Rasa Sesak

Pagi hari Alika mencari ibunya, ia ingin pamitan dan akan menghampiri kediaman ayahnya. Namun, saat mengetuk pintu kamar ibunya, ibunya itu tak ada di sana.

"Bibi, apa Bibi melihat ibu?" tanya Alika pada salah satu pembantu yang ditemuinya.

"Oh, ibu ada di kamar Dena, Non," jawab bibi tersebut.

"Oh, yah udah, Bi. Makasih," ucap Alika dan ia pun berjalan menuju ke kamar Dena. Kamar yang jauh lebih luas dari kamarnya. Namun, ia tak pernah mempermasalahkan hal itu mengingat selama ini Alika hanya sesekali menginap di sana. Jika tak diminta oleh neneknya ia tak akan mau menginap dirumah mewah ini. Rumah neneknya jauh lebih nyaman.

Alika mengetuk pintunya beberapa kali," Ibu, ini Alika, Alika mau pamit, Bu," sahut Alika yang sudah tahu jika di dalam ada ibunya.

Pintu terbuka dan terlihat ibu di sana, mereka sepertinya sedang membuka kado yang kemarin Dena dapatkan dari temannya.

"Bu, Alika mau pulang. Alika pamit ya, Bu. Ayah meminta Alika untuk datang ke rumah Ayah," ucap Alika membuat ibunya hanya mengangguk.

"Ya udah, hati-hati di jalan ya, Nak," ucap Ibunya, hanya mengucapkan itu dan ia kembali masuk ke dalam menghampiri anak tirinya, terlihat ibu sedang membantu Dena membuka kado yang begitu banyak di sana. Alika hanya menghembuskan nafas kasar kemudian berlalu dari rumah itu, tak lupa ia memesan ojek online untuk mengantarnya ke rumah ayahnya.

Alika selama ini bekerja membantu neneknya yang memiliki warung bakso. Warungnya hanya warung pinggir jalan. Namun, cukup ramai. Mereka bisa mendapatkan uang bersih paling banyak 500.000 tiap harinya. Nenek Alika selalu memberikan Alika sebesar 200.000. tiap harinya. Namun, terkadang jika warung mereka sepi 100.000 pun mereka tak dapatkan. 

Nenek yang pandai mengatur keuangan membuat mereka tak kekurangan apapun. Walau mereka hidup dalam kesederhanaan mereka bisa hidup bahagia, nenek selalu membahagiakan Alika dan membelikan apa saja yang Alika inginkan.

Ayah dan ibu Alika bercerai saat usia Alika masih 5 tahun dan sejak saat itu ayah dan ibunya menitipkan Alika di rumah neneknya, sementara mereka mencari pekerjaan masing-masing hingga mereka bertemu dengan jodoh mereka setahun setelah perceraian mereka.

 Bukannya membawa Alika ikut bersama dengan mereka, kedua orang tuanya malah lebih fokus pada keluarga barunya. Nenek adalah ibu dari ibu Alika yang selama ini merawat cucunya itu.

Ibu Dewi sudah menjadi istri dari pria kaya dan tak kekurangan apapun bahkan uang belanjanya bisa dibilang lebih dari cukup. Namun, Tak sekalipun ibu Dewi mengirimkan uang kepada ibunya apalagi pada Alika. Bahkan, ia hanya menjenguk ibunya sesekali saja itupun saat ibunya meminta, entah ia malu mengunjungi mereka atau memang tak punya waktu.

Jika ayahnya sudah kembali memiliki seorang anak dari pernikahan keduanya, ibu Dewi tak memiliki anak dari suaminya. Suaminya tak ingin punya anak lagi, ia beralasan jika Dena sudah cukup untuk mereka, tak usah menambah anak lagi dan dengan patuhnya Dewi mengiyakan apa yang dikatakan oleh suaminya.

 Suaminya mengatakan jika ia tak ingin kasih sayang yang diberikan kepada Dena akan terbagi dengan adiknya nanti.

Dena yang merupakan anak kesayangan dari suaminya membuat ia juga menjadikan Dena anak kesayangannya. 

Rasa cintanya pada keluarga barunya membuat ia melupakan jika ia sebelumnya memiliki seorang anak bernama Alika.

Alika menempuh perjalanan sekitar 1 jam hingga ia sampai di rumah ayahnya. Dengan uang yang dimiliki Alika, ia memberikan ongkos ojek online dan ia pun melangkah masuk ke rumah ayahnya, rumah sederhana. Namun, terlihat sangat nyaman.

"Assalamualaikum," ucap Alika begitu sampai di depan pintu rumah ayahnya.

"Waalaikumsalam," jawab Nansi istri Ayah Alika atau ibu tirinya.

"Alika, Ayo masuk, Nak," ucapnya.

Nansi mempersilahkan Alika untuk duduk dan Alika pun hanya tersenyum dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. Ia memang selama ini selalu ramah pada anak tirinya itu. Ibu Nensi bergegas masuk dan membuatkan minuman dan membawakan cemilan untuk mereka makan berdua.

