Tiga Phase

Arena Berkuda Istana Brussels Belgia

Richard menatap gadis cantik di sebelahnya yang masih menatap danau yang tampak semakin biru airnya di musim panas ini. Richard sendiri awalnya menganggap Alisha sama seperti Arsyanendra, sebagai adiknya macam Louis maupun Alvaro.

Seiring berjalannya waktu, hampir setiap tahun mereka bertemu atas nama pertemuan bilateral atau terkadang keluarga Léopold ke London untuk acara keluarga dan menyempatkan bertemu, membuat perasaan Richard bergeser.

Rasa sayangnya yang awalnya suka memiliki adik perempuan, berubah menjadi rasa suka pria ke wanita secara dewasa apalagi usia mereka yang berbeda enam tahun, ada gap tersendiri.

Richard belum berani mengungkapkan perasaannya ke Alisha karena tahu gadis itu hanya menganggap dirinya sama dengan Arsya, sebagai kakak tidak lebih dari itu. Untuk itu Richard harus bersabar untuk membuka hati Alisha yang terkadang masih semaunya sendiri.

"Kamu kesini naik apa?" tanya Alisha membuyarkan lamunan Richard.

"Pinjam Thunder. Kamu tahu kan Thunder cuma mau sama Arsya dan aku." Thunder adalah seekor kuda Arab bewarna hitam kesayangan Arsya yang merupakan keturunan dari kuda Arab milik Elang dan Rain dulu yang dibreed oleh Arjuna hingga ke Damian Blair. Sean dan Zinnia lalu membiakkan dari pejantan yang didapatkan dari Damian.

"Thunder memang picky ( pemilih ). Alvaro mau naik saja sudah ngamuk si Thunder."

"Kabarnya kalian lagi menunggu anaknya Thunder?" Richard menatap Alisha yang masih senang memandangi alam sekitarnya.

"Iya. Kemarin Robert cerita kalau dua ekor kuda Arab kami, Pinky dan Cloud sedang hamil. Lumayan Thunder ada keturunannya lagi."

Keduanya terdiam lagi. "Sha, setelah wisuda, rencana kamu mau apa?"

"Kerja di rumah sakit."

Richard terkejut. "Rumah sakit?"

Alisha mengangguk. "Aku ingin bekerja di rumah sakit anak-anak sebagai konselor disana. Inginnya aku kuliah lagi ambil gelar master di Berlin tapi aku pikir lagi kenapa tidak aku kerja disini sambil kuliah?"

"Kamu sangat suka anak-anak ya?"

"Hu um. Mungkin karena mommy seorang psikolog anak dan aku sejak kecil selalu ikut acara kerajaan apalagi yang berhubungan dengan anak-anak di rumah sakit, membuat aku ingin seperti mommy."

"Jadi kamu di Berlin ambil psikologi anak dan filsafat?"

"Basicnya iya dan aku sedang mencari progam master psikologi anak di Brussels yang bagus supaya aku tetap bisa belajar dan bekerja." Alisha menoleh ke arah Richard. "Kamu berlayar lagi nanti?"

Richard menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku sudah harus menjadi putra mahkota dengan banyak pekerjaan yang sudah terjadwal rapi hingga mungkin aku akan jarang bertemu dengan... Arsya." Dan kamu.

"Kasihan... Mbak Vio juga katanya malas jadi putri mahkota, mending jadi orang bank katanya" kekeh Alisha.

"Vio? Violet?"

"Iya. Mas Arsya dan mbak Vio kan pacaran" kekeh Alisha. "Isinya kalau telpon mas Arsya, ngedumel harus pakai gaun lah, nggak bisa makan seenaknya."

"Aku tidak tahu kalau Arsya jadinya dengan Vio..." gumam Richard.

"Kan kamu berlayar terus. Jadi lebaran tahun kemarin kan sengaja nih kita ambil cuti seminggu buat ke Jakarta. Ternyata di bandara Changi saat transit ketemu dengan mbak Vio yang datang sendirian dengan menyamar biar tidak ketahuan putri Belanda datang ke Indonesia. Akhirnya sama mommy..."

"Tunggu. Kalau Vio menyamar, kenapa kalian bisa tahu?" potong Richard.

"Karena kita juga menyamar jadi turis."

"Naik pesawat komersial?"

"Iya" jawab Alisha sambil mengangguk.

"Terus kalian berangkat bareng ke Jakarta?"

"Hu um. Mbak Vio juga antik. Main liburan tapi nggak tahu mau kemana. Katanya pesan tiket sampai Singapura habis itu pikir nanti."

Richard tertawa. "Sangat khas Vio. Suka seenaknya, pokoknya jalan dulu, lainnya pikir belakangan. Jadi Vio menghabiskan liburan bersama kalian di Jakarta?"

"Iya. Dan setelah itu hubungan mas Arsya dan mbak Vio makin dekat dari biasanya dan valentine kemarin resmi pacaran."

