Kesan Pertama

Liburan telah usai, tak banyak yang Nadira lakukan bersama Kayla, selain menghabiskan waktu hanya berdiam diri di rumah.

Seperti biasa Nadira menunggangi motornya untuk sampai ke sekolah. Juga kayla yang sudah mengambil posisi duduk di belakang Nadira dengan berpegangan kepada sahabatnya itu.

"Ayok, berangkat." Ucap Kayla penuh semangat. Mengawali hari baru setelah liburan panjangnya.

"Nad, bukannya itu mobil Liam?" Unjuk Kayla kepada Mobil yang ada di depannya.

Perlahan mobil merah di depan Nadira memperlambat lajunya. Kemudian mensejajarkan dengan motor yang di naiki Nadira.

Liam menurunkan kaca jendela mobilnya, menoleh kearah Nadira sambil tetap fokus menyetir.

"Pagi Nad." Sapanya dengan berteriak menembus suara bising kendaraan sekitarnya.

Bukan Nadira yang girang mendaptkan sapaan dari Liam melainkan Kayla yang terus menepuk pundak Nadira agar Ia menoleh membalas sapaan Liam.

Namun bukan Nadira namanya jika tak abai kepada Liam. Nadira justru menarik tuas gas motornya untuk mendahului Liam.

"Ah...Nadira, sampai kapan loe akan seperti ini terus?" Tanya Kayla dengan kesal.

"Selamanya." Jawab Nadira singkat dan jelas.

Kayla hanya menelan ludah mendengar jawaban dari sahabatnya. kemudian melangkah masuk ke area sekolah.

"Kay, ribu-ribut apa sih?" Tanya Nadira yang melihat beberapa teman-temannya berkerumun sedang membicarakan sesuatu yang menarik.

"Oohh itu Nad ada guru baru pengganti bu Diana." Jawab Kayla santai. Kayla sudah tahu sebelum liburan, bahwa bu Diana akan cuti melahirkan, dan sudah pasti akan ada guru pengganti.

"Lo memang tahu segala hal ya Kay." Puji Nadira begitu duduk di kursinya.

Kayla sudah berkali-kali memergoki ketua kelasnya memperhatikan Nadira. dan saat ini ia juga mendapti hal yang sama.

"Nad, Ketua kelas kita oke juga tuh." Ucap Kayla yang membuat Nadira melirik kearah laki-laki yang duduk tak jauh dari tempatnya.

"Eemmm.... gimana ya..." Ucap Nadira memegangi dagunya. " Ribet Kay, gue gak mau punya pacar satu kelas. Duh... kalau lagi ribut pasti suasana kelas jadi nggak asik."

"Aarrgghh... alasan doang itu mah. Dari pada lo jomblo terus Nad. Atau Liam aja, coba lo kasih kesempatan buat dia." Usul Kayla lagi, kayla hanya ingin Nadira menghabiskan waktunya untuk banyak hal, bukan hanya berdiam diri di rumah dengan para pria drakornya.

Namun lagi-lagi Nadira menggelengkan kepalanya.

"No. gue gak ada perasaan apapun untuk liam,Kay gue itu pengen ngerasain cinta yang sebenarnya. lo ngertikan apa yang gue maksud?" Nadira membayangkan suatu saat ada seseorang yang bisa membuat hatinya berdebar.

"Coba aja dulu, lumayankan buat antar jemput dan pastinya menghemat uang saku." Jelas Kayla lagi.

"Ini nih, kalau yang otaknya udah terkontaminasi duit." Jawab Nadira mencengkram kepala kayla.

"Ssstttt... guru baru datang." Suara teriakan salah satu teman sekelas Nadira yang memberitahukan kedatangan guru baru ke kelasnya.

Semua Siswa nampak menantikan detik demi detik sebelum sang guru melewati pintu kelasnya.

"Selamat pagi semuanya." Sapa guru laki-laki yang baru saja berdiri tepat di depan para murid, membuat decak kagum karena ternyata guru mereka masih sangatlah muda.

Nadira yang sedari tadi hanya menunduk bersikap acuh, akhirnya mengangkatkan kepalanya, karena berkali-kali Kayla menyiku dirinya.

"Ganteng banget Nad." Ucap Kayla dengan berbisik.

"Apa hanya gue yang menanggapinya biasa saja." Tanya hati Nadira saat menyisir keseluruh sudut, mlihat semua teman-teman yang sangat antusias menyambut guru barunya itu.

"Biasa saja kay." Jawab Nadira menanggapi ucapan sahabatnya.

Dapat di akui bahwa guru barunya memang terlihat masih muda, Namun Nadira ingin pengganti bu Diana bukan hanya unggul dalam tampang, tapi caranya dalam mengajar, karena itu yang di butuhkan Nadira untuk memperbaiki Nilai pelajaran Matematikanya.

"Perkenalkan Nama saya Sandy Hardiansyah, saya menggantikan bu Diana untuk mengajar pelajaran matematika sampai beliau menyelsaikan cutinya." Ucap sang guru menuliskan namanya di papan tulis. Juga ia menjelaskan tentang aturan di dalam pengajarannya.

"Cukup menarik." Seru Nadira masih berbicara dengan dirinya sendiri.

"Nad, gue pasti akan unggul di mata pelajaran pak sandy." Ucap Kayla yang masih tak berkedip memandangi sang guru.

"Semoga ya kay." Ejek Nadira menahan tawanya, kemudian Kayla berdecih karena Nadira sama sekali tak mendukungnya.

...****************...

Diperjalanan pulang sekolah, kayla tak habis habisnya membahas tentang pak sandy, entah berita dari mana, dengan sekejap Kayla sudah mendaptkan banyak informasi tentang pak sandy.

"Kay, ternyata pak sandy belum menikah, dan dia masih jomblo." Ucapnya dengan sangat senang.

"Terus, kenapa? lo mau macarin dia? Rico mau lo buang kemana?" Nadira dengan malas menanggapi ucapan Kayla.

"Bukan gue, tapi lo Nad. siapa tau lo mau coba pengalaman baru gitu. pacarin guru kita." Ucap Kayla, yang langsung mendapatkan cubitan dari Nadira.

"Aw..." Kayla memekik, merasakan sakit di pahanya.

"Jangan aneh-aneh kay, gue gak tertarik sama sekali." Jelas Nadira.

"Oke, tapi gak usah nyubit juga Nad, sakit tau." Keluh Kayla, mengusap pahanya yang terasa panas.

Sesampainya di rumah, Nadira segera menuju kamarnya, menyiman tas sekolahnya, kemudian membaringkan tubuhnya di atas kasur, tak lupa ia menyalakn AC di kamarnya, karena merasa gerah setelah mengendari motor di siang hari yang sangat terik.

Nadira kembali mengingat ucapan Kayla yang tidak masuk akal tadi. Seorang guru dan murid, itu sangat konyol. dan juga sangat tidak pantas.

"Kayla memang gila." Ucapnya sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

Namun jika di lihat dari cara mengajarnya, Nadira memang sangat tertarik, bahkan dia mengerti dengan semua yang di jelaskan tadi. Mungkin kali ini dia akan unggul di pelajaran matematika.

...****************...

Hari ini Nadira sangat bersemangat, jam pelajaran pertamanya adalah matematika, tak pernah ia merasa seperti ini sebelumnya. Dan ternyata tak hanya dirinya, teman-temannya pun merasakan hal yang sama, terlihat di wajah mereka yang sangat antusis tak sabar menunggu bel tanda masuk berbunyi.

"Daya tarik pak sandy memang top." Ucap kayla saat melihat suasan kelas di pagi hari yang penuh semangat.

Ternyata bukan mata pelajaran yang di nantikan, melainkan sang guru yang mereka nanti.

"Nad, ternyata lo juga menantikan pak sandi, apa lo sudah memikirkan usulan gue kemarin?" Kayla pikir Nadira sama dengan teman-temannya yang lain. menunggu sang guru yang menjadi favorite semua siswi di sekolahnya.

"Apaan sih Kay, cara mengajarnya yang gue suka." Jawab Nadira menjelaskan apa yang membuatnya bersemangat hari ini.

"Iya gue tau, tapi coba deh lo perhatikan juga mukanya, badannya, uh... sempurna banget Nad." Ucap Kayla begitu menghayati bercerita tentang fisik gurunya.

Nadira tak mau ambil pusing, dengan berdebat di moodnya yang sedang baik. lantas ia hanya mengiyakan apa yang sahabatnya ucapkan.

"Iya, bawel." Aura segera duduk dan membuka buku pelajarannya, karena sebentar lagi jam pelajaran pertamanya di mulai.

Seperti termakan omongannya sendiri, Aura melihat penampilan Sandy yang berbeda hari ini dan itu sampai membuat dirinya tak berkedip saat melihat sang guru.

Semula Nadira acuh terhadap rupa juga penampilan Pak sandy, kini kepalanya seperti benang kusut yang memikirkan perbedaan pak Sandy di hari ini dengan kemarin.

Episodes
1 Menunggu Waktu
2 Berkunjung
3 Kesan Pertama
4 Sisi Lain
5 Perasaan Aneh
6 Kesempatan 3 Bulan
7 Sebuah Kotak
8 Jawaban
9 Cemburu
10 Momen langka
11 Mulai Nyaman
12 Keterbukaan
13 Resah
14 Merindu Lagi
15 Semester Awal
16 Bimbang
17 Pelukan Lelaki Lain
18 Kebohongan pertama
19 Hubungan Rumit
20 Ketakutan
21 BALI
22 Sembunyi Lagi
23 Waktu dan Tempat yang Salah
24 Putus atau Terus
25 Keputusan Bodoh
26 Mencari
27 Sebuah Lamran
28 Meminta Restu
29 Restu
30 Menyusun Rencana
31 Mencari Pengalihan
32 Mimpi Aneh
33 Melangkah Maju
34 Hari Pernikahan
35 Honeymoon
36 Rasa Sakit
37 Pertengkaran Pertama
38 Memilih Pergi
39 Menyembuhkan Luka
40 Uluran Tangan
41 Jatuh Sakit
42 Draft
43 Awal Baru
44 Gugatan
45 Pengaruh Baik
46 KARIR
47 DIRA (Nadira)
48 Pesta
49 Kesempatan
50 Cantik, tapi Berbahaya
51 Langkah Awal
52 Senja di Tepi Pantai
53 HINA
54 Terbangun di Sisimu
55 Akibat Hari Kemarin
56 Orang yang Sama
57 Peresmian Nadvilla
58 Bertemu Kembali
59 Janji
60 Sinyal Aneh
61 Hamil
62 Hanya Ingin Kamu
63 Sebuah Artikel
64 Penanganan Pertama
65 Saran yang Sama
66 Terulang Lagi
67 Apa Kamu Mencintainya?
68 Mengakhiri yang Tidak Bermula
69 Bertolak Belakang
70 Mencoba Berdamai
71 REUNI
72 TERSUDUT
73 Sandaran Hati
74 Tak Ingin Melepaskan
75 Cemburu
76 Mulai Jatuh Cinta
77 Hari Pernikahan
78 Kembali Bekerja
79 Pertemuan Tak Terduga
80 Sebatas Teman
81 AKU ADA
82 Hati yang Retak
83 Masa Depan
84 Hamil...?
85 Titipan Tuhan
86 Bukan Obsesi
87 Kabar Kehamilan Nadira
88 Trauma
89 Pemilik Sesungguhnya
90 Bukan Sekedar Peringatan
91 Alasan di Balik Sikap
92 Hanya Bersembunyi
93 Semua Ada Alasannya
94 Kehadirannya Selalu Ada
95 Akhir dan Awal
96 Semakin Mendekat
97 Merestui
98 Perdebatan
99 Gangguan Sandy
100 Mengubah Rencana Awal
101 Tak Berujung
102 Ucapan Tulus
103 Kedamaian
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Menunggu Waktu
2
Berkunjung
3
Kesan Pertama
4
Sisi Lain
5
Perasaan Aneh
6
Kesempatan 3 Bulan
7
Sebuah Kotak
8
Jawaban
9
Cemburu
10
Momen langka
11
Mulai Nyaman
12
Keterbukaan
13
Resah
14
Merindu Lagi
15
Semester Awal
16
Bimbang
17
Pelukan Lelaki Lain
18
Kebohongan pertama
19
Hubungan Rumit
20
Ketakutan
21
BALI
22
Sembunyi Lagi
23
Waktu dan Tempat yang Salah
24
Putus atau Terus
25
Keputusan Bodoh
26
Mencari
27
Sebuah Lamran
28
Meminta Restu
29
Restu
30
Menyusun Rencana
31
Mencari Pengalihan
32
Mimpi Aneh
33
Melangkah Maju
34
Hari Pernikahan
35
Honeymoon
36
Rasa Sakit
37
Pertengkaran Pertama
38
Memilih Pergi
39
Menyembuhkan Luka
40
Uluran Tangan
41
Jatuh Sakit
42
Draft
43
Awal Baru
44
Gugatan
45
Pengaruh Baik
46
KARIR
47
DIRA (Nadira)
48
Pesta
49
Kesempatan
50
Cantik, tapi Berbahaya
51
Langkah Awal
52
Senja di Tepi Pantai
53
HINA
54
Terbangun di Sisimu
55
Akibat Hari Kemarin
56
Orang yang Sama
57
Peresmian Nadvilla
58
Bertemu Kembali
59
Janji
60
Sinyal Aneh
61
Hamil
62
Hanya Ingin Kamu
63
Sebuah Artikel
64
Penanganan Pertama
65
Saran yang Sama
66
Terulang Lagi
67
Apa Kamu Mencintainya?
68
Mengakhiri yang Tidak Bermula
69
Bertolak Belakang
70
Mencoba Berdamai
71
REUNI
72
TERSUDUT
73
Sandaran Hati
74
Tak Ingin Melepaskan
75
Cemburu
76
Mulai Jatuh Cinta
77
Hari Pernikahan
78
Kembali Bekerja
79
Pertemuan Tak Terduga
80
Sebatas Teman
81
AKU ADA
82
Hati yang Retak
83
Masa Depan
84
Hamil...?
85
Titipan Tuhan
86
Bukan Obsesi
87
Kabar Kehamilan Nadira
88
Trauma
89
Pemilik Sesungguhnya
90
Bukan Sekedar Peringatan
91
Alasan di Balik Sikap
92
Hanya Bersembunyi
93
Semua Ada Alasannya
94
Kehadirannya Selalu Ada
95
Akhir dan Awal
96
Semakin Mendekat
97
Merestui
98
Perdebatan
99
Gangguan Sandy
100
Mengubah Rencana Awal
101
Tak Berujung
102
Ucapan Tulus
103
Kedamaian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!