tidak pernah membeli emas dari orang." Pria botak pun melihat ku. "Sekalipun, kamu teman nya. Aku tidak akan pergi. Sudah sana pergi! Kami mau tutup!"

Memahami sikap dari pemilik toko, aku pun memutuskan untuk mengunakan sihir juga kepada nya.

"Magic Mind. Charm Friendly."

Setelah merapalkan itu, pria botak sontak diam. Lalu, ekspresi nya pun berubah.

"Oh, kamu. kak. Kenapa kakak malam-malam begini ada disini?" ucap pria botak.

"Aku ingin menjual emas. Bisakah?"

"Jika kakak yang ingin menjual tentu saja, saya terima. Tapi, tidak untuk orang lain. Karena kakak spesial. Mari silahkan duduk!"

Setelah itu, aku pun duduk dihadapan pria botak.

"Jadi, mana emas yang ingin kakak jual?"

"Iya, aku ambil dulu!"

Lalu, aku pun memasukan tangan ku kedalam saku celana yang mana sebenarnya aku mengambil dari sihir Storage yang ku tutupi agar tidak terlihat oleh orang lain dan aku pun mengambil satu balok emas dengan berat 1 Kg.

"Ini emas nya!" ucap ku seraya menaruh emas diatas meja.

Melihat besar dan kilau nya emas yang ku taruh membuat pria botak dan pelayan nya terkejut.

"Cantik nya!" kagum pelayan.

"Besar nya dan ... Ini sangat indah. Boleh aku memeriksa nya?" pinta pria botak.

"Iya, silahkan!"

Pria botak itu pun mengambil emas dan memeriksa nya dengan alat khusus sampai dia mendapatkan penilaian nya.

Setelah itu, pria botak kembali duduk dihadapan ku.

"Jadi, berapa yang kakak minta?" tanya pria botak.

"Gimana menurut bapak aja."

Pria botak itu pun mengusap-usap dagu nya seraya menjawab, "Di tahun 2006 ini harga emas sebesar 200 ribu per gram nya jadi kalau satu kilo, kakak bisa mendapatkan 200 juta. Tapi ... itu kalau kakak punya sertifikat. Maka dari itu, saya akan membeli emas ini sebesar 150 juta. Bagaimana? Apakah kakak bersedia?"

Meski harga diturunkan menurut ku tidak masalah. Lagipula emas ini adalah ciptaan ku sendiri.

"Baiklah, aku terima."

Mendengar itu, pria botak tersenyum senang. "Benarkah, terimakasih. Dan, apakah kakak memiliki emas yang lain?"

"Aku punya sepuluh, apakah kamu mau membeli nya?"

"Iya Mau. Tapi, harga nya sama!"

Aku pun tersenyum dan menjawab nya, "Iya, tidak masalah."

Aku pun berhasil menjual sepuluh balok emas seharga 1,5 milliar rupiah dalam satu malam.

Dan, keesokan harinya. Bu Rosa dan semua penghuni panti asuhan dikejutkan dengan sebuah kotak kardus tanpa nama yang berisikan uang 1,5 milliar rupiah.

Semoga uang itu bisa membantu Bu Rosa dan Panti asuhan ini.

...# Penyihir Terkuat Reinkarnasi...

...Di Dunia Modern#...

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

wuaahh.... asyiiik bisa bikin emas...neehh 😝😄👍👍

2023-02-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!