"Tuan Annan, apakah Anda lari jauh-jauh ke sini?" Ujarnya terkejut
Annan pun berdiri tegak karena tadi ia membungkuk untuk mengatur napasnya.
"Ya, tapi aku tidak keberatan, Sudah lama aku tidak Olahraga!" Ujar Annan. membuat Kirana tertawa, Annan yang baru pertama kali melihat wanita itu tertawa pun menahan senyuman nya
Annan dengan cepat memalingkan Wajahnya saat merasakan perasaannya yang aneh namun tidak berapa lama ia memalingkan wajahnya tiba-tiba di ujung sana ia melihat ada pria yang Annan yakini adalah suami dari Kirana.
Annan melihat kembali ke arah Kirana.
"Kirana kamu bilang suamimu akan terlambat kan?" Annan bertanya. Kirana terlihat bingung saat tiba-tiba pria itu menyebutkan suaminya
"Benar... dia harus bekerja lembur hari ini," Ujarnya
Tiba-tiba gadis Yang bersama suami Kirana itu berteriak kegirangan karena sesuatu yang di bisikan oleh Pria itu.
Kirana hendak berbalik untuk melihat dari mana asal suara itu berasal. Namun Annan tiba-tiba melakukan hal pertama yang ia pikirkan, tangannya secara refleks meraih Kirana dan memeluknya,
Annan meletakkan dagunya di atas kepalanya dan memeluknya erat-erat agar dia tidak berbalik. Kirana pun menegang.
"Kirana benar-benar hangat!" Batin Annan
Annan berhenti menatap Suami Kirana serta beralih menatap Kirana. Dan ternyata Kirana juga sedang menatapnya juga dengan mata Indahnya yang memesona.
DEG
Suara detak jantung Annan berdetak lebih cepat dari biasanya membuat Wajahnya bersemu mereka.
Dan perlahan tanpa ia sadari, Mereka mulai mendekat kan wajahnya satu sama lain, hingga jarak Mereka hanya beberapa sentimeter saja. Sedikit saja wajah mereka mendekat Maka Meraka pasti akan berciuman.
Dia asisten mu. Seharusnya kamu tidak sedekat ini dengan seseorang yang bekerja untuk mu Annan.!
Kirana menatap mata Annan dalam hingga ia tersadar.
"Tunggu! aku tidak bisa melakukan ini. Dia bosku dan aku sudah menikah, ini salah. Aku berhenti dan menjauh dari Annan dengan tergesa-gesa sebelum melakukan sesuatu yang mungkin akan ku sesali.!" Batin Kirana terkejut
"Te Terima kasih telah mengembalikan Po Ponselku Tuan Annan, sampai jumpa besok," Ujar Kirana cepat, saat ia berhasil mendorong badan Annan untuk menjauh
Kirana berbalik dan mulai berlari pulang, ia harus menjauh darinya. Ketika Kirana berada 3 blok jauhnya, Kirana pun berhenti dan mengatur napasnya.
"Aku tidak percaya aku hampir Berciuman dengan Tuan Annan, Ingat Kirana Kamu seorang wanita yang sudah menikah!" Gumam Kirana dengan wajah yang memerah
Kirana pun mulai berjalan pulang mencoba mengalihkan diri dari ciuman yang hampir terjadi tadi
Sambil memikirkan Apa yang akan ia masak nanti untuk mengalihkan pikirannya. Sebenarnya Memasak adalah Hobi nya.
Ketika Kirana sampai di rumah, ia mulai memasak makan malam untuk diri ku sendiri karena kemungkinan besar Adit akan makan di suatu tempat seperti biasanya ketika dia bekerja lembur.
Setelah selesai makan, Kirana mulai membersihkan rumah mengalihkan perhatiannya dari memikirkan Tuan Annan.
Setelah selesai ia pun berbaring di sofa lelah membersihkan seluruh rumah. ia mulai berpikir tentang ciuman yang hampir terjadi tadi. ia mulai bertanya-tanya apa yang akan terjadi jika mereka berciuman.
Berbagai skenario mulai terlintas di kepalanya. Apakah ia tadi akan menarik diri dan menamparnya? Itu yang biasanya terjadi di sinetron-sinetron yang pernah ia tonton.
Atau apakah Aku akan menarik diri dan lari begitu saja? Atau Apa aku akan membalas ciumannya?
Kirana mulai membayangkan bagaimana rasanya berada di lengan Tuan Annan yang kuat sambil Berciuman tanpa ada alasan.
"KIRANA!"
"AAAAH!"
Kirana berteriak dan melompat dari tempatnya di sofa. Kirana melihat ke ambang pintu dan melihat Adit suaminya berdiri di sana,
"aku sudah memanggil mu selama 5 menit"
"A adit, maaf aku tidak mendengar mu, kamu membuatku takut!" Ujar Kirana gugup seperti orang yang telah ketahuan melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ia lakukan.
Adit menatap Kirana dengan ekspresi curiga, namun dengan cepat ia merubah ekspresinya.
"Apa yang kamu lakukan? Bukankah besok kamu pergi bekerja?" Adit bertanya sambil melihat jam tangannya. ia mengecek waktu di ponselnya sudah jam 12:30
"Ahh ya aku harus tidur," Ujar Kirana dan dengan cepat pergi ke kamarnya
Kirana dan Adit tidur di kamar terpisah. Itu semua Ide Adit, Kirana tidak mempersoalkannya karena orang tuanya juga pernah tidur di kamar terpisah dari waktu ke waktu biasanya ketika mereka bertengkar...
Tapi Kirana tidak keberatan tidur di kamar terpisah. Ia pun segera mengganti piyamanya, mematikan lampu dan mencoba untuk tidur.
Kirana terbangun oleh dering teleponnya, Kirana setengah tertidur menjawabnya dan meletakkan Handphonenya di telinga.
"Ha Halo," Ujar Kirana dengan suara serak karena tiba-tiba terbangun.
"Kiranaaaaa!" Sebuah teriakan menyadarkan Kirana dari rasa kantuknya dan ia tau siapa yang memiliki suara itu
"Tiara itu kamu? ada apa kamu meneleponku?"
Kirana melihat jam digitalnya di meja samping tempat tidur yang menunjukkan baru pukul 3:30 pagi.
"JAM 3 DINI HARI!"
"Yah, Hik aku ingin kamu menjemput ku," Ujar Tiara dengan suara Mabuk.
"Tiara apa kau mabuk?"
"Tidak! Bartender bodoh itu mengatakan hal yang sama Hik dan menipuku untuk memberinya kunci mobilku"
"Bagaimana dia menipumu?"
"Dia bilang berikan aku kunci mobilmu, Hik bajingan itu! Dan caranya memanipulasi," Ujarnya marah pada bartender.
Yup Tiara mabuk, Kirana mendesah lagi.
"Di mana kau Tiara?" Ujar Kirana sambil bangun dan memakai sepatu.
"Aku berada di bar Hik keren yang baru saja dibuka di jalan Joplin" cerca nya.
"Oke, aku tahu yang mana yang kamu bicarakan, tetaplah di sana, aku akan tiba di sana dalam 5 menit!" Ujar Kirana lalu menutup telepon.
Kirana memakai sweater nya karena di luar dingin, ia pun mengambil kunci dan meninggalkan rumah.
Ketika ia sampai dan masuk ke dalam, Kirana dengan cepat menutup hidungnya dari bau alkohol yang menyengat.
Kirana melihat Tiara duduk di bangku dekat bartender. dia mengenakan mini dress strapless berwarna hitam.
"TIARA!" Ujarnya memanggil. Tiara menatap Kirana dan mulai menangis
"Kiranaaaa!" Ujarnya menangis dan memeluk Kirana erat-erat. Hingga membuat wanita itu oleng sesaat
"Aku merindukanmu, kupikir Hik aku tidak akan pernah melihatmu lagi," isaknya
"Tidak apa-apa Tiara aku di sini sekarang"
"Tiara kenapa kamu malah minum? Kamu kan tidak pernah minum," Ujar Kirana
"Aku putus dengan Si Bajingan itu!" isaknya.
Mendengar Ucapan Tiara ia pun memutuskan untuk tidak bertanya lagi, sejujurnya Kirana juga tidak pernah benar-benar menyukai pria itu, dan Kirana agak senang jika mereka Benar-benar putus.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments