EAGLE LADY
Medan, gudang terbengkalai pukul 02.00 dini hari...
Seorang wanita yang bernama Stella Agatha dikejar-kejar oleh orang yang ingin membunuhnya. Sang pembunuh tersebut terus menerus mengejarnya. Bahkan, tidak jarang sang pembunuh tersebut pun sering meneror dirinya. Melalui telepon iseng yang membuat Agatha menjadi ketakutan. Puncaknya, Stella Agatha harus berhadapan langsung dengan pembunuh tersebut.
Yang menjadi Stella tidak paham adalah mengapa sang pembunuh tersebut menjadikan dirinya sebagai target dan membuat hidup Stella tidak tenang. Setiap hari ia merasakan gelisah. Karena, sang pembunuh tersebut tidak berhenti menjadikannya sasarannya setiap hari. Pembunuh itu tidak berhenti mengejar dan menyiksa bathinnya setiap hari.
Sungguh Stella tidak mengerti, mengapa pembunuh tersebut mau membunuhnya dan terus mengejar dirinya. Stella ingin tahu mengapa hal tersebut harus terjadi kepada dirinya. Sedangkan, dirinya merasa tidak pernah memiliki musuh dimana pun juga. Tetapi, mengapa ia dijadikan sasaran oleh sang pembunuh yang ia tidak tahu siapa dirinya.
Mengapa, dia terus saja mengejarku?
Ucap Stella dalam hati. Stella sangat ketakutan sekali, sehingga ia pun terus berlari dan berlari. Sementara, sang pembunuh juga terus mengejarnya sampai dapat sambil membawa sebilah golok di tangannya. Tentu saja, hal tersebut membuat Stella semakin ketakutan. Stella pun berlari menuju sebuah gudang terbengkalai bekas pembuatan mesin-mesin pemotong rumput.
Disana, ia pun bersembunyi di dalam gudang terbengkalai tersebut sambil tangannya memegang sesuatu untuk memukul orang yang ingin membunuh dirinya tersebut. Stella menunggu dengan detak jantung berdebar-debar. Sebab, ia takut jika sang pembunuh menemukan dirinya lalu melayangkan goloknya ke lehernya. Maka, sudah pasti ia akan langsung mati detik itu juga. Hal tersebutlah yang ditakuti oleh Stella. Sehingga, ia mempersiapkan diri dan mempersenjatai dirinya sendiri.
"Hosh...hosh...hosh...
Suara nafasnya yang terdengar tersengal karena kecapekan berlari. Karena, ia tidak ingin menjadi korban pembunuhan oleh sang pembunuh yang kini terus mengejarnya. Stella berdiam disana, lalu tidak lama kemudian ia pun mendengar langkah suara berjalan perlahan-lahan. Pertanda kalau sang pembunuh telah tiba di dalam gudang untuk mengambil nyawanya.
"Stella...dimana kau...manis...sweetheart...hahaha...jangan bersembunyi manis...golokku sudah tidak sabar untuk mencicipi darahmu...
Ucap sang pembunuh sambil mencari Stella di gudang terbengkalai tersebut. Semakin, berdegup kencang dada Stella dan ia pun menangis tertahan sambil menutup mulutnya sendiri. Agar, suara tangisannya tidak terdengar oleh sang pembunuh tersebut. Sedangkan, sang pembunuh tersebut berjalan mendekati tempat persembunyian Stella.
Akan tetapi, ternyata Stella sudah berpindah tempat persembunyian. Ia berpindah tempat sembunyi, ia bersembunyi di dekat deretan mesin-mesin berkarat yang terkumpul tidak beraturan tersebut. Dan, sang pembunuh tersebut pun mencarinya kembali di tempat lain. Dan, Stella masih bersembunyi di tempat persembunyian yang baru tersebut. Stella kembali menahan tangisnya ketika ia mendengar suara desingan golok yang suaranya terdengar nyaring di seluruh gudang terbengkalai tersebut.
Dan, suara tangisannya terdengar samar-samar di telinga sang pembunuh. Insting sang pembunuh menangkap dimana Stella bersembunyi melalui suara tangisannya. Sang pembunuh yang terus mengincarnya dengan pakaian jas hujan. Sehingga, Stella tidak dapat mengenali wajah sang pembunuh tersebut. Karena, jas hujan tersebut menutupi jati diri asli dari sang pembunuh tersebut.
Stella masih menangis tertahan disana. Dan, sang pembunuh semakin dekat dengan tempat persembunyiannya. Lalu, ketika sang pembunuh semakin dekat dengan tempat persembunyian dimana Stella berada. Stella pun segera pergi dari tempat persembunyiannya tadi. Dan, ia pun segera berlari ke arah belakang gudang terbengkalai tersebut. Sang pembunuh melihat dan mengetahui kemana arah Stella berlari. Lalu, ia pun segera berlari mengejarnya ke arah belakang gudang terbengkalai tersebut.
Dan, tetap suara desingan tersebut masih terdengar nyaring dari dalam gudang tersebut. Karena, sang pembunuh berjalan sambil membawa golok di tangannya tersebut. Stella yang mengetahui hal tersebut tangisnya pun semakin pecah dan semakin menjadi-jadi. Mendengar suara tangisan tersebut, sang pembunuh tersebut semakin bersemangat mengejarnya.
"Hahaha...Stella! Berlarilah...maka aku akan mengejarmu...dan golokku akan merasakan manisnya darahmu...hahaha...
Ucap sang pembunuh sambil tertawa. Begitu, mendengar suara sang pembunuh tersebut Stella pun panik dan ia berlari tidak tentu arah. Lalu, ia pun akhirnya terjatuh. Dan, saat itulah sang pembunuh tersebut tertawa senang dan puas melihat Stella terjatuh disana. Lalu, perlahan ia pun mendekati Stella yang sedang terduduk di tanah lembab. Sambil menyeringai ia pun berkata...
"Ck...ck...sudah lelah berlari? Hanya itukah kemampuanmu? Mengapa, kau tidak berlari sejauh mungkin dariku?"
Ucap sang pembunuh.
"Tolong...tolong aku...aku sudah lelah berlari...kumohon lepaskan aku...
Ucap Stella memohon kepada sang pembunuh. Dan, sang pembunuh itu pun tertawa...
"Hahaha...melepaskanmu? Untuk apa aku melepaskan buruanku? Kau adalah makhluk buruanku yang paling imut bagiku...melihat dalam kondisi tidak berdaya begini...sungguh merupakan pemandangan yang menyenangkan bagiku...
Ucap sang pembunuh tersebut. Stella yang dalam keadaan ketakutan pun segera meraih sesuatu benda yang sejak tadi dipegangnya. Benda tersebut jatuh bersamaan tadi ketika ia terjatuh. Ia pun segera mengambilnya dan langsung menghantamkan benda tersebut ke kepala sang pembunuh tersebut.
"Dhuak!"
"Arghh...
Sang pembunuh pun menjerit kesakitan karena hantaman benda tadi di kepalanya. Darah pun mengucur deras dari kepala sang pembunuh tersebut. Belum lagi sang pembunuh selesai menjerit Stella menambahkan lagi rasa sakit di tubuh lelaki tersebut. Ia pun segera mengambil pistol yang terselip di pinggangnya. Lalu, ia pun langsung menembakkan peluru tersebut kepada sang pembunuh tersebut.
"Selamat tinggal!"
"Dor...
"Dor...
"Dor...
Ucapnya sambil menembakkan tiga peluru kearah kening dari sang pembunuh tersebut. Seketika, sang pembunuh tersebut tiada dengan luka tembak di kepala. Lalu, Stella pun tersenyum puas setelah berhasil membunuh sang pembunuh tersebut. Dan, tidak lama kemudian terdengar suara tepukan dari arah pintu gudang di bagian depan.
Stella menunggu sosok yang bertepuk tangan tersebut. Sosok tadi berjalan dari pintu depan menuju arah halaman belakang gudang terbengkalai tersebut. Dan, tidak lama muncullah seseorang yang bertepuk tangan tadi di halaman belakang gudang terbengkalai tersebut.
"Plok...
"Plok...
"Plok...
"Selamat Stella, kali ini kau berhasil menyingkirkan rintangan level lima...dan kau berhak atas misi selanjutnya...
Ucap sosok yang bertepuk tangan tadi.
"Apa misiku selanjutnya...
Tanya Stella. Sosok tadi pun terdiam sebentar sambil menyulut api rokoknya. Lalu, ia pun menyuruh Stella untuk mengambilnya sebatang. Kemudian, mereka berdua pun menghisap asap rokok tersebut bersama-sama.
"Menurutmu, bagimana rasa rokok ini...
Balas sosok tersebut.
"Rasanya enak akan tetapi rasa manis dari rokok ini terasa hambar...
Ucap Stella.
"Begitu, ya?"
Ucap sosok tersebut.
"Ya...
Ucap Stella pendek.
"Lalu?"
Tanya sosok tersebut pendek.
"Belilah rokok yang benar-benar mengutamakan rasa yang baik agar ketika menghisapnya, rasa tersebut tidak akan sia-sia terbuang begitu saja, Peter...
Balas Stella.
"Kalau begitu, untuk misi selanjutnya...maka usahakan rasanya pun tidak terbuang sia-sia, Stella...aku mengandalkanmu...jangan gagal atau kau akan berakhir seperti sang pembunuh disana...
Ucap sosok tersebut yang ternyata bernama Peter.
"Apakah ini peringatan?"
Tanya Stella.
"Ya, ini peringatan...usahakan kau kerjakan serapi mungkin...
Balas Peter.
"Baiklah...
Ucap Stella.
"Ingat, Stella...levelmu sekarang adalah level lima dan julukanmu adalah Lady Eagle...jadi bertindaklah sebagaimana mestinya...
Ucap Peter.
"Baiklah, Peter...
Ucap Stella.
"Bagus, segera bersihkan hasil pekerjaanmu Stella! Dan, besok aku kirimkan file seseorang yang harus kau bunuh...
Ucap Peter kemudian sambil berlalu pergi dari gudang tersebut. Tidak ada jawaban dari Stella. Dia hanya diam karena ia sedang memikirkan misi yang selanjutnya yang akan ia kerjakan. Ya, Stella Agatha adalah seorang pembunuh bayaran yang dibayar oleh Peter melalui sistem level.
Apabila, ia berhasil menyelesaikan level maka ia akan mendapatkan misi tersebut. Stella dahulunya bukanlah seorang pembunuh bayaran. Profesinya adalah ia merupakan seorang pelayan di sebuar bar terkenal di kota Medan. Suatu hari ia bertemu dengan seorang lelaki hidung belang yang menginginkan kehangatan dari dirinya.
Akan, tetapi Stella menolak lelaki tersebut. Ia tidak mau menerima ajakan lelaki tersebut. Ketika, lelaki tersebut mengajaknya untuk berhubungan badan. Sebab, Stella tidak ingin menyerahkan kehormatannya kepada lelaki tersebut. Ia tetap bersikukuh mempertahankan kehormatan serta harga dirinya.
Tetapi, apa lacur ternyata kehormatan serta harga dirinya harus pupus di tempat tersebut. Stella frustasi dan Stella putus asa sejak ia kehilangan mahkotanya yang paling berharga. Ia menangis di sudut jalanan sempit, setelah kehormatannya ternoda. Disaat itulah, ia bertemu dengan Peter yang merupakan seorang ketua klub pembunuh bayaran terkenal nomor satu di Indonesia. Peter menemukan Stella secara tidak sengaja di sudut jalan yang sempit.
Peter memberikan satu solusi yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya. Peter memberikannya pistol kepada dirinya untuk menembak mati orang yang telah menodai kehormatannya. Peter mengajarinya menggunakan pistol untuk membunuh sang lelaki hidung belang. Awalnya, Stella ragu namun kemudian ia pun menyanggupi melakukan hal tersebut meskipun ia tidak mau.
"Aku tidak bisa membunuhnya...a...aku bukan kriminal...
Ucapnya.
"Itu semua terserah padamu...ini misi pertamamu...semoga sukses...
Ucap Peter yang meninggalkannya disana. Di sudut jalan sempit tersebut. Tinggallah Stella disana, bersama dengan seluruh kebimbangannya. Tetapi, ketika ia mengingat rasa sakitnya tersebut. Maka, timbullah rasa dendam di hatinya. Dan, Stella sudah tidak peduli lagi dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Ia pun segera bergerak, ia menerobos tempat dimana lelaki tersebut berada. Lalu, ia pun segera menembaknya di kepala sebanyak tiga kali. Dan, lelaki tersebut tewas bersimbah darah di tempat. Kemudian, semenjak saat itu Stella resmi menjadi anggota klub pembunuh bayaran nomor satu di Indonesia melalui sistem level.
Awalnya, tidak pernah ada masalah antara Peter dan Stella. Namun, seiring dengan berjalannya waktu. Sifat asli Peter mulai terbongkar di hadapan Stella. Peter mengkhianati Stella dengan mengumpankan Stella untuk membunuh anggota keluarga mafia kelas atas internasional.
Oleh sebab itu, Stella pun membunuh Peter dan menghancurkan markas Peter. Semua hal tersebut sebagai konsekuensi yang harus diterima oleh Peter karena telah membuat Stella menjadi umpan. Dan, Stella diincar oleh mafia kelas atas tersebut yang diketuai oleh Anggara.
Stella kehabisan amunisi ketika ia berhadapan dengan seluruh anggota dari Anggara. Akhirnya, ia pun bersembunyi di tempat hiburan malam nyonya Ling Hao. Lalu akhirnya, ia bertemu dengan Anggara di dalam hotel tersebut. Dan, terlibat dalam permainan panas yang diciptakan oleh Anggara.
Anggara sangat tertarik dengan Stella. Namun, ia tidak tahu jika Stella adalah sosok pembunuh bayaran yang telah membunuh anggota keluarganya. Anggara jatuh cinta dengan Stella, setelah pertemuan yang kedua kali di dalam kantor miliknya. Saat itu Stella sedang menyamar karena seluruh angota Anggara sedang mencarinya.
Stella tidak ingin mati konyol. Jadi, ia melakukan hal tersebut demi menyelamatkan dirinya sendiri. Namun, karena aksinya tersebut semakin menyeret dia kedalam arus percintaan yang membuahkan dilema terhadap dirinya. Ia harus memilih antara cinta atau nyawa orang yang ia cintai. Karena, cintanya terhadap Anggara sangat besar. Akhirnya, Stella memilih pergi meninggalkan Anggara untuk selamanya.
EAGLE LADY
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Ibuk'e Denia
aq mampir thor ke karyamu
2023-07-29
1
𝙍𝙖𝙝𝙢𝙖𝙣𝙞𝙖✧・ 。゚★: *.
Sudah launching ternyata y
2023-01-19
2
Zidan Malik Ibrahim
awal yang bagus, next...
2023-01-18
1