Jam alarm membangunkan tidur nyenyak Rahma.
"Hooaamm.." Rahma menguap satu tangannya menutup mulut dan satu tangannya di rentangkan.
"Mas.. Bangun udah subuh sholat dulu yuk nanti kalau udah sholat kamu bisa tidur kembali". Ucap Rahma sambil menyentuh lengan suaminya.
"Duluan sayang, nanti mas nyusul". Jawab Andhika.
Andhika selalu begitu dan begitu saat sang istri mengajaknya sholat berjamaah.
Rahma pun turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi guna mengambil wudhu, ia belum pernah sama sekali sholat berjamaah dengan sang suami padahal hal itu yang dia inginkan selama pernikahannya. pernikahan yang baru 2 tahun ia jalani bersama Andhika belum pernah Andhika mengajak atau menyuruhnya untuk sholat, tapi Rahma tidak pernah mempermasalahkan hal itu, dia hanya sedikit sedih saja dan akan hilang dengan sendirinya.
Pukul setengah enam Rahma sudah berkutat di dapur menyiapkan sarapan untuk suami dan dirinya, ia lakukan setiap pagi dan itu membuat Andhika senang.
💟
"Sarapan apa pagi ini sayang". ucap Andhika dengan mendudukan dirinya di kursi meja makan.
Rahma menoleh dan tersenyum pada suaminya.
"Bikin nasi goreng seafood sama telor dadar". Ucap Rahma sambil membawa mangkuk nasi goreng dan asap yang mengepul dari nasi goreng itu.
"Mas berangkat dulu ya, kamu hati hati di rumah dan jangan keluar tanpa seizinku". Ucap Andhika
"Iya mas kalau gak perlu perlu banget aku enggak keluar kok, di rumah aja sambi nulis cerita". Jawab Rahma dengan senyuman khasnya.
"Emang kamu dapetin berapa sih uang dari hasil kamu nulis itu, kalau kecil dan enggak sebanding mending gak usah lah kamu nulis nulis gak jelas gitu. Emang uang bualan yang aku kasih ke kamu kurang?". Ucap Andhika kembali.
Rahma hanya terdiam dan menundukan kepalanya, kalau uang bulanan yang suaminya kasih itu sangatlah kurang, selama ini kebutuhan dapur bayar listrik dan air Rahma yang membayarnya dengan uang yang ia hasilkan dari menulis.
"Bukan gitu mas, aku hanya mengisi waktu yang kosong aja daripada gabut gak ada kerjaan di rumah, lagian enggak sering sering juga aku nulisnya". Jawab Rahma kemudian.
"Ya udah terserah kamu, oya nanti siang ibu sama Rina mau kesini dan mulai hari ini mau tinggal di sini".
Rahma reflek kaget!
"Kok tinggal di sini emang rumah ibu kenapa mas?". Tanya Rahma.
"Udah kamu gak usah banyak nanya yang penting sekarang kamu beresin kamar buat ibu juga Rina". Ucap Andhika memotong pertanyaan istrinya.
"iya mas". Jawab Rahma dengan sedikit lesu.
"Ya udah mas berangkat udah telat nih".
"Rahma pun menyalami tangan suaminya dan menciumnya takzim".
Andhika kemudian keluar dan menaiki mobil hitamnya, setelah menyalakan mesin mobil iya pun melesat mengemudikan mobilnya keluar gerbang rumahnya.
Rahma juga kembali masuk kerumah setelah menutup gerbang juga menutup pintu dan mengucinya, Rahma tidak pernah mengembok pintu gerbang rumahnya, guna memudahkan tamu atau kurir paket, mereka cukup mengetuk pintu rumahnya saja, maka dari itu Rahma hanya mengunci pintu rumahnya saja.
Siangpun beranjak dan Rahma baru saja selesai membereskan kamar untuk ibu mertua dan adik iparnya.
Tok!
Tok!
Tok!
"Rahma buka pintu nya ibu datang" Ucap ibu mertuanya.
"Iya bu sebentar". Rahma menyaut dari dalam dan berjalan ke arah pintu.
"Lama banget sih mbak buka pintu doang kita udah kepanasan nih". Ucap Rina dengan nyelonong masuk ke rumah dan menarik koper besarnya.
"Tuh bawain tas ibu dan setelah itu siapin makan ibu belum sempet makan di jalan". Ketus sang mertua sambil berjalan melewati Rahma di sisi pintu.
"Hufftt.." Rahma membuang nafasnya dengan kasar. Kemudian ia berjalan ke ruang makan setelah meletak koper ibu mertuanya di kamar.
Rahma memasak sesuai pesan Andhika tadi siang saat Rahma sedang membereskan kamarnya, suaminya menyuruhnya masak kesukaan ibunya juga adik iparnya, Rahma hanya bisa berkata ia meski uang bulanan dari Andhika telah habis, ia pun kembali menggunakan uangnya dari hasil menulisnya.
Rahma bukannya tidak ikhlas ia hanya saja sedikit bingung akhir akhir ini Andhika selalu kurang ngasih jatah uang bulanan dari suaminya.
"Rahma.. Mana makan siangnya dari tadi ibu sama Rina udah lapar loh, kamu ngerti dong perjalanan dari jawa ke jakarta tuh jauh". Sungut sang ibu mertua sambil mendudukan bokongnya di kursi meja makan.
"I-yaa bu udah Rahma siapin nih". Ucap Rahma.
"Sana kamu panggil Rina dikamarnya dia pasti sudah kelaparan kasian anak itu". Ucap mertuanya kembali.
Rahma pun berjalan menuju kamar Rina tanpa menjawab ucapan ibu mertuanya, ia sedikit kesal terhadap sang ibu mertua.
-Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments