Assalamu' alakum Wr. Wb
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan like, tekan gambar love, komen dan kasih vote agar authornya semangat buat up nya.
Selamat membaca.
----------
" Aku sama sekali tidak mengingatnya, jadi jangan mengarang cerita yang tidak-tidak." Ucap Mutia setelah dr. Nando menjelaskan.
" Aku tidak sedang mengarang cerita, kalau kamu tidak percaya coba kamu lihat diliontin kalung yang kamu pakai terdapat namaku Muhammad Nando." Ucap dr. Nando mulai kehabisan kata-kata untuk menjelaskan.
Setelah dr. Nando mengatakannya Mutia segera mengecek kalung liontin yang dia pakai dan ternyata benar dikalung itu terukir nama Muhammad Nando.
" Ya Allah apa benar laki-laki yang sedang bersama hamba adalah pemilik kalung ini, jadi mimpiku selama beberapa tahun itu benaran nyata dan sekarang laki-laki itu ada di hadapanku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? dia pernah berjanji kepadaku 2 hal yang pertama dia akan menjadi seorang dokter dan yang kedua dia akan menikahiku setelah dewasa, sekarang semua janjinya kepadaku sudah dia wujudkan." Gumam Mutia dalam hati masih merasa bingung dengan perasaannya, tapi dia tidak memungkiri ada rasa bahagia telah menemukan laki-laki yang selalu datang di dalam mimpi.
" Hei kenapa malah melamun? apa kamu sudah melihat namaku di kalung yang kamu pakai?." Tanya dr. Nando membuyarkan lamunan Mutia.
" Iya ada." Jawab Mutia.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat usia pernikahan Mutia dan dr. Nando sudah memasuki 1 bulan, dari kejadian sebulan yang lalu Mutia memutuskan untuk memberikan kesempatan kepada dr. Nando dan sudah sedikit-sedikit memulai membuka hatinya.
Ada apa dengan Mutia kenapa dia baru sedikit-sedikit memulai membuka hatinya? ada apa ya dengan hati Mutia? apa ada mantan pacarnya yang melukai hatinya sehingga dia trauma dan menutup rapat-rapat hatinya?
" Sayang kamu sakit?." Tanya dr. Nando khawatir beberapa hari ini sering mual.
" Gak kak, paling cuma masuk angin aja." Jawab Mutia.
" Kakak periksa aja ya sayang." Ucap dr. Nando.
" Gak mau." Ucap Mutia menolak.
" Kenapa sih kamu gak mau kakak periksa?." Tanya dr. Nando bingung.
" Karena aku gak sakit, paling dikerok juga sembuh." Jawab Mutia bersikeras menolak untuk diperiksa dan dr. Nando menghembuskan nafasnya kasar.
" Ya percuma dong kakak jadi dokter, niat utamanya kan untuk ngerawat kamu kalau lagi sakit kayak gini, eh kamunya malah nolak. " Ucap dr. Nando sedikit kecewa.
" Hei siapa bilang percuma kakak jadi dokter? kakak gak boleh bilang begitu, banyak orang yang membutuhkan kakak, aku juga baik-baik aja kayak aku sakit parah aja bilang begitu." Ucap Mutia dengan mengelus tangan dr. Nando.
" Baik-baik bagimana orang kamu muntah-muntah terus beberapa hari ini." Ucap dr. Nando masih khawatir.
" Udah berkurang kok muntahnya." Jawab Mutia agar dr. Nando tidak lagi menghawatirkannya.
" Kamu benaran gak periksa siapa tau.. " Ucap dr. Nando mengantung karena dia baru menyadari sesuatu.
" Siapa tau apa? aku sakit keras gitu?." Tanya Mutia.
" Huss jangan sembarangan kalau bicara." Ucap dr. Nando memperingati.
" Makanya kalau bicara jangan setengah-setengah bikin orang penasaran aja." Ucap Mutia sewot.
" Iya maaf sayang." Ucap dr. Nando mengalah.
" Terusin bicaranya siapa tau apa?." Tanya Mutia lagi.
" Siapa tau kamu sedang hamil." Jawab dr. Nando membuat Mutia tertawa.
" Haha... apa hamil? itu tidak mungkin kak." Ucap Mutia dengan tertawanya membuat dr. Nando gemas melihatnya.
" Ya siapa tau aja Allah memberikan kita rezeki untuk mendapatkan anak." Ucap dr. Nando sambil membayangkan wajah baby mereka nantinya.
" Kakak jangan halu nanti jatuhnya sakit." Ucap Mutia memperingati karena dia tidak yakin kalau dia akan hamil secepat itu.
" Sayang kakak boleh tanya." Ucap dr. Nando.
" Kalau mau tanya ya tanya aja, gak perlu minta persetujuan aku dulu." Ucap Mutia heran mendengar ucapan dr. Nando dengan mengelengkan kepalanya pelan ada-ada saja suaminya ini.
" Apa kamu meminum pill kb atau semacam obat untuk menunda kehamilan?." Tanya dr. Nando menyelidik.
" Enggak, lagian dapat dari mana coba aku obat begituan disini aja tidak ada apotik." Jawab Mutia menjelaskan dan dr. Nando mengangukan kepala paham.
" Berarti ada kemungkinan kamu hamil dong kalau kita tidak memakai alat kontrasepsi saat melakukannya, apa lagi kita melakukannya setiap malam, apa kamu sudah datang bulan bulan ini?." Tanya dr. Nando memastikan agar apa yang dia duga tidak salah.
" Belum seharusnya sih 2 minggu yang lalu, tapi aku sering kok telat datang bulan bahkan sampai 3 bulan." Jawab Mutia santai tanpa beban.
" Apa? sampai 3 bulan lamanya? apa kamu sudah memeriksa dirimu ke dokter?. " Tanya dr. Nando yang terkejut dengan jawaban yang diberikan Mutia.
" Buat apa memeriksaku ke dokter." Jawab Mutia bingung dengan wajah bodohnya.
" Astaga fifi sayang kok bisa sih kamu tenang-tenang saja kalau tidak datang bulan." Ucap dr. Nando gemas dengan kelakuan istrinya yang menjawab dengan santainya.
" Karena mamaku juga mengalami hal seperti itu, memangnya ada apa?. " Tanya Mutia bingung.
" Kamu tau gak soal sindrom ovarium polikistik?." Tanya dr. Nando.
" Enggak." Jawab Mutia.
" Sindrom ovarium polikistik atau bisa disingkat dengan PCOS adalah kondisi medis yang disebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi, nah gejala PCOS adalah menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan di area yang tidak semestinya, muncul kista pada ovarium, dan infertilitas." Ucap dr. Nando menjelaskan dan Mutia menganguk-ngangukkan kepalanya.
" Bagaimana mengertikan?." Tanya dr. Nando yang melihat Mutia menganguk-ngangukkan kepalanya.
" Enggak, yang aku paham cuma kista, itu seperti gumpalan daging kan." Jawab Mutia membuat dr. Nando tercengang dan membuang nafasnya kasar.
" Mendingan sekarang kamu diperiksa, aku takut kamu mengalami seperti yang aku jelaskan tadi dan aku tidak menerima penolakan dalam bentuk apapun." Ucap dr. Nando tidak mau dibantah karena hal buruk terjadi pada malaikat kecil yang selama ini dia cari sedangkan Mutia hanya bisa pasrah.
Ketika dr. Nando ingin memeriksa Mutia ada yang mengetuk pintu dengan tidak sabaran dan memanggil-manggil nama dr. Nando.
Tok... tok... tok...
" dr. Nando... dr. Nando... dr. Nando... " Teriak orang didepan pintu yang mengetuk dengan tidak sabaran.
Tok... tok... tok...
" dr. Nando... dr. Nando... dr. Nando... " Teriak orang didepan pintu lagi membuat Mutia dan dr. Nando saling pandang.
" Siapa ya kok pagi-pagi kayak gini ketuk pintu dengan tidak sabaran." Ucap dr. Nando.
" Yaudah bukain pintunya siapa tau itu orang mau minta tanggung jawab sama kakak karena sudah menghamili anaknya." Ucap Mutia dengan nada bercanda dan dianggap serius oleh dr. Nando.
" Aku gak pernah melakukan hal itu kepada siapapun kecuali istriku, jadi jangan berbicara sembarangan." Ucap dr. Nando serius.
" Ya siapa tau aja." Ucap Mutia.
" Jangan menduga-duga yang nantinya akan menjadi fitnah, seharusnya kamu berdoa semoga itu tidak terjadi. Tapi kenapa malah kamu berbicara sembarangan seperti itu dengan mudahnya, kita seharusnya saling percaya satu sama lain itu adalah kunci dari rumah tangga yang tidak bisa orang lain ke dalamnya. Bukan malah menuduh yang tidak-tidak pasangannya, kamu harus ingat aku tidak akan menikah dengan siapapun kecuali kamu." Ucap dr. Nando serius dari nada bicaranya dia kecewa karena Mutia belum bisa menerima bahwa percaya sepenuhnya kepada dirinya.
" Maaf mungkin perkataanku telah menyinggung perasaanmu, tapi aku belum bisa mempercayai yang namanya laki-laki. Trauma di masa laluku membuatku selalu teringat akan kejadian pahit beberapa tahun yang lalu, maaf kata-kata itu yang hanya bisa aku ucapkan. Aku berusaha untuk berdamai dengan hatiku sendiri, tapi aku selalu gagal. Luka yang ada dihatiku akan penghianatan seorang laki-laki yang sangat-sangat aku sayangi membuatku menjadi seorang wanita yang tidak percaya akan namanya cinta. Aku sadar setiap manusia tidak sempurna pasti memiliki kesalahan ataupun khilaf, tapi setiap aku ingin memulai lembaran baru selalu ada teman atau wanita lain yang menangis akan penghianatan seseorang yang sangat dia percayai, apakah aku bisa mempercayai yang namanya laki-laki setelah aku mendengar cerita dari teman-temanku bahkan aku merasakan sendiri." Gumam Mutia dalam hati dia hanya bisa mengatakan itu dalam hati sambil mengingat-ingat kejadian yang pernah menimpanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Slik Wifa
lanjut ya
2020-11-01
0
Pita
semangat thor
2020-06-12
0