Bab 3. Gaji Pembantu Setinggi Langit

Keesokan harinya Safira bangun dan mendapati matanya bengkak akibat menangis. Dia masih harus pergi bekerja hari ini, tidak mungkin dengan tampang seperti ini. Untuk menutupi matanya yang bengkak Safira mengeluarkan alat make-up nya dan mulai merias wajah.

Safira melihat jam di ponselnya sudah jam 7, masih ada satu jam lagi sebelum jam masuk kerja. Safira membuka WhatsApp dan melihat sebuah pesan masuk dari nomor asing.

Ternyata itu dari pak sopir, Lukas, yang mobilnya dia tabrak kemarin. Bukan sopir, tapi asisten pemilik mobil itu. Tertulis di dalamnya sebuah alamat dan memintanya datang untuk membicarakan biaya ganti rugi.

Safira membalas pesan itu bahwa dia akan pergi setelah pulang kerja. Kemudian, dia melaju ke perusahaan.

Sepulang kerja Safira mengemudikan motornya menuju alamat dalam pesan yang dikirimkan oleh asisten.

Safira merasa lelah naik motor, alamatnya sangat jauh dan berada di daerah perbukitan, akhirnya dia tiba 1 jam kemudian. Motor Safira berhenti di depan pagar yang tertutup. Safira ingin menghampiri petugas keamanan yang berjaga supaya membukakan gerbang untuknya lewat.

Baru saja akan melepas helmnya, Safira melihat petugas keamanan sudah membukakan pintu gerbang. Safira mengangguk ke arah petugas dan menyalakan motornya melaju melewati pintu gerbang.

Safira dibuat takjub melihat pemandangan di halaman vila yang penuh dengan berbagai pohon buah-buahan. Apalagi beberapa pohon sudah memiliki buah yang matang. Ingin rasanya dia memetik salah satu buah dan mencicipinya.

Sungguh unik selera pemilik vila, biasanya hanya bunga dan pohon sejenis palem yang akan di tanam di halaman sebuah rumah mewah.

Jauh ke belakang Safira melihat sebuah bangunan tiga lantai bergaya Eropa. Vila ini tidak kalah mewah dari kediaman keluarga Mahendra.

Wajah Safira berkerut memikirkan mobil yang ditabraknya kemarin. Orang kaya seperti Aditya memiliki mobil yang harganya ratusan juta bahkan miliaran. Mobil orang itu pasti juga sangat mahal, kira-kira berapa banyak uang yang harus dia bayar?

Memarkirkan motor lamanya di depan pintu rumah mewah terlihat sangat tidak pada tempatnya. Safira sekali lagi melirik motornya kemudian pada pintu raksasa di depannya. Safira menggelengkan kepalanya menghilangkan pikirannya yang aneh-aneh.

°°°°°

Safira menekan bel di dinding dan setelah menunggu beberapa saat pintu besar itu terbuka. Orang yang membukanya adalah Lukas.

“Silakan masuk. Bos sudah menunggu Anda di dalam.” Lukas mengarahkan tangannya mempersilahkan Safira masuk.

Safira mengangguk dan mengikuti Lukas ke dalam rumah. Safira memasuki rumah dengan tenang dan menjaga pandangannya tetap lurus, tidak bersikap udik seperti saat dia baru memasuki halaman tadi.

Untungnya dia sudah terbiasa melihat perabotan mewah di rumah Mahendra, jadi dia tidak terlalu tertarik mengamati isi rumah ini.

Safira melihat pemilik mobil yang ditabraknya kemarin duduk sambil bersandar di sofa dengan sebuah dokumen di tangannya. Dia sekali lagi dibuat takjub dengan wajah rupawan pria itu.

Dia memiliki alis yang berbentuk seperti pedang, bulu matanya sangat panjang, mata seperti elang, hidung tinggi dan lurus, dan bibir yang tipis. Wajah itu pasti akan membuat hati semua wanita terpikat saat melihatnya.

Tidak seperti kemarin di mana pria itu terlihat formal dengan memakai jas. Hari ini dia terlihat lebih kasual menegangkan kemeja putih dengan lengan yang digulung ke atas memperlihatkan otot-otot lengan pria itu yang terlihat kuat. Dan celana kain hitam di bagian bawahnya.

Safira berdiri diam di depan sofa tidak tahu harus berbuat apa, tidak berani mengganggu pria itu. Dia juga tidak berani terus menatap wajah pria itu, karena dengan melihatnya ingin rasanya dia memegang wajah itu dan menciumnya.

‘Ya ampun. Safira apa yang kamu pikirkan? Singkirkan pikiran kotormu itu!’

Amar mengalihkan pandangan dari dokumen di tangannya dan melihat seseorang berdiri di depannya. Amar meletakkan dokumen di meja dan menatap Safira yang masih berdiri dan tidak berniat duduk.

“Duduk,” ucap Amar singkat memecah kesunyian. Amar adalah orang yang tegas dan tidak suka banyak bicara.

“Ah, iya, terima kasih.” Safira segera duduk setelah mendapatkan perintah.

Lukas datang dari dapur meletakkan secangkir teh di depan Safira.

“Silakan minum,” ucap Lukas.

“Terima kasih,” balas Safira merasa tersanjung mendapat kehormatan minum teh orang kaya.

Sementara Safira meneguk tehnya, Lukas merapikan dokumen di atas meja dan mendengarkan perintah Amar.

“Aku sudah melihat semua dokumen itu. Kamu bisa menangani sisanya,” kata Amar.

Lukas mengangguk, “Baik. Kalau begitu saya akan pergi dulu.”

“Em.”

Safira yang gugup langsung menghabiskan secangkir teh di tangannya tanpa menghawatirkan bila teh itu masih panas atau tidak.

“Anu, berapa yang harus saya bayar untuk kerusakan mobil Anda?” tanya Safira setelah hanya mereka berdua di ruang tamu.

Amar mengeluarkan selembar kertas dari laci meja dan meletakkannya di atas meja di depan Safira.

Safira mengambil kertas itu yang berisi kuitansi pembayaran dari bengkel reparasi mobil. Safira dibuat terkejut melihat jumlah tagihan yang tertera di atas kertas itu 30 juta lebih. Dari mana dia bisa mendapatkan uang sebanyak itu?

Safira menatap pria di depannya gugup, “Anu ... Tuan-”

“Kamu bisa memanggilku Amar,” sela Amar menyebutkan namanya.

Safira segera memperbaiki panggilannya, “Tuan Amar. Saya pasti akan membayar Anda. Tapi, bisakah Anda memberi saya waktu. Jangan khawatir saya pasti akan menepati janji saya.” Safira berkata berusaha meyakinkan.

Memperbaiki duduknya, Amar menatap mata Safira yang terlihat jernih. Dia bisa melihat permohonan dan perjuangan dari sorot matanya. “Berapa lama kamu berencana akan membayar ku?”

Safira terdiam mendengar balasan Amar. Ya, berapa lama dia baru bisa membayarnya? Saat ini dia tidak punya uang dan kalaupun dia mendapat gaji dari bekerja di perusahaan hanya ada tiga juta. Itu artinya dibutuhkan waktu hampir setahun baru dia bisa melunasi nya.

Melihat gadis itu sedang berpikir keras, Amar menawarkan: “Kebetulan saat ini saya sedang kekurangan pembantu. Jika kamu mau saya bisa membayarmu 10 juta per bulan.”

Safira mendongak kaget menatap Amar dengan takjub. “10 juta?” Apa dia tidak salah dengar?

“Iya, ini hanya gaji percobaan. Jika kamu bekerja dengan baik, maka akan saya tambah lagi.”

“Apa kamu mau?” tanya Amar melihat Safira sepertinya tidak memperhatikan.

Safira mengangguk terburu-buru, “Mau! Tentu saja saya mau!” serunya segera jangan sampai Amar menyesal.

Gaji pembantu 10 juta! Dia pasti akan sangat menyesal jika menolak. Ini namanya rezeki nomplok. Gaji ibunya saja sebulan di keluarga Mahendra hanya 4 juta. Itu pun setelah ibunya bekerja sangat lama.

“Baiklah. Kamu bisa mempelajari ini.” Amar mengeluarkan map dari bawah meja dan memberi arahan: “Di dalamnya ada jadwal pekerjaan kamu dan hal-hal yang harus kamu perhatikan. Kamu bisa bekerja mulai besok.”

Safira mengambil map itu dan melihat isinya.

‘Kegiatan harian, pertama menyiapkan makanan jam 6 pagi harus selesai sebelum jam 7. Kemudian membersihkan kamar dan mencuci pakaian. Lalu menyiapkan makan malam jam 5. Selain jam di atas dia bisa beristirahat. Jika begini dia juga masih bisa terus bekerja di perusahaan.’

Safira mendongak dari map menatap Amar. “Apa aku akan tinggal di sini?” tanya Safira setelah membaca jadwal kerjanya.

Amar mengangkat alisnya melirik Safira seperti orang bodoh. “Jika kamu bisa datang kemari subuh-subuh kamu tidak perlu menginap.”

Safira dibuat diam oleh perkataan Amar. “Bisakah aku baru bekerja besok sore saja. Aku perlu siap-siap dulu.”

“Baiklah.” Amar tidak mempermasalahkan kapan Safira akan mulai bekerja.

Safira kemudian pamit kembali setelah mendapat persetujuan dari Amar.

°°°°°

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

kan Amara jadi punya pikiran seperti itu melihat mu...!

2023-02-22

1

al-del

al-del

jadi ketauan banget kamu mata duitnya Safira kalau kaya gitu! 🤭

2023-02-22

1

al-del

al-del

Hhhmmm...!

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!