Peluang

Sore hari setelah menyelesaikan pekerjaannya, Sani langsung menuju rumah pak Hambali, guru silatnya.

Selain untuk memulai latihan, Sani ingin mengutarakan niatnya mengikuti pertandingan Pencak Silat antar pelajar se-Kabupaten yang akan diselenggarakan sekolahannya beberapa bulan lagi.

"Jadi kamu ingin mengikuti Pertandingan itu?"

Pak Hambali membuka dialognya dengan Sani

"Iya pak, itupun kalau pak Hambali memberi ijin, kalau enggak, ya nggak jadi ikut"

"Ya boleh saja, saya lihat perkembanganmu sangat pesat, gerakan-gerakan tendangan atau pukulanmu sudah sangat mantab dan bertenaga, jadi gak ada salahnya dicoba"

"Jadi saya boleh ikut pak?"

Sani mulai kegirangan

"Boleh saja, tapi mulai sekarang harus memulai latihan khusus, latihan penguatan fisik dan juga latihan tanding"

"Latihan khusus?"

Sani belum paham

"Ya, biasanya kamu latihan selama 2 sampai 3jam, kalau latihan fisik itu cuma 1 jam, tapi kamu tidak diberi waktu istirahat selama 1jam itu, harus Full latihan"

Sani diam sejenak, berfikir dan menjadi sedikit ragu

"Berat juga ya ternyata"

"Ya pasti berat, namanya latihan fisik, tapi lama-lama terbiasa juga"

"Baiklah kalau gitu, saya pastikan ikut"

Pungkas Sani

Esok hari saat di sekolah, Sani menceritakan kepada Uki bahwa dia sudah mendapat ijin dari pak Hambali

"Mantab donk, semoga jadi Juara deh"

Celetuk Uki

"Nggak berharap banyak sih, yang penting berusaha maksimal dan bertanding bagus"

"Iya, siapa tai ini langkah awalmu jadi Atlet Pencak Silat"

"Haahaa sebenernya gw nggak berharap jadi Atlet Pencak Silat, tapi kalau memang ada Peluang, ya tetap gw ambil"

Timpal Sani

Siang itu Hujan deras, mereka tidak pergi ke Kantin dan lebih memilih makan bekal didalam kelas.

Dan saat Pulang, Sani mengayuh sepedanya pelan karena banyak genangan air di jalanan yang ia lalui.

Dan tiba-tiba...

"Byuurrrr..."

Sani basah kuyup tersiram air genangan yang ternyata sengaja dilewati Rindra supaya airnya mengenai tubuh Sani.

"Haaahaaahaaa....Mandi Woy Mandi, biar putih..ckckckck"

Teriak Rindra sambil terbahak-bahak

Sani merasa jengkel, seragamnya basah semua, untung Buku-buku di dalam Tasnya masih aman.

Sani menatap mereka dengan penuh kemarahan.

"Keterlaluan"

Gumam Sani

Rindra pun ngebut meninggalkan Sani disertai gelak tawa mengejek Sani yang sedah basah kuyup.

Sesampainya di rumah..

"Kenapa basah kuyup Nak?"

Tanya ibunya

"Tadi pas ada motor lewat genangan, airnya muncrat ke tubuh Sani Bu, jadi basah gini"

"Walah...ya sudah sini biar Ibu cuci sekarang juga"

Sani melepas seragamnya dan menyerahkan kepada Ibunya.

Sore harinya, Sani sudah memulai latihan fisiknya.

Pertama kali menjalani latihan Fisik, Sani merasa kelelahan, tapi pak Hambali mengatakan bahwa itu wajar, karena belum terbiasa.

"Kalau sudah berjalan seminggu, kamu bakal terbiasa"

Ucap pak Hambali ketika Sani sudah selesai menjalani latihan fisik pertamanya

"Iya pak, mungkin karena ini pertama kali, belum terbiasa, jadi terasa berat banget"

"Tapi kamu sudah lumayan bagus, biasanya anak-anak yang dulu bapak latih, saat latihan pertama pasti menyerah sebelum latihannya selesai,,

Tapi kamu bisa menyelesaikan latihan hari ini, meskipun di menti-menit akhir tadi kamu sudah terlihat kewalahan"

"Iya, tingkat latihannya juga benar-benar berbeda dari biasanya"

Sani menjawab sambil tidur terlentang di teras rumah pak Hambali.

"Nanti malam kalau ada waktu longgar, kamu kesini ya, nanti tak ajarin ilmu pernapasan, supaya kekuatan fisikmu meningkat"

"Pernapasan?, sejenis tenaga dalam?"

"Nanti kamu juga paham, nanti bakal tak kasih penjelasan tentang Pernapasan"

Sani menatap pak Hambali dengan tatapan senang, karena akan mendapat pelajaran baru yang belum pernah dia jalani sebelumnya.

"Ayu, Nissa, kalau sudah selesai belajar, segera tidur"

"Iya Bu"

Jawab Zaiyu dan Anissa serentak.

Zaiyu dan Anissa adalah saudara kembar, namun mereka bersekolah di tempat yang berbeda, karena memang beda jurusan yang diinginkan.

Ayahnya bernama Galih, Mandor proyek yang cukup sukses, dan Ibunya bernama Indri, Ibu Rumah Tangga yang selalu mendidik anak-anaknya untuk bersikap disiplin dan rajin belajar.

"Kak, Nissa udah ngantuk, tidur aja yuk"

"Kakak belum, kamu tidur duluan aja ya, kakak masih mau menyelesaikan 1 bab pelajaran lagi"

"Ya udah, Nissa duluan ya"

Ayu (panggilan Zaiyu) mengangguk tanda mengiyakan adiknya.

Tidak lama kemudian, Ayu merasa pusing dan semakin lama rasanya semakin sakit di kepala bagian belakang.

Ayu memjamkan matanya untuk waktu yang lama sambil menahan rasa sakit.

Setelah hampir sepuluh menit, rasa sakitnya mereda dan dia memilih untuk segera istirahat tanpa melanjutkan bab yang sedang ia pelajari.

Ayu sering merasa sakit kepala, dia pikir hanya sakit kepala biasa, makanya dia tidak pernah menceritakan kepada keluarganya, apalagi sampai memeriksakannya.

Tapi semakin lama sakitnya semakin parah, awalnya hanya berlangsung 2 sampai 3 menit, tapi sekarang sudah sampai 10 menit.

Tapi meski begitu, Ayu tetap menganggap itu hanya sakit kepala biasa.

Meskipun mereka kembar, tapi sifat mereka berbeda.

Zaiyu anak yang mandiri, lembut dan terkesan lebih keibuan dibanding adiknya

Sedang Anissa sedikit kaku, dan terkesan Manja.

Tapi mereka berdua sama-sama cantiknya.

Pagi hari, Ayu sudah bangun duluan, dan membantu Ibunya memasak, sedang Nissa masih tertidur pulas.

"Bu, emm Ayu boleh tanya sesuatu?"

"Boleh, tanya apa?"

"Tapi Ibu, gak boleh marah"

Bu Indri mengerutkan keningnya,

"Iya, ibu gak marah, memangnya mau tanya apa?"

"Bu, apa Ayu sudah boleh pacaran?"

Mendengar pertanyaan anaknya, bu Indri ingin tertawa, dia tahan dan hanya tersenyum kecil.

"Ibu gak bisa mengijinkan, tapi juga tidak melarang kalau kamu memang sudah suka dengan laki-laki, itu normal saja, tapi Ibu harap kamu sadar kewajiban utamamu sekrang, kamu masih harus Fokus belajar"

"Kalau pacaran bisa membuatmu semangat belajar, Ibu boleh-boleh saja, tapi kalau malah sebaliknya, Ibu gak setuju kamu pacaran"

Lanjut bu Indri.

"Iya Bu, Ayu cuma tanya aja kok"

Jawab Ayu sambil menunduk

Ibunya menoleh ke arah Ayu sambil tersenyum.

"Ehhmmm....anak bapak sudah mulai jatuh cinta nih kayaknya"

Ayu dan Ibunya menoleh ke belakang secara bersamaan, dan melihat Ayahnya ternyata mendengarkan percapakan mereka dari belakang.

"Hiiih..ayah apaan sih, kan Ayu cuma tanya"

Ekspresi kelihatan sebel.

"Dia lelaki baik kan? Karena kalau bukan anak baik-baik, Ayah gak bisa menyetujui"

"Sepertinya dia sangat baik"

Ucap Ayu pelan

"Eh enggak enggak, maksudnya Ayu nggak tau, kan belum pacaran juga"

Ayu menyadari kalau dia sudah keceplosan.

"Haahaa, tidak apa-apa kamu pacaran, yang penting, belajar tetap di utamakan, itu tugas kamu sekarang"

Sahut Ayahnya sambil tersenyum

Ayu menunduk merasa malu sekaligus Bahagia karena mendapat lampu hijau dari orang tuanya.

Episodes
1 Disiplin
2 Kebiasaan
3 Pertimbangan
4 Peluang
5 Perkenalan
6 Peringatan
7 Tamparan Keras
8 Perdamaian
9 Pertandingan dan Perpisahan
10 Pilihan dan Keputusan
11 Kehidupan Baru
12 Seperti apa Ayahku...
13 Jadi Kau. . . .
14 Sani, Dimana kamu..?????
15 Apakah kau akan Pulang ???
16 Hingga Lewat Tengah Malam
17 Aku Ambil Kesempatan Ini !!!
18 Selangkah demi Selangkah
19 Namanya Rindra Hakimi Jaya !!!
20 Aku Mencintaimu...
21 Ternyata Ini Jawabannya....
22 Tenanglah
23 Persiapan Sudah Selesai !!!
24 Hari Pertama Bekerja
25 Kau Memang Anakku !!!
26 Operasi.....Sudah Beres..!!!
27 Kita Semua Mengaguminya !!!
28 Apa yang kau Ingat ??!!
29 Diperbudak Nafsu
30 Sisi Gelap Rindra
31 Pak Haris
32 Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya
33 Orang ini Lebih Baik daripada Aku
34 Gadis yang Baik, Pantas dimiliki Lelaki Baik
35 Dia yang Terbaik
36 Janji sebagai Laki-Laki
37 Janji Pak Haris
38 Namanya juga Khilaf
39 Beban Berat
40 Topik Pria
41 Hukum Yang Tak Bisa Ditawar
42 Aan Eko Hartoyo bag. 1
43 Aan Eko Hartoyo bag. 2
44 Aan Eko Hartoyo bag. 3
45 Tentang Masa Mendatang
46 Hukum Karma
47 Orang yang GAGAL
48 Semua Akan Baik-Baik Saja
49 Ketenangan dalam Kesunyian
50 Usia yang tak Pantas
51 Hambali bag. 1
52 Hambali bag. 2
53 Hambali bag. 3
54 Welcome Back Farhan
55 Dua Kemungkinan...?
56 Percayalah..!!!
57 Kami Percayakan semua Padamu
58 Karena Aku Lelaki
59 Terjadilah...
60 Kau milikku Sepenuhnya
61 Akal Bulus Sani
62 Nissa
63 Akal Bulus Sani
64 Hasutan
65 Besok...
66 Tak Direncana
67 Firasat ini. . . .
68 Kesepakatan
69 Andai Bukan Sani
70 Sudah Siap?
71 Aku Berdo'a Untukmu
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Disiplin
2
Kebiasaan
3
Pertimbangan
4
Peluang
5
Perkenalan
6
Peringatan
7
Tamparan Keras
8
Perdamaian
9
Pertandingan dan Perpisahan
10
Pilihan dan Keputusan
11
Kehidupan Baru
12
Seperti apa Ayahku...
13
Jadi Kau. . . .
14
Sani, Dimana kamu..?????
15
Apakah kau akan Pulang ???
16
Hingga Lewat Tengah Malam
17
Aku Ambil Kesempatan Ini !!!
18
Selangkah demi Selangkah
19
Namanya Rindra Hakimi Jaya !!!
20
Aku Mencintaimu...
21
Ternyata Ini Jawabannya....
22
Tenanglah
23
Persiapan Sudah Selesai !!!
24
Hari Pertama Bekerja
25
Kau Memang Anakku !!!
26
Operasi.....Sudah Beres..!!!
27
Kita Semua Mengaguminya !!!
28
Apa yang kau Ingat ??!!
29
Diperbudak Nafsu
30
Sisi Gelap Rindra
31
Pak Haris
32
Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohonnya
33
Orang ini Lebih Baik daripada Aku
34
Gadis yang Baik, Pantas dimiliki Lelaki Baik
35
Dia yang Terbaik
36
Janji sebagai Laki-Laki
37
Janji Pak Haris
38
Namanya juga Khilaf
39
Beban Berat
40
Topik Pria
41
Hukum Yang Tak Bisa Ditawar
42
Aan Eko Hartoyo bag. 1
43
Aan Eko Hartoyo bag. 2
44
Aan Eko Hartoyo bag. 3
45
Tentang Masa Mendatang
46
Hukum Karma
47
Orang yang GAGAL
48
Semua Akan Baik-Baik Saja
49
Ketenangan dalam Kesunyian
50
Usia yang tak Pantas
51
Hambali bag. 1
52
Hambali bag. 2
53
Hambali bag. 3
54
Welcome Back Farhan
55
Dua Kemungkinan...?
56
Percayalah..!!!
57
Kami Percayakan semua Padamu
58
Karena Aku Lelaki
59
Terjadilah...
60
Kau milikku Sepenuhnya
61
Akal Bulus Sani
62
Nissa
63
Akal Bulus Sani
64
Hasutan
65
Besok...
66
Tak Direncana
67
Firasat ini. . . .
68
Kesepakatan
69
Andai Bukan Sani
70
Sudah Siap?
71
Aku Berdo'a Untukmu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!