Kediaman Peter pukul 24 tengah malam...
Stella sampai di kediaman tersebunyi milik Peter. Ia sengaja menemui Peter secara langsung di kediamannya. Dan, sekarang ia sudah berada di ruang tersembunyi bersama Peter.
"Jadi, sebenarnya kau sudah tahu tentang semua ini...dan inikah hadiah yang sebenarnya yang kau katakan, Peter?"
Ucap Stella.
"Ya...
Balas Peter pendek.
"Apa kau tahu, kalau mereka adalah mafia yang berbahaya...dan kau melemparku kepada mereka...dan menjadikanku sebagai santapan mereka...luar biasa, Peter...
Ucap Stella.
"Stella, kau tahu! Dari sekian para pembunuh bayaran yang bernaung di bawahku...kaulah senjata yang paling kuat dan paling berbahaya...
Ucap Peter.
"Ya, itu benar sekali Peter...tetapi asal kau tahu saja...kau tidak bisa menggunakanku sebagai batu lompatan kesuksesanmu!"
Ucap Stella penuh dengan penekanan.
"Jadi, apa kau menolak Stella...setelah kau membunuh pria muda yang merupakan adik dari mafia berbahaya tersebut...apa kau pikir semudah itu kau dapat melarikan diri?"
Tanya Peter.
"Peter! Jangan, lupa akulah pembunuh bayaran dibawah naunganmu yang paling berbahaya...sekaligus akulah senjata paling mematikan...kau tahu, bukan senjata biologis yang tertanam di tubuhku? Itu cukup untuk menginfeksi beberapa negara...dan juga itu cukup untuk membunuhmu...jadi, jangan main-main denganku!"
Ucap Stella marah. Dan, Peter pun mengepalkan tinjunya dengan raut wajah penuh amarah.
"Stella! Jangan, lupa! Akulah yang membentukmu menjadi dirimu yang sekarang! Jadi, jangan coba-coba kau mengancamku!"
Ucap Peter sambil mengacungkan jarinya kepada Stella. Dan, bagi Stella mengacungkan jari berarti tanda penghinaan bagi dirinya.
"Oh, ya?"
Ucap Stella sambil mengambil dua pistol yang tersembunyi di kedua paha kiri dan kanannya. Dan, dia pun siap untuk menembak Peter. Peter yang mengetahui hal tersebut ia menghindar dari tembakan Stella. Ia bersembunyi di belakang lemari untuk menghindari tembakan pistol Stella yang terus menerus menyerangnya secara membabi buta.
"Dor...
"Dor...
"Dor...
Lalu, terjadilah baku tembak di kediaman Peter. Peter berteriak penuh kekesalan kepada Stella. Sekaligus, ia memanggil seluruh anggotanya untuk menghabisi Stella.
"Stella! Beraninya kau, menembakku! Kurang ajar, kau Stella! Roy! Evan! Semuanya, cepat kalian habisi perempuan tidak tahu balas budi itu!"
Teriaknya kepada seluruh anggotanya. Dan, seluruh anggotanya pun mengepung Stella sambil menghujani Stella dengan tembakan pistol mereka. Akan, tetapi Stella tidak gentar sedikitpun ia pun bersembunyi untuk menghindari tembakan-tembakan tersebut.
"Dor...
"Dor...
"Dor...
Stella ingin membalas menyerang dan menembakkan pelurunya kepada salah satu dari anggota Peter. Dan, kena...
"Dor...
"Dor...
"Dor...
"Arrgghh...
Teriaknya.
"Satu tewas! Giliran yang lain! Tetapi, tidak seru jika hanya menembakkan pistol, bukan?"
Ucap Stella, kemudian dia pun melempar sebuah alat yang mengeluarkan asap. Para anggota Peter pun kalang kabut di tengah kabut asap tersebut. Lalu, disitulah Stella beraksi. Ia menembakkan seluruh pelurunya kepada anggota Peter. Dan, seluruh anggota Peter yang ada di ruangan tersebut pun tewas.
"Dor...
"Dor...
"Dor...
Setelah anggota di dalam ruangan tersembunyi tewas. Maka, Stella pun segera keluar dari ruang tersembunyi di kediaman Peter. Peter yang mengetahui banyak anggotanya yang tewas. Ia pun segera membunyikan sirene tanda bahaya. Yang, akhirnya mengundang seluruh anggotanya yang tersisa untuk segera menghadang Stella yang sebelumnya sudah siap dengan serangan tersebut.
Stella sudah siap dengan dua senjata pistolnya di kedua tangannya. Dan, dia pun sudah mengisi ulang senjatanya tersebut. Lalu, tidak lama kemudian ia pun segera menembakkan pistolnya tersebut ke arah musuh yang datang.
"Dor...
"Dor...
"Dor...
"Psiuu...
Dan, suara dentingan peluru terdengar dimana-mana. Stella benar-benar membunuh semua anggota Peter yang masih ada. Sekaligus, ia menanamkan alat peledak di setiap koridor yang ia lalui. Agar ia dapat menghancurkan seluruh kediaman milik Peter. Sekaligus membunuh Peter beserta seluruh anggotanya yang masih tersisa. Tampaknya Stella benar-benar sudah gila.
Terbukti dari segala tindak tanduknya tersebut yang mencerminkan seseorang yang profesional di bidangnya dan juga sangat berbahaya apabila ia terusik. Stella masih terlibat baku tembak dengan mereka semua. Ia menembak mereka satu per satu yang mencoba menghadang langkahnya juga mencoba untuk menyakitinya.
"Dor...
"Akh...
Sampai akhirnya, Stella berhasil keluar dari kediaman Peter. Diluar kediaman Peter pun ternyata sudah ada beberapa anggota Peter yang menunggu Stella.
Peter sialan! Dia benar-benar mengerahkan seluruh anggotanya...ternyata dia benar-benar ingin dimusnahkan...baiklah Peter...kau yang meminta ini...
Ucap Stella dalam hati. Stella pun akhirnya harus bekerja ekstra demi keselamatan dirinya. Akhirnya, ia pun menggunakan bom asap beserta granat yang ia simpan sebagai senjata cadangan ketika ia sudah kehabisan peluru. Stella benar-benar brutal kali ini, ia melemparkan dua benda berbahaya tersebut secara bersamaan. Yang tentu saja, hal tersebut membuat anggota Peter yang ada di luar pun tampak kebingungan dan tiba-tiba ada suara ledakan.
"Dhuarr!"
Yang membuat anggota Peter tewas di tempat. Lalu, Stella pun meledakkan kediaman Peter dengan bom yang sudah ia pasang di seluruh koridor rumah kediaman Peter tersebut. Stella hanya menekan tombol pemicu yang ada di tangannya.
"Boom...
"Boom...
"Dhuarr...
Dan, semuanya hancur seketika. Stella pun segera pergi dari tempat tersebut.
Gambar Ilustrasi
Semenjak peristiwa tersebut terkenallah nama Eagle Lady di kalangan para mafia kelas atas tingkat dunia. Karena, ia telah menghancurkan Peter sebagai orang yang membawahi para pembunuh bayaran sistem level nomor satu di Indonesia.
Kini, Stella bergerak sendiri tanpa tuan atau pun para kelompok mafia yang menaunginya. Siapa pun orang membutuhkan jasanya maka ia akan siap untuk menjalankan aksinya tersebut. Karena, tugasnya adalah membunuh sasaran. Jadi, siapa pun yang menjadi targetnya maka mereka tidak akan pernah lolos dari dirinya.
...****************...
Markas pusat Mafia Dragon Six pukul 3 pagi...
Keriuhan terjadi di sebuah markas pusat Mafia Dragon Six. Sebab, berita hancurnya kelompok Peter sebagai pencipta para pembunuh bayaran dengan sistem level nomor satu di Indonesia tersebut menyebar dengan cepat. Ketua dari kelompok Mafia tersebut masih terduduk di kursi kebesarannya dengan sebatang rokok di tangannya.
"Jadi, Peter tewas?"
Ucap ketua Mafia itu.
"Ya, bos Raymond...Peter sudah tewas bersama dengan seluruh anggotanya...
Balas sang anak buah.
"Siapa yang membunuhnya dengan begitu berani...
Tanya sang ketua Mafia yang bernama Raymond.
"Eagle Lady, tuan...
Jawab sang anak buah.
"Eagle Lady? Siapakah Eagle Lady ini, Erick?"
Tanyanya lagi.
"Salah satu anggota Peter, juga bos! Kabarnya dia merupakan senjata yang paling berbahaya bos! Menurut berita yang kudengar dia telah membunuh anggota keluarga Mafia nomor satu di dunia, bos!"
Ucap sang anak buah yang bernama Erick tersebut.
"Wow, itu berita besar Erick...
Ucap Raymond.
"Ya, bos!"
"Eagle Lady berani mengusik keluarga Mafia besar di dunia...Anggara...dia pasti akan menjadi bulan-bulanan para pembunuh bayaran keluarga mafia besar tersebut...
Ucap Raymond.
"Mari kita lihat sejauh mana, Eagle Lady ini dapat bertahan dari si sialan Anggara itu...
Ucap Raymond sambil menghembuskan asap rokoknya ke udara. Dan, Erick pun tersenyum melihat ekspresi wajah bosnya. Raymond sudah tidak sabar akan perburuan yang dilakukan oleh keluarga Mafia besar di dunia terhadap Eagle Lady atau Stella. Ia ingin melihat sampai sejauh mana Eagle Lady dapat bertahan dari amarah bos Mafia Anggara. Sebab, Eagle Lady berani mengusik bos Mafia satu ini yang dikenal sangat kejam dan tidak kenal ampun terhadap musuh-musuhnya.
EAGLE LADY
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments