...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Iya Ara, namanya itu Bian."
"Aku pernah dengar nama itu, hanya saja aku tidak begitu mengenalnya. Mungkin karena kami tidak satu angkatan juga." jelas ku.
"Bisa jadi sih,"
"Tadinya aku mau nitip salam sama dia." lanjut Yoga.
"Ah bisa aja, tapi kalau aku ketemu sama dia.Itu juga aku tidak janji,"
Yoga hanya tersenyum mendengar balasan ku.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Tidak terasa minggu sorenya aku kembali ke Jakarta sendirian. Karena Ola sendiri dia mendadak masih punya acara dengan keluarganya.
Sesampainya di Jakarta,aku langsung memesan taksi online di depan stasiun untuk mengantar aku sampai ke kosan baru ku.
Hanya butuh waktu sekitar 15 menitan jarak dari stasiun dengan menggunakan taksi.Mungkin karena ini masih hari minggu kost nya masih sepi,karena sebagian penghuninya masih belum kembali.
Tapi ternyata pas aku naik ke lantai atas,aku sangat kaget karena mendapati Bian tengah duduk di depan nomor B1 sambil memainkan HP nya.
"Lah, kok dia bisa ada di sini?" tanya ku dalam hati.
Aku sempat berniat untuk kembali ke lantai bawah,namun urung aku lakukan karena Bian sudah terlanjur melihat ke arah ku.
"Kamu......" ucapnya tampak kaget.
"Kenapa?" tanya ku.
"Kamu kost di sini juga? Perasaan kemarin-kemarin aku tidak melihat kamu di sini."
Aku pun melangkahkan kaki ku menuju ke kamar ku.
"Iya aku baru saja masuk beberapa hari yang lalu. Tapi memang baru hari ini aku baru bisa untuk menempatinya." jelas ku.
"Oh gitu, ya udah silahkan masuk. Takutnya kamu mau istirahat,"
Dia pun berdiri dan langsung masuk ke kamarnya yang tepat berada di samping kamar ku.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Malamnya saat aku tengah membereskan barang-barang ku ke dalam lemari dan menatanya,tiba-tiba saja ada seseorang yang mengetuk pintu kamar ku.
"Iya sebentar,"
Aku langsung mengehentikan aktivitasku dan membuka pintunya.
"Ola....!" seru ku.
"Aku pikir siapa,biasanya kamu ngetuk pintu sambil memanggil nama ku."
"Aku sengaja,tadinya aku bermaksud untuk ngerjain kamu."
"Ih apaan sih,"
"Eh iya,nih kebetulan tadi aku beli M*D saat perjalanan ke sini." ucapnya sambil memberikan satu bungkus makanannya pada ku.
"Ya ampun,makasih ya."
"Aku malah ngerepotin kami malah,"
"Ngerepotin gimana sih? Tadi tuh,orang tua aku sengaja beli lebih supaya bisa berbagi juga sama kamu katanya." jelas Ola.
"Sekali lagi makasih ya,"
"Iya sama-sama."
"Ya udah kalau gitu aku mau balik lagi ke kamar ku. Aku harus bereskan dulu barang-barang aku,kalau aku diam kan yang ada nggak bakalan beres."
"Ya udah, aku juga bentar lagi mau siap-siap untuk istirahat."
"Dah......"
Ola pun langsung balik kembali ke kamarnya yang berada tepat di samping sisi kanan kamar ku.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Paginya saat aku tengah menghangatkan nasi dan ayam pemberian Ola semalam,aku di buat kaget oleh kehadiran seorang laki-laki yang tampak jauh lebih dewasa di banding aku. Dia menenteng panci berukuran kecil dan gelas di tangannya.
"Pagi....." ucapnya sambil tersenyum.
"Pagi juga," balasku.
"Anak kost baru yah?"
"Iya,"
"Soalnya saya baru pertama kali lihat."
"Iya kak,saya baru masuk jum'at minggu kemarin."
"Oh gitu,"
"Perkenalkan saya Dimas, saya tinggal di kamar B2. Senang bisa bertemu dengan kamu," ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
"Cassandra,panggil saja Ara." balas ku sambil membalas uluran tangannya.
"Panggilan nama yang lucu,kamu pasti sekolah di SMA harapan Kasih 3 yah?"
"Lah kok kakak bisa tahu?"
"Bisa di lihat dari seragam sekolah yang kamu kenakan."
"Ah iya......" balas ku malu.
Aku sampai tidak sadar kalau aku sudah menggunakan seragam sekolah ku. Pantas saja dia tahu,padahal aku sudah merasa pede duluan.
Tanpa terasa kami berdua pun mengobrol banyak hal,sampai tidak terasa kopi yang di buat oleh kak Dimas pun sudah jadi. Dia pun berpamitan untuk kembali ke kamarnya. Dari pembicaraan tadi,ternyata dia merupakan seorang guru pengajar atau dosen di salah satu Universitas yang cukup terkenal di Jakarta.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Ara......." ucap Ola sedikit berbisik.
"Apa?"
"Tadi pas di kost an, aku tidak sengaja aku melihat kamu tengah mengobrol dengan seorang cowok yang terlihat cukup dewasa gitu. Siapa dia?"
"Sejak kapan kamu kenal sama dia? Setahu aku kan kita berdua baru aja masuk,tapi aku lihat kamu tampak akrab mengobrol sama dia." lanjut Ola.
"Ah itu,namanya Dimas. Aku juga tidak sengaja ketemu sama dia,kebetulan tadi pas aku hangatkan makanan pemberian kamu semalam itu,ya akhirnya terjadi begitu saja. Kami malah nyambung dan ngobrol banyak hal." jelas ku.
"Dia anak kuliah apa gimana?"
"Bukan,katanya dia mengajar di Universitas Tri S***i."
"Dosen?" tanya Ola kembali.
"Bisa di bilang seperti itu,"
"Wah, bagus dong.Pepet lah Ara, terlebih lagi dia sudah terbilang mapan dan punya karir yang cukup baik."
"Ih apaan sih Ola, kamu kira aku apaan." timpal ku.
"Tapi bener ih, kalau cari cowok tuh bagusnya yang umurnya jauh di atas kita. Dan yang terpenting dia sudah mapan pula."
"Ya ampun Ola, kayak kamu pacaran sama yang umurnya jauh di atas kamu aja."
"Ya emang enggak sih, hanya saja orang tua aku pernah bilang seperti itu."
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Saat jam istirahat,hari ini aku dan Lukas sengaja jajan ke kantin sekolah. Karena memang warung di belakang sekolah yang biasa kami datangi tutup hari ini,jadi mau tidak mau aku dan Lukas harus pergi ke kantin.
Ola sendiri dia sudah pergi lebih dulu,karena tadi dia bantuin Rara membawa buku ke perpustakaan.
Meskipun aku sebelumnya pernah jajan ke kantin sekolah,tapi aku cukup terkejut melihat keadaan kantin sekolah siang ini.
Biasanya aku tidak perlu berdesakan dengan siswa yang lain,tapi sekarang aku harus rela berdesakan untuk mendapatkan makanan untuk aku makan siang ini.
"Ara......" ucap Ola yang langsung menarik ku dari kerumunan.
"Ola, kamu kok malah menarik ku sih? Aku lagi antri untuk membeli batagor."
"Tidak usah,aku sudah membelikannya untuk kamu. Sebaiknya kita duduk yuk," ajaknya.
Aku sempat terdiam karena tidak mengerti dengan apa yang di katakan oleh Ola barusan. Aku pun akhirnya mengikutinya dari belakang dengan bingung.
"Tara......" ucapnya sambil menunjukan beberapa makanan yang sudah tertata di atas meja.
"Lah kok bisa?"
"Bisa dong,"
"Kebetulan kan,tadi aku keluar lebih dulu di banding kamu sama Lukas." lanjutnya.
"Iya sih, tapi kan......"
"Udah sebaiknya kamu duduk sekarang,aku mau cari Lukas dulu." ucapnya langsung pergi meninggalkan aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments