Jatuh Cinta Oleh Kehangatan Pria Lain
RRRRIINNGG! RRRING!
Kirana tiba-tiba dibangunkan oleh getaran handphone miliknya. hari sudah menunjukkan pukul 06:04 pagi, Kirana Sebenarnya masih ingin berlama-lama di atas kasurnya namun kewajiban nya membuat ia mengurungkan niat itu, kewajiban itu adalah membuatkan sarapan untuk Suaminya (Adit Putra).
Perlahan Kirana bangun dan meregangkan tubuhnya, setelah merapikan Kasurnya ia langsung keluar dari Kamarnya menuju Dapur
Kirana memakai celemek nya dan memulai memasak hidangan untuk Adit.
Kirana Rasa Adit akhir-akhir ini pemarah mungkin karena semua tekanan dari pekerjaan. Kirana berharap ini membuatnya merasa lebih baik, Kirana tersenyum dan terus memasak. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan membuat sarapan. Setelah semuanya selesai Adit pun keluar kamar, Kirana memberikannya Senyuman manis.
"Selamat pagi Adit, apakah kamu lapar? Aku sudah membuatkan sarapan," Ujar Kirana. Tersenyum lembut
"Tidak, terima kasih, aku akan makan makanan dalam perjalanan ke sana saja," Ujarnya tanpa mendongak dari memperbaiki jasnya.
Kirana menunduk merasa sedih.
"Apa dia tidak suka masakannya? Mungkin aku koki yang buruk. Itu mungkin salah satu alasan mengapa dia akan repot-repot berhenti di suatu tempat untuk membuang-buang uang, terutama ketika aku membuat begitu banyak makanan!" Batin Kirana sedih
"Oh, oke," Ujar Kirana masih menunduk. Adit akhirnya berhenti memperbaiki jasnya dan menatap Kirana untuk pertama kalinya hari ini.
"Yah, aku mungkin harus pergi," Ujarnya sambil meraih kunci dan dompetnya.
"Oh ya, maaf, aku yakin kamu akan terlambat sekarang karena aku menahan mu," Ujar Kirana sakit hati.
Adit mulai berjalan menuju pintu tanpa memikirkan perasaan Kirana Namun tiba-tiba ia berhenti dan berbalik.
"Oh, dan Kirana satu hal lagi," Ujarnya Sejenak Hingga membuat Kirana merasa sangat bahagia,
"mungkin dia akan mendoakan ku semoga sukses di tempat kerjaku hari ini!" Batin Kirana sambil tersenyum karna mengingat Adit tidak pernah melakukannya.
"Iya," Ujar Kirana tersenyum.
"Apakah kamu tidak akan terlambat bekerja hari ini?" dia bertanya dengan nada tanpa emosi. Lilin kecil harapan Kirana tiba-tiba ditiup.
"Tentu saja, dia akan menanyakan itu. Kenapa dia ingin aku beruntung? Dia tidak melakukannya sama sekali dalam 3 bulan ini!" Batin Kirana lirih
"Oh Ah iya, aku mungkin akan terlambat hari ini," Ujar Kirana pelan. Masih sedikit kecewa karena Adit tidak mendoakannya semoga berhasil,
"Baiklah kalau begitu aku akan keluar sekarang," Ujarnya. Kemudian dia berbalik dan berjalan keluar. Tanpa memperdulikan Kirana yang masih berdiam kaku
"Kirana menghela nafas, sepertinya semua masakan ini sia-sia. Aku kehilangan nafsu makan, sebaiknya aku membungkus semua makanan ini dan membersihkannya!" Ujar Kirana pelan
"Yah, mungkin dia hanya lupa!" Batin Kirana Mencoba berpikir positif dan bersikap tenang.
Kirana melihat jam sudah pukul 07.00. Lebih baik ia bersiap-siap atau ia akan benar-benar terlambat bekerja. Kirana dengan cepat pergi ke atas kamarnya dan memulai menghias dirinya.
Di depan Cermin rias Kirana mengambil sehelai rambutnya dan melihat tekstur nya yang sangat halus,
"persis seperti ibuku!" Ujar Kirana tersenyum.
Kirana mengganti pakaiannya dengan blus berkancing putih sederhana dan rok hitam yang panjangnya 1 inci melewati lututnya. Kirana memakai flat hitamnya dan melihat dirinya di cermin setelah itu iapun mengambil tasnya dan berjalan keluar rumah.
Di luar cukup bagus dan cerah. Ini musim semi sehingga semua bunga bermekaran. Kirana memutuskan untuk berjalan ke tempat kerja karena jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah, Kirana sampai di sana tepat waktu. Kirana masuk dan berjalan menuju Mejanya. Begitu ia duduk, sahabat Kirana yang bernama Citra berjalan ke mejanya
"Hai, Kirana," Ujarnya sambil tersenyum pada kirana dan memberinya segelas kopi hangat
"Hai, Citra," Balas Kirana sambil tersenyum padanya. Citra bersandar di mejanya sambil menyeruput kopinya,
"Jadi, bagaimana kehidupan pernikahan mu?" Ujar Citra bertanya
Kirana sedikit sedih, tapi ia mencoba menyembunyikannya dan menyesap kopinya dengan pelan.
"Baik!" Ujar Kirana berbohong. Tapi tentu saja Citra tahu Kirana berbohong, itu sama sekali tidak mempan karena Kirana adalah sebuah buku terbuka yang dengan mudah orang tau isinya.
"Apakah Seburuk itu?" Ujar Citra menatap Kirana dengan simpatik.
dan Akhirnya Kirana menyerah menyembunyikan nya kepada Citra. Kirana Menghela nafas.
"jangan ingatkan aku" Ujar Kirana memperingati
"Kau harus menceraikannya," Ujar Citra tiba-tiba. Kirana sedikit kaget pada awalnya. Menceraikan Adit? Kirana dengan cepat menolak ide itu.
"Citra, kami baru saja menikah 3 bulan yang lalu," kataku tanpa memandangnya.
"Tepat Kirana, kalian berdua baru menikah 3 bulan, dia memperlakukanmu seperti orang asing yang seharusnya itu tidak terjadi, Mana ada di dunia ini pasangan seperti kalian," katanya padaku dengan wajah khawatir.
"Yah, mungkin itu hanya berlaku untuk beberapa pasangan," Ujar Kirana dengan suara penuh harap. Citra menatap Kirana selama beberapa detik,
"Kuharap Kamu benar" Ujar Citra pelan
"Kirana Lestari" Kirana mendongak dan melihat Ketua memanggilnya
"Ya Ketua," Ujar Kirana lalu tersenyum kepadanya.
"Direktur Harima ingin bertemu denganmu di kantornya," Ujarnya pada Kirana lalu pergi.
Kirana melihat kembali ke arah Citra, dia sama terkejutnya dengan Kirana
"Apa yang kamu lakukan?" Citra berbisik pelan
"Aku tidak tahu," Jawabnya lalu mulai berjalan menuju kantor Direktur
Kirana berdiri di depan pintu masuk itu, menarik napas dalam-dalam karena gugup. Apa yang Wakil ketua inginkan? Kirana harap ia tidak dipecat kalo tidak ayahnya akan kecewa padanya
Kirana mengetuk pintu itu pelan.
"masuk" Ujar Orang didalam, Kirana pun masuk dan ia melihat Direktur sedang duduk di mejanya
"Anda ingin bertemu dengan saya" Ujar Kirana pelan
"Ya Kirana, ini tentang pekerjaanmu," Ujarnya.
Benjolan kecil mulai terbentuk di tenggorokan Kirana.
"Bagaimana dengan pekerjaan saya?" Tanya Kirana
"Selamat, kamu mendapat promosi. Mulai hari ini, kamu sekarang menjadi asisten putraku dan calon presiden perusahaan ini. Annan kamu bisa masuk sekarang," Ujarnya.
Kirana berbalik dan pintu terbuka menampilkan seorang pria dengan wajah datarnya. Dia mengenakan setelan gelap juga, segala sesuatu tentang dia gelap, saat dia berjalan ke arah Kirana, ia bisa merasakan kepercayaan dirinya luntur hanya dengan aura pria itu.
Pria itu menatap Kirana, Kirana merasakan hawa dingin di punggungnya.
"dia tampan!" Batin Kirana saat pria itu mengulurkan tangannya
"Halo, namaku Annan Keanu Winata!" Ujarnya memperkenalkan diri, suaranya dalam. Kirana pun membalas tangannya, itu dingin dan besar dibandingkan dengan tangan Kirana yang kecil dan hangat.
"Halo, nama saya Kirana Lestari," Ujar Kirana tersenyum
"Senang bertemu denganmu," Ujarnya. dan tak satu pun dari mereka berpaling.
Kirana Larasati.
Annan Keanu Winata
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments