Pukul empat sore Andhika pulang dari kantornya setelah memanaskan mesin mobil ia pun berjalan pulang, hari ini sang ibu memintanya segera pulang ada hal yang ingin ibunya katakan.
Ting!
Satu pesan masuk ke gawainya Andhika
"Sayang, jalan yuk malam ini malam minggu aku suntuk di rumah sendirian nih". Sebuah pesan masuk tak lain dari Wina kekasih gelapnya Andhika.
Seketika Andhika bingung bagaimana membagi waktu antara istri juga selingkuhannya, di tambah ada sang ibu di rumahnya. Ya! Selama ini sang ibu belum mengetahui perselingkuhan yang di lakukan Andhika.
Andhika takut ibunya akan murka terhadapnya, tetapi selama pernikahannya dengan Rahma sang ibu tidak memperlihatkan akan ketidak sukaannya terhadap menantunya tersebut, entahlah Andhika belum sempat bertanya pada sang ibu perihal ibunya tidak menyukai Rahma sebagai menantunya, padahal Rahma terbilang cantik dan jauh lebih cantik dari Wina sang wanita selingkuhannya.
"Maaf sayang untuk malam ini mas gak bisa temenin kamu, ada ibu soalnya di rumah, ini juga mas mau langsung pulang sebagai gantinya nanti mas kasih hadiah ya seminggu lagi kan mas gajian kamu bebas mau beli apa aja yang kamu mau". Andhika membalas pesan yang dikirim sang kekasih gelap.
Mata Wina pun berbinar membaca pesan dari Andhika.
"Beneran mas..? Kalau gitu oke deh gak apa apa, tapi inget loh ya tepati janji kamu". Wina membalas pesan dan memperingati janjinya Andhika.
"Iya tentu sayang apa sih yang enggak buat kamu, muachh mas jalan dulu ya daah sayang".
"Daaahh masku sayang". Balas Wina serta emot cium di akhir pesan.
Beberapa menit kemudian Andhika sampai di rumahnya dan memarkirkan mobilnya di garasi.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam mas". Jawab Rahma kemudian mencium tangan suaminya seperti biasa.
"Ibu mana Ra?". Tanya Andhika setelah ia mendudukan dirinya di sofa ruang tengah.
"Ada lagi di kamar mas, kenapa?". Tanya Rahma dengan kening berkerut.
"Enggak apa apa, cuma tadi ibu nyuruh mas pulang cepet, mas mandi dulu ya gerah nih". Ucap Andhika.
"Iya mas, mau sekalian aku buatin kopi, biar nanti badan mas lebi segar?". Tawar Rahma.
"Boleh Ra, nanti kamu taro di sini aja kopinya ya".
"Iya mas..".
Rahma pun berjalan ke dapur setelah sang suami lebih dulu naik ke atas menuju kamar mereka.
Setelah Rahma kembali terlihat sang mertua sedang menonton televisi dengan volume yang besar.
"Andhika udah pulang Ra?" Tanya mertua nya tanpa melihat ke arahnya.
"Sudah bu, mas Andhika lagi mandi, nanti mau kesini lagi". Ucap Rahma sambil menyimpan secangkir kopi dimeja.
"Kamu buatin anak saya kopi tapi kamu gak buatin saya teh hangat atau coklat hangat". Ketus sang mertua.
"Maaf bu, Rahma fikir ibu belum keluar kamar, ya udah ibu mau di buatin apa, biar Rahma bikinin". Ucap Rahma seramah mungkin.
"Susu jahe, tapi jangan terlalu manis dan panas" jawabnya kemudian dengan tanpa melihat ke arah Rahma.
"Sebentar ya bu Rahma bikinin". Ucapnya.
"Gue juga dong! Bikinin sirup mangga atau jeruk haus nih". Tiba tiba rina muncul di balik pintu kamarnya.
"Kamu gak bisa bikin sendiri Rin, kan tinggal bikin semuanya ada di kulkas". Jawab Rahma kemudian.
"Gue lagi males, udah sana cepetan tinggal bikin doang juga banyak protes". Sungut Rina dengan entengnya.
Rahma pun yang bisa pasrah menerima perlakuan mertua serta adik iparnya.
"Sabar..." Lirih Rahma.
Malam pun berlanjut. Setelah makan malam Rahma serta Andhika juga ibunya duduk di sofa ruang tengah, sang ibu menceritakan bahwa rumah peninggalan sang ayah di jual, ia ingin tinggal bersama Andhika juga Rahma di rumah besar itu.
"Kenapa ibu jual rumahnya?" Tanya Andhika
"Uangnya biar ibu tabung Dhika, lagian kan rumah kamu ini besar sekali dan banyak kamarnya masa cuma tinggal berdua kan sayang, lebih baik ibu Rina juga tinggal disini juga kan biar rame, dan kamu jangan lupa kabarin adik bungsu kamu biar nanti pulang semester kuliah suruh kesini aja". Ucap sang ibu panjang lebar.
"Dhika sama Rahma gak masalah ibu tinggal disini, dan emang bener rumah ini ke geudean kalau hanya aku dan Rahma yang tempatin". Jawab Andhika.
Rahma yang bisa membisu bagaimana selanjutnya kehidupan dia di rumahnya sendiri, sementara mertua dan adik iparnya memperlakukannya dengan se mena mena, akan tetapi Rahma tidak akan diam. Dia akan melawannya.
-Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments