Markas kelompok mafia Kala Hitam, pukul 3.00 pagi...
Malam dingin mendekati pagi di sebuah tempat tersembunyi di tengah hutan. Tampak seorang pemuda tampan disana sedang berdiri di taman belakang markasnya. Ia sedang menunggu seseorang di taman belakang markas tersebut. Tidak lama menunggu, seseorang datang kepadanya membawa informasi.
"Tuan...
Sapanya.
"Apa yang kau dapat! Siapa, yang membunuh adikku...
Tanyanya.
"Saya hanya mendapatkan file ini saja, tuan!"
Ucap seorang anak buah tersebut sambil menyerahkan sebuah file kepada pemuda tampan tersebut. Pemuda tampan yang tidak lain bernama Anggara pun memeriksa file yang dibawa oleh salah seorang anak buahnya.
Ia memperhatikannya dengan seksama, file dari seseorang yang telah berani menghabisi anggota keluarganya. Dan, satu senyuman manis tersungging di bibir tipisnya.
Eagle Lady!
Ucap Anggara dalam hati.
"Profil pembunuh bayaran ini benar-benar menarik...
Ucap Anggara.
"Benar sekali, tuan...
Ucap anak buahnya.
"Dia juga merupakan pembunuh bayaran dengan sistem level...dan, saat ini ia sudah mencapai level 5...sekaligus ia merupakan senjata biologis yang sangat berbahaya...
Ucap sang anak buah menjelaskan.
"Sesungguhnya, Peter berbangga diri dapat memiliki dia di bawah naungannya...tetapi, ia malah dihancurkan oleh anggotanya sendiri...benar-benar ironis sekali nasib Peter ini...dia menyinggung kita namun akhirnya ia sendiri yang mengalami kekalahan tersebut...
Ucap Anggara.
"Iya, tuan...dan sekarang semua mata tertuju kepada Eagle Lady...dia sangat berbahaya...dan dia harus dilenyapkan tuan, sebab dialah yang telah membunuh adik anda, tuan...
Ucap sang anak buah.
"Ya, memang dia sangat berbahaya...mari kita lihat sampai kapan dia bisa bertahan menghadapi kemarahanku kali ini...
Ucap Anggara.
"Baiklah, tuan...saya permisi...
Ucap sang anak buah tersebut undur diri. Dan, Anggara tinggal disana merenungkan kematian adiknya tersebut. Lalu, tiba-tiba ponselnya berbunyi nyaring.
🎵🎵🎵
Ia mengambil ponsel dari saku jasnya. Ia melihat siapa yang telah menelepon dirinya. Ternyata seorang germo wanita yang menelepon dirinya. Tanpa ragu dia pun mengangkat telepon tersebut.
"Ya...
Sapanya pendek.
"Tuan? Ini, nyonya Ling Hao yang bicara...apakah, tuan tidak jadi datang? Ada banyak barang bagus disini...tuan dapat memilihnya hari ini, tuan...
Ucap nyonya Ling Hao. Mendengar kata barang bagus segera saja Anggara berkata...
"Sediakan yang paling baru dan memiliki sisi perlawanan...aku benci wanita yang suka menyerahkan dirinya begitu saja...
Ucap Anggara kepada nyonya Ling Hao.
"Baiklah, tuan? Saya paham dengan keinginan anda...
Ucap nyonya Ling Hao. Akhirnya, memutus teleponnya.
"Aku begitu tegang hari ini...aku butuh obat untuk meredakan stress di kepalaku akibat Eagle Lady ini...saatnya mencicipi makanan enak milik nyonya Ling Hao...
Ucapnya sambil melangkah keluar dari markasnya. Menuju sebuah tempat yang menyajikan banyak kesenangan di dalamnya.
......................
Sementara itu di sisi lain...
Tampak disana di sebuah jalanan kota sedang terjadi aksi kejar-kejaran dan juga aksi tembak menembak antara Eagle Lady dengan kelompok mafia Kala Merah yang diketuai oleh Anggara.
"Brumm...
"Dor...
"Eagle Lady! Jangan lari! Hei, kalian cepat kejar dia...
Ucap ketua dari anak buah Anggara memberi intruksi kepada seluruh anggotanya untuk mengejar Eagle Lady secara terus menerus.
Eagle Lady atau Stella yang dikejar terus menerus oleh anak buah Anggara mau tidak mau harus menghadapi serangan dari anggota mafia Kala Hitam.
"Sial! Mereka tidak berhenti dan mereka terus menerus menyerangku dan mengejarku...ini semua karena ulah Peter...untung saja dia sudah kuhancurkan...
Ucap Eagle Lady.
"Jika, tidak maka jangan sebut aku Eagle Lady...
Ucapnya lagi sambil mengisi dua pistol miliknya dengan peluru baru.
"Kedua pistolku ini sudah kuisi...sekarang akan kuhabisi seluruh anak buah mafia Kala Hitam ini...
Ucap Eagle Lady kemudian keluar dari tempat ia sembunyi dan langsung melepaskan tembakan ke arah anak buah dari mafia Kala Hitam. Baku tembak pun terjadi diantara mereka.
"Dor...
"Dor...
"Dor...
"Akh...
Satu anggota mafia tersebut tewas. Dan, Eagle Lady semakin brutal. Ia tidak mengampuni anggota mafia Kala Hitam. Ia bergerak terus, namun apa daya anggota mafia Kala Hitam malah semakin beringas.
Sudah beberapa yang tewas lalu datang lagi anggota yang lain yang lebih banyak lagi. Eagle Lady tidak sanggup lagi menghadapi sekumpulan manusia bak lautan yang terus memberondonginya dengan peluru.
"Sial! Ketua mereka benar-benar ganas dan ingin menghabisiku dengan cara licik seperti ini...peluruku sudah habis dan granatku pun juga sudah habis kugunakan untuk memporak porandakan markas Peter...
Ucapnya.
Tidak ada cara lain...aku harus pergi dari sini dan menghindar dari mereka semua...mereka saat ini benar-benar ingin menghabisiku...
Ucap Eagle Lady akhirnya, menyingkir dari arena baku tembak. Ia menyingkir untuk sementara waktu. Akan tetapi, anggota mafia Kala Hitam tidak melepaskannya.
Mereka terus mengejar Eagle Lady sampai ke sebuah tempat hiburan malam milik nyonya Ling Hao. Sebab, mereka semua melihat Eagle Lady masuk ke tempat tersebut.
"Kesana! Dia masuk ke tempat nyonya Ling Hao...
Ucap anggota mafia Kala Hitam tersebut.
"Tempat hiburan malam milik nyonya Ling Hao masuk dalam pengamanan mafia kita...kita tidak bisa masuk kesana sebab Ketua sendiri menjamin keamanan tempat tersebut!"
Ucap Ketua dari aksi pengejaran terhadap Eagle Lady.
"Lalu, bagaimana Ketua?"
Ucap anggotanya yang lain.
"Eagle Lady benar-benar licik! Dia sengaja masuk ke dalam untuk menghentikan aksi kita untuk membunuhnya...kita tunggu saja disini...
Ucap sang Ketua tersebut lalu memerintahkan seluruh anggotanya untuk segera bergerak dalam senyap sambil menunggu Eagle Lady keluar dari sana.
Sementara, itu Anggara baru tiba di tempat hiburan malam milik nyonya Ling Hao. Nyonya Ling Hao menyambutnya dengan senyum manis terukir di bibir merahnya yang menyala.
"Silahkan! Silahkan, tuan Anggara...ayo...ayo saya tunjukkan kepada anda makanan lezat untuk anda...
Ucap nyonya Ling Hao sambil membawa Anggara ke suatu tempat yang istimewa disana. Sedangkan, Eagle Lady yang sedang bersembunyi masuk ke dalam salah satu kamar VVIP di tempat hiburan tersebut.
Di dalam ruangan tersebut sudah ada seorang wanita penghibur yang dikhususkan untuk tuan Anggara. Wanita itu terkejut ketika Eagle Lady memasuki kamar tersebut. Eagle Lady pun tidak kalah terkejutnya.
Akhirnya, ia pun membuat wanita penghibur tersebut jatuh pingsan hanya dengan satu pukulan di kepalanya. Kemudian, ia membereskan tubuh wanita penghibur yang pingsan tersebut dan menyembunyikannya.
Segera, Eagle Lady berganti pakaian serta mendandani dirinya seperti seorang wanita penghibur. Setelah, selesai ia pun bersiap-siap hendak keluar dari ruangan kamar mewah dan istimewa tersebut. Akan tetapi, ia mendengar suara orang sedang berbincang di depan pintu kamar mewah tersebut.
Gawat! Ada orang diluar...bagaimana caranya aku keluar dari tempat ini...
Bathin Eagle Lady gelisah.
"Silahkan, tuan? Dia sudah menunggumu di dalam...
Ucap nyonya Ling Hao.
"Baiklah!"
Ucap Anggara sambil memasuki ruangan kamar VVIP tersebut dan menutup daun pintunya. Eagle Lady sangat terkejut dengan Anggara tiba-tiba masuk kedalam ruangan kamar tersebut.
Dia sudah masuk! Tampan sekali wajah lelaki ini...
Bathinnya lagi.
Anggara tersenyum melihat raut wajah terkejut dari Eagle Lady yang sedang menyamar.
"Mengapa, kau terkejut?"
Ucap Anggara.
"Ti...tidak...aku tidak terkejut? Aku hanya sedang memikirkan sesuatu...
Ucap Eagle Lady.
"Oh, ya? Apa yang kau pikirkan! Apa kau memikirkanku?"
Tanya Anggara sambil bergerak maju perlahan sedangkan Eagle Lady mundur ke belakang. Melihat tingkah Eagle Lady yang menjauh darinya membuat Anggara tersenyum manis memandangi seluruh tubuh Eagle Lady dari atas sampai bawah dengan mata liarnya.
Dia benar-benar sesuai dengan apa yang kumau...tidak hanya cantik dan juga sexy namun sepertinya dia juga waspada kepadaku...
Ucap Anggara membathin.
"Mengapa, kau menghindariku? Ayo...kemarilah sayang?"
Anggara merayu Eagle Lady.
"Cih! Aku tidak sudi jatuh keperangkap lelaki buaya dan hina sepertimu! Minggir! Aku mau keluar dari kamar memuakkan ini!"
Ucap Eagle Lady marah dan menolak. Mendengar penolakan Eagle Lady membuat Anggara semakin terpacu untuk segera mendapatkannya.
"Oh, kau mau keluar? Boleh saja, setelah aku mencicipimu!"
Ucap Anggara kemudian bergerak cepat ingin meraih Eagle Lady dalam pelukan. Namun, Eagle Lady berkelit darinya dan melayangkan satu tendangan ke arah ************ Anggara.
"Dhuak!"
Dan, tepat mengenai sasaran. Anggara menjerit kesakitan sambil menyentuh miliknya yang berhasil mendapat tendangan keras dari Eagle Lady.
"Aduh! Milikku! Dasar, wanita sialan!"
Ucap Anggara sambil mencoba bangkit berdiri. Eagle Lady semakin bersiap-siap dengan kuda-kudanya lalu kembali menyerang Anggara. Beberapa pukulan hingga tendangan diarahkan Eagle Lady kepada Anggara.
Namun, kali ini Anggara berhasil mematahkan setiap serangan dari Eagle Lady yang dinilai sangat berbahaya bagi dirinya.
"Waw, kau sangat lihai dan bersemangat sekali...aku suka tipe wanita pemberontak sepertimu...
Ucap Anggara.
"Diam! Dan, tidak perlu banyak bacot kau lelaki hidung belang! Terima seranganku ini!"
Ucap Eagle Lady sambil terus menyerang Anggara. Dan, Anggara pun meladeni setiap serangan Eagle Lady yang semakin membabi buta. Lalu, akhirnya Anggara menemukan celah untuk menghentikan serangan Eagle Lady.
"Bagaimana, sekarang!"
Akhirnya, Eagle Lady pun takluk di tangan Anggara. Eagle Lady diam tidak berkutik lagi. Dihadapan seorang mafia kelas atas Internasional akhirnya ia kalah.
EAGLE LADY
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Zidan Malik Ibrahim
wkwkwkw...itu pasti sekali🤣🤣🤣
2023-02-01
2