Malam Minggu itu malam yang indah bagi Ria karena baru kali ini diri nya merasa bahagia ketika tidak bersama dengan Rama . Memang sih biasanya Ria dan Rama selalu menghabiskan waktu malam Minggu nya dengan video Call , tidak keluar jalan jalan , palingan kalau jalan jalan bareng sama Sinta juga dan ada temen nya Rama yang bernama Dion .
Tapi malam Minggu kali ini Ria habiskan oleh Juna , setelah selesai menyanyi di Cafe , Juna meminta ijin kepada Rio, membawa Ria pergi jalan jalan , Rio yang ingin mendekat kan adik nya dengan Juna pun mengiyakan nya , biar lah adik nya bahagia dan melupakan mantan nya , karena Rio tau sifat sahabat nya itu , Juna tidak akan menyakiti Ria atau pun berbuat macam macam , dan Rio tau Juna memang tergila gila dengan adik nya sudah lama .
Juna membawa Ria ke sebuah Taman yang sangat ramai pengunjung nya , ya kebanyakan sih para muda mudi yang melakukan kencan nya, Juna dan Ria duduk di kursi taman yang kosong . Juna dan Ria sibuk berbicara , tanpa sengaja mata Ria bertubrukan dengan seseorang yang sangat dia kenal . Dan pria itu langsung menatap Ria dan Juna dengan pandangan yang tidak suka .
Ria yang sadar di tatap oleh mantan nya dia berusaha membuang wajah nya dan kini wajah nya menatap ke arah Juna , dan tidak sengaja wajah mereka saling pandang .
Ya pria itu adalah Rama , Rama rupa nya pergi juga ke taman bermain bersama dengan Silvi . Ya sewaktu pacaran dengan Ria saja Rama tidak mengajak nya pergi berdua , selalu dengan teman teman nya , kan sudah kentara sekali jika Rama memang hanya mempermainkan nya saja . Dan lihat lah sekarang , Rama cuman pergi berdua saja dengan pacar baru nya itu . Dan tampak nya sangat mesra , Silvi bergelayut manja di lengan Rama. Mereka duduk di kursi yang tidak jauh dari Ria dan Juna .
"Ri??" Panggil Juna .
Ria langsung memalingkan wajahnya tidak mau menatap ke arah Juna ,jujur saja Ria sangat malu saat ini , mungkin wajah nya sudah memerah seperti tomat .
"Iya kak Arjun " jawab Ria yang menahan wajah nya ke samping .
Juna terkekeh melihat tingkah Ria , Juna juga senang jika Ria salah tingkah di depan nya.
"Kenapa enggak lihat kakak , Ri??" Tanya Juna .
Ria melengos mendengar pertanyaan Juna , bagaimana dia harus melihat ke arah pria itu kalau saat ini jantung nya saja tidak bisa berdetak dengan normal . Ah kenapa dengan Ria , padahal kan bukan kali ini saja Juna duduk dengan nya , sudah sering . Tapi mungkin waktu itu Ria masih buta dengan cinta Rama , maka oleh sebab itu diri nya tidak bisa melihat cinta sesungguhnya dari Seorang Arjuna Wijaya.
"Malu kak , kakak jangan natap Ria kayak gitu " cicit Ria.
Juna masih saja terkekeh melihat Ria , lalu tanpa berpikir lagi Juna meraih tangan Ria , lalu menggenggam tangan nya .
"Ri , kakak mau ngomong serius sama kamu , tolong tatap kakak !!" Pinta Juna.
Ria yang awal nya terkejut ketika tangan nya di genggam oleh Juna , namun sedetik nya gadis itu melirik ke arah Rama yang tengah melihat ke arah nya , seulas senyum tersungging di bibir mungil Ria , mau tidak mau Ria akhirnya menatap wajah tampan milik Juna . Ya tampan , dan lebih tampan Juna di bandingkan Rama . Ah kenapa Ria dulu bego menolak Juna di bandingkan Rama . Padahal jelas jelas perbandingan nya sangat jauh , Juna lebih tampan , kaya , dan yang paling hebat kaya nya usaha sendiri tanpa campur tangan Mama dan Papa nya.
