...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Bian pun langsung keluar dari ruang guru lebih dulu dengan setengah berlari.
"Ara......!" seru bu Widya yang baru saja masuk.
"Eh bu, ini bukunya sudah aku simpan di sini." ucap ku sambil menunjukan tumpukan buku yang tadi aku bawa.
"Ara,ibu lihat tadi kamu tengah berbicara dengan Bian. Kamu kenal sama dia?"
"Ah itu, tadi kak Bian membantu aku untuk membawa bukunya ke sini."
"Ah seperti itu,"
"Ya sudah bu,kalau begitu saya permisi."
"Oh iya,makasih ya Ara. Kamu sudah bantu ibu kali ini,"
"Sama-sama bu,"
Setelah berpamitan pada bu Widya, aku pun langsung kembali ke kelas.Di tengah perjalanan aku melihat siswa kelas XII tengah main basket di lapangan.
"Jago-jago juga yah mereka," gumam ku.
Selang beberapa saat aku pun melanjutkan kembali langkah ku menuju kelas.Namun tidak sengaja aku malah ter tubruk bola basket yang tadi di mainkan oleh siswa-siswa tadi.
"Heh kamu, lempar dong itu bolanya ke sini." ucap salah seorang dari mereka.
"Ambil saja sendiri,lagian salah siapa." ucap ku pelan.
"Eh malah diam,cepat lempar bolanya." teriaknya kembali.
"Udahlah Yuda, ambil saja sama kamu." ucap salah satu temannya.
Cowok bernama Yuda pun berdesis kesal dan berlari menuju ke arah ku.
"Kamu anak mana sih? Rese banget." ucapnya sambil mengambil bolanya.
"Apaan kali,nggak jelas......"
Aku pun langsung berbalik arah dan melanjutkan kembali langkah ku yang sempat terhenti.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sesampainya di kelas,Lukas tengah nongkrong di depan kelas dengan teman yang lainnya.
"Ara, kamu dari mana aja? Tadi Ola nyariin kamu." ucap Lukas.
"Ya darimana lagi,kan kamu tahu tadi aku di minta bantu sama bu Widya untuk bawain buku ke ruangan guru." jelas ku.
"Ya iya aku tahu. Perasaan lama aja,"
"Perasaan kamu aja kali,"
Aku pun langsung masuk ke Kelas untuk menghampiri Ola yang mungkin sudah menunggu ku.
"Hai......"
Ola pun langsung terbangun dari duduknya,dia tengah fokus dengan HPnya dan duduk di bagian paling belakang.
"Ya ampun Ara,kamu dari mana aja? Lama banget sih."
"Iya deh maaf,"
"Ini aku mau kasih tahu kamu, aku sudah dapat nomor dari pemilik kosan yang akan kita sewa nanti.''
"Apa katanya?" tanya ku.
"Katanya kita di minta ke sana sore ini,kebetulan kamar yang tersisa itu cuma tinggal 3 lagi. Takutnya keburu ada yang isi," lanjut Ola.
"Ya kalau begitu kita harus secepatnya ke sana. Nanti kalau tidak keburu ada yang isi,"
"Untung kita tadi udah pinjam motornya Lukas." timpal Ola.
"Apa? Kok kalian bawa-bawa nama aku?"
"Ini kita kan nanti sore mau lihat kondisi kosan yang mau kita sewa. Kata yang punya nya,kamarnya itu tinggal 3 kamar lagi,kalau kita nggak buru-buru isi takutnya nanti keburu ada orang lain yang isi." jelas Ola.
"Ah seperti itu,aku kira apa."
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sorenya sekitar jam setengah 3, sepulang sekolah aku langsung menuju tempat kos nya langsung bersama Ola dengan mengendarai sepeda motor milik Lukas.
Kami hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja untuk sampai ke tempat kosnya. Ternyata kosnya itu terdiri dari dua lantai dan jumlahnya ada 23 pintu.
Sedangkan kamar yang masih kosong itu berada di lantai 2.
Awalnya aku dan Ola mengira yang punya kos nya itu tinggal di sana. Tapi ternyata yang punya nya itu tinggal di tempat yang lumayan jauh dari kosan. Sedangkan kosannya sendiri di tungguin oleh bapak tua bernama pak Yudi.
"Nah ini kamar yang masih kosongnya," ucap pak Yudi sambil membuka pintu kamarnya.
Kamarnya sendiri tidak begitu luas namun cukup buat tinggal sendirian. Kamarnya sendiri sudah di lengkapi fasilitas kasur,lemari,meja rias sekaligus bisa di gunakan untuk di jadikan meja belajar juga. Ada juga TV dan ada AC nya pula,kondisinya pun terlihat masih bagus dan baru.
"Ini bangunannya masih baru ya pak?" tanya ku.
"Iya de,mungkin ada sekitar satu tahun setengah."
"Pantas saja,bisa di lihat dari kondisinya yang masih bersih dan bagus." timpal Ola.
"Kalau boleh tahu,ade sekolah di mana?" tanya pak Yudi.
"Harapan Kasih 3, pak."
"Oh gitu, kebetulan sekali mayoritas penghuni di sini kebanyakan sekolah di sana juga."
"Siapa pak? Barangkali saya tahu." timpal Ola.
"Mas Fahrul,mas Eko,mas Alex,mas Faris dan masih banyak lagi.Ada beberapa juga saya lupa namanya,tapi setahu saya mereka sekolah di sekolahan Harapan Kasih 3. " jelas pak Yudi.
"Lah pak,banyakan penghuni cowoknya dong."
"Tidak juga,campur aja mba. Di lantai ini ada mba Syahnaz tapi dia kerja di salah satu bank di sini. Memang kebanyakan penghuni perempuan itu di lantai satu,tapi kebanyakan dari mereka sudah pada bekerja bukan sekolahan." jelas pak Yudi.
"Tapi memang kalau di lantai ini baru mba Syahnaz saja,itu juga baru masuk sekitar bulan kemarin. Masih baru," lanjut pak Yudi.
"Ah seperti itu,"
Aku dan Ola pun melihat seisi ruangan itu dan mengecek bagian kamar mandinya. Aku sendiri sudah merasa cocok dan tertarik untuk tinggal di kos ini.
"Gimana?" bisik Ola.
"Kalau aku sih tertarik,kamu gimana?" tanya ku balik.
"Sama aku juga."
"Ya udah kalau seperti itu,langsung kita pesan saja. Takutnya keburu ada yang isi nantinya,besok baru kita pindahan ke sini."
Setelah menimbang-nimbang sambil melihat kamar yang satunya lagi,kami pun memutuskan untuk memilih kamar nomor B6 dan B7. Aku sendiri memilih untuk pilih kamar B6 yang tadi lebih dulu di perlihatkan oleh pak Yudi.
"Ya sudah kalau begitu,mba nya bisa langsung bicara sama bu Kasih selaku pemilik dari kosan ini.Kalau saya hanya sekedar penunggu kosan di sini saja." jelas pak Yudi.
"Oh iya pak,saya paham."
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sepulang dari mengantarkan motor ke tempatnya Lukas,kami berdua langsung balik ke kosan sementara kami untuk menyicil packing barang kami masing-masing.
Untungnya aku sendiri belum membawa barang begitu banyak.Aku hanya membawa untuk keperluan sekolah ku saja dan beberapa pasang pakaian ganti.
Aku dan Ola sama-sama sibuk di kamar kami masing-masing untuk membereskan barang kami. Sampai-sampai kami berdua baru sadar kalau hari sudah malam dan aku sendiri sudah merasa lapar.
Aku pun langsung menuju kamarnya Ola untuk mengajaknya beli makan di luar. Seperti biasa kami sering beli nasi goreng langganan kami yang mangkal di depan kosan kami yang sekarang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments