Pria Berkaos Merah

Kejar kejaran antara Sinar dan beberapa orang yang kebetulan melintas tadi itu akhirnya terjadi juga. Sebagian orang orang berpayung itu masuk ke dalam rumah Roki. Mendengar teriakan minta tolong dan panik yang berlebihan membuat sebagian orang itu tertarik untuk melihat apa yang terjadi di dalam rumah Roki. Dan ada tiga orang laki laki yang mengejar Sinar. Sekuat tenaga, Sinar berlari. Air mata dan air hujan bercampur membasahi wajahnya. Tapi hal itu tidak membuat Sinar menyerah. Sinar terus berlari tak tentu arah. Tujuannya bukan lagi rumah kedua orang tuanya. Bagi Sinar saat ini adalah dirinya tidak boleh ditangkap oleh orang orang tersebut.

Sama seperti Sinar yang terus berlari. Tiga laki laki itu juga terus mengejarnya. Jarak diantara mereka cukup jauh membuat Sinar merasa sedikit lega karena tiga laki laki itu pasti tidak mengenali dirinya. Arah yang tidak tentu yang ditempuh Sinar akhirnya mengantarkan wanita itu ke tepi sungai.

Sinar kembali terdesak dan semakin panik. Sinar menyusuri sisi sungai itu untuk menghilangkan jejak tapi permukaan tanah yang datar selalu membuat dirinya terlihat oleh ketiga laki laki tersebut. Sinar memandangi dan memperhatikan arus sungai yang deras itu dengan ketakutan yang luar biasa. Dan di saat bersamaan, tiga laki laki itu semakin mendekat. Hanya dua pilihan Sinar saat ini. Menyerahkan diri kepada tiga laki laki itu atau melompat ke dalam sungai.

Sinar semakin gemetar dengan suara tangis yang tertahan. Sungai itu dikenal dengan sungai berbahaya karena setiap orang yang terjatuh ke sungai pasti tidak akan selamat. Jarak dari tempat Sinar berdiri ke air sungai sekitar tujuh meter. Kecil kemungkinan, Sinar bisa selamat jika melompat ke sungai tersebut. Sungai ini juga adalah sungai pembatas dengan daerah terisolasi di seberang sungai yang minim teknologi. Jika pun selamat, pasti terdampar di seberang sungai.

Dan jika dirinya menyerahkan diri. Sinar pasti dituduh membunuh atau bahkan dimasukkan ke dalam penjara. Tapi bukan itu yang ditakutkan oleh Sinar. Sinar takut kedua orang tuanya akan bersedih mengetahui apa yang diperbuatnya hari ini.

"Tidak, mereka tidak boleh mengetahui bahwa aku lah yang menyebabkan Roki terluka," kata Sinar dalam hati. Dalam hati, Sinar berdoa supaya Roki masih hidup. Bagaimanapun kebencian Sinar saat ini akan Roki. Sinar sangat berharap laki laki itu bisa selamat. Sinar tidak ingin laki laki itu mati dan dirinya dicap sebagai pembunuh.

"Gadis itu sepertinya, putri dari pak Ilham."

Samar samar Sinar mendengar salah satu dari tiga laki laki itu menyebut nama ayahnya. Hal itu membuat Sinar semakin takut karena ternyata dirinya dikenal oleh mereka.

Tidak ada lagi yang dipikirkan Sinar selain terhindar dari tiga laki laki itu. Jika melompat ke dalam sungai akan membuat dirinya mati itu akan lebih bagus daripada dirinya selamat tapi hanya memberikan aib kepada keluarganya. Setidaknya Sinar bangga mati karena mempertahankan harga diri dan kehormatannya.

Sekilas pemikiran itu melintas di pikirannya. Tapi hati nuraninya kembali berontak. Melompat ke sungai sama saja dengan bunuh diri yang tentunya itu adalah dosa terkutuk yang paling dibenci oleh sang Pencipta. Dalam hati, Sinar membela perbuatannya sendiri. Dia terpaksa melukai Roki hanya karena menjaga kehormatanya. Mengingat alasannya mengapa dirinya melukai Roki membuat Sinar bertekad dalam hati untuk bisa selamat dari ketiga laki laki itu dan selamat dari tuduhan pembunuhan nantinya. Sinar memutar otak bagaimana supaya dirinya bisa selamat tanpa tertangkap oleh tiga laki laki itu.

"Hei, mau lari kemana kamu?" teriak salah satu dari tiga laki laki itu. Jarak mereka yang sudah hampir seratus meter dari Sinar membuat gadis itu nekad menurunkan kakinya. Sinar berpegangan ke tumbuhan kecil yang ada ditepi tebing itu. Dengan satu tangannya, Sinar berusaha menjatuhkan batu yang lumayan besar ke sungai supaya orang orang yang mengejarnya berpikir jika dirinya yang melompat ke dalam sungai.

Apa yang dipikirkan dan yang dilakukan oleh Sinar bisa meyakinkan tiga laki laki itu jika dirinya yang melompat ke dalam air. Suara batu yang terlempar ke sungai menyakinkan ketiga laki laki itu bahwa Sinar lah yang terjatuh ke dalam sungai.

"Gadis itu tidak mungkin putri pak Ilham."

"Aku juga berpikir begitu. Gadis itu pasti pendatang baru yang tidak mengetahui bagaimana angkernya sungai ini."

"Aku juga berpikir seperti itu. Lagi pula siapapun gadis itu. Kita akan cepat mengetahuinya meskipun sudah berubah menjadi mayat."

Sambil menahan diri bergantung di tumbuhan kecil dan menahan dirinya supaya tidak bergerak, Sinar merasa lega mendengar perkataan ketiga laki laki itu karena dirinya tidak dikenali. Sinar merasakan tangannya pegal, meskipun suara ketiga laki laki itu tidak terdengar. Sinar tidak langsung naik ke atas. Butuh beberapa menit, Sinar akhirnya bergerak hendak naik.

Perlahan tapi pasti. Dengan sisa sisa tenaganya. Sinar berhasil menjauhkan diri dari persembunyiannya. Sinar juga merasa lega karena ketiga laki laki itu tidak terlihat lagi. Sinar tidak memutuskan langsung pulang ke rumah orang tuanya karena hari masih terang meskipun gerimis masih turun. Sinar tidak ingin mengundang perhatian orang orang karena pakaian atasnya yang sudah robek. Sinar berpikir akan lebih bagus pulang ke rumah ketika hari sudah hampir gelap. Itu artinya, Sinar akan berada di tepi sungai itu untuk beberapa jam kemudian.

Suara tangisan Sinar akhirnya pecah di tepi sungai itu. Sakit hati karena hampir dinodai oleh Roki membuat Sinar merasa dirinya hanya sebagai permainan untuk laki laki itu. Sakit hati itu semakin menganga ketika mengingat jika ternyata ada wanita lain di hati Roki.

"Aku benci. Benci kamu Roki," pekik Sinar sambil melepaskan cincin yang tadi diberikan Roki kepada dirinya. Sinar memperhatikan cincin itu sekilas sebelum dibuang. Sinar merasa bodoh. Ternyata cincin yang disematkan Roki di jarinya bukanlah cincin emas atau cincin Berlian melainkan cincin tiruan yang menyerupai emas. Untuk memastikan kecurigaannya, Sinar menggosok batu kecil ke permukaan cincin dan benar saja. Warna emas yang melekat di cincin itu terkelupas.

Menyadari hal itu. Sinar merasa jika Roki memang sudah merencanakan kejadian hari ini, jauh jauh hari sebelumnya.

"Semoga kamu masih bernyawa Roki dan tidak akan pernah menemukan gadis setulus aku mencintai kamu. Seperti membuang cincin tiruan ini ke dalam sungai. Seperti itulah aku membuang kamu dari hatiku."

Sinar berkata dalam hati dan sudah berdiri di tepi sungai. Tanpa pikir panjang, Sinar membuang cincin itu ke dalam sungai.

"Kamu bukan lagi kekasihku," kata Sinar sambil memejamkan matanya. Sinar mengusap air matanya dengan kasar. Impian pernikahan yang indah bersama Roki hancur berkeping keping. Bukan hanya impiannya tapi juga impian kedua orang tua Roki yang sudah merestui hubungan mereka. Seandainya Roki serius menjalani hubungan dengan Sinar. Tidak akan terhalang restu.

Baru saja Sinar membuka matanya. Gadis itu terkejut melihat pemandangan yang tidak biasa di dalam sungai. Seseorang yang terseret arus sungai. Pergerakan itu sangat cepat karena arus sungai yang deras.

Sinar berlari sepanjang tepi sungai itu mengikuti pergerakan orang yang terbawa sungai itu. Sinar bahkan berteriak minta tolong berharap ada yang bisa menolong pria berkoas merah itu. Gadis itu lupa jika dirinya juga adalah seseorang yang sedang dicari saat ini. Dan tentu saja tidak ada yang datang karena cuaca yang kurang bagus saat ini membuat banyak orang lebih betah di dalam rumah.

Sambil berlari. Sinar terus berdoa dalam hati. Matanya terus mengawasi pria berkaos merah itu. Sinar berharap ada keajaiban yang bisa menahan tubuh pria itu supaya tidak terseret lagi.

Doa Sinar terkabulkan. Pria berkaos merah itu tidak terseret lagi dan sepertinya tersangkut di akar pohon yang menjalar ke dalam sungai. Hanya kepala yang terlihat. Hanya saja, posisi pria berkaos merah itu lebih dekat ke seberang sungai daripada ke tepi dimana Sinar sedang berdiri.

"Syukurlah," kata Sinar sedikit lega.

Rasa lega itu hanya sebentar dirasakan oleh Sinar karena menyadari jika posisi pria itu masih dalam berbahaya. Jika tidak cepat ditolong bisa dipastikan pria itu kembali terseret air sungai. Alarm bahaya semakin jelas ketika kembali terdengar suara petir dan kilat yang saling bersahutan.

Terpopuler

Comments

queen

queen

lanjut thor

2023-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Pura Pura Sakit
2 Hampir Ternoda
3 Pria Berkaos Merah
4 Penghinaan keluarga Roki
5 Danish
6 Permintaan Danish
7 Kekhawatiran Sinar
8 Mengagumi
9 Bunga Edelweis
10 Hukuman
11 Calon Istri
12 Jatuh cinta
13 Kejujuran Danish
14 Malam terakhir di rumah kakek
15 Siapa Dia?
16 Dia Calon Istriku
17 Apakah aku diterima
18 Ucapan Selamat dari Bintang
19 Maaf, Aku Egois
20 Pertunangan itu tetap terjadi
21 Penolakan
22 Rahasia kita
23 Teman Baru
24 Aku Sangat Mencintainya
25 Aku Bahagia
26 Bintang Yang Sebenarnya
27 Dia Milikku Bukan Milikmu
28 Aku Mengalah
29 Cara Paksa
30 Penilaian Tuan Santosh
31 Tawaran Nyonya Amalia
32 Perlawanan Sinar
33 Pertunangan Danish dan Bintang
34 Pernikahan Yang Gagal
35 Imbalan Balas Budi
36 Menjual Kalung
37 Ancaman Bintang
38 Kemarahan Danish
39 Bukti dari Roki
40 Rencana Roki
41 Roki Berada di Kota
42 Sinar Untuk Alam
43 Kejahatan Roki
44 Tertangkap
45 Hukuman Untuk Roki
46 Permintaan Kakek Joni
47 Pura pura Tidak Kenal
48 Aku mau hanya wanita itu
49 Kamu masih Calon Istriku
50 Restu atau tidak restu
51 Kamu Adalah Wanita Impian ku
52 Keputusan Sinar
53 Ancaman Bintang
54 Sikap Tuan Santosh
55 Insecure
56 Pemberian Nyonya Amalia
57 Tanggung Jawab Danish
58 Menjadi Anggota Arisan
59 Kepentingan Tuan Santosh
60 Keraguan Hati Sinar
61 Jalan Yang Salah
62 Lupa
63 Merasa Bersalah
64 Buatan Sinar
65 Masalah Pertama
66 Tawaran Nathan
67 Perubahan Danish
68 Pria Impian Sinar
69 Benci
70 Bertemu Bintang
71 Kebahagiaan Danish
72 Pembelaan Danish
73 Keberanian Sinar
74 Jangan sampai Kamu Yang tersingkirkan
75 Keadaan Bintang
76 Reaksi Nathan
77 Menolak Menikah
78 Perubahan Tuan Santosh
79 Fitnah Di Masa Lalu
80 Kabar Bahagia
81 Kesedihan Bintang
82 Kamu bukan Jodohku
83 Lahir Prematur
84 Rasa Bersalah
85 Sinar yang Diinginkan
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Pura Pura Sakit
2
Hampir Ternoda
3
Pria Berkaos Merah
4
Penghinaan keluarga Roki
5
Danish
6
Permintaan Danish
7
Kekhawatiran Sinar
8
Mengagumi
9
Bunga Edelweis
10
Hukuman
11
Calon Istri
12
Jatuh cinta
13
Kejujuran Danish
14
Malam terakhir di rumah kakek
15
Siapa Dia?
16
Dia Calon Istriku
17
Apakah aku diterima
18
Ucapan Selamat dari Bintang
19
Maaf, Aku Egois
20
Pertunangan itu tetap terjadi
21
Penolakan
22
Rahasia kita
23
Teman Baru
24
Aku Sangat Mencintainya
25
Aku Bahagia
26
Bintang Yang Sebenarnya
27
Dia Milikku Bukan Milikmu
28
Aku Mengalah
29
Cara Paksa
30
Penilaian Tuan Santosh
31
Tawaran Nyonya Amalia
32
Perlawanan Sinar
33
Pertunangan Danish dan Bintang
34
Pernikahan Yang Gagal
35
Imbalan Balas Budi
36
Menjual Kalung
37
Ancaman Bintang
38
Kemarahan Danish
39
Bukti dari Roki
40
Rencana Roki
41
Roki Berada di Kota
42
Sinar Untuk Alam
43
Kejahatan Roki
44
Tertangkap
45
Hukuman Untuk Roki
46
Permintaan Kakek Joni
47
Pura pura Tidak Kenal
48
Aku mau hanya wanita itu
49
Kamu masih Calon Istriku
50
Restu atau tidak restu
51
Kamu Adalah Wanita Impian ku
52
Keputusan Sinar
53
Ancaman Bintang
54
Sikap Tuan Santosh
55
Insecure
56
Pemberian Nyonya Amalia
57
Tanggung Jawab Danish
58
Menjadi Anggota Arisan
59
Kepentingan Tuan Santosh
60
Keraguan Hati Sinar
61
Jalan Yang Salah
62
Lupa
63
Merasa Bersalah
64
Buatan Sinar
65
Masalah Pertama
66
Tawaran Nathan
67
Perubahan Danish
68
Pria Impian Sinar
69
Benci
70
Bertemu Bintang
71
Kebahagiaan Danish
72
Pembelaan Danish
73
Keberanian Sinar
74
Jangan sampai Kamu Yang tersingkirkan
75
Keadaan Bintang
76
Reaksi Nathan
77
Menolak Menikah
78
Perubahan Tuan Santosh
79
Fitnah Di Masa Lalu
80
Kabar Bahagia
81
Kesedihan Bintang
82
Kamu bukan Jodohku
83
Lahir Prematur
84
Rasa Bersalah
85
Sinar yang Diinginkan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!