"Putra mahkota kerajaan Belgia dan putri mahkota kerajaan Belanda. Benar-benar deh..." gumam Richard. Apa nantinya putra mahkota kerajaan Inggris akan bersama dengan putri kerajaan Belgia?

"Oom Sean dan Tante Zee bagaimana tanggapan nya saat mendengar Arsya akhirnya pacaran dengan Vio?"

"Cuma geli saja. Kan kalian sudah bersahabat dari kecil tho? Kamu, Mas Arsya, mbak Vio dan putri Adonia kan memang berteman. Jadi kalau malah jatuhnya ada yang pacaran, nggak heran kan?" Alisha tersenyum manis.

Suara langkah kuda terdengar membuat Richard dan Alisha menoleh ke arah suara. Tampak Thunder mengetukkan kakinya tanda dia sudah bosan.

"Sha, kita pulang yuk. Lihat si Thunder sudah bete. Kangen Robert tukang kasih wortel dan apel" ajak Richard. Robert adalah petugas istal yang memegang Joy kuda milik Alisha, Thunder kuda milik Arsyanendra dan Songoku kuda milik Alvaro.

"Ayo pulang. Paling telingaku tidak selamat dari jeweran mommy" ucap Alisha sambil manyun.

Richard pun berdiri dari duduknya lalu mengulurkan tangannya ke Alisha untuk membantunya berdiri. Gadis itu pun menerima uluran tangan Richard dan berdiri di hadapan pria tinggi itu.

"Thanks Richard." Alisha pun berjalan menuju tempat kudanya Joy diikat.

Richard hanya terbengong melihat reaksi Alisha yang biasa saja. Beneran aku hanya dianggap kakak oleh Alisha? Pria bermata biru itu lalu berjalan menuju Thunder dan naik ke pelana nya. Alisha yang sudah ada Diatas Joy, menghela kudanya untuk berjalan dan Richard pun menyusul gadis itu.

***

Istana Brussels Belgia

Zinnia menatap Alisha sambil berkacak pinggang saat melihat putrinya masuk ke dalam istana melalui pintu belakang.

"Bagus ya Sha! Main kabur saja!" omel Zinnia yang dimata Alisha, mommynya makin menggemaskan kalau marah.

Ingat pesan Oom Shin, memelas lah karena dijamin mommy tidak akan tega. Kalau perlu, menangis lah dengan elegan.

"Mommy... Maaf..." jawab Alisha dengan wajah dibuat super memelas dan sedikit menunduk.

"Kalau kamu mencoba cara Oom kamu itu, tidak akan mempan Alisha!" ucap Zinnia dingin. Benar-benar deh trio Kampret itu yaaa!

Alisha hanya manyun. Phase dua. Ingat kata Oom Arka. Carilah alasannya yang masuk akal! Jangan ngadi-ngadi ataupun unfaedah tapi tetap memasang wajah sok bersalah meskipun kamu tidak merasa bersalah sama sekali.

"Maaf mommy, Alisha salah. Tapi Alisha ingin refreshing. Capek lah harus menemui tamu terus."

Zinnia menghela nafas panjang karena tahu putrinya sudah terkena jadwal padat sejak tiba dari Berlin dan belum ada istirahat sama sekali.

"Kamu kan bisa bilang baik-baik sama Mommy bukan main kabur saja bikin mommy bingung cariin kamu. Kalau kamu bilang, mommy bisa minta sama Sarah yang jadwalmu dihilangkan."

Alisha mengangguk. Phase tiga. Kata Oom V, setelah melihat mommymu melunak, kasih peluk cium dan dijamin kamu akan selamat dunia akhirat!

"Iya mommy. Alisha salah." Gadis itu langsung memeluk dan mencium pipi Zinnia tapi tiba-tiba telinganya sakit terkena jeweran mommynya.

"Memangnya mommy tidak tahu tiga phase ajaran oom kamu yang trio kwek-kwek?" hardik Zinnia membuat Alisha meringis.

"Kok mommy tahu sih?" rengek Alisha sambil mengusap telinganya.

"Ya jelas tahu! Mommy hapal ajaran oom kamu, tahu nggak!"

Alisha cemberut. Tampaknya ketiga Oom aku harus merubah ajarannya.

***

Yuhuuuu Up Sore Yaaaaa

Thank you for reading and support author

Don't forget to like vote and gift

Tararengkyu ❤️🙂❤️

Terpopuler

Comments

Ninik Rochaini

Ninik Rochaini

tibak'e ora Arsya aja to yg kena ajaran trio kampret/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-08-24

1

ꍏꋪꀤ_💜❄

ꍏꋪꀤ_💜❄

yasalam.... ajaran om2 durjana🤣🤣🤣🤣

2023-02-05

1

ellyana imutz

ellyana imutz

ajarsn trio kwrk" yg haqiqi mendaraj daging k twins...

2023-01-21

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 60 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!