Episode 2: Meninggal Dunia

Selanjutnya..

Sampai di depan rumah, Pak Toni membayar ongkos dan langsung menuju rumah. Dia melihat anak-anaknya tengah bermain di halaman dan istrinya lagi duduk di teras.

"Ma, Bapak sudah pulang!" Intan memanggil mamanya karena melihat Pak Toni.

Tiba di halaman rumah, Intan yang baru berumur 3 tahun itu langsung memeluk kaki bapaknya.

Mengetahui itu, Pak Toni langsung mengangkat Intan lalu menggendongnya.

"Muachhh...." Pak Toni mencium pipi Intan.

"Bapak dari mana?" tanya Intan dengan manja.

"Bapak ada urusan tadi, Nak," jawab Pak Toni.

"Main-main sama Abang ya, Nak," kata Pak Toni sambil menurunkan Intan lagi.

Kemudian, Pak Toni melanjutkan langkahnya menuju rumah.

"Dari mana, Pa?" tanya istrinya dengan cetus.

"Dari rumah Pak Reno, Ma," jawab Pak Toni dengan wajah lemas lalu duduk di samping istrinya.

"Terus!" kata istrinya.

"Yah, pak Reno tidak punya uang lagi, Ma. Katanya lagi masa sulit dan langganannya pun banyak yang menunggak," balas Pak Toni jujur meniru perkataan pak Reno.

"Lalu bagaimana, Pa?" tanya istrinya lagi.

"Hahhh.., bagaimana kalau pe--perhiasan Mama kita jual? Nanti--" Pak Toni yang sambil menunduk, menghela napas, dan sedikit gugup, tiba-tiba ucapannya terpotong.

"Apaaa! Ingin menjual perhiasanku? Tidak bisa! Apa yang akan Mama pakai nanti kalau bepergian?" bentak istrinya.

"Ma, nanti kita beli lagi kalau Papa sudah dapat kerja. Papa janji," jawab Pak Toni dengan wajah memohon.

"Tidak, Pa! Sedangkan Papa kerja aja kehidupan kita seperti ini, apalagi Papa tidak kerja. Itu kalau Papa dapat kerja. Sudahlah, Pa! Kalau seperti ini terus Mama tidak tahan lagi, lebih baik kita cerai saja!" pekik istrinya.

Mendengar perkataan istrinya seperti itu, Pak Toni bagaikan disambar petir di siang bolong.

"A--apaaa...." Perkataan Pak Toni terpotong dan tiba-tiba memegang dadanya. Penyakit jantung yang dideritanya sebelumnya kumat, lalu terjatuh.

Mengetahui Pak Toni terjatuh, istrinya pun panik.

"Pa, Pa, kenapa, Pa? Tolonggg.., tolonggg...," teriak istrinya. Dia minta tolong kepada siapa saja yang mendengar.

Begitu juga dengan Andi dan Intan yang dari tadi asyik bermain di halaman rumah, begitu mengetahui bapaknya terjatuh dan mamanya minta-minta tolong, mereka pun berlari ke arah di mana bapaknya tergeletak.

"Bapak, Bapak!" pekik Andi dan Intan sambil menangis.

Para tetangga mereka pun sudah berdatangan satu per satu begitu mendengar Bu Rina minta tolong.

"Kenapa?"

"Ada apa?"

"Siapa yang meninggal?"

(Tanya para tetangganya dengan heran)

"Nak, baik-baiklah kepada Mama kalian. Jangan nakal ya, Nak," pesan Pak Toni kepada Andi dan Intan yang sudah berada disampingnya sambil menangis, lalu memberikan sebuah kalung aksesoris kepada Andi yang sering dipakainya.

"Ma, rawat dan besarkanlah mereka. Jangan pernah membentak apalagi memukul mereka dan jangan tinggalkan mereka, berjanjilah," kata Pak Toni kepada istrinya sambil merengek kesakitan dan meraih tangan istrinya lalu menggenggamnya.

"Iya, Pa. Maafkan Mama, Pa," kata istrinya dengan air mata menetes dipipinya.

Pak Toni pun menghembuskan napas terakhir dan meninggal.

Andi dan Intan menangis histeris. Dan para tetangganya juga meneteskan air mata. Betapa tidak, Pak Toni dikenal mereka selama ini adalah orang baik, suka membantu, mudah tersenyum, ramah, dan bergaul.

Para tetangganya beramai-ramai mengangkat jenazah Pak Toni dari teras ke dalam rumah.

Saat itu juga para tetangganya dan perkumpulan (STM, maksudnya) bergotong royong menyediakan tenda teratak untuk para pelayat nantinya.

Tidak hanya tetangga mereka yang datang melayat, tetapi orang-orang yang kenal dengan Pak Toni juga datang.

****

Siang harinya, Pak Reno yang ada urusan dan mau berangkat, baru beberapa meter keluar dari rumah sambil menaiki motor tiba-tiba melihat seseorang yang juga langganannya lewat di jalan.

"Eh, Pak (menyebutkan namannya), mau kemana?" tanya Pak Reno.

"Baru dapat kabar, katanya pak Toni meninggal, Pak," jawab seseorang itu. Pak Reno pun sontak terkejut.

"Meninggal kenapa? Padahal baru tadi pagi dari rumah mau meminjam uang," gumam Pak Reno. Lalu dia masuk sebentar ke rumah untuk mengganti pakaiannya.

"Bu, Bu, Bapak pergi dulu ke rumah pak Toni, ya. Katanya pak Toni meninggal." Pak Reno berpamitan kepada istrinya.

Istrinya yang sedang menonton di ruang TV langsung beranjak ketika mendengar perkataan suaminya.

"Meninggal kenapa, Pak? Kan, baru tadi pagi dari rumah!" kata istrinya seolah tidak percaya.

"Tidak tahu Bu, pikiranku juga begitu tadi," jawab Pak Reno.

"Ya sudah, hati-hati ya, Pak," kata istrinya.

Pak Reno pun keluar dan menghampiri seseorang itu yang sudah beberapa meter lewat dari rumahnya.

"Mari Pak, saya bonceng. Saya juga mau ke sana," ajak Pak Reno setelah bersama dengan seseorang itu. Seseorang itu pun naik dan duduk di belakang, kemudian Pak Reno melajukan motornya.

Tidak berapa lama, Pak Reno dan yang diboncengnya pun tiba di rumah Pak Toni. Belum terlihat begitu banyak orang yang melayat.

Pak Reno masuk dan langsung menyalam Bu Rina dan anak-anaknya, lalu duduk di antara para pelayat lainnya.

"Pak, Pak Toni meninggal kenapa, ya?" tanya Pak Reno dengan berbisik kepada pelayat disampingnya.

"Serangan jantung, Pak," jawab pelayat itu.

"Ooo...." gumam Pak Reno.

Beberapa jam melayat, Pak Reno beranjak dari tempat duduknya ingin pulang, karena masih ada lagi urusannya. Dia pamit dan menyalam Bu Rina lagi sambil memberikan sebuah amplop yang sudah dipersiapkan dari rumah.

"Terima kasih, Pak," kata Bu Rina.

Pak Reno pun keluar dan langsung menghidupkan motornya, lalu melajukannya.

-----

Beberapa hari kemudian (layaknya hari orang meninggal dikebumikan), Bu Rina, kedua anaknya, dan para tetangga, juga pelayat lainnya melakukan prosesi pemakaman di sebuah TPU. Itulah akhir dari hidup Pak Toni.

-----

BERSAMBUNG..

**Tolong dibantu "Vote, Like, Komen dan Share" ya para reader yang ganteng/cantik dan baik hati, agar AUTHOR lebih semangat lagi untuk menulis. Terima kasih..**🙏🌹

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

mninggal dunia😢

2021-01-27

1

zsarul_

zsarul_

hai thorr aku mampir nihh 🤗
semangatt yaa
yuk baca juga cerita aku yang judulnya CONVERGE!!
dijamin baper deh bacanyaa 😍
mari saling support ya thorr ❤️
thanks

2021-01-17

1

ACILMEY

ACILMEY

like 406

2021-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1: Berhutang
2 Episode 2: Meninggal Dunia
3 Episode 3: Penyesalan
4 Episode 4: Menjual Perhiasan
5 Episode 5: Mencari Pekerjaan
6 Episode 6: Dapat Kerja
7 Episode 7: Hari Pertama Kerja
8 Episode 8: Hari Pertama Kerja-2
9 Episode 9: Hari Minggu Tetap Bekerja
10 Episode 10: Pergi Ke Tempat Wisata
11 Episode 11: Cinta Mengubah Segalanya
12 Episode 12: Gajian
13 Episode 13: Pergi Malam
14 Episode 14: Mencari Ibu
15 Episode 15: Mencari Ibu-2
16 Episode 16: Menjadi Pengemis Dan Pengamen
17 Episode 17: Menjadi Pengemis Dan Pengamen-2
18 Episode 18: Ditabrak Motor
19 Episode 19: Panti Asuhan
20 Episode 20: Tinggal Di Panti Asuhan
21 Episode 21: Beribadah
22 Episode 22: Beribadah-2
23 Episode 23: Mendaftar Sekolah
24 Episode 24: Mendaftar Sekolah-2
25 Episode 25: Masuk Sekolah
26 Episode 26: Tabrakan
27 Episode 27: Menghadiri Pesta Ulang Tahun
28 Episode 28: Berkunjung Ke Panti Asuhan
29 Episode 29: Ujian Akhir
30 Episode 30: Ujian Akhir-2
31 Episode 31: Ujian Akhir-3/Andi Marah
32 Episode 32: Piknik Perpisahan Sekolah
33 Episode 33: Piknik Perpisahan Sekolah-2
34 Episode 34: Piknik Perpisahan Sekolah-3/Andi Tenggelam
35 Episode 35: Piknik Perpisahan Sekolah-4/Andi Sadarkan Diri
36 Episode 36: Pulang Piknik Perpisahan Sekolah
37 Episode 37: Tiba Di Panti Asuhan
38 Episode 38: Tiba Di Panti Asuhan-2/Lupa Hari-Hari
39 Episode 39: Mencari Adik
40 Episode 40: Mencari Adik-2
41 Episode 41: Mencari Adik-3
42 Episode 42: Mencari Adik-4
43 Episode 43: Mencari Adik-5
44 Episode 44: Mencari Adik-6
45 Episode 45: Mencari Adik-7
46 Episode 46: Mencari Adik-8
47 Episode 47: Pergi Ziarah
48 Episode 48: Pergi Ziarah-2
49 Episode 49: Pergi Ziarah-3
50 Episode 50: Pergi Ziarah-4
51 Episode 51: Ziarah
52 Episode 52: Pulang Ziarah
53 Episode 53: Pulang Ziarah-2 Dan Tiba Di Panti Asuhan
54 Episode 54: Masuk Kamar Diam-Diam
55 Episode 55: Pergi Mengamen
56 Episode 56: Mengamen Bersama Teman-Teman
57 Episode 57: Mengamen Bersama Teman-Teman-2
58 Episode 58: Pulang Mengamen
59 Episode 59: Menukar Uang Hasil Tabungan
60 Episode 60: Menukar Uang Hasil Tabungan-2 Dan Berencana
61 Episode 61: Beli Kado
62 Episode 62: Beli Kado-2
63 Episode 63: Ulang Tahun
64 Episode 64: Ulang Tahun-2
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Episode 1: Berhutang
2
Episode 2: Meninggal Dunia
3
Episode 3: Penyesalan
4
Episode 4: Menjual Perhiasan
5
Episode 5: Mencari Pekerjaan
6
Episode 6: Dapat Kerja
7
Episode 7: Hari Pertama Kerja
8
Episode 8: Hari Pertama Kerja-2
9
Episode 9: Hari Minggu Tetap Bekerja
10
Episode 10: Pergi Ke Tempat Wisata
11
Episode 11: Cinta Mengubah Segalanya
12
Episode 12: Gajian
13
Episode 13: Pergi Malam
14
Episode 14: Mencari Ibu
15
Episode 15: Mencari Ibu-2
16
Episode 16: Menjadi Pengemis Dan Pengamen
17
Episode 17: Menjadi Pengemis Dan Pengamen-2
18
Episode 18: Ditabrak Motor
19
Episode 19: Panti Asuhan
20
Episode 20: Tinggal Di Panti Asuhan
21
Episode 21: Beribadah
22
Episode 22: Beribadah-2
23
Episode 23: Mendaftar Sekolah
24
Episode 24: Mendaftar Sekolah-2
25
Episode 25: Masuk Sekolah
26
Episode 26: Tabrakan
27
Episode 27: Menghadiri Pesta Ulang Tahun
28
Episode 28: Berkunjung Ke Panti Asuhan
29
Episode 29: Ujian Akhir
30
Episode 30: Ujian Akhir-2
31
Episode 31: Ujian Akhir-3/Andi Marah
32
Episode 32: Piknik Perpisahan Sekolah
33
Episode 33: Piknik Perpisahan Sekolah-2
34
Episode 34: Piknik Perpisahan Sekolah-3/Andi Tenggelam
35
Episode 35: Piknik Perpisahan Sekolah-4/Andi Sadarkan Diri
36
Episode 36: Pulang Piknik Perpisahan Sekolah
37
Episode 37: Tiba Di Panti Asuhan
38
Episode 38: Tiba Di Panti Asuhan-2/Lupa Hari-Hari
39
Episode 39: Mencari Adik
40
Episode 40: Mencari Adik-2
41
Episode 41: Mencari Adik-3
42
Episode 42: Mencari Adik-4
43
Episode 43: Mencari Adik-5
44
Episode 44: Mencari Adik-6
45
Episode 45: Mencari Adik-7
46
Episode 46: Mencari Adik-8
47
Episode 47: Pergi Ziarah
48
Episode 48: Pergi Ziarah-2
49
Episode 49: Pergi Ziarah-3
50
Episode 50: Pergi Ziarah-4
51
Episode 51: Ziarah
52
Episode 52: Pulang Ziarah
53
Episode 53: Pulang Ziarah-2 Dan Tiba Di Panti Asuhan
54
Episode 54: Masuk Kamar Diam-Diam
55
Episode 55: Pergi Mengamen
56
Episode 56: Mengamen Bersama Teman-Teman
57
Episode 57: Mengamen Bersama Teman-Teman-2
58
Episode 58: Pulang Mengamen
59
Episode 59: Menukar Uang Hasil Tabungan
60
Episode 60: Menukar Uang Hasil Tabungan-2 Dan Berencana
61
Episode 61: Beli Kado
62
Episode 62: Beli Kado-2
63
Episode 63: Ulang Tahun
64
Episode 64: Ulang Tahun-2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!