Ep 04: Bos tampan yang Galak

Yudianto Bersama istrinya sudah Duduk di meja Makan Sambil menunggu Dion Yang Belum Keluar dari Kamarnya. Caca Masih Sibuk Membereskan Barang-barang Di dapur.

"Gadis itu Terlihat Sangat Baik Ya Bu." Ucap Yudianto Pada Istrinya

"Iya Pak. aku Sangat Berterima kasih pada Caca, Tanpa dia Mungkin Rumah ini Masih Berantakan." Jawab Siska Tamara Sunarto.

"Memangnya Kapan dia mulai bekerja Di sini Bu?"

"Baru kemarin pak, Dia sangat membutuhkan Pekerjaan jadi aku merasa kasihan padanya,"

Keduanya saling tersenyum ketika melihat Caca Yang baru saja Duduk di meja makan bersama Mereka. Membuat Gadis itu jadi malu di depan Kedua majikannya itu.

"Ayo kita makan, mumpun Makanannya Masih hangat." Ucap Yudianto

"Iya Lo pak. Masakannya Caca Sangat Enak Pasti bapa Suka deh." Sambung Siska memuji Caca

Gadis itu semakin Malu Di depan Mereka

"Nggak kok Pak, bu. Masakan saya Biasa-biasa Saja." Sambung Caca Sambil Mengambil Piring makan Untuknya.

"Ca, Bisakah kamu Panggilkan Dion?" Ini udah Jam Makan Tapi dia Belum juga Keluar dari Dalam Kamarnya." pinta Siska

"I--iya Bu. Sebentar saya Panggilkan tuan muda Dulu."

Caca pun Segera berdiri dan Pergi Ke kamar Dion. Namun ia merasa Serbah Salah untuk Masuk ke kamar Pemuda itu.

"Gimana caranya aku Masuk ya?" Kan Tuan Muda Tadi Sangat Jengkel sama aku." Gumam Caca yang Masih Berdiri di depan pintu kamar Dion.

Ia pun Memberanikan dirinya untuk Mengetuk Pintu kamar Pemuda itu.

Tok Tok Tok!

"Masuk Saja. Pintunya Nggak Di kunci kok," Sahut Dion dari dalam Kamarnya.

Caca pun Perlahan Membuka Pintu itu dan Ia Masuk ke Dalam Kamar Dion Sambil Menundukkan Kepalanya.

"Kamu Ngapain Menunduk seperti itu, Memangnya Saya tidak Memakai Busana Apa? Ucap Dion. Menatap datar pada Gadis itu

"Maaf Tuan. Ibu dan Bapa Sedang Menunggu Tuan Di meja makan." Ucap Caca Tanpa Memandangi Wajah Pemuda itu lagi.

"Iya nanti aku Keluar Kalian Makan Saja Dulu." Jawab Dion

"Iya tuan. Saya Permisi dulu."

"Tunggu! Apa kamu Memiliki kelainan Di Matamu Ya? Sejak Tadi Tidak menatap ke arah ku."

"Nggak kok tuan, mata saya baik-baik Saja Dan tidak Punya Kelainan. Saya tidak mau menatap Tuan Karena Saya takut tuan akan Marah lagi Sama saya." Jawab Caca terus menundukkan Kepalanya Tanpa Menatap ke arah Dion.

Membuat Pemuda Itu menjadi Lucu Dan Tertawa Histeris dengan sikap Caca yang begitu Aneh.

Dion Pun Berjalan perlahan ke arah Caca Dan Ia mulai Mendekati Caca Semakin dekat. Membuat Gadis Itu Deg-degan saat melihat Kaki Pemuda Itu sudah berada di Depannya.

"Ya Tuhan. Lindungilah aku, Jauhkan aku dari Pemuda ini." Gumam Caca di Dalam Hatinya.

"Hei Siapa namamu?" Tanya Dion Yang Sudah Hampir Menyentuh Tubuh Gadis itu

"A--aku. Aku Caca Tuan," Jawab Caca Dengan Gugup

Dion Semakin Merasa aneh dengan sikap Caca yang Lain Itu. Ia pun Membungkukkan Tubuhnya Agar bisa melihat Caca Dari bawah.

Melihat Mata Indah dari pemuda itu Tiba-tiba Caca Menjadi Semakin Gugup dan Wajahnya Nampak pucat Ia sama sekali tidak Tau Harus berbuat apa Ketika Pemuda itu menatapnya seperti itu.

"Dasar Gadis Aneh."

Ngapain juga kamu kayak Gitu Memangnya aku Mau Memakan kamu Apa?" Ucap Dion Lalu Keluar Dari dalam Kamarnya

Sedangkan Caca masih Berdiri Tanpa Berkata apapun. Karena melihat Dion sudah pergi Ia pun Mengikuti Dion dari arah belakang

"Hai ma, Pa." Sapa Dion Pada kedua orang tuanya

"Dion, Ayo makan Ini Makanannya sangat enak Pasti kamu Suka deh." Ucap Siska Melirik Caca

Akhirnya mereka Berempat makan Bersama dan Hanya Terdengar Suara Piring yang terdengar di meja makan.

Dion Sangat menikmati Masakan Caca.

Yudianto dan Istrinya hanya saling Bertatapan Ketika melihat Putra mereka yang Makan Dengan Sangat lahap itu.

"Apa makanannya Enak Dion?" Tanya Siska Sembari Tersenyum Menatap putranya

"M'mm.

Biasa-biasa Saja kok Ma." Jawab Dion Dengan santai."

Hmm.. tapi Kok Kamu Sangat menikmati Makanan itu, Apa karena Kamu Memang Lapar atau Memang Makanannya Yang enak?"

"Apaan Si ma. ini biasa-biasa Saja kok, Masih enakan di Rumah makan Milik Kirana Pacar Aku.'' Singgung Dion Menatap Datar Wajah Caca.

Siska Menjadi Marah Mendengar Nama Kirana Wibowo Pacar Dion Yang hanya menyukai Harta Dion saja.

"Jadi kamu masih berhubungan Dengan Wanita Itu Ya? Tanya Siska Dengan Serius Menatap Dion.

Dion pun Mengangguk Di depan ayah dan Ibunya.

"Kami saling Mencintai Ma. Dan aku Juga sudah terlanjur Sayang sama Kirana." Jawab Dion

Mendengar Jawaban dari Anaknya Siska Langsung Berdiri dan Meninggalkan Meja makan Tersebut. Yudianto hanya Mengerutkan Dahinya

Lalu Ikut Meninggalkan Meja makan.

Dan kini hanya Tersisa Caca dan Dion Saja Yang Masih Duduk Di meja makan Tersebut.

Caca sama sekali tidak menatap wajah Pemuda Itu. Karena ia tau Dion pasti akan Marah sama Dia.

"Moga saja kamu Seterusnya seperti itu Dan Nggak akan Pernah bisa mengangkat Wajah Buruk Kamu itu." Ucap Dion dengan Sangat kesal Pada Caca.

Caca Merasa Semakin Terpuruk dengan Sikap Pemuda itu. Ia Bakan Sudah tidak Punya Semangat lagi untuk Melanjutkan Pekerjaannya di Rumah Siska dan Yudianto

"Kenapa tuan Muda marah-marah Sama aku, Memangnya apa salahku ya?" Ucap Caca Dalam Hatinya.

Lalu ia langsung membereskan Sisa-sisa Makanan mereka Tadi.

"Bapa sama ibu sangat baik Sama aku. Tapi Anak Mereka kayak Monster saja."

Ia sama sekali tidak Mengetahui Bahwa Dion Sedang Berada tepat di belakangnya Sambil Mengambil Sebotol air mineral yang Dingin di Kulkas.

"Punya wajah Tampan Kok Sikapnya kayak Monster gitu si, Bikin kesal Saja Memangnya Dia Pikir Cuma dia apa Pemuda Tertampan di Dunia Ini." Ucap Caca dengan kesal Sambil terus Mencuci Piring kotor

"Hmm.. Siapa yang monster Caca? Tanya Dion Yang Masih Berdiri di Samping kulkas

"Siapa lagi kalau bukan Tuan Dion Yang sok kegantengan itu." Jawab Caca Tanpa sadar

"Oh begitu ya. Jadi maksud kamu aku Ini Monster Dan sok Kegantengan gitu?? Bentak Dion dengan Kasar

Membuat Caca Terkejut Ketika ia Membalikkan Tubuhnya ke arah Pemuda itu.

Caca Sangat Ketakutan melihat Wajah Dion Yang Sangat Marah Terhadapnya.

"Memangnya siapa kamu? Seenaknya Ngatain Aku Seperti itu. Perlu kamu ketahui Wajah kamu Lebih buruk dari apa yang Aku lihat Ngerti!!

Dion Menjadi Sangat marah pada Caca

"Kenapa Bisa keceplosan kayak gini ya, Harusnya Aku tidak mengatakan seperti itu." Batin Caca Merasa tidak tenang lagi saat Kedatangan Pemuda itu.

Suasana Rumah Keluarga Kediaman Yudianto Pranata Berubah Menjadi Sangat Hening. Siska Nampak Sibuk di ruang kerjanya Sedangkan Yudianto Sedang Beristirahat Di kamar.

Caca Menjadi Serba Salah Dengan apa yang Sudah Ia Ucapkan Tadi Kepada Dion.

"Aku harus gimana ya, Apa aku minta maaf Saja Sama Tuan Dion. Atau aku Berhenti kerja Saja." Gumam Caca.

Setelah melihat Dion Keluar dari Kamarnya Caca Pergi Mengikuti Dion Hingga Ke Halaman Rumah.

"Tuan. Maafkan saya tuan," Ucap Caca Memohon Pada pemuda itu

Akan tetapi Dion Sama Sekali tidak mempedulikannya.

"Apa Tuan Tidak bisa memaafkan Saya? Kenapa Tuan Sangat Marah sama Saya. Memangnya Saya Punya Banyak salah Sama Tuan Ya?"

"Kamu Nanya?? apa salah kamu. Kesalahannya Adalah Kamu terlalu kepedean! Bentak Dion Lalu Mendorong Caca Hingga Terjatuh Ke tanah

"Rasain kamu. makanya jangan Sekali-kali Mencari masalah Sama Aku." Geram Dion lalu ia segera masuk ke dalam Mobilnya

Gadis itu hanya Menatap Mobil yang Sudah Meninggalkan Halaman Rumah itu. Ia Merasa Sangat Tidak di hargai oleh Anak Dari pemilik Rumah Tempat ia Bekerja.

Episodes
1 Ep 01: Mencari Pekerjaan
2 Ep 02: Mendapatkan pekerjaan
3 Ep 03: Kedatangan Anak Bos
4 Ep 04: Bos tampan yang Galak
5 Ep 05: Rencana Perjodohan
6 Ep 06: Pergi Ke kampung
7 Ep 07: Bertemu Sahabat lama
8 Ep 08: Rencana pernikahan
9 Ep 09: Menunggu Caca
10 Ep 10: Hari pernikahan
11 Ep 11: Kamar pengantin
12 Ep 12: Mantan pacar Dion Tinggal Serumah dengan Caca
13 Ep 13: Kedapatan bersama Wanita lain
14 Ep 14: Kehilangan Segalanya
15 Ep 15: Mengajak Dion Pulang ke rumah
16 Ep 16: Salah Menduga
17 Ep 17: Sebuah Rencana
18 Ep 18: Menyatakan cinta
19 Ep 19: Pengakuan Dion
20 Ep 20: Meminta maaf pada kedua orangtuanya
21 Ep 21: pagi yang Indah
22 Ep 22: Caca sakit
23 Ep 23: Merasa bosan
24 Ep 24: Takut gemuruh
25 Ep 25: Pesan Dari kirana
26 Ep 26: Kesalapahaman
27 Ep 27: Jalan-jalan Ke pasar
28 Ep 28: Kecewa
29 Ep 29: Permasalahan Di antara Dion Dan Caca
30 Ep 30: Kembali ke Kampung
31 Ep 31: Menyusul Istrinya ke kampung
32 Ep 32: Kabar bahagia
33 Ep 33: Ngidam
34 Ep 34: Masih Ngidam
35 Ep 35: Sebuah Rencana Dari Kirana.
36 Ep 36: Naik Ke atas pohon
37 Ep 37: Lelaki Suruhan kirana
38 Ep 38: Kebaikan Caca.
39 Ep 39: Mencari Leon.
40 Ep 40: Jalan-jalan ke luar kota
41 Ep 41: Merasa bahagia
42 Ep 42: Mencari Dion
43 Ep 43: Meninggalkan Apartemen
44 Ep 44: Ingin Tinggal di kampung saja.
45 Ep 45: Tidak Bisa Tidur
46 Ep 46: Hari yang Melelahkan.
47 Ep 47: Perubahan Dion.
48 Ep 48: Tiba-tiba mules.
49 Ep 49: Bayi Yang tampan.
50 Ep 50: Kembali ke Rumah Yanto.
51 Ep 51: Tidak Bisa Tidur
52 Ep 52: Tak sadarkan Diri
53 Ep 53: Kesedihan Dion
54 Ep 54: Khawatir dengan keadaan istrinya.
55 Ep 55: kembali ke rumah Besar
56 Ep 56: Bertemu kirana
57 Ep 57: Hadia pertama
58 Ep 58: Meminta maaf.
59 Ep 59: Perasaan dito
60 Ep 60: Kebencian Siska
61 Ep 61: Kadatangan wanita lain
62 Ep 62: Masala baru
63 Ep 63: Sebuah rencana
64 Ep 64: Kembali ke kampung
65 Ep 65: Mengajak Kerjasama
66 Ep 66: Merasa takut
67 Ep 67: Mengkhawatirkan Anaknya
68 Ep 68: Kecurigaan Yudianto
69 Ep 69: Sebuah rencana
70 Ep 70: Ancaman Mila
71 Ep Ep 71: Meminta bantuan dion
72 Ep 72: Rencana Dito
73 Ep 73: Rencana Dito Berhasil
74 Ep 74: Hilang kabar
75 Ep 75: Mencari Dito
76 Ep 76: Mencari teman lama
77 Ep 77: Kehilangan istri dan anaknya
78 Ep 78: Merasa bersalah
79 Ep 79: Bertemu Caca.
80 Ep 80: Menemukan Istri Majikannya
81 Ep 81: Bertemu kembali dengan Istrinya
82 Ep 82: Hilang ingatan
83 Ep 83: Menjenguk Kirana
84 Ep 84: Menghilang Tanpa kabar
85 Ep 85: Pulau yang indah
86 Ep 86: Merasa Kesal
87 Ep 87: Ikut ke kota
88 Ep 88: Di usir Dari rumah majikannya
89 Ep 89: Merasa bingung
90 Ep 90: Di ajak ke kantor
91 Ep 91: Ulang Tahun Putranya
92 Ep 92: Pembantu yang mencurigakan
93 Ep 93: Kembali ke rumah
94 Ep 94: Merasa kehilangan
95 Ep 95: Pura-pura Miskin
96 Ep 96: Rencana Stefan dan caca
97 Ep 97: Pemuda bersama caca
98 Ep 98: Sebuah penghianatan
99 Ep 99: Wanita kedua
100 Ep 100: Menunggu dion
101 Ep 101: Kecewa
102 Ep 102: Bertemu Anaknya
103 Ep 103: Merasa Marah
104 Ep 104: Bermain bersama
105 Ep 105: Bertemu Sahabat lama
106 Ep 106: Kemarahan dion
107 Ep 107: Ancaman perceraian
108 Ep 108: Kedatangan tamu Penting
109 Ep 109: kerja sama yang baik
110 Ep 110: Masih Cinta
111 Ep 111: Kepergian Dion
112 Ep 112: Rencana Dion
113 Ep 113: Kemarahan Dion
114 Ep 114: Kejahatan Nita.
115 Ep 115: Rencana Caca
116 Ep 116: Kebohongan Kinan
117 Ep 117: Kecemburuan Dion.
118 Ep 118: Perjalanan Jauh
119 Ep 119: Tempat Tinggal Bima
120 Ep 120: Penyesalan Bima
121 Ep 121: Tertidur Nyenyak
122 Ep 122: Pagi yang indah
123 Ep 123: Kedatangan Tamu
124 Ep 124: Pindah rumah
125 Ep 125: Cuaca Yang Dingin
126 Ep 126: Mencemaskan Orang Tuanya.
127 Ep 127: Mencemaskan Dion
128 Ep 128: Mencari Dion
129 Ep 129: Berhasil meloloskan Diri
130 Ep 130: Permintaan Yudianto
131 Ep 131: Keseriusan Dion
132 Ep 132: Di ajak Ke pabrik
133 Ep 133: Keliling pabrik
134 Ep 134: Meminta maaf
135 Ep 135: Keanehan pada caca
136 Ep 136: Mengikuti kemauan Caca
137 Ep 137: Mencari Istrinya
138 Ep 138: Ceo Bima Sakti
139 139: Pertemuan Heru dan Saudaranya
140 Ep:140: Kebahagiaan Keluarga Pranata.
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Ep 01: Mencari Pekerjaan
2
Ep 02: Mendapatkan pekerjaan
3
Ep 03: Kedatangan Anak Bos
4
Ep 04: Bos tampan yang Galak
5
Ep 05: Rencana Perjodohan
6
Ep 06: Pergi Ke kampung
7
Ep 07: Bertemu Sahabat lama
8
Ep 08: Rencana pernikahan
9
Ep 09: Menunggu Caca
10
Ep 10: Hari pernikahan
11
Ep 11: Kamar pengantin
12
Ep 12: Mantan pacar Dion Tinggal Serumah dengan Caca
13
Ep 13: Kedapatan bersama Wanita lain
14
Ep 14: Kehilangan Segalanya
15
Ep 15: Mengajak Dion Pulang ke rumah
16
Ep 16: Salah Menduga
17
Ep 17: Sebuah Rencana
18
Ep 18: Menyatakan cinta
19
Ep 19: Pengakuan Dion
20
Ep 20: Meminta maaf pada kedua orangtuanya
21
Ep 21: pagi yang Indah
22
Ep 22: Caca sakit
23
Ep 23: Merasa bosan
24
Ep 24: Takut gemuruh
25
Ep 25: Pesan Dari kirana
26
Ep 26: Kesalapahaman
27
Ep 27: Jalan-jalan Ke pasar
28
Ep 28: Kecewa
29
Ep 29: Permasalahan Di antara Dion Dan Caca
30
Ep 30: Kembali ke Kampung
31
Ep 31: Menyusul Istrinya ke kampung
32
Ep 32: Kabar bahagia
33
Ep 33: Ngidam
34
Ep 34: Masih Ngidam
35
Ep 35: Sebuah Rencana Dari Kirana.
36
Ep 36: Naik Ke atas pohon
37
Ep 37: Lelaki Suruhan kirana
38
Ep 38: Kebaikan Caca.
39
Ep 39: Mencari Leon.
40
Ep 40: Jalan-jalan ke luar kota
41
Ep 41: Merasa bahagia
42
Ep 42: Mencari Dion
43
Ep 43: Meninggalkan Apartemen
44
Ep 44: Ingin Tinggal di kampung saja.
45
Ep 45: Tidak Bisa Tidur
46
Ep 46: Hari yang Melelahkan.
47
Ep 47: Perubahan Dion.
48
Ep 48: Tiba-tiba mules.
49
Ep 49: Bayi Yang tampan.
50
Ep 50: Kembali ke Rumah Yanto.
51
Ep 51: Tidak Bisa Tidur
52
Ep 52: Tak sadarkan Diri
53
Ep 53: Kesedihan Dion
54
Ep 54: Khawatir dengan keadaan istrinya.
55
Ep 55: kembali ke rumah Besar
56
Ep 56: Bertemu kirana
57
Ep 57: Hadia pertama
58
Ep 58: Meminta maaf.
59
Ep 59: Perasaan dito
60
Ep 60: Kebencian Siska
61
Ep 61: Kadatangan wanita lain
62
Ep 62: Masala baru
63
Ep 63: Sebuah rencana
64
Ep 64: Kembali ke kampung
65
Ep 65: Mengajak Kerjasama
66
Ep 66: Merasa takut
67
Ep 67: Mengkhawatirkan Anaknya
68
Ep 68: Kecurigaan Yudianto
69
Ep 69: Sebuah rencana
70
Ep 70: Ancaman Mila
71
Ep Ep 71: Meminta bantuan dion
72
Ep 72: Rencana Dito
73
Ep 73: Rencana Dito Berhasil
74
Ep 74: Hilang kabar
75
Ep 75: Mencari Dito
76
Ep 76: Mencari teman lama
77
Ep 77: Kehilangan istri dan anaknya
78
Ep 78: Merasa bersalah
79
Ep 79: Bertemu Caca.
80
Ep 80: Menemukan Istri Majikannya
81
Ep 81: Bertemu kembali dengan Istrinya
82
Ep 82: Hilang ingatan
83
Ep 83: Menjenguk Kirana
84
Ep 84: Menghilang Tanpa kabar
85
Ep 85: Pulau yang indah
86
Ep 86: Merasa Kesal
87
Ep 87: Ikut ke kota
88
Ep 88: Di usir Dari rumah majikannya
89
Ep 89: Merasa bingung
90
Ep 90: Di ajak ke kantor
91
Ep 91: Ulang Tahun Putranya
92
Ep 92: Pembantu yang mencurigakan
93
Ep 93: Kembali ke rumah
94
Ep 94: Merasa kehilangan
95
Ep 95: Pura-pura Miskin
96
Ep 96: Rencana Stefan dan caca
97
Ep 97: Pemuda bersama caca
98
Ep 98: Sebuah penghianatan
99
Ep 99: Wanita kedua
100
Ep 100: Menunggu dion
101
Ep 101: Kecewa
102
Ep 102: Bertemu Anaknya
103
Ep 103: Merasa Marah
104
Ep 104: Bermain bersama
105
Ep 105: Bertemu Sahabat lama
106
Ep 106: Kemarahan dion
107
Ep 107: Ancaman perceraian
108
Ep 108: Kedatangan tamu Penting
109
Ep 109: kerja sama yang baik
110
Ep 110: Masih Cinta
111
Ep 111: Kepergian Dion
112
Ep 112: Rencana Dion
113
Ep 113: Kemarahan Dion
114
Ep 114: Kejahatan Nita.
115
Ep 115: Rencana Caca
116
Ep 116: Kebohongan Kinan
117
Ep 117: Kecemburuan Dion.
118
Ep 118: Perjalanan Jauh
119
Ep 119: Tempat Tinggal Bima
120
Ep 120: Penyesalan Bima
121
Ep 121: Tertidur Nyenyak
122
Ep 122: Pagi yang indah
123
Ep 123: Kedatangan Tamu
124
Ep 124: Pindah rumah
125
Ep 125: Cuaca Yang Dingin
126
Ep 126: Mencemaskan Orang Tuanya.
127
Ep 127: Mencemaskan Dion
128
Ep 128: Mencari Dion
129
Ep 129: Berhasil meloloskan Diri
130
Ep 130: Permintaan Yudianto
131
Ep 131: Keseriusan Dion
132
Ep 132: Di ajak Ke pabrik
133
Ep 133: Keliling pabrik
134
Ep 134: Meminta maaf
135
Ep 135: Keanehan pada caca
136
Ep 136: Mengikuti kemauan Caca
137
Ep 137: Mencari Istrinya
138
Ep 138: Ceo Bima Sakti
139
139: Pertemuan Heru dan Saudaranya
140
Ep:140: Kebahagiaan Keluarga Pranata.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!