Juna tersenyum melihat wajah cantik nan mungil milik Ria ,
"Ri , mungkin ini udah entah yang ke berapa kali nya , kakak nyatain perasaan kakak sama kamu , ah mungkin Ria sudah bosan kali ya denger nya , tapi kakak enggak pernah bosen Ri, kakak cinta sama Ria " ujar Juna.
Ria menatap wajah sendu milik Juna , lalu menghela nafas nya panjang , diri nya tau Juna tidak pernah putus asa mendekati nya , dan bahkan Juna selalu ada jika Ria mengalami masalah . Ria tau Juna pria baik , tapi di hati nya masih ada nama Rama . Namun Ria tidak mampu memungkiri perasaan suka akan datang jika Juna selalu dekat dengan nya seperti ini .
"Kak , Ria baru aja putus sama Rama , apa kak Arjun enggak takut jadi pelampiasan Ria !!"
Mendengar perkataan dari Ria , rasa nya hati Juna sangat sakit , namun sesaat kemudian Juna bisa menetralisir perasaan nya dan menatap kembali wajah cantik Ria .
"Kakak yakin bisa buat Ria cinta sama Kakak , kan cinta bisa tumbuh seiring berjalannya waktu Ria .....
Jadi bagaimana apa Ria mau jadi pacar kakak ??" Wah apa apaan ini ?? Kak Juna bukan cuma nyatain perasaan nya saja , tapi nembak Ria . Ah rasa nya hati Ria jadi meleyot . Eh tunggu , apa Ria mulai jatuh hati sama pesona nya Juna ...
Ria memalingkan wajahnya , Ria tidak sanggup lagi menatap wajah tampan pria yang ada di hadapannya saat ini , rasa nya detak jantung nya sangat kencang , entah perasaan apa yang Ria rasakan saat ini , Ria juga tidak mengetahui nya .
Di sisi lain , Rama mengepalkan kedua tangan nya , Rama sangat kesal melihat Ria sedang bersama dengan seorang lelaki , kan padahal baru tadi dia putus sama Ria , kenapa Ria sudah memiliki kekasih secepat ini , tidak mungkin tidak ,,, Rama sangat mengenal Ria , Ria tidak akan mudah melupakan nya secepat itu , pasti Ria berniat untuk memanas manasi nya saja , agar Rama cemburu . Kedua sudut bibir Rama menyunggingkan senyuman nya , dia berpikir bahwa Ria pasti ingin membalas nya saja , karena Rama pergi dengan Silvi , pasti Ria dan pacar pura pura nya itu sengaja mengikuti Rama kemana pun Rama pergi . Ah pikiran Rama ini sudah entah kemana mana.
Silvi yang berada di dekat Rama merasa sangat bahagia , pasal nya pacar baru nya itu baru ini tersenyum bersama nya , padahal sejak diri nya meminta jadian dengan Rama , Rama tidak menampakkan senyuman manis nya , bahkan Rama malah memasang wajah datar nya saja .
"Sayang ... " panggil Silvi , namun tidak ada jawaban apa pun dari bibir pria itu , pria itu malah senyum senyum sendiri sambil menatap langit .
"Rama!!!!" Silvi teriak , dan itu membuat semua sepasang mata yang berada di sana mengarah ke arah nya dan Rama . Termasuk Juna dan Ria , mereka berdua kompak melihat ke arah Rama dan Silvi .
Rama yang tadi nya asik melamun kini harus mengelus telinga nya karena sakit berdengung akibat suara cempreng milik Silvi , Rama mendengkus kesal lalu menatap tajam ke arah Silvi .
"Apa !!!!" Suara itu membuat Silvi terlonjak kaget , Silvi tidak menyangka jika Rama bisa berbicara sekasar itu , padahal yang dia tau jika Rama selalu berbicara dengan nada yang lembut , apa lagi kepada Ria , Silvi tidak pernah mendengar Rama membentak Ria , atau membuat nya sakit hati , yang Silvi tau , Rama selalu membuat hati Ria bahagia , dan kini apa ??? Rama membentak Silvi ??? Ah ya jelas berbeda lah Ferguso . Ria kan orang yang sangat spesial di hati Rama...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments