Cassandra

Ketika ke dua penjahat ingin menembak Cassandra dan dokter Seka bersamaan Cassandra, dokter Seka, Daddy Sebastian dan Daddy Aleandro ikut mengarahkan pistolnya ke arah mereka berdua.

Tembakan Cassandra, dokter Seka, Daddy Sebastian dan Daddy Aleandro tepat mengenai mereka berdua dan langsung ma x ti di tempat karena tepat mengenai keningnya sedangkan salah satu pria yang mengarahkan pistolnya ke Cassandra membuat dokter Seka menghalangi tubuh Cassandra agar tidak terkena tembak namun yang terkena dokter Seka.

Bruk Bruk

Bruk

Grep

Ke dua pria tersebut langsung ambruk seketika bersamaan menghembuskan nafas terakhirnya sedangkan Cassandra memeluk tubuh dokter Seka dan memanggil namanya.

"Kak Seka!" panggil Cassandra.

"Biar Daddy yang mengendong Seka." ucap Daddy Sebastian.

Daddy Sebastian menggendong tubuh dokter Seka dan membawanya ke arah parkiran mobil bersamaan kedatangan anggota keluarga besar Alvonso dan anggota keluarga Alexander untuk menangkap para penjahat.

Daddy Sebastian duduk di kursi pengemudi sedangkan Mommy Karen duduk di samping kursi pengemudi untuk dokter Seka berbaring di jok belakang pengemudi di mana Cassandra menjadikan ke dua pahanya sebagai bantalannya.

Daddy Sebastian mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dengan diikuti oleh mobil milik Daddy Aleandro menuju ke rumah sakit.

Hingga lima belas menit kemudian mereka sudah sampai di rumah sakit. Daddy Sebastian menggendong putranya sambil berteriak memanggil suster begitu pula dengan Cassandra.

Tidak membutuhkan waktu lama dua perawat datang sambil mendorong brangkar kemudian Daddy Sebastian meletakkan perlahan tubuh putra sulungnya.

Dua perawat tersebut mendorong brangkar ke arah UGD dengan diikuti oleh orang tua dokter Seka, Casandra dan ke dua orang tua Cassandra. Hingga mereka berhenti ketika brangkar tersebut masuk ke dalam ruang UGD dan mereka duduk tepat di depan pintunya.

"Mommy, akan hubungi Saka." Ucap Mommy Karen sambil membuka tasnya untuk mengambil ponselnya.

Mommy Karen sengaja melakukan hal itu karena dirinya tahu kalau suaminya sangat cemburuan. Mommy Karen mencari nomer kontak Saja setelah ketemu Mommy Karen menekan tombol berwarna hijau kemudian menempelkan ponselnya ke arah telinganya dan sambungan pertama langsung di angkat.

("Malam Mom." Panggil Saka).

("Saka, kamu ke rumah sakit." Pinta Mommy Karen).

("Siapa yang sakit Mom?" Tanya Saka).

("Kakakmu terkena luka tembak, cepatlah datang." Jawab Mommy Karen).

("Apa? Kak Seka terkena luka tembak? Siapa yang menembaknya Mom?" Tanya Saka).

("Nanti Mommy ceritakan." Jawab Mommy Karen).

("Baik Mom." Jawab Saka patuh).

Tut Tut Tut Tut

Sambungan komunikasi langsung diputuskan secara sepihak oleh Mommy Karen kemudian menyimpan kembali ponselnya ke dalam tasnya.

"Oh ya, tadi aku tidak melihatmu menghubungi seseorang hanya memencet jam tangan tapi kenapa keluarga besar Alvonso dan keluarga besar Alexander bisa datang tiba-tiba lalu menangkap para penjahat dan membawa mayat para penjahat?" Tanya Daddy Sebastian setelah beberapa saat mereka terdiam.

"Jam tangan ini terhubung langsung dengan keluarga besar Alexander dan keluarga besar Alvonso jadi jika aku memencet tombol ini maka dua keluarga besar datang membantu." Jawab Daddy Aleandro.

"Hebat sekali." Ucap Daddy Sebastian dan Mommy Karen.

"Nanti aku mintakan ke keluarga besar ku karena jam ini diproduksi oleh anggota keluarga besar Alvonso dan berkerja sama dengan keluarga besar Alexander." Ucap Daddy Aleandro.

"Benarkah?" Tanya Daddy Sebastian yang juga ingin menjadi bagian dari keluarga besar nomer satu yaitu keluarga besar Alvonso dan nomer dua keluarga besar Alexander.

"Tentu saja benar kan sebentar lagi kita menjadi besan." Jawab Daddy Aleandro.

Daddy Sebastian dan Mommy Karen hanya tersenyum dan Daddy Aleandro dan Mommy Cantika juga ikut membalas senyuman mereka.

"Aku ingin pergi ke kantin, ada yang mau nitip?" Tanya Daddy Sebastian.

"Aku ikut." Jawab Daddy Aleandro.

"Mommy juga ikut." Sambung Mommy Karen dan Mommy Cantika bersamaan.

"Kalau begitu Cassandra di sini saja menunggu Kak Seka, Cassandra nitip susu coklat hangat." Ucap Cassandra.

"Ok." Jawab mereka bersamaan.

Merekapun pergi meninggalkan Cassandra sendirian menuju ke kantin sedangkan Cassandra masih menatap pintu UGD sambil berharap dokter Seka baik-baik saja.

Hingga sembilan belas menit kemudian terdengar suara langkah sepatu pantofel membuat Cassandra memalingkan wajahnya ke arah samping dan matanya membulat sempurna.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!