Lila segera turun dari mobilnya dan menatap gedung di hadapannya. Club ternama dan terbesar di Negara N yang sudah mendapat surat izin operasi. Lila menatap gedung itu kini menjadi ragu tapi karena rasa penasarannya tinggi sehingga untuk pertama kalinya dalam hidupnya di usianya yang 23 tahun dia menginjakkan kakinya di tempat haram ini.
Begitu masuk dia langsung di suguhkan dengan suasana mewah dan khas club pada umumnya dan bau alkohol mulai tercium. Lila semakin masuk ke dalam dan kini dia bisa melihat adegan prime time 18:21 di sana. Di mana ada yang saling berpelukan, berciuman dan berdansa serta ada juga yang berpesta alkohol.
Lila melihat pemandangan yang menurutnya baru itu sedikit mengalami cultus shock karena tidak percaya di negaranya yang menjunjung tinggi nilai agama bisa ada tempat seperti ini, “Nona, selamat datang di Club Having Fun!” sambut pelayan menyambut kedatangan Lila.
Lila pun hanya mengangguk saja sambil mengamati berbagai orang di sana yang dia tahu pasti bukan berasal dari keluarga sembarangan karena club itu hanya bisa di datangi oleh kaum elit, “Nona, apa pelanggan baru di sini?” tanya pelayan tadi.
Lila pun mengangguk saja, “Kalau begitu, apa anda ingin membuat kartu member agar nanti ketika datang lagi kesini anda langsung di layani dan juga mendapatkan potongan harga.” Tawar pelayan itu.
Lila menggeleng, “Gak usah.” Jawabnya. Pelayan itu pun hanya mengangguk saja.
Lila berjalan menuju bar di mana ada beberapa orang sedang duduk di sana, dia mencari kursi paling sudut dan duduk, “Mau pesan apa nona?” tanya seorang bartender.
“Mau jus saja.” jawab Lila.
Bartender itu pun tersenyum, “Apa anda baru pertama kali kesini?” tanya Bartender itu.
Lila menggeleng, “Saya sudah biasa kok ke tempat ini.” jawab Lila cepat namun dengan nada gugup.
Bertender itu kembali tersenyum, “Anda gak bisa bohong nona. Anda baru datang ke sini karena jika memang anda sudah pernah ke tempat ini maka anda pasti tidak akan memesan jus karena itu tidak tersedia di tempat ini. Ini adalah bar nona yang hanya menjual minuman beralkohol saja.” jelas bartender itu.
Lila pun menunduk malu lalu dia kembali mengangkat kepalanya dan menatap bartender itu dengan sinis, “Emang kenapa jika saya baru pertama kali datang ke tempat ini? Emang itu jadi masalah? Sudahlah saya pesan alkohol. Berikan apa saja apapun jenis alkohol saya akan meminumnya.” Ucap Lila terpancing emosi.
Bertender itu pun hanya mengangguk lalu segera mengambilkan alkohol dengan kadar rendah karena bagaimana pun dia tahu bahwa gadis muda di hadapannya ini pasti baru pertama kali minum alkohol dan itu akan jadi masalah nanti.
Lila mulai menikmati alkohol yang di berikan oleh bartender itu. Segelas sudah habis dan dia meminta di tambah lagi.
“Alkohol satu.” Ucap seseorang yang baru saja datang dan duduk kursi yang hanya berjarak satu kursi dari Lila. Tapi hal itu tidak mengganggu Lila sama sekali karena dia fokus dengan gelas ketiganya.
Bartender yang melayani Lila pun segera melayani tamu barunya itu. Lain dengan alkohol rendah yang dia berikan kepada Lila. Tidak untuk pria di hadapannya itu dia memberikan alkohol dengan kadar tinggi. Melvin yah laki-laki itu tidak lain adalah Melvin langsung meneguk alkohol yang berikan oleh bartender, “Segelas lagi.” Ucap Melvin.
Bartender itu pun mengangguk dan segera mengambilkan segelas lagi dan lagi-lagi Melvin meneguknya dengan cepat dan minta tambah lagi lalu meneguknya lagi. Tepat tiga gelas yang masuk ke tubuhnya, Melvin sudah merasa oleng namun dia tetap meminta segelas lagi, “Lagi!” ucap Melvin pandangannya mulai kabur.
“Segelas lagi.” Ucap Lila untuk gelas ke empatnya juga. Lila juga sudah merasakan pusing dan pandangannya mulai kabur. Dia menatap kepada pria yang hanya berjarak satu kursi darinya itu. Mata mereka beradu tapi karena efek kabur yang di timbulkan oleh alkohol yang mereka minum sehingga hanya buram yang terlihat.
Bartender itu pun segera meletakkan gelas untuk pesanan Lila dan Melvin. Untuk gelas ke empat mereka sudah mulai pelan tapi tetap menghabiskannya dan menambah lagi. Tepat gelas kelima Lila sudah mengaku kalah. Dia segera mengeluarkan kartu di dompetnya dengan susah payah dan memberikannya kepada bartender. Setelah kartu di kembalikan oleh bartender dia pun menyimpannya di dompet dan dia berjalan keluar sambil pontang panting karena mabuk. Sepertinya tingkat toleransi alkoholnya kurang mana di tambah ini juga adalah pengalaman pertamanya mengonsumsi alkohol.
Melvin yang juga sudah menghabiskan gelas kelimanya pun segera membayar karena dia sudah merasa sang pusing dan kepalanya mulai nyut-nyutan. Setelah membayar dia pun segera keluar dengan langkah khas mabuk. Dia menuju mobilnya dan melajukannya menuju hotel terdekat karena rasanya dia ingin muntah saat ini.
Sekitar 10 menit kemudian dia akhirnya tiba di hotel tapi begitu hendak keluar mobil dia mendengar suara dengkuran di belakang bangku belakang. Melvin pun melihat ke belakang tapi sekali lagi pandangannya buran. Melvin segera turun lalu dia membuka pintu belakang mobilnya dan menarik dengan kasar siapa yang sudah masuk ke mobilnya dengan sembarangan, “Siapa kau? Kenapa ada di mobilku?” ucap Melvin mencoba memfokuskan pandangannya namun efek alkohol itu sangat berpengaruh tinggi hingga pandangannya tetap buram.
Lila yang terbangun melihat sekeliling tapi masih saja buram, dia melihat orang di hadapannya, “Daddy!” panggilnya lalu Lila mulai mengalungkan tangannya di leher Melvin yang dia anggap daddynya seolah meminta di gendong.
Melvin menolak sebelumnya dan hendak mendorong gadis yang memeluknya itu tapi terhenti begitu satu kecupan mendarat di pipinya, “Daddy, aku merindukanmu. Kenapa kau pergi meninggalkanku.” Racau Lila lalu kembali hendak mengecup pipi laki-laki yang dia anggap sebagai daddynya namun kecupan itu justru mendarat tepat di bibir Melvin.
Melvin yang merasakan sesuatu yang kenyal menyentuh bibirnya pun akhirnya hasratnya naik dan menahan tengkuk gadis yang menciumnya dan akhirnya ciuman dalam dan panas pun terjadi di antara dua orang yang tidak saling mengenal itu.
Melvin sudah tidak bisa mengendalikan hasratnya segera menggendong Lila masuk ke hotel dan Lila pun hanya pasrah saja. Tidak lama mereka sudah di kamar hotel dan Melvin segera meletakkan Lila yang ada dalam gendongannya ke ranjang lalu segera mencium bibir Lila kembali dan ciuman itu semakin panas hingga akhirnya malam itu Melvin dan Lila terlibat one night stand dengan orang tidak mereka kenal satu sama lain.
Singkat cerita, tepat pukul tiga pagi Lila terbangun dan seketika sadar dengan apa yang sudah terjadi. Dia menatap tubuhnya yang tidak memakai sehelai benang pun dan di sampingnya ada laki-laki yang sedang membelakanginya juga sama tidak memakai apapun.
Lila segera bangun dengan cepat sambil menahan perih, kini dia sudah tahu apa yang sudah terjadi. Lila ingin menagis dan merutuki kebodohannya tapi semua sudah terlanjur dengan cepat Lila memakai pakaiannya yang untung masih bisa di pakai itu. Lila segera keluar dengan membawa semua barang miliknya tanpa melihat siapa pria yang sudah tidur dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 305 Episodes
Comments
etihajar
bego bgtt s kmu Lila pke acara mabok sgla
2023-08-20
0