"Selamat ulang tahun ya, semoga kamu panjang umur dan selalu bahagia," ucap  Nansi dengan tulus

"Iya, Bu. Terima kasih," ucap Alika walau Nansi adalah ibu tirinya, tapi sekarang ia bahkan lebih nyaman saat mengobrol dengan Nansi daripada ibu kandungnya.

"Ayah dimana, Bu?" tanya Alika.

"Ayah ke kantor, nanti sore mungkin baru balik," ucap ibu tirinya.

"Oh iya, aku lupa," jawab Alika tersenyum canggung. Bisa-bisanya dia melupakan jika hari ini adalah hari kerja, sudah pasti ayahnya sedang bekerja.

Tak lama kemudian adiknya keluar dari kamar, adik dari satu Ayah yang sama.

Terlihat adiknya itu membawa sebuah kado berukuran kecil, "Selamat ulang tahun ya, Kak," ucapnya memberikan kado itu kepada Alika. Alika dengan senyum mengambil kado itu dan langsung membukanya, ternyata kado Itu adalah sebuah tas untuk ponsel.

"Terima kasih ya, Kakak memang lagi butuh tas," ucap Alika membuat adiknya pun tersenyum. 

"Eh? Kamu nggak sekolah?" tanya Alika menatap pada Adik laki-lakinya itu.

"Enggak, Kak. Sekolah lagi direnovasi selama 3 hari." 

"Oh," ucap Alika memasukkan ponselnya pada tas yang diberikan pada adiknya. Walaupun tak tial tahun adiknya itu memberinya kado dan hanya kado sederhana, tapi ia merasa senang menerimanya.

Hadiah sederhana seperti itu sudah membuatnya bahagia, setidaknya adiknya memberikan hadiah daripada ibunya tak memberikannya hadiah apapun.

Saat akan makan siang, ayahnya datang. Ia sengaja pulang saat jam istirahat makan siang, tadi istrinya sudah mengatakan jika Alika sudah datang.

Mereka pun makan siang bersama, kehangatan keluarga terjadi di rumah itu. Alika makan dengan lahap, setelah mereka makan, ayah pun memberikan kado selamat ulang tahun untuk putrinya yang sangat jarang ditemuinya itu.

"Maaf, Ayah hanya bisa memberikan ini," ucap Ayah, dimana Ayah memberikan sebuah ponsel dengan harga sekitar 3 juta rupiah.

"Terima kasih ya, Ayah," Alika langsung bergegas mengambil kado tersebut. Ia memang sangat membutuhkan ponsel, karena ponselnya sudah sangat lama tak diganti.

"Terima kasih ya, Ayah," ucap Alika sekali lagi  dan langsung membuka ponsel itu, melihat-lihat fitur yang ada di dalamnya.

Adiknya mengambil ponsel itu dan mereka langsung selfie bersama. Hari ini Alika begitu bahagia berada di rumah ayahnya, ia tak menyangka ayahnya akan memberikannya ponsel.

"Ya udah, Ayah berangkat dulu ya," ucap ayah sebelum berangkat kembali ke kantor. Alika menelpon neneknya mengatakan jika ia akan menginap di rumah ayahnya malam ini dan neneknya hanya mengatakan iya untuk izin yang diminta oleh Alika.

Malam hari mereka kembali bercengkrama di ruang tengah, Alika yang sangat akrab dengan adiknya terus saja saling mengganggu dan saling mengejek jika Alika memiliki ponsel baru 

Tak lama kemudian ayah mereka menghampiri keduanya dan membawa sebuah paper bag.

"Oh ya, Irsya. Ini Ayah  juga sudah membeli ini untukmu," ucapnya memberikan paper bag itu kepada Irsya.

Rasa kehangatan, keharuan, kasih sayang yang ia rasakan Alika hari ini tiba-tiba buyar saat melihat apa yang diberikan ayahnya pada adiknya. Irsya mendapatkan laptop baru seharga 7 juta, padahal ini bukan lah hari ulang tahunnya. Sekalipun Alika tak pernah dibelikan barang yang dimintanya jika bukan di hari ulang tahun. Lagi-lagi rasa iri kembali menyelimuti hati gadis cantik itu, senyum yang sejak tadi terlihat di bibirnya kini kembali menghilang.

"Ayah, aku ke kamar dulu ya, aku ngantuk," ucap Alika kemudian ia pun berjalan menuju ke kamarnya. Setetes air mata kembali menetes di sudut matanya,  ia merasa mengapa ia memiliki kedua orang tua. Namun, terasa tak memiliki orang tua. Mengapa orang tuanya lebih menyayangi keluarga barunya daripada dirinya. Apakah dia adalah anak yang hina karena terlahir dari hubungan mereka yang sudah berakhir.

Alika tak mau hidup seperti ini, Alika ingin hidup bahagia bersama orang tuanya, ibu kandung dan juga ayah kandungnya. Akankah ada kebahagiaan untuk Alika?

Terpopuler

Comments

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

🌺𝕭𝖊𝖗𝖊-𝖆𝖟𝖛𝖆🌺

yaudah...mending km menjauh aja Alika...

2023-03-31

0

#manusiabiasa

#manusiabiasa

kasihan sesak nafas

2023-02-08

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!