Cinta, Setelah Berakhir
"Ting...!"
"(Mas, makasih ya transferannya, kamu emang terbaik)".
Satu pesan masuk ke gawai milik Rahma, kening Rahma berkerut saat menerima pesan tersebut.
"Apa maksud Wina". Rahma berucap dalam hati "Apa mungkin ia salah kirim?". Kemudian Rahma menyimpan kembali benda tipis itu.
Saat Rahma berjalan ke ruang keluarga ia mendengar percakapan dengan suaminya di telepon.
"Apa..?? Kamu salah kirim pesan kok bisa bagaimana kalau Rahma tau hubungan kita?".
DEG! Jantung Rahma kaget "Mas Andhika sedang nelpon sama siapa ya?" Rahma bergumam pelan.
"Sayang, kamu sedang ngapain kok pagi pagi udah bengong?". Secara tidak sadar Rahma setengah kaget tiba tiba sang suami sudah ada di hadapannya.
"E-iya mas gak apa apa, aku cuma sedang berfikir aja buat masak nanti siang". Rahma menjawab setengah kaget.
"Oya sayang mungkin nanti mas pulang agak maleman ada meeting jam7 malem nanti gak apa apa kan di rumah sendirian?".
"Iya mas gak apa apa". Ucap Rahma sambil tersenyum.
"Ya sudah mas berangkat dulu ya, takut telat" Ucap Andhika sambil mengacak rambut Rahma, dan di sambut dengan senyuman oleh Rahma.
Setelah sang suami berangkat kerja Rahma kembali memikirkan obrolan sang suami di telepon tadi.
"Sebaiknya aku tidak curiga sama suamiku sendiri, tapi pesan dari Wina?" Seketika Rahma teringat akan pesan yang dikirim sahabatnya.
"Mungkin juga Wina salah kirim, aku juga tidak boleh punya prasangka buruk terhadap sahabatku sendiri, selama ini Wina baik dan perhatian terhadapku". Kembali Rahma mengsugesti dirinya.
💟
Malam pun beranjak, seperti biasa Rahma mengerjakan hobby nya, selama ini Rahma selalu mengisi sisa waktunya dengan menulis sebuah novel disalah satu aplikasi.
"Akhirnya aku bisa meneruskan bab berikutnya". gumam Rahma sambil tersenyum merekah kemudian menyimpan benda pipih itu diatas nakas.
Saat kembali melihat jam yang menempel di dinding sudah menunjukan pukul 10 malam, tapi sang suami belum terlihat tanda tanda pulang.
"Selama itukah mas Andhika meeting, tumben enggak kaya biasanya". Rahma bergumam pelan dengan masih menatap jam di dinding.
Rahma kemudian berjalan ke kamar mandi guna mencuci mukanya sebelum tidur tak lupa ia memakai cream malamnya.
Saat Rahma menaikkan kaki ke atas kasur terdengar deru mesin mobil.
"Itu sepertinya mas Andhika baru pulang". Ia pun berjalan ke luar kamar guna membuka pintu untuk sang suami.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam.." Kemudian Rahma menyalami tangan suami dan menciumnya takzim.
"Belum tidur Ra..?"
"Belum mas, aku baru selesai menulis". Jawab Rahma sambil tersenyum ke arah sang suami.
"Mas, mau makan biar aku siapin, mas lebih baik mandi dulu biar nanti sehabis makan bisa langsung istirahat". Ucap Rahma dengan penuh kasihsayang.
"Ya sudah mas masuk kamar dulu, sini tad kerja nya biar mas yang bawa sekalian".
Andhika pun berjalan menaiki anak tangga menuju kamarnya.
Saat Andhika melepaskan kemejanya, gawainya berdering. Terlihat nama Wina sebagai pemanggilnya.
"Iya hallo ada Wina sayang, baru aja kita ketemu dan melepas rindu, kamu udah kangen lagi sama aku".
"Iya mas tiada hariku tanpa merindukanmu. Kapan kira bisa menghabiskan malam bersama lagi". Ucap Wina di sebrang telepon.
"Sabar dong sayang, aku belum menemukan waktu yang pas untuk kita menghabiskan malam berdua".
"Iya deh tapi janji ya secepatnya". Ucap Wina kembali dengan suara yang disengaja manja.
"Oke sayang nanti waktunya biar aku atur dan ngasih alesan sama Rahma, oya kamu udah chat Raa belum perihal kamu tadi salah kirim pesan, aku gak mau dia curiga sama kita, soalnya pas tadi pagi kita nelpon Rahma seperti menguping dan kaya yang curiga gitu". Ucap Andhika panjang lebar.
"Hehe aku lupa sayang, soalnya gak ada balesan atau nanya salah kirim gitu si Rahma nya".
"Iya..! Tapi setidaknya kamu chat dia lah bilang salah kirim biar dia enggak curiga".
"Iya sayang nanti aku chat istri tersayang kamu. Puaaass kamu". Ucap Wina dengan nada sedikit marah.
"kok gitu, aku gak mau aja kalau sampai Rahma tau hubungan kita, terus kamu juga mau hubungan persahabatan kamu dan Rahma berakhir, aku gak mau itu terjadi sayang, aku ingin menjalani rumah tangga dengan semestinya, hubungan dengan kamu lancar, begitu juga persahabatan kalian, aku gak mau semuanya hancur gitu aja sayangku Wina". Ucap Andhika dengan bersungut sungut.
"Terus kamu gak bakalan nikahin aku dan cerai in si Rahma dong kal-".
Tok!
Tok!
Tok!
"Mas makan malam nya udah siap, kamu udah belum mandinya". Ucap Rahma di balik pintu kamar.
"Sayang udah dulu ya Rahma udah manggil aku, daaahh sayang i love you muaach". Ucap Andhika dengan mematikan telponnya sepihak.
"i-iya sayang tunggu bentar mas lagi nelpon penting dari kantor". Jawab Andhika beralasan.
"Telpon dari kantor malam malam begini, lalu kenapa pula mas Andhika mengunci pintu kamar enggak seperti biasanya". Lirih Rahma.
"Ya udah aku tunggu di meja makan ya mas". Ucap Rahma.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar.
-Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments