Berkunjung

Suasana Riuh dari para siswa yang baru saja berhamburan keluar saat bel tanda pulang sekolah terdengar, termasuk Nadira dan juga Kayla terlihat memegangi kepala mereka yang merasa pusing setelah mengerjakan ujian mata pelajaran matematika.

"Sumpah, soal tadi nggak ada satu pun yang gue jawab dengan benar." Gerutu Nadira yang kesal karena yang ia pelajari tidak ada di soal ujian tadi.

Mereka sedang di hadapi dengan ujian akhir semester ganjil, dan pelajaran matematika adalah kelemahan mereka bahkan semua teman-teman sekelasnya.

"Ah, gue nggak percaya. tadi loe fokus banget ngerjain soalnya." Sanggah Kayla, karena saat di kelas tadi beberpa kali dirinya memberi kode kepada Nadira untuk menanyakan jawabannya, namun Nadira tak menoleh sedikitpun.

Nadira terkekeh karena mengingat saat kejadian yang kayla maksud, ia memang sengaja tidak merespon kode dari sahabatnya itu. "Gue harap bu Diana diganti aja." Ucapnya. Nadira tidak menyukai cara bu Diana dalam mengajar, yang sangat membosankan.

"Hai kalian, bagaimana ujian tadi?" Terdengar seseorang bertanya dari arah belakangnya. Nadira menautkan keningnya saatiam sudah tiba tepat di sebelahnya.

"Lumayan lah kak." Jawab kayla. Dia yakin Nadira tidak akan menjawab pertanyaan Liam.

Liam melirik Nadira yang tak merespon pertanyaan darinya. Namun ia sudah terbiasa dengan itu. "Rencana liburan kemana?" Tanyanya lagi ke arah Nadira.

Lagi-lagi Kayla yang menjawab alih-alih Nadira, karena sudah pasti Nadira mengabaikan Liam lagi, karena Nadira terlihat sudah menujukan wajah kesalnya. "Kita di rumah aja kak."

"Baiklah, sampai jumpa." Ucap Liam menghentikan langkahnya, membiarkan Nadira dan Kayla terus berjalan menjauhi dirinya. Dia hanya mengulum senyum, membuang napasnya yang terasa berat.

"Nad kok lo diem aja?" Tanya Kayla karena Nadia hanya diam menanggapi pertanyaan Liam tadi.

"Lo tau kan, cewek nya Liam buas semua. Kalau mereka lihat, Bisa-bisa gue habis di terkam mereka." Jawab Nadira dengan terkekeh memeragakan ciri khas auman singa.

Nadira tidak ingin berurusan dengan para kakak kelas yang dulu pernah menegurnya karena dekat dengan liam.

...****************...

Seperti malam minggu biasanya, Nadira hanya akan rebahan di tempat tidurnya, dengan tayangan drakor yang selalu setia menemaninya.

tok...tok...tok...

Pintu terbuka dari arah luar.

"Gue jalan dulu ya, bareng Riko." Ucap Kayla kepada Nadira yang sedang asik dengan televisinya.

Nadira tak menoleh dan bahkan tak menjawab, dia hanya mengisyaratkan dengan lambaian tangannya.

Kayla kemudian menutup pintu kamar Nadira kembali.

"Donat kay..." Teriak Nadira begitu pintu tertutup. Dan Kayla hanya tersenyum saat mendengarnya. Dia sudah menebak Nadira akan meminta di bawakan donat kesukaannya.

Nadira kemudian beranjak dari tempat tidur, kemudian menyibakan sedikit gordeng kamarnya untuk melihat Kayla.

Ada perasaan iri karena sahabatnya sudah memiliki kekasih, sementara dirinya masih saja jomblo. karena jika mereka sama-sama memiliki pasangan pasti mereka akan double date.

"Dan aku cuma punya kamu." Unjuknya kepada televisinya yang sedang menayangkan pria tampan di drakor pilihannya.

Kemudian Nadira kembali merebahkan dirinya di atas kasur dan memeluk bantal guling kesayangannya.

Nadira terpaksa menekan tombol pause saat bel rumahnya berbunyi dan itu tidak mungkin Kayla, karena kayla baru saja pergi, ia pun bergegas keluar dari kamarnya untuk membukakan pintu.

"Kak Liam, ada apa?" Tanya Nadira terkejut, karena ternyata tamu malamnya adalah Liam sang kakak kelas.

"Boleh aku masuk?" Tanya Liam dengan sangat tegang, ini kali pertama dirinya mendatangi rumah seorang perempuan.

"Bbbooleh..." Jawab Nadira canggung. Nadira berurusan baik menyambut tamunya, namun dia juga bingung dengan kedatangan Liam yang mendadak.

"Maaf ya Nad, ban mobilku kempes, sekarang ada di bengkel depan. Jadi aku terpikirkan rumah kamu ini." Alasan Liam. Kebetulan Ada bengkel mobil besar dekat rumah Nadira.

"Ooohh... iya, aku ambil minum dulu." Nadira hendak beranjak untuk mengambilkan minum.

"Tidak usah repot-repot." Cegah Liam.

Namun Nadira harus mengontrol dirinya dari keterkejutan yang Liam buat. Nadira tidak mendengarkan ucapan Liam, dia segera pergi kearah dapurnya.

Nadira berusaha mengambil napasnya dalam, lalu menghembuskannya. Ia lakukan itu berulang-ulang kali.

Tak hanya Nadira, Liampun merasa gugup dia berkali-kali merubah posisi duduknya sampai ia kembali duduk dengan rapi saat Nadira keluar membawakan nampan berisikan satu gelas air untuk dirinya.

"Kak Liam bisa duduk santai disini sampai mobilnya selesai." Ucap Nadira sambil memberikan minumannya.

"Terimakasih Nad."Ucap Liam dengan senyuman lebarnya.

"Kamu sendirian aja? Kayla mana?" Tanya Liam membuka pembicaraan agar tak terlihat canggung.

"Dia pergi dengan pacarnya." Jawab Nadira singkat.

"Terus kamu tidak pergi juga?" Tanya Liam lagi.

"Aku? aku tidak punya pacar." Jawab Nadira begitu saja. Kemudian Nadira terdiam dia merasa salah memberi jawaban kepada Liam.

"Maksudnya aku hanya ingin di rumah saja." Nadira meralat jawabannya.

Liam berusaha menahan senyumnya, ternyata selama ini ia benar, bahwa Nadira belum memiliki siapapun di sisinya.

"Kenapa kita tidak pergi keluar juga? mobilku sebentar lagi selesai." Ajak Liam, dia sangat berharap Nadira akan menyetujui pergi dengannya.

"Eemm...." Nadira masih menimbang-nimbang ajakan Liam. "Mungkin lain kali saja." Jawab Nadira menolak ajakan Liam.

Kecewa, itu yang di rasakan Liam, namun bisa berdua seperti ini saja sudah ia syukuri.

"Baiklah, sepertinya mobilku sudah selesai. Terimakasih Nad." Ucap Liam berpamitan.

Nadira mengantarkan Liam sampai keluar rumah, ia merasa tidak enak hati menolak ajakan Liam, sudah sering ia menolak apapun yang Liam tawarkan. Tapi ia mengagap itu hal benar yang lakukan. Ia tak ingin ada rumor aneh di sekolah.

...****************...

"Nad, ini Donat pesenan lo" Teriak Kayla saat tiba di rumah.

Nadira segera keluar dari kamarnya mengambil donat di meja makan. Lalu ia duduk bersila di atas kursi.

"Tadi Liam datang." Ucap Nadira membuat Kayla tersedak.

"Terus, dia ngapain kesini?" Tanya Kayla dengan penasaran, Keyla berharap Nadira mau sedikit membuka hatinya kepada Liam yang selama ini sudah berusaha mendekati Nadira.

"Dia cuma nunggu mobilnya di bengkel depan." Nadira masih datar saja membahas Liam.

"Kenapa lo gak peka sih Nad? itu cuma alasan aja. sampai kapan lo akan mengabaikan Liam terus?" Gemas Kayla kepada sahabatnya yang selalu saja tak mengagap Liam.

"Lo tau Liam kay, sekolah saja di buat main-main, apa lagi cewek."

"Gak ada sangkut pautnya Nad." kayla menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan sahabatnya yang tidak masuk akal.

Nadira sadar bahwa Liam mendekatinya dengan tujuan, Liam sering memperhatikannya bahkan beberapa kali Liam selalu baik kepadanya, tapi tetap saja hatinya tidak merasakan apapun. Bersama Liam tidak pernah ada getaran cinta ataupun getaran aneh lainnya. Melainkan selalu kesal karena selalu saja dapat sasran dari lirikan sinis bahkan teguran langsung dari para pengagum Liam.

Episodes
1 Menunggu Waktu
2 Berkunjung
3 Kesan Pertama
4 Sisi Lain
5 Perasaan Aneh
6 Kesempatan 3 Bulan
7 Sebuah Kotak
8 Jawaban
9 Cemburu
10 Momen langka
11 Mulai Nyaman
12 Keterbukaan
13 Resah
14 Merindu Lagi
15 Semester Awal
16 Bimbang
17 Pelukan Lelaki Lain
18 Kebohongan pertama
19 Hubungan Rumit
20 Ketakutan
21 BALI
22 Sembunyi Lagi
23 Waktu dan Tempat yang Salah
24 Putus atau Terus
25 Keputusan Bodoh
26 Mencari
27 Sebuah Lamran
28 Meminta Restu
29 Restu
30 Menyusun Rencana
31 Mencari Pengalihan
32 Mimpi Aneh
33 Melangkah Maju
34 Hari Pernikahan
35 Honeymoon
36 Rasa Sakit
37 Pertengkaran Pertama
38 Memilih Pergi
39 Menyembuhkan Luka
40 Uluran Tangan
41 Jatuh Sakit
42 Draft
43 Awal Baru
44 Gugatan
45 Pengaruh Baik
46 KARIR
47 DIRA (Nadira)
48 Pesta
49 Kesempatan
50 Cantik, tapi Berbahaya
51 Langkah Awal
52 Senja di Tepi Pantai
53 HINA
54 Terbangun di Sisimu
55 Akibat Hari Kemarin
56 Orang yang Sama
57 Peresmian Nadvilla
58 Bertemu Kembali
59 Janji
60 Sinyal Aneh
61 Hamil
62 Hanya Ingin Kamu
63 Sebuah Artikel
64 Penanganan Pertama
65 Saran yang Sama
66 Terulang Lagi
67 Apa Kamu Mencintainya?
68 Mengakhiri yang Tidak Bermula
69 Bertolak Belakang
70 Mencoba Berdamai
71 REUNI
72 TERSUDUT
73 Sandaran Hati
74 Tak Ingin Melepaskan
75 Cemburu
76 Mulai Jatuh Cinta
77 Hari Pernikahan
78 Kembali Bekerja
79 Pertemuan Tak Terduga
80 Sebatas Teman
81 AKU ADA
82 Hati yang Retak
83 Masa Depan
84 Hamil...?
85 Titipan Tuhan
86 Bukan Obsesi
87 Kabar Kehamilan Nadira
88 Trauma
89 Pemilik Sesungguhnya
90 Bukan Sekedar Peringatan
91 Alasan di Balik Sikap
92 Hanya Bersembunyi
93 Semua Ada Alasannya
94 Kehadirannya Selalu Ada
95 Akhir dan Awal
96 Semakin Mendekat
97 Merestui
98 Perdebatan
99 Gangguan Sandy
100 Mengubah Rencana Awal
101 Tak Berujung
102 Ucapan Tulus
103 Kedamaian
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Menunggu Waktu
2
Berkunjung
3
Kesan Pertama
4
Sisi Lain
5
Perasaan Aneh
6
Kesempatan 3 Bulan
7
Sebuah Kotak
8
Jawaban
9
Cemburu
10
Momen langka
11
Mulai Nyaman
12
Keterbukaan
13
Resah
14
Merindu Lagi
15
Semester Awal
16
Bimbang
17
Pelukan Lelaki Lain
18
Kebohongan pertama
19
Hubungan Rumit
20
Ketakutan
21
BALI
22
Sembunyi Lagi
23
Waktu dan Tempat yang Salah
24
Putus atau Terus
25
Keputusan Bodoh
26
Mencari
27
Sebuah Lamran
28
Meminta Restu
29
Restu
30
Menyusun Rencana
31
Mencari Pengalihan
32
Mimpi Aneh
33
Melangkah Maju
34
Hari Pernikahan
35
Honeymoon
36
Rasa Sakit
37
Pertengkaran Pertama
38
Memilih Pergi
39
Menyembuhkan Luka
40
Uluran Tangan
41
Jatuh Sakit
42
Draft
43
Awal Baru
44
Gugatan
45
Pengaruh Baik
46
KARIR
47
DIRA (Nadira)
48
Pesta
49
Kesempatan
50
Cantik, tapi Berbahaya
51
Langkah Awal
52
Senja di Tepi Pantai
53
HINA
54
Terbangun di Sisimu
55
Akibat Hari Kemarin
56
Orang yang Sama
57
Peresmian Nadvilla
58
Bertemu Kembali
59
Janji
60
Sinyal Aneh
61
Hamil
62
Hanya Ingin Kamu
63
Sebuah Artikel
64
Penanganan Pertama
65
Saran yang Sama
66
Terulang Lagi
67
Apa Kamu Mencintainya?
68
Mengakhiri yang Tidak Bermula
69
Bertolak Belakang
70
Mencoba Berdamai
71
REUNI
72
TERSUDUT
73
Sandaran Hati
74
Tak Ingin Melepaskan
75
Cemburu
76
Mulai Jatuh Cinta
77
Hari Pernikahan
78
Kembali Bekerja
79
Pertemuan Tak Terduga
80
Sebatas Teman
81
AKU ADA
82
Hati yang Retak
83
Masa Depan
84
Hamil...?
85
Titipan Tuhan
86
Bukan Obsesi
87
Kabar Kehamilan Nadira
88
Trauma
89
Pemilik Sesungguhnya
90
Bukan Sekedar Peringatan
91
Alasan di Balik Sikap
92
Hanya Bersembunyi
93
Semua Ada Alasannya
94
Kehadirannya Selalu Ada
95
Akhir dan Awal
96
Semakin Mendekat
97
Merestui
98
Perdebatan
99
Gangguan Sandy
100
Mengubah Rencana Awal
101
Tak Berujung
102
Ucapan Tulus
103
Kedamaian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!