Bab 2. Pengakuan Yang Ditolak

Amar yang duduk di dalam mobil melirik gadis yang berdiri di belakang Lukas sedikit mengernyit melihat gadis itu menatapnya terang-terangan. Dia sudah terbiasa mendapatkan tatapan seperti itu, tapi mereka akan langsung berpaling karena takut saat melihat matanya.

Lukas adalah asisten Amar yang juga bertugas mengantarnya ke dan dari perusahaan.

Amar merasa risih, ini pertama kalinya seorang gadis terus menatapnya tanpa berkedip begitu lama.

Lukas memperhatikan wajah bosnya berkerut dan mengikuti tatapannya dan melihat Safira yang bengong. Dia segera menggoyangkan tangannya di depan gadis yang berdiri dibelakangnya.

"Nona, Nona ada apa?"

"Ah, tidak apa-apa." Safira segera sadar mendengar suara Lukas. Dia menggelengkan kepalanya berusaha menghilangkan rasa malunya karena menatap wajah orang lain terang-terangan.

Astaga! Ganteng banget! Wajahnya lebih ganteng dari semua oppa-oppa Korea dari drama yang dilihatnya. Bahkan lebih ganteng dari V BTS. Apa dia juga seorang aktor?

"Maaf, aku menabrak mobilmu. Aku pasti akan ganti rugi. Oh, ya, namaku Safira. Ini nomor ponselku. Kamu bisa menghubungiku setelah mobilnya di perbaiki," Safira mendekat dan memberikan secarik kertas dengan nomor ponsel yang sudah di tulisnya tadi.

Amar mengambil kertas yang di sodorkan gadis itu padanya. "Oke," ucapnya setelah melirik nomor pada kertas itu.

"Kalau begitu aku akan pergi dulu soalnya aku sedang buru-buru."

Amar mengangguk dan melihat gadis itu segera berlari ke motornya. Menyalakan motor dan melambaikan tangannya ke arahnya, lalu pergi.

Amar sekali lagi melihat kertas di tangannya.

'Safira Nizmara' ulang Amar dalam hati menyebut nama gadis itu.

"Tuan, haruskah kita ke bengkel terlebih dahulu?" tanya Lukas yang sudah duduk di kursi pengemudi.

"Tidak perlu. Ayo ke perusahaan. Setelah itu bawa ke bengkel," jawab Amar.

"Baik, Tuan." Lukas lalu menyalakan mobil dan mengemudi menuju perusahaan.

°°°°°

Setibanya di perusahaan Safira memarkirkan motornya dan berlari menuju pintu masuk perusahaan sambil melirik jam tangannya.

"Aduh, aku bisa terlambat nih!" seru Safira di tengah berlari.

Setelah masuk Safira langsung menuju departemen humas di lantai 2. Setibanya di sana dia melihat dua orang yang juga diterima berdiri di sana mendengarkan arahan direktur.

"Maaf, saya terlambat," ucap Safira ikut berbaris.

"Tidak apa-apa. Kamu belum terlambat." Pak Direktur membalas ucapan Safira. "Ini hari pertama kalian bekerja. Lola akan memperkenalkan kalian pada pekerjaan kalian nanti," sambungnya.

Lola kemudian mengambil alih setelah Pak Direktur pergi. Lola membawa mereka bertiga menuju tempat mereka akan bekerja sambil memperkenalkan perusahaan.

Di siang hari Safira makan siang di kantin perusahaan. Setiap karyawan memiliki kartu makan yang bisa digunakan untuk makan di kantin perusahaan.

"Aku dengar katanya anak bos datang bekerja di perusahaan hari ini," ucap Firly salah satu pegawai yang baru masuk bersama Safira tadi.

Yudi yang juga baru bekerja mengangguk, "Ya, itu benar. Aku sempat melihatnya tadi." Yudi bekerja sebagai asisten sekretaris presiden mendapat kesempatan bertemu karena diperkenalkan oleh presiden.

"Benarkah!? Apa dia tampan?" tanya Firly penasaran.

Safira yang mendengarkan mengiyakan dalam hati. 'Sangat tampan, tinggi, dan putih.'

"Ya sebelas dua belas lah sama aku," kata Yudi bercanda.

"Apaan sih. Nggak asik lu!" ucap Firly kesal.

Setelah makan siang Safira kembali melanjutkan pekerjaannya.

Jam 3 siang adalah waktu pulang kerja. Safira merapikan mejanya, mengambil tasnya dan menyapa karyawan lain sebelum pulang.

Safira langsung kembali ke kediaman Mahendra setelah pulang kerja. Masuk kamar dan beristirahat.

'Tok, tok, tok."

"Safira, ayo makan malam." Bu Kamila mengetuk pintu kamar Safira memanggilnya makan malam.

Safira yang tertidur terbangun mendengar ketukan pintu dan suara ibunya. "Iya, Bu. Tunggu sebentar."

Tidak lama kemudian Safira keluar kamar menuju meja makan.

"Bagaimana hari pertama kerja, kamu bisa terbiasa?" tanya Pak Lukman.

"Alhamdulillah pekerjaannya nggak terlalu sulit, kok. Lagi pula ada banyak senior yang mau membantuku." Safira tersenyum menjawab.

"Baguslah kalau begitu."

Safira tidak menceritakan tentang kecelakaan yang menimpanya dimana dia tidak sengaja menabrak mobil orang lain. Dia tidak ingin orang tuanya khawatir.

Setelah makan malam Safira keluar jalan-jalan di taman, lalu duduk di kursi taman.

"Apa yang kamu lakukan?"

Safira terkejut dan berbalik mendengar suara pria dari belakangnya. Dilihatnya Aditya berdiri tidak jauh dibelakang tempatnya duduk.

"Aku ... sedang melihat bintang," jawab Safira gugup.

"Apa aku mengganggumu?" tanya Aditya berjalan mendekat.

Safira menggelengkan kepalanya, "Tidak ... kamu tidak menggangu, kok."

"Boleh aku duduk?"

"Tentu saja."

"Kamu Safira, kan? Putri pak Lukman."

"Iya." Jawab Safira mencoba menenangkan detak jantungnya yang bertambah cepat.

Safira sesekali melirik Aditya yang duduk di sampingnya dengan malu-malu. Ingin rasanya dia mengatakan kesukaannya pada Aditya sekarang. Mumpung mereka sedang berduaan.

"Aku ingat dulu kita sering bermain bersama." Kenang Aditya.

"Apa kamu ingin mengatakan sesuatu padaku?" tanya Aditya merasakan tatapan Safira.

Aditya tidak berubah masih seperti dulu selalu berbicara dengan sopan dan lembut. Inilah yang membuat Safira menyukainya, Aditya tidak membedakan status mereka sebagai tuan dan pelayan.

"Lama tidak bertemu. Bagaimana kamu sekarang? Apa diluar negeri sangat baik?" Safira memulai berbicara.

"Ya, ini pertama kalinya kita bertemu setelah 5 tahun." Aditya tersenyum mendengar perkataan Safira.

"Bagaimana menurutmu?" Aditya bertanya balik.

Safira ikut tersenyum menjawab, "Aku pikir kamu pasti hidup dengan baik di luar negeri. Dan memperoleh banyak hal."

"Aku tiba-tiba ingat sebelum berangkat ke luar negeri kamu berkata akan memberitahu sesuatu padaku saat aku kembali nanti. Sekarang boleh aku tahu apa itu?".

Safira tidak menyangka Aditya masih ingat perkataannya 5 tahun lalu. Haruskah dia mengatakannya?

Aditya melihat wajah Safira yang ragu-ragu, "Jika kamu belum siap. Tidak perlu dikatakan," lanjutnya.

Tidak, ini janjinya 5 tahun lalu. Dia harus mengatakannya sekarang. Tidak masalah apakah Aditya akan menerima atau menolaknya. Dia siap menerima apa pun jawabannya.

"Yang ingin ku katakan adalah aku menyukaimu sejak kecil. Dan hingga sekarang aku masih menyukaimu. Apa kamu mau jadi pacarku?" Safira akhirnya mengungkapkan isi hatinya.

Aditya tertegun mendengar ungkapan perasaan Safira untuknya. Dia tidak menyangka Safira memiliki kasih sayang lebih padanya.

"Maaf, aku rasa kita tidak cocok jadi pacar. Aku hanya menganggap kamu sebagai teman dan adikku. Tidak lebih. Dan lagi ada perbedaan status yang sangat besar diantara kita. Aku pikir kamu pasti akan mendapatkan pacar yang lebih cocok daripada aku." Aditya menunduk tidak berani menatap mata Safira. Dia hanya bisa menolak selembut mungkin. Hatinya telah dimiliki oleh orang lain dan tidak dapat menampung orang tambahan.

Mata Safira terasa panas mendengar penolakan halus Aditya. "Tidak masalah. Kamu tidak perlu menganggapnya serius. Kamu benar, kita berbeda. Yah, aku pasti akan mendapatkan pacar yang lebih sesuai untukku."

Safira berbicara sambil tersenyum yang lebih jelek daripada menangis. Dia berusaha keras menahan air matanya agar tidak mengalir.

"Sudah sangat malam. Aku akan kembali dulu," kata Safira berdiri meninggalkan taman tanpa mendengar balasan dari Aditya.

Safira berlari menuju kamarnya dengan air mata yang berderai. Dia tidak sanggup lagi menahan tangisnya. Air matanya langsung tumpah saat berpaling dari Aditya.

Safira membenamkan wajahnya di bantal menangis tersedu-sedu. Orang yang disukainya menolaknya. Bukan hanya karena dia tidak menyukainya, tapi juga karena mereka berbeda.

Aditya adah anak orang kaya, sedangkan dia hanya anak seorang supir dan pembantu yang bekerja di keluarga Aditya. Yang satu majikan dan yang lain hanya pelayan, mereka dari dua dunia yang berbeda.

Lama menangis akhirnya Safira tertidur.

°°°°°

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

masa sih... jadi penasaran aku Thor pengen liat visualnya 🤔

2023-02-22

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!