Ep 05: Rencana Perjodohan

Setelah Menyelesaikan Semua Pekerjaan Rumah.

Caca Segera Pergi Ke Halaman Untuk Mengangkat Sampah Yang Berada Di Halaman Depan. Gadis itu Terus Bekerja keras demi Mendapatkan Uang Untuk Ayahnya.

Meskipun Ia sudah mulai Tidak Tahan Dengan Perilaku Dion Yang Semakin Menjadi-Jadi Terhadapnya Namun Ia tetap Sabar Agar Bisa mendapatkan gajinya untuk sebulan Selepas itu Ia Akan Berpamitan Pada Yudianto dan Isterinya.

Hari Mulai sore Caca masih Berada Di Tempat Pembuangan Sampah Yang Tidak Terlalu Jauh Dari Rumah Yudianto.

"Pa. Caca kemana ya?" Kok Udah sore Gini Dia Belum Kelihatan." Ujar Siska.

"Memangnya Dia Pergi kemana Bu,"

"Barusan Dia Ngomong sama Aku. Katanya Mau Buang Sampah Di depan sana. Tapi ini udah Mau sore Dia belum Juga Datang Takutnya Caca Nyasar Pa." Siska merasa Gelisah Karena Caca Belum juga kembali ke rumah.

"Biar nanti Bapa yang Cari dia Bu. Siapa tau Dia Masih Berada di Pembuangan Sampah."

"Iya pa."

Yudianto Segera pergi Mencari Caca di pembuang Sampah. Karena Istrinya Sangat menghawatirkan Keberadaan Gadis itu.

Dari arah Jalan Yudianto Sudah melihat Caca Yang Sedang berjalan Menuju Ke arah Rumah. Namun gadis itu terlihat sangat Lesu Dan Tidak Punya Semangat.

"Apa yang Terjadi pada Caca, kenapa dia terlihat Lesu Seperti itu." Merasa Bertanya-tanya

"Nak Caca?" apa kamu Sedang Tidak Enak Badan, Kamu terlihat sangat lesu Nak," Ujar Yudianto

"Pak Yudianto. Apa yang Sedang bapa lakukan di Sini pak? Tanya Caca Kebingungan

"Istriku Merasa tidak tenang karena kamu belum Pulang. Makanya Saya ikut Mencari Kamu di Sini." Jawab Yudianto Sembari Tersenyum

"Aku Baru saja Membuang Sampah Pak, Maaf jika Sudah merepotkan Bapa Dan ibu."

"Tidak apa-apa Nak, Kamu sudah menjadi Tanggung Jawab kami Di sini."

Caca merasa sangat Senang dengan Perlakuan Baik Yudianto dan Istrinya. Berbeda dengan Dion Yang Selalu Jahat terhadapnya. Sudah hampir Sebulan Caca tinggal di Rumah Keluarga Yudianto Dan Siska. Namun Sikap Dion Sama sekali belum Berubah. ia masih Suka marah-marah Kepada Caca

Setibanya di rumah Siska Langsung Menghampiri Caca yang baru saja tiba.

"Kamu dari mana saja ca?" Kami sangat Khawatir." Ucap Siska

"Ia bu. aku minta maaf Karena sudah Membuat Ibu sama bapa Khawatir. tadi aku habis dari Buang Sampah Karena sampahnya banyak Jadi Aku Balik lagi." Jawab Caca dengan Lembut

"Lain kali jika sudah sore Tidak usa Kesana lagi. Karena di sana banyak orang-orang Jahat Yang berkeliaran."

"Iya Bu." Singkat Caca Lalu ia Berpamitan Ke Kamarnya untuk Mandi.

"Pa. Gimana Kalau Caca Kita Nikahkan sama Dion, Biar Dion Tidak lagi berhubungan Dengan Kirana." Usul Siska pada suaminya.

"Jika memang itu Pilihan terbaik Dari kamu. Saya Hanya Bisa Merestui Bu."

"Baiklah pa. kita coba cari tau alamat Rumah Caca di kampung Biar kita bisa Pergi untuk Memberitahu Akan pernikahan mereka Pada ayahnya Caca."

"Iya Bu Terserah ibu Saja. Bapa ikutan Senang Jika Caca bisa menjadi Bagian dari keluarga Kita." Tersenyum Pada Istrinya.

Siska sangat ingin Caca menjadi Calon Mantunya. Walaupun Dion Sangat Membenci Gadis itu. akan tetapi Siska akan Berusaha keras Demi Perjodohan mereka Hingga Pernikahan.

Tidak Lama Kemudian Suara mobil Milik Dion Sudah Memasuki Halaman Rumah. Siska Bersama Yudianto Sudah Menunggu Dion Di Ruang Tamu Untuk membicarakan Hal penting Dengan Dion.b

"Malam Pa, Ma." Sapa dion.

"Kamu Habis dari mana saja Dion, Kenapa Jam Segini Baru pulang."

"Aku Dari Restoran Milik Kirana Ma." Jawab Dion

"Mau sampai kapan Kamu terus Menemui Gadis Itu Memangnya Apa kelebihan Dia Dion?" Menatap Dion.

"Sampai aku bisa menikah Dengannya Ma. Karena aku Mencintai Kirana." ujar Dion Menatap Serius pada kedua orang tuanya.

"Kamu tidak Boleh menikah Dengan Wanita itu. Karena Mama sama Papa sudah Mendapatkan Jodoh Yang Terbaik Untuk Kamu,"

"Apa-apaan Si ma. Aku sudah punya Pilihan Dan aku Tidak akan pernah mau Di Jodohkan Dengan Siapa Pun." Jawab Dion Dengan Wajah yang Kesal pada Siska.

"Terserah kamu saja. Jika memang Kamu Tidak Mau Menikah Dengan Jodoh Pilihan Mama Sama Papa. Makan jangan Pernah Kamu berpikir Untuk Mendapatkan Semua Yang Kami Miliki, Terutama Semua Fasilitas yang Kamu Pakai Sekarang Ini. Akan Mama tarik Semua." Ujar Siska

"Ma!" Kenapa bisa Jadi seperti ini Si. Kenapa Harus Kehilangan Semua Fasilitas Itu kan Sudah Menjadi Hak Aku ma." Banta Dion

"Terserah. Pokoknya Apa yang Kamu miliki dan Kamu Pakai Itu kan Bukan Hasil jerih Payah kamu. Dan Mama Sama Papa akan Mengambil semuanya Dan Seterusnya Itu terserah kamu Mau Nikah Atau Berhubungan dengan wanita Jalan itu." Ancam Siska Pada Anaknya Sendiri.

"Ahhhh. Kenapa Kalian Setega Gini Sama aku, Baiklah Jika memang harus Aku mengikuti Keinginan Kalian. Tapi Beritahu aku Siapa wanita Yang Ingin Kalian Jodohkan sama Aku." Menatap Siska Dengan Serius

"Wanita itu adalah Caca. Pembantu Kita di sini."

"A-apa. Caca? Kenapa kalian bisa berpikir Kalau Wanita Aneh itu Bisa Menjadi Calon Istri Buat aku Ma. Memangnya Sudah tidak ada Wanita lain Selain Caca?"

"Ya sudah Jika kamu memang Tidak Mau. Mama Bisa langsung saja Memblokir Semua Fasilitas kamu Dari sekarang."

"Baiklah Ma. Aku akan Menikah Dengan Wanita Aneh itu. Tapi Mama Jangn Pernah Berharap Kalau aku akan Menganggap dia sebagai Istriku."

"Kalau kamu Mau menikah dengan Caca hanya karena tidak Ingin Kehilangan Fasilitas yang Kamu miliki. Maka Mama tidak akan Memberikan Apapun sama Kamu. Terkecuali Kalian Sudah Memiliki Anak Baru mama Akan Kembalikan Semua Hak Milik kamu."

Dion menjadi kesal Pada Kedua Orang Tuanya. Jika Ia Harus terus Membanta Maka Sedetik Saja Ia Akan Kehilangan Semuanya.

"Terserah mama Saja. Aku mau Tidur Capek." Ucap Dion Lalu ia Segera masuk ke dalam kamarnya.

"Apa itu tidak terlalu Kasar ma?" Tanya Yudianto Pada Istrinya.

"Nggak pa. aku pengen Dion itu menjadi dewasa Dan memiliki istri seperti Caca," Jawab Siska

Yudianto Hanya mengerutkan Dahinya Lalu Menatap Istrinya. karena Ia sangat mengenal Sikap Istrinya jika apa yang ia inginkan tidak Terpenuhi maka Siska akan membuat Orang itu Menderita.

Malam Semakin Larut Siska Dan Suaminya Sudah Beristirahat di kamar Milik mereka. Sementara Caca Masih duduk di Teras Belakang Rumah Ia Sama Sekali tidak bisa memejamkan Kedua Matanya Saat Mengingat Semua Perkataan Dion Terhadapnya.

Di dalam Sana Dion juga Belum Bisa Tidur Karena Desakan Dari Kedua Orang Tuanya untuk Menikahi Wanita yang Tidak pernah Ia cintai Dan Sangat ia benci.

"Kenapa aku Harus nikah Sama Wanita Aneh Itu. Kenapa bukan Kirana Yang nikah sama aku." Gerutu Dion Sambil Melempar Ponselnya Ke Arah Jendela Dan akhirnya Ponsel Itu Jatuh Ke luar.

Melihat ponsel miliknya sudah Jatuh ke luar Rumah Pemuda itu segera Pergi untuk mengambil Ponsel Yang Ada Di luar sana.

"Perasaan tadi Jatuhnya ke sini. Kenapa tidak ada Ya," Ucap Dion Berbicara Sendiri

Ia terus mencari Ponsel Miliknya Di Sekitar Jendela Kamarnya. Dan akhirnya Ponsel Itu di Temukan Di Dekat Bunga Yang berada Tepat Jendela Kamarnya.

Pada saat Pemuda itu Hendak mau Masuk ke Dalam Ia melihat Seseorang Sedang Duduk Di Teras Belakang.

"Itu siapa ya, Malam-malam Duduk Di sana." Gumam Dion. Lalu ia Pergi Ke arah Seseorang Yang Sedang Duduk di teras Belakang Rumahnya.

Namun ketika ia melihat Dengan cukup dekat Ia merasa terkejut ketika Yang di lihatnya itu adalah Caca.

"Ngapain dia di sini. bukannya Tidur Mala Keluyuran Di Luar." Batin Dion Sambil Terus Memperhatikan Gadis itu.

Lalu ia Menatap Arloji Yang berada di Tangannya

Dan ternyata Waktu sudah menunjukkan Pukul Satu Tengah malam. Dion Merasa Ngeri Dengan Suasana Di luar Halaman.

"Apa itu benaran Caca Atau bukan Ya, Tapi Kalau Di lihat-Lihat itu memang Dia."

"Woiii. Gadis Aneh." Ngapain Tengah Malam Gini Kamu Masih Duduk di Situ. Apa kamu Mau Menunggu GebetanMu Ya?" Tanya Dion Sembari Menatap Caca Dengan Kesal

"Tuan Muda?"

Aku Cuma mencari Udara Segar di luar kok Tuan," Balas Caca dengan Sopan

"Kamu ini memang Gadis aneh ya, Ini Udah Jam Satu Tengah malam Tapi kamu Bilang Mala Mau Cari Udara Segar Bilang saja kamu Lagi ada Janji Sama Gebetan Mu!" Bentak Dion. Sehingga membuat Caca sudah tidak Bisa menahan Emosinya lagi.

"Cukup Tuan. Saya di sini Memang hanya Bekerja Sebagai Pembantu Di rumah Tuan. Tapi bukan Berarti Tuan Memperlakukan saya Seperti Sampah. Dan perlu Tuan Ketahui Saya Tidak punya Janji Atau pun Pacar." Ujar Caca Dengan Kasar Lalu ia segera masuk Ke dalam Tanpa memperdulikan Pemuda itu lagi

Dion Merasa Terkejut ketika Gadis itu Bisa semarah Itu. Ia pun Mengerutkan Keningnya dan ikut masuk Ke dalam kamarnya.

Namun ketika ia hendak mau Menutup Pintu Tiba-tiba Lampu padam Dan Tidak Terlihat Cahaya apapun. Dion Merasa Kesulitan untuk Melihat Sekelilingnya Ia pun Dengan cepat mengambil Ponselnya Agar bisa Menerangi Ruangan Itu. Akan tetapi Ponsel miliknya itu Tidak bisa Hidup Karena Mungkin Terbentur terlalu kuat Sehingga Tidak Hidup lagi.

"Sial. Kenapa Mati si," Batin Dion Lalu ia berusaha Mencari Dinding agar bisa Mengikuti Arah Dinding itu ke kamarnya.

Langkah demi langkah Terus Ia Lalui. Sehingga ia Bisa Menemukan Sebuah Pintu Kamar Dan Ia juga Tidak tau itu kamar milik Siapa. Tanpa Berpikir Panjang Pemuda itu Segera Masuk ke dalam kamar tersebut Dan ia Terus Meraba-raba Sekelilingnya Hingga Ia Berhasil Menemukan Tempat tidur.

Akan Tetapi pada saat ia ingin Berbaring Ia merasakan Sesuatu di Sampingnya. Dion terus Menarik Benda yang ada di Sampingnya itu Karena ia Pikir itu adalah Tempat Tidurnya.

Karena merasa ada yang Sedang menarik Tangannya Caca pun Bangun dan Berteriak. Namun Dengan cepat Dion Menekan Mulut gadis itu Agar tidak Terdengar oleh Orang Tuanya.

"Bisa diam Nggak. Kamu pikir Aku sengaja Ke sini," Ucap Dion Sambil terus menekan Mulut Caca dengan Telapak tangannya.

Caca berusaha Untuk lepas Dari Cengkraman Tangan Dion. Namun Tubuhnya Terlalu kecil melawan Dion.

"Saya akan Melepaskan Kamu Tapi Kamu Harus Janji Agar tidak Teriak Ok." Ucap Dion Pelan Di Telinga Caca.

Gadis itu hanya bisa Mengangguk

Setelah Dion Melepaskannya Caca Segera Menepis Agar tidak berdekatan Dengan Pemuda Itu.

"Tuan Kenapa bisa masuk ke sini?" Tanya Caca Dengan Nada suaranya di pelankan.

"Tadi pada saat aku masuk dari Luar. Lampunya Udah Padam Dan aku tidak bisa melihat apa-apa Makanya Aku Salah Masuk Ke kamar Kamu. Jadi Jangan pernah Berpikir aku mau Tidur Bareng Wanita aneh kayak Kamu." Jawab Dion Yang Masih duduk Di Kasur Caca.

"Lagian Siapa juga yang Bilang aku mau Tidur Sama Tuan, Aku kan Cuma tanya." Ujar Caca

"Mana Ponsel Kamu. Aku mau pinjam Untuk Aku pakai Ke kamar aku."

"Tapi kan Aku juga perlu Penerangan Di sini Tuan. Lagian Tuan kan Punya Ponsel Sendiri Ngapain Harus Minjam Ponselku." Gerutu Caca

"Ya Sudah kalau kamu Nggak mau Kasih Ponselnya. Aku akan tidur Sekamar dengan Kamu." Menakuti Caca

"Iya-iya Ini ponselnya Cepat Keluar dari kamarku." Bentak Caca Lalu Memberikan Ponselnya pada Dion.

Setelah Berhasil Menyalakan Senter dari Ponsel Milik caca. pemuda itu langsung keluar Dari dalam Kamar Caca.

"Dion?"

Tiba-tiba Suara Ibunya memanggil Dari Depan Pintu Kamar.

Dion merasa Terkejut Ketika melihat Ibunya Sedang Berdiri Di depan Pintu kamar Milik Mereka.

"Dion. Jelaskan sama Mama Apa yang Kamu Lakukan Tengah malam Gini di kamarnya Caca!" Suara Siska menjadi Kuat Sehingga membuat Yudianto Ikut Terbangun Dengan Keributan Di luar Sana.

"Ma. Jangan salah paham dulu Tadi aku Nggak Sengaja Masuk ke sini Karena Lampunya padam Sehingga aku salah Masuk."

"Masa iya kamu bisa lupa Dengan Posisi kamarmu, Kan kamu sudah punya ponsel," Siska sama sekali Tidak Mempercayai Perkataan Dion.

Membuat Dion Harus Kehilangan Akal dan Alasan lagi.

Episodes
1 Ep 01: Mencari Pekerjaan
2 Ep 02: Mendapatkan pekerjaan
3 Ep 03: Kedatangan Anak Bos
4 Ep 04: Bos tampan yang Galak
5 Ep 05: Rencana Perjodohan
6 Ep 06: Pergi Ke kampung
7 Ep 07: Bertemu Sahabat lama
8 Ep 08: Rencana pernikahan
9 Ep 09: Menunggu Caca
10 Ep 10: Hari pernikahan
11 Ep 11: Kamar pengantin
12 Ep 12: Mantan pacar Dion Tinggal Serumah dengan Caca
13 Ep 13: Kedapatan bersama Wanita lain
14 Ep 14: Kehilangan Segalanya
15 Ep 15: Mengajak Dion Pulang ke rumah
16 Ep 16: Salah Menduga
17 Ep 17: Sebuah Rencana
18 Ep 18: Menyatakan cinta
19 Ep 19: Pengakuan Dion
20 Ep 20: Meminta maaf pada kedua orangtuanya
21 Ep 21: pagi yang Indah
22 Ep 22: Caca sakit
23 Ep 23: Merasa bosan
24 Ep 24: Takut gemuruh
25 Ep 25: Pesan Dari kirana
26 Ep 26: Kesalapahaman
27 Ep 27: Jalan-jalan Ke pasar
28 Ep 28: Kecewa
29 Ep 29: Permasalahan Di antara Dion Dan Caca
30 Ep 30: Kembali ke Kampung
31 Ep 31: Menyusul Istrinya ke kampung
32 Ep 32: Kabar bahagia
33 Ep 33: Ngidam
34 Ep 34: Masih Ngidam
35 Ep 35: Sebuah Rencana Dari Kirana.
36 Ep 36: Naik Ke atas pohon
37 Ep 37: Lelaki Suruhan kirana
38 Ep 38: Kebaikan Caca.
39 Ep 39: Mencari Leon.
40 Ep 40: Jalan-jalan ke luar kota
41 Ep 41: Merasa bahagia
42 Ep 42: Mencari Dion
43 Ep 43: Meninggalkan Apartemen
44 Ep 44: Ingin Tinggal di kampung saja.
45 Ep 45: Tidak Bisa Tidur
46 Ep 46: Hari yang Melelahkan.
47 Ep 47: Perubahan Dion.
48 Ep 48: Tiba-tiba mules.
49 Ep 49: Bayi Yang tampan.
50 Ep 50: Kembali ke Rumah Yanto.
51 Ep 51: Tidak Bisa Tidur
52 Ep 52: Tak sadarkan Diri
53 Ep 53: Kesedihan Dion
54 Ep 54: Khawatir dengan keadaan istrinya.
55 Ep 55: kembali ke rumah Besar
56 Ep 56: Bertemu kirana
57 Ep 57: Hadia pertama
58 Ep 58: Meminta maaf.
59 Ep 59: Perasaan dito
60 Ep 60: Kebencian Siska
61 Ep 61: Kadatangan wanita lain
62 Ep 62: Masala baru
63 Ep 63: Sebuah rencana
64 Ep 64: Kembali ke kampung
65 Ep 65: Mengajak Kerjasama
66 Ep 66: Merasa takut
67 Ep 67: Mengkhawatirkan Anaknya
68 Ep 68: Kecurigaan Yudianto
69 Ep 69: Sebuah rencana
70 Ep 70: Ancaman Mila
71 Ep Ep 71: Meminta bantuan dion
72 Ep 72: Rencana Dito
73 Ep 73: Rencana Dito Berhasil
74 Ep 74: Hilang kabar
75 Ep 75: Mencari Dito
76 Ep 76: Mencari teman lama
77 Ep 77: Kehilangan istri dan anaknya
78 Ep 78: Merasa bersalah
79 Ep 79: Bertemu Caca.
80 Ep 80: Menemukan Istri Majikannya
81 Ep 81: Bertemu kembali dengan Istrinya
82 Ep 82: Hilang ingatan
83 Ep 83: Menjenguk Kirana
84 Ep 84: Menghilang Tanpa kabar
85 Ep 85: Pulau yang indah
86 Ep 86: Merasa Kesal
87 Ep 87: Ikut ke kota
88 Ep 88: Di usir Dari rumah majikannya
89 Ep 89: Merasa bingung
90 Ep 90: Di ajak ke kantor
91 Ep 91: Ulang Tahun Putranya
92 Ep 92: Pembantu yang mencurigakan
93 Ep 93: Kembali ke rumah
94 Ep 94: Merasa kehilangan
95 Ep 95: Pura-pura Miskin
96 Ep 96: Rencana Stefan dan caca
97 Ep 97: Pemuda bersama caca
98 Ep 98: Sebuah penghianatan
99 Ep 99: Wanita kedua
100 Ep 100: Menunggu dion
101 Ep 101: Kecewa
102 Ep 102: Bertemu Anaknya
103 Ep 103: Merasa Marah
104 Ep 104: Bermain bersama
105 Ep 105: Bertemu Sahabat lama
106 Ep 106: Kemarahan dion
107 Ep 107: Ancaman perceraian
108 Ep 108: Kedatangan tamu Penting
109 Ep 109: kerja sama yang baik
110 Ep 110: Masih Cinta
111 Ep 111: Kepergian Dion
112 Ep 112: Rencana Dion
113 Ep 113: Kemarahan Dion
114 Ep 114: Kejahatan Nita.
115 Ep 115: Rencana Caca
116 Ep 116: Kebohongan Kinan
117 Ep 117: Kecemburuan Dion.
118 Ep 118: Perjalanan Jauh
119 Ep 119: Tempat Tinggal Bima
120 Ep 120: Penyesalan Bima
121 Ep 121: Tertidur Nyenyak
122 Ep 122: Pagi yang indah
123 Ep 123: Kedatangan Tamu
124 Ep 124: Pindah rumah
125 Ep 125: Cuaca Yang Dingin
126 Ep 126: Mencemaskan Orang Tuanya.
127 Ep 127: Mencemaskan Dion
128 Ep 128: Mencari Dion
129 Ep 129: Berhasil meloloskan Diri
130 Ep 130: Permintaan Yudianto
131 Ep 131: Keseriusan Dion
132 Ep 132: Di ajak Ke pabrik
133 Ep 133: Keliling pabrik
134 Ep 134: Meminta maaf
135 Ep 135: Keanehan pada caca
136 Ep 136: Mengikuti kemauan Caca
137 Ep 137: Mencari Istrinya
138 Ep 138: Ceo Bima Sakti
139 139: Pertemuan Heru dan Saudaranya
140 Ep:140: Kebahagiaan Keluarga Pranata.
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Ep 01: Mencari Pekerjaan
2
Ep 02: Mendapatkan pekerjaan
3
Ep 03: Kedatangan Anak Bos
4
Ep 04: Bos tampan yang Galak
5
Ep 05: Rencana Perjodohan
6
Ep 06: Pergi Ke kampung
7
Ep 07: Bertemu Sahabat lama
8
Ep 08: Rencana pernikahan
9
Ep 09: Menunggu Caca
10
Ep 10: Hari pernikahan
11
Ep 11: Kamar pengantin
12
Ep 12: Mantan pacar Dion Tinggal Serumah dengan Caca
13
Ep 13: Kedapatan bersama Wanita lain
14
Ep 14: Kehilangan Segalanya
15
Ep 15: Mengajak Dion Pulang ke rumah
16
Ep 16: Salah Menduga
17
Ep 17: Sebuah Rencana
18
Ep 18: Menyatakan cinta
19
Ep 19: Pengakuan Dion
20
Ep 20: Meminta maaf pada kedua orangtuanya
21
Ep 21: pagi yang Indah
22
Ep 22: Caca sakit
23
Ep 23: Merasa bosan
24
Ep 24: Takut gemuruh
25
Ep 25: Pesan Dari kirana
26
Ep 26: Kesalapahaman
27
Ep 27: Jalan-jalan Ke pasar
28
Ep 28: Kecewa
29
Ep 29: Permasalahan Di antara Dion Dan Caca
30
Ep 30: Kembali ke Kampung
31
Ep 31: Menyusul Istrinya ke kampung
32
Ep 32: Kabar bahagia
33
Ep 33: Ngidam
34
Ep 34: Masih Ngidam
35
Ep 35: Sebuah Rencana Dari Kirana.
36
Ep 36: Naik Ke atas pohon
37
Ep 37: Lelaki Suruhan kirana
38
Ep 38: Kebaikan Caca.
39
Ep 39: Mencari Leon.
40
Ep 40: Jalan-jalan ke luar kota
41
Ep 41: Merasa bahagia
42
Ep 42: Mencari Dion
43
Ep 43: Meninggalkan Apartemen
44
Ep 44: Ingin Tinggal di kampung saja.
45
Ep 45: Tidak Bisa Tidur
46
Ep 46: Hari yang Melelahkan.
47
Ep 47: Perubahan Dion.
48
Ep 48: Tiba-tiba mules.
49
Ep 49: Bayi Yang tampan.
50
Ep 50: Kembali ke Rumah Yanto.
51
Ep 51: Tidak Bisa Tidur
52
Ep 52: Tak sadarkan Diri
53
Ep 53: Kesedihan Dion
54
Ep 54: Khawatir dengan keadaan istrinya.
55
Ep 55: kembali ke rumah Besar
56
Ep 56: Bertemu kirana
57
Ep 57: Hadia pertama
58
Ep 58: Meminta maaf.
59
Ep 59: Perasaan dito
60
Ep 60: Kebencian Siska
61
Ep 61: Kadatangan wanita lain
62
Ep 62: Masala baru
63
Ep 63: Sebuah rencana
64
Ep 64: Kembali ke kampung
65
Ep 65: Mengajak Kerjasama
66
Ep 66: Merasa takut
67
Ep 67: Mengkhawatirkan Anaknya
68
Ep 68: Kecurigaan Yudianto
69
Ep 69: Sebuah rencana
70
Ep 70: Ancaman Mila
71
Ep Ep 71: Meminta bantuan dion
72
Ep 72: Rencana Dito
73
Ep 73: Rencana Dito Berhasil
74
Ep 74: Hilang kabar
75
Ep 75: Mencari Dito
76
Ep 76: Mencari teman lama
77
Ep 77: Kehilangan istri dan anaknya
78
Ep 78: Merasa bersalah
79
Ep 79: Bertemu Caca.
80
Ep 80: Menemukan Istri Majikannya
81
Ep 81: Bertemu kembali dengan Istrinya
82
Ep 82: Hilang ingatan
83
Ep 83: Menjenguk Kirana
84
Ep 84: Menghilang Tanpa kabar
85
Ep 85: Pulau yang indah
86
Ep 86: Merasa Kesal
87
Ep 87: Ikut ke kota
88
Ep 88: Di usir Dari rumah majikannya
89
Ep 89: Merasa bingung
90
Ep 90: Di ajak ke kantor
91
Ep 91: Ulang Tahun Putranya
92
Ep 92: Pembantu yang mencurigakan
93
Ep 93: Kembali ke rumah
94
Ep 94: Merasa kehilangan
95
Ep 95: Pura-pura Miskin
96
Ep 96: Rencana Stefan dan caca
97
Ep 97: Pemuda bersama caca
98
Ep 98: Sebuah penghianatan
99
Ep 99: Wanita kedua
100
Ep 100: Menunggu dion
101
Ep 101: Kecewa
102
Ep 102: Bertemu Anaknya
103
Ep 103: Merasa Marah
104
Ep 104: Bermain bersama
105
Ep 105: Bertemu Sahabat lama
106
Ep 106: Kemarahan dion
107
Ep 107: Ancaman perceraian
108
Ep 108: Kedatangan tamu Penting
109
Ep 109: kerja sama yang baik
110
Ep 110: Masih Cinta
111
Ep 111: Kepergian Dion
112
Ep 112: Rencana Dion
113
Ep 113: Kemarahan Dion
114
Ep 114: Kejahatan Nita.
115
Ep 115: Rencana Caca
116
Ep 116: Kebohongan Kinan
117
Ep 117: Kecemburuan Dion.
118
Ep 118: Perjalanan Jauh
119
Ep 119: Tempat Tinggal Bima
120
Ep 120: Penyesalan Bima
121
Ep 121: Tertidur Nyenyak
122
Ep 122: Pagi yang indah
123
Ep 123: Kedatangan Tamu
124
Ep 124: Pindah rumah
125
Ep 125: Cuaca Yang Dingin
126
Ep 126: Mencemaskan Orang Tuanya.
127
Ep 127: Mencemaskan Dion
128
Ep 128: Mencari Dion
129
Ep 129: Berhasil meloloskan Diri
130
Ep 130: Permintaan Yudianto
131
Ep 131: Keseriusan Dion
132
Ep 132: Di ajak Ke pabrik
133
Ep 133: Keliling pabrik
134
Ep 134: Meminta maaf
135
Ep 135: Keanehan pada caca
136
Ep 136: Mengikuti kemauan Caca
137
Ep 137: Mencari Istrinya
138
Ep 138: Ceo Bima Sakti
139
139: Pertemuan Heru dan Saudaranya
140
Ep:140: Kebahagiaan Keluarga Pranata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!