Esok harinya, Bu Rina bangun sedikit kesiangan. Dia bangun biasanya pagi subuh. Mungkin karena dia bermimpi tadi malam.
Dia duduk di tepi tempat tidur dengan kepala menunduk seperti memikirkan sesuatu.
"Apa maksud dari mimpiku tadi malam, ya" gumamnya. Lalu dia melihat kedua anaknya yang sudah lebih dulu bangun dan tengan asyik bermain-main diseputaran kamar.
Kemudian Bu Rina beranjak dari tempat duduknya, tetapi bukan langsung ke dapur untuk memasak. Dia teringat dengan perkataan "Mimpi Jadi Kenyataan". Dia berjalan seperti mengendap-endap menuju pintu depan.
Dia membuka pintu dengan pelan-pelan sambil mengintip. Tiba-tiba seekor ayam yang tengah asyik bermain atau cari makan terbang sambil berkotek. Mungkin ayam itu terkejut karena melihat sesuatu yang tiba-tiba nongol. Begitu juga dengan Bu Rina, dia sontak terkejut bukan kepalang dengan rontahan dan kotekan ayam.
"Dasar ayam sialan," gumam Bu Rina.
Dia menoleh kiri dan kanan, tidak ada seseorang selain ayam tetangganya. Dia pun membiarkan pintu terbuka, lalu melangkah menuju dapur untuk memasak.
"Bagaimana hidup ini, Andi dan Intan akan semakin besar tetapi uang akan semakin habis. Aku harus cari kerja hari ini. Tetapi sebelum mencari kerja, aku lebih dulu minta bantuan kepada Bang Rio, siapa tahu dia bisa bantu," gumam Bu Rina yang sedang memasak.
***
Rio adalah seorang duda tetapi belum punya anak, umurnya sekitar 37-an tahun, dan pekerjaannya sebagai tukang jahit rumahan. Dia tinggal di sebuah rumah kontrakan sederhana. Bu Rina mengenal Pak Rio sudah 2 tahun saat dia menjahitkan pakaian suaminya dan akhirnya jadi langganan.
***
Selesai sarapan, Bu Rina langsung mandi. Setelah itu, berpakaian serta bersolek tidak seperti biasanya. Sedangkan Andi dan Intan langsung bermain setelah selesai sarapan.
"Di, Tan, Mama pergi untuk cari kerja, ya. Kalian bermain-main ya Nak dan jangan jauh-jauh, juga jangan ke jalan banyak mobil dan motor lalu-lalang. Kalau mau makan nanti ambil sendiri ya, sudah Mama siapkan di meja dapur. Di, jaga Adikmu ya, Nak" kata Bu Rina kepada Andi dan Intan. Andi hanya mengangguk. Bu Rina juga tidak lupa memberikan uang jajan mereka.
"Ma, aku ikut," kata Intan sambil merengek.
"Jangan, Nak. Di sana ada Polixx loh! Mau menangkap anak kecil. Main-main aja sama Abang ya, Nak" bujuk Bu Rina sambil menakut-nakuti agar Intan mengurungkan niatnya untuk ikut. Intan pun akhirnya menganggukkan kepalanya.
Kemudian, Bu Rina melangkah menuju rumah Bu Asni tetangganya.
"Bu, Bu Asni," panggil Bu Rina tanpa mengetok pintu, karena rumah Bu Asni sudah keadaan terbuka.
"Iya!" sahut Bu Asni setelah mendengar ada yang memanggil.
"Bu, titip Andi dan Intan ya Bu. Tolong perhatikan mereka," pinta Bu Rina.
"Emangnya kamu mau kemana, Rin?" tanya Bu Asni.
"Aku mau cari kerja, Bu" jawab Bu Rina.
"Oh, ya sudah. Semoga dapat kerjaannya ya, Rin" kata Bu Asni.
"Amin, terima kasih ya, Bu" balas Bu Rina. Kemudian dia berangkat dengan naik Angkodes yang kebetulan sudah datang.
Rumah Pak Rio juga dekat dengan kota hanya saja beda desa dengan Bu Rina, juga masuk gang kiri-kira 50 meter dari jalan umum.
Tidak berapa lama, Bu Rina pun sampai. Dia turun dan membayar ongkos, lalu berjalan menuju rumah Pak Rio.
"Tokkk... tokkk... tokkk...." suara ketukan pintu.
"Bang!" panggil Bu Rina sambil mengetuk pintu.
Mendengar ada yang mengetuk pintu, Pak Rio pun membukanya.
"Eh, kamu Dek? Masuk!" ajak Pak Rio masuk.
"Sudah lama kamu tidak kemari," kata Pak Rio kemudian.
"Alahhh... langsung bilangnya sudah lama, padahal baru beberapa Minggu," balas Bu Rina lalu duduk.
"Apa gerangan nih? Ceritalah," kata Pak Rio.
"Bang, sekarang hidupku sudah hancur. Suamiku sudah meninggal dan baru beberapa hari dikubur," jawab Bu Rina.
"Meninggal? Meninggal kenapa, Dek?" tanya Pak Rio.
"Awalnya aku meminta cerai, ehhh... tiba-tiba serangan jantung, di saat itulah meninggal," jawab Bu Rina.
"Turut berduka ya, Dek" kata Pak Rio.
"Terima kasih, Bang" balas Bu Rina.
"Jadi, selanjutnya bagaimana?" tanya Pak Rio.
"Enggak tahu lagi aku, Bang. Bantulah dulu aku Bang, hidupku sudah terpuruk saat ini," kata Bu Rina.
"Pakai apa aku membantumu, Dek?" tanya Pak Rio dengan tulus.
"Jadi Abang tidak mau membantuku? Padahal selama ini aku tidak pernah menolak kalau Abang minta bantuan, selalunya kuusahakan dan tidak pernah kuharapkan untuk dikembalikan. Sedangkan aku, baru kali ini minta bantuan sudah seperti itu perkataan Abang!" kata Bu Rina dengan suara sedikit meninggi.
"Bukan seperti itu, Dek. Kamu kan tahu sendiri saat ini, orang jahit pakaian pun lagi sepi. Aku sudah kebanyakan tutup sekarang. Kalau ada, pastinya kubantu," jelas Pak Rio.
"Iya juga sih," gumam Bu Rina.
(Terjadi keheningan sementara)
"Ya sudahlah, Bang. Hari ini tolonglah temani aku untuk mencari pekerjaan, pekerjaan apapun itu. Bisa enggak, Bang?" tanya Bu Rina.
"Nah, kalau itu bisa kubantu," jawab Pak Rio.
"Ya sudah, aku mandi dulu," kata Pak Rio kemudian sambil beranjak dari tempat duduknya, lalu melangkah menuju kamar mandi.
Selesai mandi, Pak Rio langsung berpakaian dan tidak lupa menyemprotkan parfum kebajunya dan siap untuk berangkat.
"Ayo, Dek!" ajak Pak Rio.
Pak Rio menghidupkan motornya, kemudian Bu Rina naik dan duduk di belakang sambil memegang pinggang Pak Rio seperti sepasang suami-istri. Ya, tentunya tidak lupa juga memakai helm demi keselamatan.
Sepanjang jalan, mereka sambil bertanya rumah per rumah khususnya rumah menengah ke atas yang membutuhkan Pembantu Rumah Tangga (PRT).
Melihat rumah lumayan mewah, mereka berhenti untuk bertanya.
"Permisi, Pak, Bu, permisiii...." panggil-panggil Bu Rina dari luar pagar.
Mengetahui ada orang yang memanggil, seorang Ibu datang menghampiri.
"Cari siapa dan dari siapa, ya?" tanya Ibu itu tetapi belum membuka pagar.
"Maaf Bu, apakah di sini menerima PRT?" tanya Bu Rina.
"Maaf Bu, sepertinya belum menerima PRT. Pekerjaanku juga PRT di sini, Bu" jawab Ibu itu sambil tersenyum.
"Oh, maaf ya Bu. Terima kasih, Bu" kata Bu Rina mengakhiri.
Bu Rina dan Pak Rio kemudian melanjutkan ke rumah-rumah berikutnya.
BERSAMBUNG..
**Bantu Vote, Like, dan Komen ya para reader yang ganteng/cantik dan baik hati, agar AUTHOR lebih semangat lagi untuk menulis..**🙏🌹
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Twitria
like mendarat thor :)
semangat trs yaa ✨
yuk kunjungi karyaku juga ..
2021-02-16
1
🌻Ruby Kejora
like mendarat
2021-02-10
1
NA_SaRi
duh kaget si ayam🤣🤣🤣
gw nyicil ya thor, ntar gw lanjut lg👍
2021-01-12
1