Istana Brussels Belgia
Richard menatap Alisha yang tertawa lepas dengan Louis dengan rasa penasaran. Apa yang membuat gadis itu bisa tertawa seperti itu dengan adiknya.
"Kalian tertawa soal apa?" tanya Richard penasaran.
"Kakak sepupuku, Rania Prasetyo kan dokter di rumah sakit British Royal dan waktu Louis mengalami hamstring dan mbak Rania jadi dokter jaga, malah Louis dimarahi" kekeh Alisha.
"Rania memang brutal! Ampun deh kenapa juga dia ambil kuliah kedokteran di Inggris! Kenapa juga nggak di Harvard atau Columbia atau Princeton?" omel Louis. "Kalian tahu kan kalau sedang bermain sepakbola tiba-tiba otot tertarik itu sakitnya kayak apa. Pas aku diperiksa kan sedikit menangis menahan sakit, tahu apa yang dibilang sama Rania?"
"Apa dia bilang?" tanya Arsyanendra.
"Kamu itu pangeran tapi kok cengeng? Tahu kalau sakit tapi tahan dulu lah! Apa kamu mau aku bius total? Boleeehhhh! Dan aku hanya yang benar saja!" sungut Louis yang membuat semua orang tertawa.
"Rania seperti itu karena Mommynya juga brutal kalau soal pasien cengeng" kekeh Arsyanendra yang diikuti anggukan kedua adik kembarnya.
"Tapi kan bikin rusuh London!" balas Louis.
"Rania menolak masuk Harvard Medical School karena malas membawa-bawa nama Bianchi disana" jawab Arsyanendra. "Meskipun nama belakangnya memakai nama Oom Samuel, tapi semua orang tahu kalau dia anaknya dokter Samuel Prasetyo dan Blaze Bianchi, cucu Joey dan Georgina Bianchi."
"Kabarnya mbak Rania didekati seorang atlet football ya?" celetuk Avaro. "Makanya dia kabur ke Inggris."
"Siapa?" tanya Alisha.
"Chris Armstrong dari Dallas Cowboys" jawab Alvaro.
"Astagaaa. Bisa ramai deh! Tahu sendiri kan Opa Joey penggemar NFL ( National Football League atau American Football 🏈 ) dan dia fans Dallas Cowboys" gelak Arsyanendra.
"Bisa auto oke deh!" timpal Avaro.
"Kalian itu memang keluarga aduhai deh Sya, berbagai macam pekerjaan ada" kekeh Richard.
"Begitulah. Tapi kok Rania bisa kenal Chris?" tanya Arsyanendra ke Avaro.
"Chris itu kakak kelasnya Rania waktu SMA, mas" jawab Avaro.
"Kok kamu tahu Al?" tanya Arsyanendra.
"Ini lagi ramai di grup. Selain soal Hyde yang berkelahi juga soal mbak Rania dan mbak Biana yang dikejar - kejar cowok" kekeh Avaro.
"Welcome to our family" cengir Arsya ke Richard.
***
Keesokan harinya
Keluarga kerajaan Inggris pun berpamitan dengan keluarga kerajaan Belgia dengan janji, akan ada kunjungan balasan.
"Alisha, mainlah ke London. Kan keluarga kamu banyak disana" ajak Medeline.
Bagus mummy. Suruh Alisha ke London, bilang ada kakaknya juga disana yang jadi dokter.
"Insyaallah Tante, aku masih senang pulang ke rumah" senyum Alisha sambil merangkul lengan Zinnia.
"Kabar-kabari saja kalau kamu atau Avaro mau ke London." Medeline mengusap bahu Alisha.
"Iya Tante."
"Sean, kita pulang dulu. Terimakasih jamuannya" ucap Henry sambil memeluk Sean.
"Istanaku selalu terbuka untuk kalian semua" senyum Sean. Medeline dan Zinnia juga saling berpamitan. Richard memeluk Arsya, Avaro dan Alisha. Tapi bedanya Richard mencium pipi gadis itu yang sedikit terkejut tapi dengan cepat memasang wajah biasa.
"Aku pulang dulu Sha" ucap Richard dalam yang membuat Alisha bertanya - tanya perubahan nada suara di sahabat kakaknya itu.
"Hati-hati" jawab Alisha seperti biasanya lalu beralih ke Louis yang memeluk dirinya erat seperti biasanya.
Richard mengangguk dan tersenyum manis ke Alisha.
***
Tiga bulan Kemudian...
Alisha terkejut ketika aplikasi untuk beasiswa mengambil gelar master psikologi anak dari University College London, diterima, dimana satu kampus dengan kakak perempuannya, Rania Prasetyo.
"Kamu daftar beasiswa?" tanya Sean ke putri bungsunya.
"Iseng Daddy. Kan Alisha gabut di rumah sakit terus ada penawaran masuk program magister psikologi anak dan ada tawaran beasiswa. Jujur Alisha nggak tahu kalau bakalan diterima plus beasiswa Dad..." jawab Alisha dengan wajah bingung.
"Sayang, kamu kalau mau ambil magisternya, Daddy dan Mommy sangat setuju tapi dilepas saja beasiswanya karena bisa dipakai untuk calon mahasiswa yang kurang mampu" senyum Sean.
"Iya Sha, mommy setuju dengan Daddy. Dilepas beasiswa nya, kamu tetap kami biayai kuliahnya." Zinnia menatap lembut ke putrinya. "Lagipula, kamu bakalan satu kampus dengan Rania kan? Setidaknya ada kakak kamu disana meskipun keluarga kita juga banyak yang di London seperti Oom Eagle, Opa Alaric dan Oma Nura, Oom Charles dan Tante Raine."
"Iya mommy. Nanti Alisha bilang dengan pihak kampus."
"Pisah deh kita, Sha" ucap Avaro sambil manyun.
"Mau gimana Al, aku kan suka sekolah" cengir Alisha.
"Wah, Louis dan Richard yang senang kamu ke London. Alamat diajak hangout terus" celetuk Arsyanendra.
"Kan mereka seperti kalian, kakak aku juga" senyum Alisha.
"Kapan kamu mulai kuliah?" tanya Sean.
"Maret Daddy."
***
Istana Buckingham, kamar pangeran Richard
"Apa? Alisha diterima kuliah di University College London? Ambil magister psikologi?" tanya Richard saat Arsyanendra menghubungi dirinya saat malam hari melalui panggilan video.
"Iya Rich. Dasar anak itu! Main daftar kuliah diam-diam tanpa memberitahukan mom dan dad plus dapat beasiswa pula!" kekeh Arsyanendra.
"Really? Alisha mendapatkan beasiswa? Yang benar saja Sya. Tapi bukankah tandanya adik kamu cerdas?" senyum Richard.
"Eh Vio masuk. Sebentar. Hai Vio" sapa pangeran Belgia itu ke kekasihnya.
"Halo Sya. Hai Rich. Ada kabar apa?" tanya Violet, putri mahkota kerajaan Belanda.
"Alisha akan pindah ke London" jawab Arsyanendra.
"Lho ngapain? Asyik, aku ada temannya!" seru gadis cantik bermata ungu itu.
"Kuliah sayang, ambil magsiter di University College London."
"Wah hebat tapi tunggu bukankah sepupu kamu disana juga ambil kedokteran?" tanya Violet.
"Lho kamu kenal Rania?" tanya Richard.
"Kenal lah! Kami suka makan siang bersama sejak aku berkenalan di acara lebaran keluarga besar Arsya di Jakarta. Sayang, Rania itu ya ampun, bar-bar banget! Kamu tahu kami kan menyempatkan diri makan di sebuah bistro usai dia selesai praktek. Kan dia hendak mengambil spesialisasi neurologi. Terus ada pemabuk mencoba mengganggu kami, dan konyolnya saat itu kami mengistirahatkan para pengawal. Kalian tahu, Rania dengan brutal menghajar para pemabuk itu dengan batonnya." Violet tersenyum. "Gara-gara itu aku sekarang belajar martial art."
"Kamu dan Rania sama. Sama-sama ceroboh!" omel Arsyanendra.
"Ah Arsya, jangan begitu lah" rengek Violet manja.
"Kamu itu bukan cewek biasa Vio, tapi kamu itu putri..."
"Iya iya... Tidak usah kamu perjelas Arsyanendra Léopold!"
Richard tertawa melihat mereka berdua. "Jadi kapan Alisha ke London Sya?"
"Insyaallah Maret dan ini sedang mempersiapkan semua berkasnya. Kalian yang di London, tolong jaga adikku ya. Alisha bisa menjaga dirinya tapi dia sama dengan Rania dan Vio, suka ceroboh!" Arsyanendra menatap dua sahabatnya.
"Tenang saja Sya, aku akan menjaga adikmu" senyum Richard.
***
Bonus visual anaknya Bee n Bebek
***
Yuhuuuu Up Siang Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
ꍏꋪꀤ_💜❄
wes bau2 cerita baru ini😁😁😁
2023-02-05
1
ellyana imutz
cerita ni beda bgtz g tegang ny yg cm senyum manis ...visual e bikin melek mata ni ...mksh kk han
2023-01-24
1
Nuril sofiyati
lhhhhoooo itu si kapten ikutan ya mbk....visulmu bener² mbk...
2023-01-24
2