...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
"Ola......." panggil ku di ambang pintu.
Ternyata Ola tengah rebahan sambil memainkan HP nya.
"Kenapa Ara?"
"Aku lapar,gimana kalau kita beli nasi goreng yang di depan itu?"
"Kedengarannya bagus." timpalnya.
Kami pun langsung bersiap untuk menuju gerbang depan dimana tempat tukang nasi goreng jualan.
Sesampainya di tukang nasi gorengnya,kami tidak sengaja melihat kak Bian dan satu temannya yang tengah menikmati nasi goreng sambil fokus mengobrol.
"Eh bukannya itu kak Bian bukan sih?" tunjuk Ola.
"Mana aku tahu," timpal ku pura-pura tidak mengenalnya.
"Iya itu kak Bian, aku sempat di tunjukkan oleh Vanessa beberapa waktu yang lalu. Katanya dia salah satu cowok yang banyak di gemari di sekolahan." jelas Ola.
"Masa sih? Kok aku belum pernah mendengarnya."
"Yah kamu,belum tentu juga kamu kenal dengan cowok di kelas kita juga. Apalagi tahu cowok lain selain di kelas kita." timpal Ola.
"Ya udah ah,kita nggak usah makan nasi goreng aja kali ini. Kita mending cari makanan yang lain saja." ajak ku.
"Lah kenapa? Bukannya ini kesempatan bagus buat kita bisa kenalan sama kak Bian."
"Ya ampun Ola, apaan sih kamu.Kamu nggak ingat sama Gian?"
Gian sendiri merupakan pacarnya Ola sejak dari kelas satu SMP. Hanya saja sekarang Gian bersekolah di luar kota karena dia mendapatkan beasiswa pelatihan untuk masuk sekolah bulu tangkis yang berada di kota Malang. Paling dua minggu sekali atau sebulan sekali dia baru balik ke Depok dan baru bisa bertemu dengan Ola.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Paginya kami menitipkan barang-barang milik aku dan Ola pada penjaga kosan yang sekarang. Supaya nanti pulang sekolah kami bisa langsung membawanya langsung ke tempat baru sebelum kami pulang ke Depok.
Sesampainya di sekolah,Hari ini merupakan hari terakhir di minggu ini kami masuk sekolah. Kebetulan minggu kemarin kami mendapatkan tugas dan hari ini harus di kumpulkan. Kami pun langsung mengumpulkan tugas seperti biasanya di meja ketua kelas Farel.
"Untung saja semalam aku ingat kalau hari ini ada tugas,coba aja kalau aku lupa. Pastilah hari ini aku bakal dapat hukuman." bisik Ola.
"Lah kamu,kayak biasanya suka rajin aja. Biasanya kan kamu suka ngerjain tugasnya mendadak di sekolah." timpal Lukas yang menguping pembicaraan kami berdua.
"Ih Lukas apaan sih,rese kali."
Setelah tugasnya berhasil di kumpulkan,kami pun langsung bersiap untuk mengikuti pelajaran hari ini dengan semangat karena besok aku libur.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sepulang sekolah kami langsung mengambil barang-barang kami berdua dengan menggunakan taksi online yang aku pesan saat pulang sekolah tadi.
Sesampainya di kosan baru, aku dan Ola langsung menarik barang-barang kami menuju ke lantai dua.
Karena koper ku ukurannya jauh lebih besar di bandingkan miliknya Ola,aku sempat kesulitan untuk membawanya ke lantai atas. Sampai akhirnya ada seorang laki-laki yang membantu aku untuk membawakan koper ku sampai ke lantai 2.
"Makasih mas,"
"Sama-sama,"
"Kalian baru pindah yah?" tanyanya.
"Iya mas," timpal Ola.
"Oh gitu, semoga kalian betah kos di sini yah."
"Oh iya,kenalkan saya Faiz. Kebetulan saya juga kos di sini di kamar B3." ucapnya.
"Oh gitu ya kak, senang juga bisa berkenalan dengan kakak." ucap Ola langsung mengulurkan tangannya.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Setelah berkenalan dengan kak Faiz, aku dan Ola langsung menuju kamar kami masing-masing untuk menyimpan barang kami. Karena habis ini kami berdua harus langsung menuju stasiun supaya tidak ketinggalan kereta.
"Ya ampun akhirnya aku bisa pulang juga," ucap Ola sambil menghela nafas.
"Ya ampun,baru juga minggu kemarin kita pulang."
"Ya aku kangen aja sama masakan rumah buatan ibu ku. Kalau di sini kan paling-paling kita cuma makan mie atau enggak nasi goreng." timpal Ola.
"Ya mau gimana lagi,namanya juga anak rantau."
Sesampainya di stasiun aku dan Ola langsung mencetak tiketnya yang sudah kami pesan lewat online.
"Eh iya, tadi kalau nggak salah pas di lantai dua itu ada dapurnya bukan?"
"Iya," balas ku.
"Nah,berarti kita bisa dong bawa bahan makanan atau makanan yang bisa di frozen."
"Ya bisa aja,nanti kita tinggal bawa aja."
"Iya ah,nanti aku minta ibu buat makanan untuk aku bawa ke sini." ucap Ola senang.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Sesampainya di rumah,aku langsung di sambut oleh bunda yang sudah menunggu aku di teras depan rumah.
"Bunda......!" seru ku.
"Ara......" bunda langsung beranjak dari tempat duduknya.
Aku langsung memeluk bunda,karena meskipun baru minggu kemarin aku bertemu dengan bunda,tapi rasanya aku sudah merasa kangen sama belau.
"Ya udah yuk,kita masuk. Bunda sudah masakin makanan kesukaan kamu." ajak bunda.
"Rendang ayam bukan?"
"Iya, apalagi memangnya....." balas bunda.
Tanpa menunggu lama,aku langsung menuju ruang makan untuk makan malam bersama bunda. Sedangkan ayah,kebetulan beliau belum pulang dari kerjaannya di luar kota.
"Gimana,apa kamu sudah dapat kosan yang baru?" tanya bunda.
"Sudah bunda, letaknya tidak begitu jauh juga dari sekolahan. Aku bisa jalan kaki dari sana,lumayan kan."
"Syukurlah kalau kamu udah dapat,sama Ola juga kan?"
"Tentu saja,sama siapa lagi."
"Kosan yang baru ini terbilang komplit fasilitasnya. Aku tinggal bawa baju aja,kalau masalah barang-barang yang aku perlukan semuanya sudah tersedia di sana."
"Yang lebih bagus lagi,di sana ada dapurnya dan mesin cuci juga.Lumayankan bunda,jadinya aku bisa berhemat."
"Bagus dong, jadinya kamu kan bisa lebih mandiri."
"Ih bunda mah,aku kan udah mandiri sejak lama. Kok gitu sih ngomongnya,"
"Becanda sayang,janganlah marah. Bunda hanya becanda saja sama kamu nak," ucap bunda sambil tersenyum.
Aku pun menikmati menu makan malam yang di buatkan bunda khusus untuk aku.
Setelah makan malam,aku langsung menuju ke kamar ku yang berada di lantai 2. Aku langsung bersiap untuk mandi dan istirahat setelah melakukan perjalanan yang cukup melelahkan.
Aku pun sempat menyempatkan untuk memilih beberapa pakaian yang akan aku bawa ke Jakarta minggu sore nanti.
...¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶ ¶...
Paginya saat aku turun ke bawah untuk sarapan pagi. Ternyata ayah sudah datang dan tengah menikmati secangkir kopi di meja makan.
"Pagi sayang......!" seru ayah.
"Pagi ayah, kapan ayah sampai? Semalam pas aku datang ayah belum ada."
"Semalam sekitar jam 11 malam,tadinya memang ayah berniat untuk pulang pagi ini. Tapi beruntungnya ada rekan kerja ayah yang pulang lebih dulu,jadinya ayah pulang bareng sama dia." jelas ayah.
"Oh gitu,pantas saja."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments